Berlian Kushari
Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil Dan Perencanaan, Universitas Islam Indonesia, Kampus Terpadu UII Jalan Kaliurang KM 14,5, Sleman, Yogyakarta

Published : 15 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

MODEL PENERIMAAN PENGGUNA KENDARAAN PRIBADI TERHADAP KEBIJAKAN MANAJEMEN PERMINTAAN TRANSPORTASI: STUDI KASUS PADA BEBERAPA IBU KOTA NEGARA ASEAN Kushari, Berlian
Jurnal Transportasi Vol 5, No 2 (2005)
Publisher : Jurnal Transportasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (118.041 KB)

Abstract

Abstrak Pada studi ini diteliti faktor-faktor yang mempengaruhi pengguna kendaraan pribadi untuk mendukung ataupun menolak diberlakukannya beberapai program kebijakan Manajemen Permintaan Transportasi (Transportation Demand Management Programs). Dengan teknik Structural Equation Modeling (SEM), model penerimaan (acceptability model) diestimasi berdasarkan sampel yang diperoleh dari Jakarta, Kuala Lumpur, Manila, dan Bangkok (dengan ukuran sampel N = 691). Berbagai indeks ukuran kepatutan (fit measure indices) SEM menunjukkan bahwa struktur model dapat diterima untuk menjelaskan hubungan antar variabel-variabel laten maupun terukur yang digunakan. Interpretasi atas struktur model memberikan kesimpulan bahwa ‘pengetahuan subyektif’, ‘tingkat efektivitas subyektif dalam mengurangi kemacetan’, ‘akibat yang diduga akan menimpa diri’, dan ‘tekanan sosial untuk mendukung program yang diusulkan’ merupakan faktor-faktor yang secara langsung mempengaruhi tingkat penerimaan pengguna kendaraan pribadi terhadap program Manajemen Permintaan Transportasi. Struktur model juga mengindikasikan peran penting ‘tekanan sosial’ dalam mempengaruhi ‘tingkat efektivitas subyektif’, ‘akibat yang diduga akan menimpa diri’, dan ‘kesediaan untuk mengurangi berkendaraan dan menggunakan moda alternatif’. Selain itu, struktur model juga mendeteksi pengaruh ‘tingkat ketergantungan pada kendaraan pribadi’ terhadap kemungkinan seseorang merasa dirugikan oleh pemberlakuan kebijakan. Model juga mendeteksi bahwa tingkat ketergantungan pada mobil pribadi terbentuk dari faktor kebiasaan seseorang dalam menggunakan mobil dan tingkat pendapatan seseorang. Kata-kata kunci: model penerimaan, Manajemen Permintaan Transportasi (TDM), Structural Equation Modeling
PENGARUH PENGGUNAAN SABUK PENGAMAN PADA PENGEMUDI DALAM KASUS TABRAKAN FRONTAL Kushari, Berlian; Aniwattakulchai, Pakorn
Jurnal Transportasi Vol 12, No 2 (2012)
Publisher : Jurnal Transportasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (771.422 KB)

Abstract

A post-crash two-step analysis was performed on a fatal road accident involving a single-occupant pick-up truck that hit a concrete barrier in an almost perpendicular (frontal) direction. Firstly, the crash event was reconstructed to estimate the value of related parameters, such as collision speed, angle, speed of separation, and collision impulse time. Subsequently, models were developed to study the involved injury mechanismemphasizing on simulating the effects of using seatbelt to the occupant’s body during the collision. Accident reconstruction was carried out using VistaFX3 package software, while MADYMO package software was used in the study of injury mechanism. The results show that the acceleration rate suffered by occupant’shead and thorax (chest) could have been significantly reduced if the seatbelt were used properly.Keywords: traffic accident, safety belt, vehicle speed.
Audit Keselamatan Infrastruktur Jalan (Studi Kasus Jalan Nasional KM 78-KM 79 Jalur Pantura Jawa, Kabupaten Batang) Mulyono, Agus Taufik; Kushari, Berlian; Gunawan, Hendra Edi
Jurnal Teknik Sipil Vol 16, No 3 (2009)
Publisher : Institut Teknologi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (792.252 KB)

Abstract

Abstrak. Jalan nasional KM 78-KM79 jalur Pantura Jawa, di Desa Jrakah Payung, Kecamatan Subah, Kabupaten Batang, merupakan lokasi rawan kecelakaan dengan rata-rata 12 kejadian kecelakaan per tahun. Tujuan makalah ini adalah memaparkan hasil Audit Keselamatan Infrastruktur Jalan secara kuantitatif dan kualitatif berdasarkan hasil ukur defisiensi keselamatan di lapangan agar menjadi model evaluasi bagi auditor jalan. Data analisis yang digunakan adalah hasil ukur dan pengamatan defisiensi keselamatan infrastruktur jalan di lokasi penelitian serta data anatomi kecelakaan yang dikeluarkan oleh kantor Polda Jateng. Hasil audit dihitung dengan indikator nilai resiko penanganan defisiensi Hasil audit keselamatan jalan menunjukkan bahwa beberapa bagian fasilitas jalan berada dalam kategori “bahaya” dan atau “sangat berbahaya”, yang harus segera diperbaiki untuk memperkecil potensi terjadinya kecelakaan, yaitu: (1) aspek geometrik yang meliputi jarak pandang menyiap, posisi elevasi bahu jalan terhadap elevasi tepi perkerasan, radius tikungan; (2) aspek perkerasan yang meliputi kerusakan berupa alur bekas roda kendaraan; (3) aspek harmonisasi yang meliputi rambu batas kecepatan di tikungan, lampu penerangan jalan, dan sinyal sebelum masuk tikungan. Abstract. The KM 78-KM 79 of national road in the Northern Coast Line of Java Island, precisely in Jrakah Payung Village, Subah Subdistric, Batang Regency, is categorized as black spot area with an average of 12 accident occurrences per year. This paper is aimed to present the result of road infrastructure safety audit quantitatively and qualitatively based on the result of safety deficiency assessment in the field thus it can be an evaluation model for road auditor. Data used in this study includes assessment and observation result toward road infrastructure safety deficiency as well as anatomy of driving accident issued by Police Office at Central Java. The result of audit is calculated using the risk value indicator of deficiency management. The result of road afety audit indicates that several road facilities are categorized as “dangerous” and/or “very dangerous” which shall be improved to reduce traffic accident potential. The improvement may includes (1)  geometric aspects, including sight distance to overtake, position of road shoulder elevation toward pavement edge elevation, curve radius; (2) pavement aspects, including rutting; and (3) harmonization aspects, including speed limit sign in the road curve, road lighting, and the signal before road curve.
PENGARUH ABU AMPAS TEBU SEBAGAI FILLER PENGGANTI TERHADAP KARAKTERISTIK MARSHALL CAMPURAN SUPERPAVE Fauziah, Miftahul; Kushari, Berlian; Ranski, Fauzan
Prosiding Forum Studi Transportasi Antar Perguruan Tinggi Vol 2 No 2 (2015): Prosiding Forum Studi Transportasi antar Perguruan Tinggi
Publisher : FSTPT Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The increasing development and maintenance of pavement infrastructure result in increasing demand for materials to be used, including the fillers. The use of fillers in asphalt concrete mixtures is very limited in amount but contributes to considerable effects on the performance of the mixtures. A general problem faced in the production of fillers obtained from stone crushing is that it can only produce a substantially less volume than needed; hence the efforts to find alternative sources for fillers. Bagasse ashes are one of solid residual wastes produced as the byproduct of the process of sugar cane heating. This paper presents the results of laboratory works devoted to evaluating the use of bagasse ashes as fillers in a Superpave mixture. Laboratory tests were carried out in three stages. Firstly, physical property tests were run. Secondly, a series of optimum bitumen content for mixtures with 0%, 25%, 50%, 75%, and 100% of bagasse ashes portion to the total portion of fillers were determined respectively. Lastly, Marshall Characteristics were measured and immersion tests were conducted upon the mixtures. Results showed that, in general, sampled bagasse ashes were suitable as fillers for the Superpave mixture. The greater the percentage of bagasse ashes corrensponds to the lower values of stability, VITM, VMA, and the higher values of flow, VFWA, MQ and Index of Retained Strength. Higher proportion of bagasse ashes requires higher optimum bitumen content.
MODEL PENERIMAAN PENGGUNA KENDARAAN PRIBADI TERHADAP KEBIJAKAN MANAJEMEN PERMINTAAN TRANSPORTASI: STUDI KASUS PADA BEBERAPA IBU KOTA NEGARA ASEAN Kushari, Berlian
Jurnal Transportasi Vol 5, No 2 (2005)
Publisher : Jurnal Transportasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (118.041 KB) | DOI: 10.26593/jt.v5i2.1787.%p

Abstract

Abstrak Pada studi ini diteliti faktor-faktor yang mempengaruhi pengguna kendaraan pribadi untuk mendukung ataupun menolak diberlakukannya beberapai program kebijakan Manajemen Permintaan Transportasi (Transportation Demand Management Programs). Dengan teknik Structural Equation Modeling (SEM), model penerimaan (acceptability model) diestimasi berdasarkan sampel yang diperoleh dari Jakarta, Kuala Lumpur, Manila, dan Bangkok (dengan ukuran sampel N = 691). Berbagai indeks ukuran kepatutan (fit measure indices) SEM menunjukkan bahwa struktur model dapat diterima untuk menjelaskan hubungan antar variabel-variabel laten maupun terukur yang digunakan. Interpretasi atas struktur model memberikan kesimpulan bahwa ‘pengetahuan subyektif’, ‘tingkat efektivitas subyektif dalam mengurangi kemacetan’, ‘akibat yang diduga akan menimpa diri’, dan ‘tekanan sosial untuk mendukung program yang diusulkan’ merupakan faktor-faktor yang secara langsung mempengaruhi tingkat penerimaan pengguna kendaraan pribadi terhadap program Manajemen Permintaan Transportasi. Struktur model juga mengindikasikan peran penting ‘tekanan sosial’ dalam mempengaruhi ‘tingkat efektivitas subyektif’, ‘akibat yang diduga akan menimpa diri’, dan ‘kesediaan untuk mengurangi berkendaraan dan menggunakan moda alternatif’. Selain itu, struktur model juga mendeteksi pengaruh ‘tingkat ketergantungan pada kendaraan pribadi’ terhadap kemungkinan seseorang merasa dirugikan oleh pemberlakuan kebijakan. Model juga mendeteksi bahwa tingkat ketergantungan pada mobil pribadi terbentuk dari faktor kebiasaan seseorang dalam menggunakan mobil dan tingkat pendapatan seseorang. Kata-kata kunci: model penerimaan, Manajemen Permintaan Transportasi (TDM), Structural Equation Modeling
PENGARUH PENGGUNAAN SABUK PENGAMAN PADA PENGEMUDI DALAM KASUS TABRAKAN FRONTAL Kushari, Berlian; Aniwattakulchai, Pakorn
Jurnal Transportasi Vol 12, No 2 (2012)
Publisher : Jurnal Transportasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (771.422 KB) | DOI: 10.26593/jt.v12i2.482.%p

Abstract

A post-crash two-step analysis was performed on a fatal road accident involving a single-occupant pick-up truck that hit a concrete barrier in an almost perpendicular (frontal) direction. Firstly, the crash event was reconstructed to estimate the value of related parameters, such as collision speed, angle, speed of separation, and collision impulse time. Subsequently, models were developed to study the involved injury mechanismemphasizing on simulating the effects of using seatbelt to the occupant’s body during the collision. Accident reconstruction was carried out using VistaFX3 package software, while MADYMO package software was used in the study of injury mechanism. The results show that the acceleration rate suffered by occupant’shead and thorax (chest) could have been significantly reduced if the seatbelt were used properly.Keywords: traffic accident, safety belt, vehicle speed.
PENGARUH PENGGUNAAN SABUK PENGAMAN PADA PENGEMUDI DALAM KASUS TABRAKAN FRONTAL Berlian Kushari; Pakorn Aniwattakulchai
Jurnal Transportasi Vol. 12 No. 2 (2012)
Publisher : Forum Studi Transportasi antar Perguruan Tinggi (FSTPT)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (771.422 KB) | DOI: 10.26593/jtrans.v12i2.482.%p

Abstract

A post-crash two-step analysis was performed on a fatal road accident involving a single-occupant pick-up truck that hit a concrete barrier in an almost perpendicular (frontal) direction. Firstly, the crash event was reconstructed to estimate the value of related parameters, such as collision speed, angle, speed of separation, and collision impulse time. Subsequently, models were developed to study the involved injury mechanismemphasizing on simulating the effects of using seatbelt to the occupant’s body during the collision. Accident reconstruction was carried out using VistaFX3 package software, while MADYMO package software was used in the study of injury mechanism. The results show that the acceleration rate suffered by occupant’shead and thorax (chest) could have been significantly reduced if the seatbelt were used properly.Keywords: traffic accident, safety belt, vehicle speed.
MODEL PENERIMAAN PENGGUNA KENDARAAN PRIBADI TERHADAP KEBIJAKAN MANAJEMEN PERMINTAAN TRANSPORTASI: STUDI KASUS PADA BEBERAPA IBU KOTA NEGARA ASEAN Berlian Kushari
Jurnal Transportasi Vol. 5 No. 2 (2005)
Publisher : Forum Studi Transportasi antar Perguruan Tinggi (FSTPT)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (118.041 KB) | DOI: 10.26593/jtrans.v5i2.1787.%p

Abstract

Abstrak Pada studi ini diteliti faktor-faktor yang mempengaruhi pengguna kendaraan pribadi untuk mendukung ataupun menolak diberlakukannya beberapai program kebijakan Manajemen Permintaan Transportasi (Transportation Demand Management Programs). Dengan teknik Structural Equation Modeling (SEM), model penerimaan (acceptability model) diestimasi berdasarkan sampel yang diperoleh dari Jakarta, Kuala Lumpur, Manila, dan Bangkok (dengan ukuran sampel N = 691). Berbagai indeks ukuran kepatutan (fit measure indices) SEM menunjukkan bahwa struktur model dapat diterima untuk menjelaskan hubungan antar variabel-variabel laten maupun terukur yang digunakan. Interpretasi atas struktur model memberikan kesimpulan bahwa ‘pengetahuan subyektif’, ‘tingkat efektivitas subyektif dalam mengurangi kemacetan’, ‘akibat yang diduga akan menimpa diri’, dan ‘tekanan sosial untuk mendukung program yang diusulkan’ merupakan faktor-faktor yang secara langsung mempengaruhi tingkat penerimaan pengguna kendaraan pribadi terhadap program Manajemen Permintaan Transportasi. Struktur model juga mengindikasikan peran penting ‘tekanan sosial’ dalam mempengaruhi ‘tingkat efektivitas subyektif’, ‘akibat yang diduga akan menimpa diri’, dan ‘kesediaan untuk mengurangi berkendaraan dan menggunakan moda alternatif’. Selain itu, struktur model juga mendeteksi pengaruh ‘tingkat ketergantungan pada kendaraan pribadi’ terhadap kemungkinan seseorang merasa dirugikan oleh pemberlakuan kebijakan. Model juga mendeteksi bahwa tingkat ketergantungan pada mobil pribadi terbentuk dari faktor kebiasaan seseorang dalam menggunakan mobil dan tingkat pendapatan seseorang. Kata-kata kunci: model penerimaan, Manajemen Permintaan Transportasi (TDM), Structural Equation Modeling
PENGARUH VARIASI TEBAL DAN MUTU BETON TERHADAP RESPONS STRUKTURAL PERKERASAN KAKU Mizan Qisthi; Berlian Kushari
Jurnal Transportasi Vol. 19 No. 1 (2019)
Publisher : Forum Studi Transportasi antar Perguruan Tinggi (FSTPT)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (510.418 KB) | DOI: 10.26593/jtrans.v19i1.3257.1-10

Abstract

Abstract Flexible pavement in the approaching legs of intersection carrying heavy vehicle traffic is often damaged more quickly than what happens in other parts of the pavement. This happens because of the increasing loading time which weakens the pavement stiffness modulus. To overcome this, the flexible pavement on the intersection approaching legs can be replaced by a rigid pavement. This study discusses the design of Jointed Plain Concrete Pavement rigid pavement in the Eastern Approach of North Ringroad-Seturan Highway intersection, in Sleman, Yogyakarta. The Guideline for Design of Cement Concrete Road Pavement, Pd T-14-2003, was used to calculatepaveent thickness and design of joints. The analysis was carried out using a mechanistic-empirical approach using KENSLABS software. The results show that the K400 concrete quality with a thickness of 24 cm is capable of meeting the of fatigue and erosion requirements for a 20-year design life. Keywords: flexible pavement, design life, pavement damage, stiffness modulus, rigid pavement  Abstrak Perkerasan lentur pada bagian pendekat simpang yang dilalui lalu lintas kendaraan berat sering kali mengalami kerusakan yang lebih cepat dibandingkan yang terjadi pada bagian lain perkerasan tersebut. Hal ini terjadi karena meningkatnya waktu pembebanan yang melemahkan modulus kekakuan perkerasan. Untuk mengatasi hal ini, perkerasan lentur pada pendekat simpang dapat diganti menjadi perkerasan kaku. Penelitian ini membahas perancangan perkerasan kaku jenis Jointed Plain Concrete Pavement pada Pendekat Timur Simpang Ring Road Utara–Jalan Raya Seturan, di Sleman, Yogyakarta. Pedoman Petunjuk Perencanaan Jalan Beton Semen Pd T-14-2003 digunakan untuk menghitung tebal perkerasan dan perancangan sambungan. Analisis dilakukan dengan menggunakan pendekatan mekanistik-empiris menggunakan perangkat lunak KENSLABS. Hasil penelitian ini memperlihatkan bahwa mutu beton K400 dengan tebal 24 cm mampu memenuhi persyaratan kerusakan fatik dan erosi untuk umur rencana 20 tahun. Kata-kata kunci: perkerasan lentur, umur rencana, kerusakan perkerasan, modulus kekakuan, perkerasan kaku
Audit Keselamatan Infrastruktur Jalan (Studi Kasus Jalan Nasional KM 78-KM 79 Jalur Pantura Jawa, Kabupaten Batang) Agus Taufik Mulyono; Berlian Kushari; Hendra Edi Gunawan
Jurnal Teknik Sipil Vol 16 No 3 (2009)
Publisher : Institut Teknologi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5614/jts.2009.16.3.5

Abstract

Abstrak. Jalan nasional KM 78-KM79 jalur Pantura Jawa, di Desa Jrakah Payung, Kecamatan Subah, Kabupaten Batang, merupakan lokasi rawan kecelakaan dengan rata-rata 12 kejadian kecelakaan per tahun. Tujuan makalah ini adalah memaparkan hasil Audit Keselamatan Infrastruktur Jalan secara kuantitatif dan kualitatif berdasarkan hasil ukur defisiensi keselamatan di lapangan agar menjadi model evaluasi bagi auditor jalan. Data analisis yang digunakan adalah hasil ukur dan pengamatan defisiensi keselamatan infrastruktur jalan di lokasi penelitian serta data anatomi kecelakaan yang dikeluarkan oleh kantor Polda Jateng. Hasil audit dihitung dengan indikator nilai resiko penanganan defisiensi Hasil audit keselamatan jalan menunjukkan bahwa beberapa bagian fasilitas jalan berada dalam kategori "bahaya" dan atau "sangat berbahaya", yang harus segera diperbaiki untuk memperkecil potensi terjadinya kecelakaan, yaitu: (1) aspek geometrik yang meliputi jarak pandang menyiap, posisi elevasi bahu jalan terhadap elevasi tepi perkerasan, radius tikungan; (2) aspek perkerasan yang meliputi kerusakan berupa alur bekas roda kendaraan; (3) aspek harmonisasi yang meliputi rambu batas kecepatan di tikungan, lampu penerangan jalan, dan sinyal sebelum masuk tikungan. Abstract. The KM 78-KM 79 of national road in the Northern Coast Line of Java Island, precisely in Jrakah Payung Village, Subah Subdistric, Batang Regency, is categorized as black spot area with an average of 12 accident occurrences per year. This paper is aimed to present the result of road infrastructure safety audit quantitatively and qualitatively based on the result of safety deficiency assessment in the field thus it can be an evaluation model for road auditor. Data used in this study includes assessment and observation result toward road infrastructure safety deficiency as well as anatomy of driving accident issued by Police Office at Central Java. The result of audit is calculated using the risk value indicator of deficiency management. The result of road afety audit indicates that several road facilities are categorized as "dangerous" and/or "very dangerous" which shall be improved to reduce traffic accident potential. The improvement may includes (1)  geometric aspects, including sight distance to overtake, position of road shoulder elevation toward pavement edge elevation, curve radius; (2) pavement aspects, including rutting; and (3) harmonization aspects, including speed limit sign in the road curve, road lighting, and the signal before road curve.