Yusnelli Yusnelli
Institut Seni Indonesia Padangpanjang

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

KOMPOSISI MUSIK BADONDONG BAIBO DALAM MUSIK INSTRMENTAL Ferry Herdianto; Yusnelli Yusnelli; Freddy Antara
Gorga : Jurnal Seni Rupa Vol 10, No 1 (2021): Gorga : Jurnal Seni Rupa
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/gr.v10i1.24912

Abstract

The composition of instrumental and vocal music in this creation came from the art of badondong baibo and was developed into an instrumental music performance in the form of a musical composition with an orchestra format. The principle of the formulation of the creation of conventional music science. While the purpose of this creation is 1) to create badondong baibo art with different contexts and functions into modern music compositions and develop it using conventional techniques, 2) to realize musical ideas inspired by badondong baibo art and make it a new musical composition. . While the method of creation is carried out in three stages, namely; 1) data collection stage, 2) creation stage and 3) evaluation stage. This composition can be concluded that; a) creating musical compositions derived from regional arts has its own difficulties, where the creator must understand and explore the arts of the area, b) badondong is a new musical composition that is adapted from the melodies and vocals of badondong baibo in the Danto area of East Kampar district, c) the tone of the composition this music is a modified "nandung-nandung" melody without reducing the basic "nandung-nandung" melody, d) this badondong baibo vocal is sung by a vocalist to show the main theme in the creation of this musical composition, e) this composition is in the form of an orchestra format, f) This badondong is a musical composition with a lot of development, and is presented in the context of performing arts.Keywords: badondong, baibo, composition, music. AbstrakRumusan penciptaan  komposisi ini diwujudkan dalam sebuah pertunjukan yaitu musik instrumental dan vokal yang mengangkat kesenian badondong baibo menjadi sebuah pertunjukan musik instrumental yang kreatif dan inovatif dalam bentuk komposisi musik dengan format orketra. Dimana rumusan penciptaan menggunakan prinsip-prinsip ilmu musik konvensional. Sedangkan tujuan penciptaan ini adalah 1) untuk menghadirkan kesenian badondong baibo dengan konteks dan fungsi yang berbeda ke dalam komposisi musik modern dan mengembangkannya dengan menggunakan teknik konvensional, 2) untuk merealisasikan ide musikal yang di inspirasi dari kesenian badondong baibo dan menjadikannya sebuah komposisi musik yang baru. Sedangkan metode penciptaan dilakukan dengan tiga tahap yaitu; 1) tahap pengumpulan data, 2) tahap penciptaan dan 3) tahap evaluasi. Secara aris besar kompisisi ini dapat disimpulkan bahwa; a) menggarap sebuah komposisi yang berangkat dari sebuah kesenian bukanlah perkara yang  mudah, selain harus memahami, kita juga dituntut untuk mempelajari latar belakang dari kesenian tersebut, b) badondong adalah komposisi musik baru yang bersumber dari melodi vocal badondong baibo yang terdapat didaerah Danto kecamatan Kampar Timur, c) material komposisi ini adalah potongan-potongan melodi “nandung-nandung” yang dikembangkan dengan tidak menghilangkan nuasa melodi pokok “nandung-nandung”, d) vokal dari badondong baibo dibawakan oleh seorang vokalis untuk memperkenalkan tema pokok dalam penggarapan komposisi ini, e) komposisi digarap dengan format orkestra dalam sebuah pertunjukan seni, f) badondong ini adalah sebuah komposisi musik yang dicipatkan dengan menggunakan banyak pengembangan, dimana komposisi musik ini dihadirkan dalam konteks prtunjukan.Kata Kunci: badondong, baibo, komposisi, musik. Authors:Ferry Herdianto : Institut Seni Indonesia PadangpanjangYusnelli : Institut Seni Indonesia PadangpanjangFreddy Antara : Institut Seni Indonesia Padangpanjang References:­Aziza, M. R., Soemardiono, B. (2013). Canon, Sebuah Teori Musik sebagai Tema Objek Rancang Sekolah Tinggi Seni Pertunjukan Indonesia. Jurnal Sains dan Seni Pomits. 2(2), __ _ __ .Amanriza, dkk. (1989). Koba Sastra Lisan Orang Riau. Pekanbaru: Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Riau.Baran, Stanley J. (2011). Pengantar Komunikasi Massa: Literasi Media dan Budaya, Edisi Kelima Buku Satu. Jakarta: Salemba Humanika.Banoe, Pono. (2003). Kamus Musik. Yogyakarta: Kanisius.Esten, M. (1990) Sastra Indonesia dan Tradisi Subkultur. Bandung: Angkasa.Lailia, D. R. (2016). Tinjauan Harmoni Pada Karya Musik “True Love Of Family”. Jurusan Pendidikan Sendratasik: Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Surabaya.Jamalus. (1988). Pengajaran Musik Melalui Pengalaman Musik. Jakarta: Proyek Pengembangan Tenaga Kependidikan Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi.Kusumawati, Heni. (2004). Komposisi Dasar. Yogyakarta: Fakultas Bahasa dan Seni. Universitas Negeri Yogyakarta.Herdianto, F. (2021). “Badondong Baibo”. Hasil Dokumentasi Pribadi. 2021, ISI Padangpanjang.Hutagalung, R. J. (2018). Klasifikasi Instrumen Musik pada Ensembel Musik Tradisional Batak Toba. Jurnal Christian Humaniora, 2(2), 114-126. https://doi.org/10.46965/jch.v2i2.92. Mahdayeni, M., Alhaddad, M. R., & Saleh, A. S. (2019). Manusia dan Kebudayaan (Manusia dan Sejarah Kebudayaan, Manusia dalam Keanekaragaman Budaya dan Peradaban, Manusia dan Sumber Penghidupan). Tadbir: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam, 7(2), 154-165. https://doi.org/10.30603/tjmpi.v7i2.1125. Maran, Rafael Raga. (2007). Manusia dan Kebudayaan dalam Perspektif Ilmu Budaya Dasar. Jakarta: Rineka Cipta.Mudjilah, H. S. (2004). Teori Musik (Diktat Kuliah). Yogyakarta: Jurusan Sendratasik Program Studi Pendidikan Seni Musik, FBS-UNY Yogyakarta.Juita, N. (2015). Nilai-nilai Pendidikan Karakter dalam Pantun Badondong Masyarakat Desa Tanjung Bungo Kecamatan Kampar Timur Kabupaten Kampar. Bahasa, Sastra, dan Pembelajaran, 3(1). __ _ __ .Purnomo. (2018) Warisan Budaya Takbenda (WBTb) Hasil Penetapan Kemendikbud 2013 s.d. 2018 Untuk Wilayah Kerja BPNB Kepulauan Riau Provinsi Kepulauan Riau dan Riau. Riau: Balai Pelestarian Nilai Budaya Kepulauan Riau.Sahar, S. (2016). Merintis Jalan: Membangun Wacana Pendekatan Antropologi Islam. Jurnal Al Adyaan; Jurnal Sosial dan Agama, 1(02). __ _ __ .Syafiq, Muhammad. (2003). Ensiklopedia Musik Klasik. Yogyakarta: Adicita Karya Nusa.Sibarani, R. (2015). Pendekatan antropolinguistik terhadap kajian tradisi lisan. Retorika: Jurnal Ilmu Bahasa, 1(1), 1-17. https://doi.org/10.22225/jr.1.1.9.1-17.Sutami, Hermina. (2005). Ungkapan Fatis dalam Pelbagai Bahasa. Depok: Rumah Printing. Sumardjo, Jakob. (2000). Filsafat Seni, Penerbit ITB: Bandung.Wang, A. (2014, May). The Expression of Emotion and Feeling in Music Composition. In International Conference on Education, Language, Art and Intercultural Communication (ICELAIC-14) (pp. 636-638). Atlantis Press.Turek, Ralp. (1988). Concepts and Application. New York: The University of Akron.Yohana, N., & Husmiwati, K. (2015). Kaidah interaksi komunikasi tradisi lisan basiacuang dalam adat perkawinan Melayu Kampar Riau. Jurnal Penelitian Komunikasi, 18(1), 43-56.
LANGGAM DAN ZAPIN GRUP MUSIK MELAYU SAYANG SENANDUNG Yusnelli Yusnelli; Ferry Herdianto
Keteg: Jurnal Pengetahuan, Pemikiran dan Kajian Tentang Bunyi Vol 21, No 1 (2021)
Publisher : Institut Seni Indonesia Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33153/keteg.v21i1.3681

Abstract

Malay art generally displays songs that have song ranges or tempo such as langgam and zapin. Likewise with the Malay art of Sayang Senandung always plays these two tempos in every show. However, there is something unique about Sayang Senandung where the two tempo forms are packaged using different instruments from other Malay forms. Tempo Langgam uses violin instruments (melodic instruments), bebano pasu, kompang, and tetawak as tempo control instruments, and in every show always plays the songs Dondang Sayang, Inang Cina and Serampang Laut. Tempo Zapin uses the string instrument, the violin as the carrier of the melody and filler and the Marwas and the tetawak as the instrument for cntrolling the tempo. The songs he often performed were zapin major and zapin minor.
Teknik Garapan dalam Komposisi Musik “The Sound of Gasiang Tangkurak” (Techniques in the Musical Composition of “The Sound of Gasiang Tangkurak”) Andre Dwi Wibowo; Yusnelli Yusnelli; Sastra Munafri
MUSICA : Journal of Music Vol 2, No 1 (2022): MUSICA : JOURNAL OF MUSIC
Publisher : Institut Seni Indonesia Padangpanjang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26887/musica.v2i1.2310

Abstract

Artikel ini bertujuan untuk menjabarkan teknik dalam penggarapan komposisi musik multimedia yang berjudul The Sound of Gasiang Tangkurak. Gagasan komposisi musik ini berangkat dari ritual magis basirompak, yang terdapat di Nagari Taeh Baruah Kabupaten Limapuluh Kota. Musik ini digarap menjadi sebuah karya musik electroacoustic. Penggarapan karya bertujuan untuk menjabarkan Teknik dalam menggunakan software Digital Audio Workstation (DAW), Virtual Studio Tecnology (VST), midi controller, sample atau library sound dan beberapa event fx, yaitu berupa tahapan mixing seperti balancing (Volume, Panning, Autamation), Dinamic fx (Compressor, Multiband compressor, Limiter), Modulation fx ¬(Chorus, Phaser, Delay) dan Stereo Imager (Left-Right, dan Mid-Side) hinggal menghasilkan karya musik. Selain itu karya ini juga menggunakan teknik-teknik sound design, yaitu pengolahan audio shyntesis yang meliputi wave shape (sine, square, triangle, sawtooth), LFO (low frekuensi oscillator) dan juga envelope (attack, decay, sustain dan relase). Metode yang digunakan dalam karya dan dijabarkan dalam artikel ini adalah ekplorasi, eksperimentasi, dan perwujudan. Hasil dalam artikel ini berupa teknik yang digunakan dalam membuat karya musik electroacoustic berjudul The Sound of Gasiang TangkurakABSTRACTThis article aims to describe the techniques in composing a multimedia music composition entitled The Sound of Gasiang Tangkurak. The idea of this musical composition departs from the magical ritual of the basirompak, which is found in Nagari Taeh Baruah, Limapuluh Kota Regency. This music was made into a work of electroacoustic music. The purpose of this work is to describe techniques for using Digital Audio Workstation (DAW) software, Virtual Studio Technology (VST), midi controllers, sound samples or libraries and several fx events, namely in the form of mixing stages such as balancing (Volume, Panning, Authentication), Dynamic fx (Compressor, Multiband compressor, Limiter), Modulation fx (Chorus, Phaser, Delay) and Stereo Imager (Left-Right, and Mid-Side) to produce music. In addition, this work also uses sound design techniques, namely audio synthesis processing which includes wave shape (sine, square, triangle, sawtooth), LFO (low frequency oscillator) and envelope (attack, decay, sustain and release). The methods used in this work and described in this article are exploration, experimentation, and embodiment. The results in this article are the techniques used in making electroacoustic music entitled The Sound of Gasiang Tangkurak.
Promotion of West Sumatra Tourism in the Creative Industry and Its Strategic Value in the Language of Promotion Adjuoktoza Rovylendes; Arnailis Arnailis; Yusnelli Yusnelli; Murniati Murniati; Ferry Herdianto; Nofridayati Nofridayati
Ranah: Jurnal Kajian Bahasa Vol 12, No 1 (2023): Ranah: jurnal Kajian Bahasa
Publisher : Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26499/rnh.v12i1.5839

Abstract

The advancement of tourism in Indonesia has been facilitated through various implicit and nuanced approaches, such as language-based activities and innovative sectors. The availability of promotional texts in the form of language games can be considered a strategic asset, as it can capture the reader's attention and sustain their interest throughout the text, particularly in the context of tourism. The study employed various methodologies such as data acquisition and gathering, data classification and evaluation, and recording the results. A comprehension strategy is a familiar approach wherein we focus on the textual representation of information. The data analysis findings indicate that the utilization of promotional texts in the form of language games possesses a certain degree of strategic significance. This value is exemplified notably through the existence of syntactic deviation, equivocal forms, phonetic wordplay, and the accuracy of vocabulary.  AbstrakKemajuan pariwisata di Indonesia telah difasilitasi melalui berbagai pendekatan implisit dan bernuansa, seperti kegiatan berbasis bahasa dan sektor inovatif. Ketersediaan teks promosi dalam bentuk permainan bahasa dapat dianggap sebagai aset strategis, karena memiliki potensi untuk menarik perhatian pembaca dan mempertahankan minat mereka sepanjang teks, khususnya dalam konteks pariwisata. Studi ini menggunakan berbagai metodologi seperti perolehan dan pengumpulan data, klasifikasi dan evaluasi data, dan pencatatan hasil. Strategi pemahaman adalah pendekatan yang akrab bagi kami, di mana kami memusatkan perhatian kami pada representasi informasi secara tekstual. Temuan analisis data menunjukkan bahwa pemanfaatan teks promosi dalam bentuk permainan bahasa memiliki tingkat signifikansi strategis tertentu. Nilai ini dicontohkan terutama melalui adanya penyimpangan sintaksis, bentuk samar-samar, permainan kata fonetik, dan keakuratan kosa kata.