Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

PEMANFAATAN TEKNIK TAPESTRI PADA ROMPI DENGAN BAHAN RENDA Sania Ratnawuri Ardianti; Tiwi Bina Affanti
Gorga : Jurnal Seni Rupa Vol 10, No 2 (2021): Gorga : Jurnal Seni Rupa
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/gr.v10i2.28231

Abstract

The background of this project begins with the fact that there are many people in Indonesia who are not familiar with tapestry, so Indonesian need to know the existence of tapestry art. Tapestry is usually applied to rugs or carpets, doormats, and wall decorations, in this case tapestry can be applied to fashion products such as outer which is currently trending. The are some problems that we found in making outer using tapestry techniques. The first one is the application of tapestry techniques for making a vest, The second is the materials used, and the last one is the model of the vest. The creation of the art are carried out using the method of crafting art according to SP Gustami through 3 stages, namely the exploration stage (soul odyssey, field observation, and reference excavation), the design stage (verbal ideas are poured into alternative sketches), and the embodiment stage (based on sketches alternatives and prototypes are made into actual works). The results of the design of the vest that is made by using flat and the soumak tapestry technique that use knitted lace which  is left over from the garment production as the main material is light and not too thick. The pattern (motifs) which is used are geometric shapes and the colors are taken from the vest model of boho embellished which carries the concept of style boho with contrasting bright colors. How to use the tapestry technique into a vest using lace material is making a pattern in the front and the back of the vest that will be visualized, and then making a tapestry vest based to the design that has been made from the beginning to finishing.Keywords: tapestry, outer, vest, lace.Abstrak Latar belakang proyek perancangan ini berawal dari masih banyaknya orang yang belum mengenal tapestri, sehingga eksitensi dari tapestri ini masih perlu disimak karena masyarakat Indonesia belum begitu mengenal seni ini. Tapestri yang biasanya diaplikasikan untuk permadani atau karpet, keset, dan hiasan dinding, dalam hal ini tapestri bisa saja diaplikasikan pada produk fesyen seperti outer yang saat ini sedang trend. Permasalahan yang dihadapi dalam pemanfaatan teknik tapestri kedalam outer yakni penerapan teknik tapestri pada rompi, bahan yang digunakan, dan model rompi yang digunakan. Tahapan penciptaan karya dilakukan dengan metode penciptaan seni kriya menurut SP Gustami melalui 3 tahap yakni tahap eksplorasi ( pengembaraan jiwa, pengamatan lapangan, dan penggalian referensi), tahap perancangan (ide gagasan yang bersifat verbali dituangkan menjadi sketsa alternatif), dan tahap perwujudan (berdasarkan sketsa alternatif dan prototype dibuat karya yang sesungguhnya). Hasil perancangan berupa rompi yang dibuat dengan teknik tapestri yakni teknik tapestri rata dan teknik tapestri soumak, dengan menggunakan bahan utamanya renda rajut sisa produksi garment yang hasilnya ringan dan tidak terlalu tebal. Motif yang digunakan bentuk-bentuk geometris, dan warna diambil dari model rompi boho embellished yang mengusung konsep gaya boho dengan warna-warna cerah yang berlawanan. Cara memanfaatkan teknik tapestri kedalam rompi dengan menggunakan bahan renda yakni membuat pola rompi bagian depan dan belakang yang akan divisualkan, kemudian membuat rompi tapestri sesuai desain yang sudah dibuat dari awal hingga penyelesaian akhir.    Kata Kunci:tapestri, outer, rompi, renda. Authors:Sania Ratnawuri Ardianti : Universitas Sebelas MaretTiwi Bina Affanti : Universitas Sebelas Maret References:Ardianti, Sania Ratnawuri. (2021). “Tapestri”. Hasil Dokumetasi Pribadi: 15 Juli 2021, Surakarta.Dwigantara, Agditya. (2011). Kajian Karya Tapestri Biranul Anas Zaman. Skripsi Gelar Sarjana. Universitas Sebelas Maret.Fitinline. (2014). Jenis Vest Bagian III. https://fitinline.com/article/read/jenis-vest-bagian-iii/ (diakses tanggal 12 Oktober 2020).Gustami, SP. (2007). Butir-Butir Mutiara Estetika Timur Ide Dasar Penciptaan Seni Kriya Indonesia. Yogyakarta: Prasista.Imas, Cynthia Zhafira A. (2019). Aplikasi Tapestri Dan Batik Kontemporer Pada Busana Artwear. Yogyakarta: Jurnal Tugas Akhir Institute Seni Indonesia Yogyakarta.Naufa, Miftahun. (2018). Ekspresi Bentuk Geometris Melalui Penggarapan Tekstil Tapestri. Jurnal Puitika, 14(1), 79-89.Goet, Poespo. (2009). A to Z Istilah Fashion. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.Sari, Quartini. (2018). Tampil Fashionable dengan Outer. https://lifestyle.kompas.com/tampil-fashionable-dengan-outer  (diakses tanggal 12 Oktober 2020).
KAJIAN DESAIN PADA TEKSTIL TIRUAN BATIK DI SIDOMULYO NGAWI SEBAGAI TEKSTIL UNTUK SERAGAM Silvia Khoiru Azizah; Tiwi Bina Affanti
Gorga : Jurnal Seni Rupa Vol 10, No 1 (2021): Gorga : Jurnal Seni Rupa
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/gr.v10i1.25024

Abstract

Batik craft in Ngawi Regency first appeared in Tempurejo, Banyubiru Village, which is called Griya Batik Sidomulyo. ‘Batik Imitation’ products have been produced as uniforms for government or private agencies in Ngawi Regency. The problems discussed are animed at determining the background of Griya Batik Sidomulyo’s production of batik imitations as textiles for uniforms and the aspects considered in designing  batik imitation uniforms. The method in this research uses descriptive qualitative methods with a design approach. The research location was conducted at Griya Batik Sidomulyo Ngawi. The design approach is used to study the imitation of cold wax printed batik cloth. The result of this study are the background of Griya Batik Sidomulyo producing batik imitation, beginning with producing hand-written batik. Production of cold wax printed batik imitations from 2010 until now. Efforts to produce imitation batik fabrics to be able to meet market at a relatively cheaper price. Fabric production does not only meet design requirements but must be by market demands dan buyers. The aspects considered in designing have similarities and differences in the functional, aesthetics, materials, and production processes. Other conciderations require consumer tastes, trends mode, marketing to establish communication.Keywords: design, batik imitation, sidomulyo, uniform.AbstrakKerajinan batik di Kabupaten Ngawi muncul pertama kali di Tempurejo, Desa Banyubiru yang bernama Griya Batik Sidomulyo. Secara visual desain tampak rapi dan komposisi coraknya bagus, serta hasil produksinya lebih awet dan tidak mudah luntur. Produk ‘tiruan batik’ telah diproduksi sebagai seragam instansi pemerintah maupun swasta di Kabupaten Ngawi. Permasalahan yang dibahas bertujuan untuk mengetahui latar belakang Griya Batik Sidomulyo memproduksi  tiruan batik sebagai tekstil untuk seragam dan aspek-aspek yang dipertimbangkan dalam merancang seragam tiruan batik. Metode dalam penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan pendekatan desain. Pendekatan desain digunakan untuk mengkaji kain tiruan batik print malam dingin di Griya Batik Sidomulyo. Hasil penelitian ini adalah latar belakang Griya Batik Sidomulyo memproduksi tiruan batik diawali dengan memproduksi batik tulis. Produksi tiruan batik print malam dingin sejak tahun 2010 hingga sekarang. Upaya memproduksi kain tiruan batik agar mampu memenuhi pasar dengan harga yang relatif lebih murah. Produksi kain tidak hanya memenuhi persyaratan desain, namun harus sesuai dengan permintaan pasar maupun pembeli. Aspek-aspek yang dipertimbangkan dalam merancang memiliki persamaan dan perbedaan pada fungsional, estetika, bahan, dan proses produksi. Pertimbangan lainnya diperlukan adanya selera konsumen, trend mode, pemasaran untuk terjalinnya komunikasi. Kata Kunci: desain, tiruan batik, sidomulyo, seragam. Authors:Silvia Khoiru Azizah : Universitas Sebelas MaretTiwi Bina Affanti : Universitas Sebelas MaretReferences:_________. (2019). Warta BBKB (edisi 6). Yogyakarta. Balai Besar Kerajinan dan Batik.Affanti, Tiwi Bina. (2007). Ornamentik. Surakarta: FSSR UNS.Azizah, S. K. (2020). “Tiruan Batik”. Hasil Dokumentasi Pribadi: 2020, Ngawi.BSN. (2014). Batik-Pengertian dan Istilah. Jakarta: Badan Standarisasi Nasional.BSN. (2015). Tiruan Batik dan Paduan Batik dengan Batik-Pengertian dan Istilah. Jakarta: Badan Standarisasi Nasional.Ibrahim, I.I. (2007). Budaya Populer sebagai Komunikasi: Dinamika Popscape Mediascape di Indoneia Kontemporer. Yogyakarta: Jalasutra.Lisbijanto, Herry. (2013). Batik. Yogyakarta: Graha Ilmu.Rizali, Nanang. (2017). Tinjauan Desain Tekstil. Surakarta: UNS Press.Suharso dan Ana, Retnoningsih. (2005). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Semarang: Widya Karya.Sachari, Agus. (2005). Metodologi Penelitian Budaya Rupa. Jakarta: Erlangga.Sulaeman, S., & Suhartini, T. (1988). Penelitian Pengaruh Beberapa Pelarut Organik Dalam Pembuatan Lilin Batik Cair Terhadap Proses Pembatikan. Dinamika Kerajinan dan Batik, (8), 25-29. 10.22322/dkb.v0i8.973. Sunaryo, Aryo. (2009). Ornamen Nusantara (Kajian Khusus Tentang Ornamen Indonesia). Semarang: Dahara Prize.Susanto, Sewan. S.K. (1980). Seni Kerajinan Batik Indonesia. Jakarta: Balai Penelitian Batik dan Kerajinan.Sutopo, H.B. (2002). Metodologi Penelitian Kualitatif. Surakarta: UNS Press.Utoyo, J. T., Priyatno, A., & Azis, A. C. K. (2020). Penerapan Prinsip-Prinsip Seni Rupa Pada Kaligrafi Di Masjid Baiturrahman Unimed. Journal of Education, Humaniora and Social Sciences (JEHSS), 3(2), 419-426. https://doi.org/10.34007/jehss.v3i2.330.Van Hoed, V., Zyaykina, N., De Greyt, W., Maes, J., Verhé, R., & Demeestere, K. (2008). Identification and occurrence of steryl glucosides in palm and soy biodiesel. Journal of the American Oil Chemists' Society, 85(8), 701. https://doi.org/10.1007/s11746-008-1263-5.Wulandari, Ari. (2011). Batik Nusantara: Makna Filosofis, Cara Pembuatan dan Industri Batik. Yogyakarta: Andi.
PENCIPTAAN KARYA SENI DENGAN TEMA BODY SHAMING MENGGUNAKAN TEKNIK TEKSTIL IMBUHAN Shafina Nurul Hidhayah; Tiwi Bina Affanti
Narada : Jurnal Desain dan Seni Vol 8, No 3 (2021)
Publisher : Universitas Mercu Buana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22441/narada.2021.v8.i3.009

Abstract

Physical bullying often occurs both on social media and on a daily basis. This action in the long term can have a negative impact on the victim, such as the emergence of excessive anxiety, shame, lack of confidence, to the emergence of eating disorders and other mental disorders. The phenomenon of physical bullying is manifested through a work of expression using textile affixing techniques. The stages of the design of the work carried out by the method of creation of works by SP Gustami through the exploration stage, the design stage and the embodiment stage. This artwork using additional textile techniques such as: quilting, slash quilt, decorative stitch, sewing, and application. The materials used include cotton, tile, flannel, embroidery thread, sewing thread, and others. Novelty textile chosen because it has a variety of techniques that are suitable for conveying messages in the work. This artwork express the sadness and gloomy feeling of the victims through Novelty textile.
Pengembangan Desain Produk Happa Zome dan Steam serta Sistem Pelayanan pada On-line Shop di PPSA Taruna Yodha Sukoharjo Ratna Endah Santoso; Lira Anindita Utami; Tiwi Bina Affanti; Sarwono Sarwono; Adji Isworo Josef
Abdi Seni Vol. 14 No. 2 (2023)
Publisher : Institut Seni Indonesia Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33153/abdiseni.v14i2.4539

Abstract

Pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan di Panti Pelayanan Sosial Anak (PPSA) Taruna Yodha Sukoharjo meneruskan program kegiatan sebelumnya. Program ini bertujuan untuk mendukung keberhasilan  PPSA Taruna Yodha dalam mengembangkan keahlian pembuatan produk lain dengan teknik Happa Zome  dan steam serta sistem pelayanan on-line yang akan dijalankan untuk para siswa. Pengetahuan tentang desain pada produk  sangat  diperlukan guna  meningkatkan  pengetahuan dan sebagai bekal penerapan secara visual, sehingga dapat menghasilkan produk dengan teknik happa zome dan steam yang lebih baik. Sistem pelayanan on-line shop tidak kalah pentingnya dalam pengembangan ini. On-line shop yang mulai dijalankan oleh PPSA Taruna Yodha masih memerlukan sistem yang strategis dalam menawarkan produk yang dihasilkan. Program kegiatan pendampingan yang di berikan selain desain dan Teknik Happa Zome dan steam juga  tentang sistem pelayanan on-line shop yang mencakup pengetahuan produk yang berkualitas, product knowledge/story telling product, sistem kemasan pada produk.            Program kegiatan pengabdian ini dilaksanakan  dalam wujud pendampingan dan pelatihan kepada 20 orang penerima manfaat dan pemberian wawasan selama 7 kali pertemuan yakni diawali dengan pemberian wawasan dan praktek tentang desain serta bagaimana mulai membuat sebuah perancangan produk teknik happa zome dan steam secara sederhana, pemberian wawasan material atau bahan, sistem pelayanan secara on-line dengan pemberian wawasan tentang product knowledge, produk yang berkualitas, packaging untuk menyampaikan layanan komunikasi secara tepat.Metode yang diterapkan dalam kegiatan ini adalah melalui metode pendampingan, pelatihan  tentang pengembangan desain dengan teknik Happa zome dan steam serta system online shop untuk memasarkan produk yang telah dibuat oleh para siswa yang ada di PPSA Taruna Yodha. Hasil yang di capai dalam kegiatan ini adalah para siswa di PPSA Taruna Yodha mendapatkan wawasan dan tambahan keahlian dalam bidang olah tekstil teknik Happa Zome dan steam serta mempu mengenal produk yang baik,  memanange produksinya, serta memanage strategi sistem pelayanan online shop nya secara maksimal dan mandiri.  
Pemanfaatan Daun Ketapang sebagai Pewarna Alam Batik di IKM Batik Bayat Sarwono Sarwono; M. Rudianto; Tiwi Bina Affanti; Ratna Endah Santoso; Sujadi Rahmad Hidayat
Dinamika Kerajinan dan Batik: Majalah Ilmiah Vol 41, No 1 (2024): DINAMIKA KERAJINAN DAN BATIK : MAJALAH ILMIAH
Publisher : Balai Besar Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri Kerajinan dan Batik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22322/dkb.v41i1.8292

Abstract

Usaha batik warna alam di Daerah Bayat Klaten terdapat terkendala terkait harga bahan baku, sehingga memengaruhi penetapan harga jual produk. Penelitian diharapkan dapat merekomendasikan alternatif bahan baku warna alam sebagai subtitusi pewarna batik. Tumbuhan yang umum dijumpai di daerah setempat adalah pohon ketapang (Terminalia catappa). Pohon ketapang dimanfaatkan sebagai tanaman penghias atau tanaman peneduh yang banyak tumbuh di negara-negara tropis. Penelitian bertujuan untuk memanfaatkan daun ketapang sebagai bahan pewarna alam ramah lingkungan untuk memperoleh alternatif bahan dan keterjangkauan harga. Menggunakan metode eksperimen dengan pendekatan kualitatif deskriptif. Penelitian dilakukan pada perajin batik warna alam di daerah Bayat Klaten. Sampel penelitian adalah daun ketapang secara random sampling yang terbagi menjadi dua jenis yaitu daun ketapang berwarna hijau dan daun ketapang berwarna kemerahan. Penelitian diterapkan pada proses produksi batik cap, dengan proses penelitian meliputi tahapan mordanting; pengecapan; ekstraksi warna; penguncian warna dengan tunjung, kapur dan tawas. Dilakukan pengujian ketahanan warna terhadap pencucian, yang hasilnya dapat direkomendasikan untuk proses produksi batik. Hasil ekstraksi daun ketapang yang diterapkan pada kain batik menghasilkan pewarna yang mengarah ke warna kecoklatan. Daun ketapang dapat menjadi alternatif warna alam berdasarkan penggunaan daun yang dipilih serta dipengaruhi oleh bahan pengunci yang digunakan.