Ariusmedi Ariusmedi
Universitas Negeri Padang

Published : 16 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Gorga : Jurnal Seni Rupa

PENERAPAN RAGAM HIAS MINANGKABAU DALAM PEMBELAJARAN MEMBATIK BAGI GURU SENI BUDAYA SMPN DAN MTsN KABUPATEN PADANG PARIAMAN Syafei Syafei; Efrizal Efrizal; Yasrul Sami; Zubaidah Zubaidah; Ariusmedi Ariusmedi; Maltha Kharisma
Gorga : Jurnal Seni Rupa Vol 10, No 2 (2021): Gorga : Jurnal Seni Rupa
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/gr.v10i2.31709

Abstract

One of the obstacles in improving the quality of education and learning in schools is the lack of improvement in the quality of teachers. In addition, the limited opportunity to gain additional knowledge and skills for teachers is the cause of the decline in the quality of education. The results of the instructor team's discussion with Desmiyanti, S, Pd. a teacher in the field of Fine Arts Studies at SMPN 2 VII Koto Sungai Sariak, Padang Pariaman Regency (2020) that: the implementation of Fine Arts learning at SMPN Padang Pariaman Regency is on average taught by teachers with educational backgrounds other than Fine Arts. One indication shows the low ability of teachers in batik learning materials that require theory and practice of standard materials and equipment and procedures. As a consequence, the learning of fine arts, especially batik material, does not work properly. Especially if it is related to batik materials and equipment, the average junior high school level has received subsidies from the education office. However, in reality, teachers are not able to utilize the materials and equipment of batik that are already available for learning fine arts. Concerns about the inability of teachers in the learning process, especially this batik material, require teachers to attend education and training/workshops on: "The Application of Minangkabau Ornaments in Batik Learning for Middle School and MTsN Cultural Arts Teachers in Padang Pariaman Regency", so that junior high school arts and culture teachers /MTsN is able to teach one of the Competency Standards, namely: (4.1) "application of Decorative Variety on textiles based on fabrics" in class VII.Keywords: art and culture, membatik.AbstrakSalah satu kendala dalam meningkatkan kualitas pendidikan dan pembelajaran di sekolah-sekolah adalah kurangnya perbaikan terhadap kualitas guru. Di samping itu keterbatasan kesempatan untuk mendapatkan penambahan ilmu dan keterampilan bagi guru menjadi penyebab turunnya mutu pendidikan. Hasil diskusi tim instruktur dengan Desmiyanti, S,Pd. guru bidang Studi Seni Rupa SMPN 2 VII Koto Sungai Sariak Kabupaten Padang Pariaman (2020) bahwa: pelaksanaan pembelajaran Seni Rupa di SMPN Kabupaten Padang Pariaman rata-rata diajar oleh guru-guru dengan latar belakang pendidikan bukan Seni Rupa. Salah satu indikasi menunjukkan rendahnya kemampuan guru dalam materi pembelajaran membatik yang membutuhkan teori dan praktik bahan dan peralatan serta perosedur yang baku. Konsekuensinya, pembelajaran seni rupa khususnya materi membatik tidak berjalan menurut semestinya. Apalagi jika dikaitkan dengan bahan dan peralatan membatik yang rata-rata sekolah tingkat SMP sudah mendapatkan subsidi dari dinas pendidikan. Namun kenyataannya, guru tidak mampu memanfaatkan bahan dan peralatan membatik yang sudah tersedia untuk pembelajaran seni rupa. Kekhawatiran terhadap ketidakmampuan guru dalam proses pembelajaran khususnya materi membatik ini, mengharuskan guru mengikuti pendidikan dan pelatihan/ workshop tentang:“Penerapan Ragam Hias Minangkabau dalam Pembelajaran Membatik bagi Guru-Guru Seni Budaya SMP dan MTsN di Kabupaten Padang Pariaman”, sehingga guru seni budaya SMP/MTsN mampu mengajarkan salah satu Standar Kompetensi yaitu: (4.1) “penerapan Ragam Hias pada tekstil basis kain” di kelas VII.   Kata Kunci:seni budaya, membatik. Authors:Syafei : Universitas Negeri PadangEfrizal : Universitas Negeri PadangYasrul Sami : Universitas Negeri PadangZubaidah : Universitas Negeri PadangAriusmedi : Universitas Negeri PadangMaltha Kharisma : Universitas Negeri Padang References:Khairuzzaky, K. (2018). Kajian Struktur Ragam Hias Ukiran Tradisional Minangkabau Pada Istano Basa Paguruyung. Jurnal Titik Imaji, 1(1), 54-67.Prasetya, L. E., & Adi, S. M. (2011). Makna dan Filosofi Ragam Hias Pada Rumah Tradisional Minangkabau di Nagari Pariangan Tanah Datar. In Seminar Nasional “Kearifan Lokal Dalam Keberagaman Untuk Pembangunan Indonesia (pp. 59-70).
MULTIMEDIA INTERAKTIF MATERI TEKNIK BATIK JUMPUTAN PEMBELAJARAN SENI BUDAYA DAN KETERAMPILAN SDN 50 DAN 53 KAMPUNG JAMBAK PADANG San Ahdi; Eliya Pebriyeni; Erwin Erwin; Ariusmedi Ariusmedi
Gorga : Jurnal Seni Rupa Vol 9, No 2 (2020): Gorga : Jurnal Seni Rupa
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/gr.v9i2.21238

Abstract

AbstrakMateri pembelajaran seni rupa sering kali dilewati guru, atau tidak diajarkan kepada murid-murid. Begitu juga pada materi batik jumputan ini guru beranggapan dalam proses pembuatan batik ini, motif yang digunakan menuntut kemampuan guru untuk mengggambar, padahal tidak. Batik jumputan ini dalam proses pengerjaannya sangatlah mudah tidak menuntut kemampuan guru untuk pandai menggambar. Batik jumputan ini hanya menggunakan 1eknik ikat celup pada sebidang kain. Kain yang sudah diikat sesuai dengan keinginan masing-masing lalu dicelupkan kedalam larutan warna batik. Kemudian guru-guru di dalam menjelaskan materi kebanyakan menggunakan metode ceramah. Sehingga siswa menjadi tidak tertarik untuk mempelajari materi yang diberikan. Oleh sebab itu guru dalam menjelaskan materi perlu dibuatkan suatu media yang menarik dengan tampilan visual yang dapat menarik siswa, seperti dibuatkan multimedia interaktif presentasinya. Masalah yang diselesaikan dilihat dari tiga aspek kegiatan pembelajaran, yaitu: (1) aspek penguasaan materi pembelajaran seni budaya dan keterampilan, (2) Aspek penerapan materi pembelajaran seni budaya dan keterampilan, (3) Aspek pembuatan multimedia interaktif presentasi materi pembelajaran seni budaya dan keterampilan. Metode pendekatan yang digunakan : Rancang bangun media dan model pelatihan, penyuluhan, pelatihan atau workshop, praktik pembelajaran. Luaran yang dihasilkan adalah sekitar 80 % materi tentang batik jumputan dikuasai oleh guru, terlihat dari karya yang sudah dihasilkan yaitu karya batik jumputan berupa alas meja. Dan telah terjadi peningkatan pemahaman guru-guru dalam menguasai materi multimedia interaktif dalam pembuatan video pembelajaran materi batik jumputan sekitar 80 % materi pelatihan dikuasai.Kata Kunci: multimedia interaktif, batik jumputan.AbstractThe teacher often skips art learning material, or isn't taught to students. Likewise in this jumputan batik material the teacher thinks that in the process of making this batik, the motive used demands the teacher's ability to draw pictures, but it is not. This jumputan batik in the process of making it very easy does not require the ability of the teacher to be good at drawing. This jumputan batik only uses the tie-dye technique on a piece of cloth. The cloth that has been tied according to their wishes is then dipped in a batik color solution. Then the teachers in explaining the material mostly used the lecture method. So that students are not interested in studying the material provided. Therefore the teacher in explaining the material needs to make an attractive media with a visual appearance that can attract students, such as making interactive multimedia presentations. The problems that are resolved are seen from three aspects of learning activities, namely: (1) aspects of mastery of art and culture learning materials and skills, (2) Aspects of application of learning materials for arts and culture and skills, (3) Aspects of making interactive multimedia presentations on learning materials for arts and culture and skills. The approach method used: Media design and training models, counseling, training or workshops, learning practices. The output produced is that about 80% of the material about jumputan batik is controlled by the teacher, it can be seen from the work that has been produced, namely the jumputan batik work in the form of table mats. And there has been an increase in the understanding of teachers in mastering interactive multimedia material in making learning videos of batik jumputan material, about 80% of the training material is mastered.Keywords: interactive multimedia, batik’s jumputan.