Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

NILAI KARAKTER DALAM FOKLORE DORE DI JORONG KUBU TUNTUANGAN, KABUPATEN TANAH DATAR, SUMATERA BARAT Dian Permata Sari; Benni Andika
Gorga : Jurnal Seni Rupa Vol 10, No 1 (2021): Gorga : Jurnal Seni Rupa
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/gr.v10i1.24369

Abstract

This study aims to explain the character values in Foklore Dore in Jorong Kubu Tuntuangan Kanagarian Batipuah, Batipuah Baruah, Tanah Datar, West Sumatra using the Foklore approach. In this case the method used is descriptive qualitative. The data of this research are in the form of words, actions, behavior and activities carried out in the Foklore Dore in Jorong Kubu Tuntuangan Kanagarian Batipuah, Batipuah Baruah , Tanah Datar as a form of folk games found in Minangkabau. The research instrument was the researcher as a key instrument. Thus, the non-verbal Foklore can be used as a reference for shaping children's character education.Keywords: foklore dore, character value.AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk menjelaskan tentang nilai karakter dalam Foklore Dore di Jorong Kubu Tuntuangan Kenagarian Batipuah Kecamatan Batipuah Baruah Kabupaten Tanah Datar provinsi Sumatera Barat dengan pendekatan Folklore. Dalam hal ini metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Data penelitian ini berupa perkataan, perbuatan, tingkah laku dan aktivitas yang dilakukan dalam Foklore Dore di Jorong Kubu Tuntuangan Kenagarian Batipuah  Kecamatan Batipuah Baruah Kabupaten Tanah Datar sebagai salah satu bentuk permainan rakyat yang terdapat di Minangkabau. Instrumen penelitian ini adalah peneliti sebagai instrumen kunci. Dengan demikian, folklore non lisan tersebut dapat dijadikan rujukan untuk membentuk pendidikan karakter anak.  Kata Kunci: foklore dore, nilai karakter. Authors: Dian Permata Sari : Institut Seni Budaya Indonesia AcehBenni Andika : Institut Seni Budaya Indonesia Aceh References:________. (2012). Petunjuk Pelaksanaan Pembelajaran Karakter Cerdas Format Kelompok. Padang: Universitas Negeri Padang.Adisusilo, Sutarjo. (2012). Pembelajaran Nilai-Karakter. Jakrata: Raja Grafindo Persada.Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.Danandjaja, James. (2007). Folkloree Indonesia. Jakarta: Grafiti.Iskandarwassid, Dadang. (2009). Sunendar, Strategi Pembelajaran Bahasa: Bandung. PT Remaja Rosdakarya.Moleong, J. Lexy. (2009). Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakaya.Nazir, M. (2003). Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.Prayitno & Afriva Khaidir. (2011). Model Pendidikan Karakter Cerdas. Padang: UNP Press.Sari, D. P. (2020). “Foklore Dore”. Hasil Dokumentasi Pribadi: 24 Agustus 2020, Batipuah Baruah.Syamsuddin, A.R. & Damaianti, Vismaia S (2006). Metode Penelitian Pendidikan Bahasa. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.Suwardi, Endraswara. (2013). Fokloree Nusantara Hakikat, Bentuk, dan Fungsi. Yogyakarta: Penerbit Ombak.Setiadi, E. M. (2006). Ilmu Sosial dan Budaya Dasar. Jakarta: Kencana Prenanda Media Group.
ANALISIS PROSES PEREKAMAN MUSIK DENGAN METODE DIGITAL DI SANGGAR BUANA BANDA ACEH MASA PANDEMI CIVID-19 Benny Andiko; Benni Andika; Sabri Gusmail
Gorga : Jurnal Seni Rupa Vol 11, No 2 (2022): Gorga : Jurnal Seni Rupa
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/gr.v11i2.38737

Abstract

This research is entitled "Analysis of Music Recording Process with Digital Methods in Sanggar Buana Banda Aceh during the COVID-19 Pandemic". This study aims to determine the process of recording music using the Digital Method at Sanggar Buana Banda Aceh during the Covid-19 Pandemic. The tracking process of music recording on each instrument is recorded in the track.The overdub process is done by adding a new recording at the same time as the previously made recording is being played.The editing process uses an audio editor to enhance certain parts. The mixing process balances and combines the recorded tracks by prioritizing the principle of necessity. The equalizing process creates the sound character of traditional musical instruments based on the concept of sound frequency. The sound effect process provides an effect to strengthen the sound character of traditional musical instruments. The mastering process sets the standard volume, adjusts the frequency, removes or reduces effects that interfere with the character of the sound, balances and finalizes the audio as a whole. The research method used in this research is qualitative research as a research procedure that produces descriptive data in the form of written information and analysis using Studio One 5 software. The stages of data collection are: observation; literature review; interviews and documentation. The results and discussion of this research are; digital music recorder at Sanggar Buana Banda Aceh using digital recording equipment as follows; the Warm Audio WA 47 JR condenser microphone uses ambient miking techniques, the Focusrite Scarlett 18i8 3rd Gen audio interface; uses a multitrack recording technique with separate vocal tracks from Rapa'i; medium for delivering vocals and Rapa'i; the storage media is PreSonus Studio One 5 software. The recording process with the stages of tracking, overdub, editing, mixing, equalizing, sound effects and mastering.Keywords: analysis, recording process, music, sanggar buana. AbstrakPenelitian ini berjudul “Analisis Proses Perekaman Musik dengan Metode Digital di Sanggar Buana Banda Aceh pada Masa Pandemi COVID-19”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Proses Perekaman Musik dengan Metode Digital di Sanggar Buana Banda Aceh pada Masa Pandemi COVID-19. Proses tracking dari perekaman musik pada setiap instrument direkam dalam track. Proses overdub dilakukan dengan menambahkan rekaman baru pada saat yang bersamaan dimainkan rekaman yang telah dibuat sebelumnya. Proses editing menggunakan audio editor untuk menyempurnakan bagian tertentu. Proses mixing menyeimbangkan dan menggabungkan track rekaman dengan mengutamakan prinsip kebutuhannya. Proses equalizing menciptakan karakter bunyi dari alat musik tradisi berdasarkan konsep frekuensi bunyi. Proses sound effect memberikan efek untuk memperkuat karakter bunyi dari alat musik tradisi. Proses mastering menetapkan standar volume, mengatur frekuensi, menghilangkan atau menurunkan efek yang mengganggu karakter bunyi, menyeimbangkan dan finalisasi audio secara utuh. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa informasi tertulis dan analisis menggunakan software Studio One 5. Tahapan pengumpulan data yaitu: observasi; studi pustaka; wawancara dan dokumentasi. Hasil dan pembahasan dari penelitian ini yaitu; perekam musik dengan metode digital di Sanggar Buana Banda Aceh menggunakan peralatan rekaman digital sebagai berikut; microphone condenser Warm Audio WA 47 JR menggunakan teknik ambient miking, audio interface Focusrite Scarlett 18i8 3rd Gen; menggunakan teknik perekaman multitrack dengan track vokal terpisah dari Rapa’i; media penyampai vokal dan Rapa’i; media penyimpan yaitu software PreSonus Studio One 5. Proses rekaman dengan tahapan tracking, overdub, editing, mixing, equalizing, sound effect dan mastering.Kata Kunci: analisis, proses perekaman, musik, sanggar buana. Authors:Benny Andiko : Institut Seni Budaya Indonesia AcehBenni Andika : Institut Seni Budaya Indonesia AcehSabri Gusmail : Institut Seni Budaya Indonesia Aceh References:Andiko, B & Denada, B. (2021). Analisis Timbre Rapa’i Buatan Fajar Siddiq di Desa Kayee Lheu, Kecamatan Ingin Jaya, Kabupaten Aceh Besar (Kajian Musik Multimedia). Gorga: Jurnal Seni Rupa¸10(02), 495-507. https://doi.org/10.24114/gr.v10i2.28382.Audio, W. (2022). Cardioid Condenser Microphone WA 47-jr. https://warmaudio.com/wa47jr/ (diakses pada 8 Agustus 2022).Focusrite, F. (2022). Audio Interface Focusrite Scarlett 18i8 3rd Gen. https://focusrite.com/en/usb-audio-interface/scarlett/scarlett-18i8  (diakses pada 10 Agustus 2022).Huber, D. M,. & Runstein, R. E. (2017) Modern Recording Techniques. Routledge: Focal Press.Lefaan, A.Y. (2010). Studio Rekaman Musik Di Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta: Universitas Atma Jaya Yogyakarta. https://doi.org/10.24114/gr.v10i2.28382.Moleong, L. J. (1995). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.Sukman, F. F., & Gusmail, S. (2019). Eksistensi Tari Ratoh Bantai di Sanggar Buana Banda Aceh. Jurnal Ekspresi Seni, 21(2). http://dx.doi.org/10.26887/ekspresi.v21i2.961.Walzer, D. A. (2016). Software-Based Scoring and Sound Design. Music Educators Journal, 103(1), 22-36. https://journals.sagepub.com/doi/10.1177/0027432116653449.Wirandi, R., Permata, M. M. B., & Denada, B. (2020). Sistem Tata Kelola Grup Rapa’i Daboh Bungong Jeumpa Bantimoh di Kawasan Pemukiman Pasca Tsunami Aceh, Care, Kota Jantho. Gorga: Jurnal Seni Rupa, 9(2), 347-358. https://doi.org/10.24114/gr.v9i2.20659.
PENGEMBANGAN METODE PELATIHAN SENI PERTUNJUKAN MELALUI MEDIA VIDEO BASED LEARNING PADA GURU-GURU PAUD/TK SE-ACEH BESAR DALAM MENDIDIK KREATIVITAS SENI PADA ANAK USIA DINI KABUPATEN ACEH BESAR Benni Andika; Benny Andiko; Arismunandar
Prosiding Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 3 (2022): PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT - SNPPM2022
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract This service aims to improve performing arts through art education for early childhood in Aceh Besar District, because the periodization of the development of art in Indonesia is very difficult. Aceh Besar is one of the regencies in Aceh Province, before it was expanded in the 1970s, the capital of Aceh Besar Regency was Banda Aceh City. After the city of Banda Aceh was separated into a separate municipality, the district capital was moved to Jantho in the mountains of Seulawah. Creating young artists instead offers a number of useful experiences to hone an appreciative and creative personality through art education. Art activities that will be obtained by early childhood will have a good impact on the sustainability of arts and culture in Aceh Besar and its surroundings. Early childhood is one of the supporters in maintaining the art that is developing at this time, becoming the choice of media for delivering advice on moral values. In this case, an art training effort can be learned by the teacher, because emotionally the teacher is closer to the students and the knowledge gained by the teacher can be applied and taught to their children. To achieve the purpose of this service, a new learning system is carried out using the Video Based Learning method, currently the ease of video media makes the existence of multimedia in great demand. Videos can be played via laptops, computers, and mobile phones, so the desired video is very easy to play anywhere. In the world of education, one must follow the development of the learning system, using Video Based Learning or video-based learning will have a positive impact for teachers to gain knowledge of the performing arts learning methods of storytelling, dancing and storytelling. Using Video Based Learning will provide a level of effectiveness and efficiency in a learning, and using video will explain the information we want in a short time. Abstrak Pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan seni pertunjukan melalui pendidikan seni pada anak usia dini di Kabupaten Aceh Besar, Sebab periodisasi perkembangan seni di Indonesia sangat sulit. Aceh Besar adalah salah satu Kabupaten di Provinsi Aceh, sebelum dimekarkan pada akhirnya tahun 1970-an, ibu kota Kabupaten Aceh Besar adalah Kota Banda Aceh. Setelah Kota Banda Aceh berpisah menjadi Kota Madya tersendiri, ibu kota Kabupaten dipindahkan ke Jantho di pegunungan Seulawah. Menciptakan seniman-seniman cilik melainkan menawarkan sejumlah pengalaman yang bermanfaat untuk mengasah pribadi yang apresiasif dan kreatif melalui pendidikan seni. Kegiatan Seni yang akan didapatkan anak usia dini nantiknya akan memberikan dampak yang baik bagi keberlangsungan seni dan budaya di Aceh Besar dan Sekitarnya. Anak-anak usia dini merupakan salah satu pendukung dalam mempertahankan seni yang berkembang saat ini, menjadi pilihan media penyampaian nasehat dalam nilai-nilai moral. Dalam hal ini suatu upaya pelatihan seni dapat dipelajari oleh guru, sebab secara emosional guru lebih dekat dengan anak didik dan ilmu yang diperoleh oleh guru, dapat diaplikasikan dan mengajarkan ke anak-anaknya. Untuk mencapai tujuan dari pengabdian ini, maka dilakukan sistem pembelajaran baru dengan menggunakan metode Video Based Learning, saat ini kemudahan media video membuat eksistensi multimedia tersebut sangat diminati. Video dapat di putar melalui, leptop, komputer, dan handphone, sehingga video yang diinginkan sangat mudah diputar dimana saja. Dalam dunia pendidikan harus mengikuti perkembangan sistem pembelajaran, dengan menggunakan Video Based Learning atau belajar berbasis video akan memberikan dampak yang positif bagi guru untuk mendapatkan ilmu metode pembelajaran seni pertunjukan bercerita, menari dan bercerita. Menggunakan Video Based Learning akan memberikan tingkat efektivitas dan efisien dalam sebuah pembelajaran, dan menggunakan video akan menjelaskan informasi yang kita inginkan dalam waktu yang singkat.