Sigit Kusdaryono
Unknown Affiliation

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Karakterisasi Hydroxyapatite Alami yang dibuat dari Tulang Sapi dan Cangkang Telur sebagai Bahan untuk Donor Tulang (Bone Graft ) Taufik, Ahmad; Zuhan, Arif; Kusdaryono, Sigit; Rohadi, Rohadi
Jurnal Kedokteran Vol 6 No 1 (2017)
Publisher : Faculty of Medicine Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang: Penanganan terhadap komplikasi trauma tulang seperti delayed union, nonunion, malunion dan keadaan hilangnya sebagian dari tulang (defek) masih menjadi masalah. Diperlukan donor tulang (bone graft) untuk mengisi defek atau kekosongan pada tulang yang hilang agar terjadi penyambungan.Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakterisasi hydroxyapatite yang dibuat dari sumber alami yaitu dari tulang sapi dan cangkang telur sebagai bahan untuk cangkok tulang (bone graft) dalam tindakan kedokteran.Metode: Tulang panjang sapi Bali dan sapi Brahman dipotong 5x5x5 mm untuk selanjutnya dikalsinasi pada suhu 800oC dan 1000oC. Hydroxyapatite yang dihasilkan diukur kadar kalsium dan fosfornya dengan metode spektrofotometer, kemudian dibandingkan dengan kadar kalsium dan fosfor pada tulang manusia.Hasil Penelitian: Hydroxyapatite dihasilkan baik dari tulang sapi Bali atau sapi Brahman memiliki kadar kalsium rata-rata 28 – 35%, kadar fosfor rata-rata 12- 15%. Kadar kalsium dan fosfor lebih tinggi pada tulang kortikal dibandingkan trabekular. Dibandingkan dengan kadar kalsium dan fosfor pada tulang manusia tidak berbeda bermakna (p<0,005). Kadar kalsium paling tinggi didapatkan pada cangkang telur (64%).Pembahasan: Kadar kalsium dan fosfor baik pada tulang sapi Bali atau sapi Brahman mempunyai kadar yang hampir sama dengan manusia. Ini karena setiap tulang mamalia mempunyai komposisi mineral dan air yang sama.Kesimpulan: Hydroxyapatite (HA) dari tulang sapi Bali, sapi Brahman dan cangkang telur mempunyai karakteristik yang hampir sama dengan tulang manusia dan bisa digunakan sebagai bahan untuk donor tulang.
Hubungan Tingkat Keparahan Cedera Otak dengan Petanda Inflamasi pada Pasien Cedera Otak Traumatik di RSUD Provinsi Nusa Tenggara Barat FNU, Rohadi; Priyanto, Bambang; FNU, Januarman; Kusdaryono, Sigit
Jurnal Kedokteran Vol 6 No 2 (2017)
Publisher : Faculty of Medicine Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang: Cedera otak masih merupakan masalah kesehatan utama dengan konsekuensi sosial ekonomi yang serius. Di negara berkembang seperti Indonesia, perkembangan ekonomi dan industri memberikan dampak insidensi cedera otak cenderung semakin meningkat. Respon inflamasi setelah cedera sistem saraf pusat sebagai dasar terjadinya implikasi secara klinis dan pada akhirnya berpengaruh pada outcome klinis pasien.Metode: Penelitian ini merupakan penelitian belah lintang dengan mengambil sampel penelitian pasien cedera otak dan dilakukan uji tes dua sampel bebas untuk membuktikan hubungan tingkat keparahan cedera otak dengan petanda inflamasi.Hasil: Dari 45 subjek penelitian didapatkan data laki-laki 32 (71,1%) orang, perempuan 13 (28,9%) orang. Rata-rata umur pasien cedera otak 34 tahun dengan diagnosis Cedera Otak Ringan 31,1%, Cedera Otak Sedang 40%, dan Cedera Otak Berat 28,9%. Terdapat hubungan yang bermakna antara tingkat keparahan cedera otak dengan peningkatan C-reactive protein dan Laju Enap Darah, yaitu nilai p < 0,001 dalam uji non-parametrik Kruskall Wallis. Kasus meninggal dari seluruh subjek penelitian 4 orang.Kesimpulan: Terdapat hubungan yang bermakna antara tingkat keparahan cedera otak dengan peningkatan C-reactive protein dan Laju Enap Darah namun tidak bermakna dengan peningkatan lekosit.
Identifikasi Apendisitis Pada MSCT 128 Slices Tanpa Dan Dengan Kontras Media Intravena Di RSUD Provinsi Nusa Tenggara Barat Periode Maret-September 2019 Andansari, Novia; Kusdaryono, Arif; Kusdaryono, Sigit
Jurnal Kedokteran Vol 9 No 3 (2020): Jurnal Kedokteran volume 9 no 3 2020
Publisher : Faculty of Medicine Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jku.v9i3.430

Abstract

Latar Belakang: Penggunaan MSCT dapat meningkatkan kemampuan untuk mengevaluasi struktur yang kecil dengan lebih baik, contohnya seperti pada apendiks atau pada pembuluh darah kecil yang kadang tampak tidak jelas pada gambar potongan aksial karena merupakan orientasi vertikal dari struktur tersebut. CT scan pada pasien dengan gambaran klinis suspek apendisitis dapat signifikan mengurangi kejadian negatif apendiktomi hingga 4%. Oleh karena itu, perlu untuk mengetahui identifikasi apendisitis dan melakukan upaya untuk mencari gambaran apendisitis pada CT scan. Metode: Data pemeriksaan MSCT scan diperoleh dari 27 pasien yang didapat dari klinis apendisitis periode Maret-September 2019 dengan dan tanpa kontras media. Kemudian oleh peneliti seluruh data tersebut diklasifikasikan menurut hasil operasi. Hasil dan Kesimpulan: Secara statistik tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara CT scan tanpa kontras dan dengan menggunakan kontras media mengidentifikasi apendiks. Namun demikian, kontras media intravena tetap sebagai standar emas untuk pemeriksaan identifikasi apendiks, terutama kasus apendisitis atau kelainan apendiks yang lain. CT scan abdomen tanpa kontras ini dapat diindikasikan pada penderita dengan kecurigaan apendisitis dengan gangguan faal ginjal.
Training of Trainer (TOT) Dukungan Psikologis dan Self Empowerment Paska Bencana Bagi Staf dan Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Mataram Emmy Amalia; Ima Arum L; Sigit Kusdaryono
Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA Vol 2 No 1 (2019)
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (70.487 KB) | DOI: 10.29303/jpmpi.v1i2.305

Abstract

Abstract: Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh faktor alam dan/atau non-alam maupun faktor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, serta dampak psikologis. Beberapa dampak psikologis yang sering muncul meliputi perubahan emosional akibat pengalaman traumatis, kekhawatiran akan kelangsungan hidup dan masa depan, dan kecemasan terkait keutuhan keluarga dan lingkungan sosial. Hingga bulan Agustus 2018, tercatat telah terjadi 395 kali gempa yang melanda Provinsi NTB, dengan beberapa gempa besar dengan pusat yang berbeda-beda. Gempa bumi yang melanda provinsi NTB sejak 29 Juli 2018 ini telah menelan banyak korban jiwa dan menimbulkan banyak kerusakan, sehingga tentu saja menimbulkan ketidakseimbangan kondisi psikologis masyarakat. Fakultas Kedokteran Universitas Mataram sebagai pusat pendidikan ingin berperan serta mengatasi dampak psikologis ini dengan mengadakan Training of Trainer (ToT) dukungan psikologis dan self empowerment paska gempa bagi staf dan mahasiswa kedokteran. Dengan konsep ToT, staf dan mahasiswa kedokteran tidak hanya diajarkan untuk mampu melakukan dukungan psikologis untuk dirinya sendiri, tetapi mampu mengajarkan ke orang lain di lingkungannya maupun kepada penyintas lain saat mereka ditugaskan di lokasi bencana. Kata kunci: Training of Trainer (TOT); Dukungan Psikologis; Self Empowerment
Dukungan Psikologis dan Self Empowerment Paska Bencana Bagi Staf dan Keluarga Fakultas Teknik Universitas Mataram Ima Arum L; Emmy Amalia; Sigit Kusdaryono
Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA Vol 2 No 1 (2019)
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (64.078 KB) | DOI: 10.29303/jpmpi.v1i2.306

Abstract

Abstract: Gempa bumi yang melanda provinsi NTB sejak 29 Juli 2018 telah menelan banyak korban jiwa dan menimbulkan banyak kerusakan, sehingga tentu saja menimbulkan ketidakseimbangan kondisi psikologis masyarakat. Gangguan psikologis yang saat ini dialami sebagian besar warga adalah berupa kecemasan berlebih, sulit berkonsentrasi, dan tidak dapat berpikir jernih sehingga mempengaruhi performa mereka di tempat kerja. Demikian juga yang dialami para pegawai Universitas Mataram. Padahal sebagai pusat pendidikan, Universitas Mataram mempunyai kewajiban mendidik generasi bangsa tanpa henti dan dituntut memberikan sumbangsih lebih terutama pada saat krisis seperti gempa bumi saat ini. Perlu dilakukan intervensi pada pegawai institusi-institusi pendidikan di Universitas Mataram dengan mengadakan kegiatan dukungan psikologis dan self empowerment paska bencana. Salah satu fakultas yang memerlukan dukungan segera adalah Fakultas Teknik dimana saat ini kinerja dari Fakultas Teknik sangat dibutuhkan terkait rekonstruksi paska bencana. Dengan kegiatan ini, diharapkan staf dan keluarga Fakultas Teknik Universitas Mataram dapat melakukan self healing terhadap kondisi psikologis mereka sehingga segera dapat berfungsi kembali secara produktif di tempat kerja. Kata kunci: Dukungan Psikologis; Self Empowerment; Paska Bencana