Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

“UMMATAN WASATHAN” DALAM PERSPEKTIF TAFSIR AL-TABARIY M Ilham Muchtar
PILAR Vol 4, No 2 (2013): JURNAL PILAR, DESEMBER 2013
Publisher : PILAR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (679.246 KB)

Abstract

AbstrakUmmatan Wasathan adalah konsep masyarakat ideal dalam pandangan Alqur’an, yaitu masyarakat yang hidup harmonis atau masyarakat yang berkeseimbangan. Al-wasath adalah ciri keunggulan umat atau masyarakat yang diidealkan Alqur'an karena sifatnya yang moderat dan berdiri di tengah-tengah sehingga dapat dilihat oleh semua pihak dan dari segenap penjuru. Posisi pertengahan menjadikan anggota masyarakat tersebut tidak memihak ke kiri dan ke kanan, yang dapat mengantar manusia berlaku adil. Keberadaan masyarakat ideal pada posisi tengah menyebabkan mereka mampu memadukan aspek ruhani dan jasmani, material dan spiritual dalam segala aktivitas. Wasathiyah (moderasi atau posisi tengah) mengundang umat Islam untuk berinteraksi, berdialog dan terbuka dengan semua pihak (agama, budaya dan peradaban), karena mereka tidak dapat menjadi saksi atau berlaku adil jika mereka tertutup atau menutup diri dari lingkungan dan perkembangan global.Kata Kunci: Al-wasath, Wasathiyah , harmonis, moderasi, spiritual global.
ANALISIS PERKEMBANGAN TAFSIR ABAD KE- 3 HIJRIYAH M Ilham Muchtar
PILAR Vol 5, No 2 (2014): JURNAL PILAR, DESEMBER 2014
Publisher : PILAR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (449.746 KB)

Abstract

AbstrakSejarah awal penafsiran Alqur'an yang dilakukan oleh para ulama, selalu menarik untuk dicermati, baik bentuk (metodologi) dan corak penafsirannya. Setiap mufassir memiliki metode dan corak tertentu dalam menafsirkan Alqur'an karena cenderung mengikuti perkembangan zaman dimana mereka berada. Dari segi tahapan-tahapan proses yang dilaluinya, tafsir Alqur'an mengalami beberapa fase perkembangan. Tafsir Alqur'an pada fase awal berkembang melalui jalur periwayatan, lalu fase pembukuan hadis-hadis tafsir, pada fase selanjutnya barulah ada upaya dari para ulama untuk melakukan pemilahan dan pemisahan hadis-hadis yang mengandung tafsir Alqur'an, sehingga pada akhirnya ia bisa menjadi salah satu cabang ilmu dengan berbagai corak yang berdiri sendiri dan terpisah sepenuhnya dari hadis. Keragaman dalam corak atau aliran penafsiran Alqur'an adalah hal yang lumrah sebagai karya manusia. Namun pada fase ini tafsir Alqur'an semakin meluas dan terbuka. Kata Kunci: mufassir, corak, hadis-tafsir, aliran penafsiran
Strategi Komunikasi Pembina untuk Meningkatkan Motivasi Santri Tahfidz Utsman bin Affan Gowa dalam Menghafal Al-Qur’an Rigal Ahlul Nazar; M Ilham Muchtar; M Ramli
Jurnal Intelek Dan Cendikiawan Nusantara Vol. 2 No. 3 (2025): JUNI-JULI 2025
Publisher : PT. Intelek Cendikiawan Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Strategi Komunikasi Pembina untuk Meningkatkan Motivasi Santri serta faktor Pendukung dan Penghambat bagi  santri Rumah Tahfidz Utsman bin Affan Gowa dalam Menghafal Al-Qur’an. Jenis penelitian yang saya gunakan yaitu penelitian kualitatif yaitu sebuah penelitian yang mengarah pada analisis data yang lebih deskriptif dan objektif. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode observasi, wawancara dan dokumentasi. Penelitian ini berlokasi di Rumah Tahfidz Utsman bin Affan Gowa selama kurang lebih dua bulan, dari bulan Maret hingga April. Adapun hasil penelitian menjelaskan bahwa beberapa Srategi Strategi komunikasi pembina yang terstruktur, empatik, dan motivasional sangat berperan dalam meningkatkan semangat santri dalam menghafal Al-Qur’an. Melalui pendekatan yang tepat, pembina tidak hanya menjadi pengawas, tetapi juga mentor dan motivator dalam membentuk generasi Qur’ani yang tangguh dan berakhlak mulia. Kemudian Faktor pendukung dalam meningkatkan motivasi santri dalam menghafal Al-Qur’an yaitu Lingkungan Pesantren yang Kondusif, Peran Pembina dan Guru yang Inisiatif, Dukungan Orang Tua dan Keluarga, Penggunaan Metode yang Menarik dan Variatif, serta penghargaan dan pengakuan. Selain itu terdapat faktor penghambat yaitu Kurangnya Motivasi Internal, Manajemen waktu yang buruk, Gangguan Psikologis dan Kurang Semangat, Lingkungan Sosial yang kurang mendukung, Tekanan Target, dan Keterbatasan Fasilitas.
Pola Komunikasi Orang Tua dalam Membentuk Karakter Mandiri pada Anak Sekolah Dasar di Desa Pannyangkalang Kecamatan Bajeng Kabupaten Gowa Muh Fahmi Ayuzar; M Ilham Muchtar; Ya’kub Ya’kub
Jurnal Intelek Insan Cendikia Vol. 2 No. 5 (2025): MEI 2025
Publisher : PT. Intelek Cendikiawan Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk 1) mengetetahui pola komunikasi orang tua dalam membentuk karakter kemandirian pada anak sekolah dasar, 2) untuk mengetahui karakter anak, 3) serta mengetahui faktor penduklung dan penghambat terhadap pola komunikasi orang tua dalam membentuk karakter mandiri pada anak. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Subjek penelitian ini adalah orang tua, anak, dan guru di Desa Pannyangkalang, Kecamatan Bajeng, Kabupaten Gowa. Sebanyak 11 orang terlibat sebagai informan dalam penelitian ini, termasuk 2 guru, 3 anak, dan 6 orang tua. Adapun hasil penelitian menunjukkan bahwa komunikasi orang tua terhadap anak mempunyai variasi yang beragam dalam cara orang tua berinterkasi dengan anak- anak mereka. Ada yang menggunakan bahasa kasar, nada bicara yang tinggi, serta tindakan fisik sehingga mengakibatkan dampak negatif bagi perkembangan dan pembentukan karakter mandiri pada anak, menyebabkan stress, serta mempengaruhi cara anak berkomunikasi dengan teman-teman mereka. Kemudian ada yang berkomunikasi dengan bahasa yang baik dan lembut, pendekatan ini membantu anak merasa lebih nyaman, serta mendukung perkembangan karakter positif pada anak. Adapun dampak komunikasi orang tua yang positif dan lembut cenderung mendukung sikap kemandirian pada anak, serta membantu anak menjadi kreatif, disiplin, percaya diri, terbuka, dan bertanggung jawab.
STRATEGI DAKWAH PENYULUH KANTOR URUSAN AGAMA DALAM PEMBINAAN MASYARAKAT DI DESA PARIGI KECAMATAN TINGGIMONCONG KABUPATEN GOWA Jumriani; M Ilham Muchtar; Mukhtasim Billah; Muhammad Yasin
Jurnal Intelek Dan Cendikiawan Nusantara Vol. 1 No. 1 (2024): FEBRUARI - MARET 2024
Publisher : PT. Intelek Cendikiawan Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini merupakan suatu pembahasan dengan mengangkat masalah sebagai berikut 1), Strategi dakwah peyuluh kantor urusan agama Kecamatan Tinggimoncong Kabupaten Gowa dalam pembinaan masyarakat di Desa Parigi, 2) Faktor-faktor yang menjadi pendukung dan penghambat dalam pembinaan masyarakat di Desa Parigi. Jenis penelitian ini dilakukan secara kualitatif, yaitu sebuah penelitian yang mengarah pada analisis data yang lebih deskriptif dan objektif . dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode observasi, wawancara dan dokumentasi, dimana diperoleh dari dua sumber yaitu primer dan sekunder, kemudian data yang diperoleh dianalisis dengan mereduksi data, penyajian data-data serta penarikan simpulan yang kemudian dituangkan dalam karya tulis ilmiah, yaitu penelitian. Hasil dari penelitian ini meliputi : Program Penyuluhan, Pelatihan dan Pembinaan Majelis Taklim, Pembinaan Taman Pendidikan Al-Qur’an, Pembinaan Khatib dan MC dikalangan pemuda, dan Pembinaan Imam Desa. a) Faktor Pendorong : Masyarakat terbuka untuk dibina, Adanya dukungan dari pemerintah, dan Tenaga Penyuluh Agama yang Memadai. b) faktor penghambat: Terbatasnya waktu karena jarak dan medan yang sulit, sarana dan prasarana yang terbatas, dan Kurangnya motivasi dalam menuntut ilmu.