Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI PENGGUNAAN MEDIA EDUCATION GAME MAJU MUNDUR CANTIK (CARI DAN TEBAK INSTRUKSI) PADA SISWA KELAS VII SMP UNISMUH MAKASSAR Munazia Alimus; Irwan Akib; Agustan S
SIGMA: JURNAL PENDIDIKAN MATEMATIKA Vol 11, No 1: Juni 2019
Publisher : Universitas Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (264.858 KB) | DOI: 10.26618/sigma.v11i1.3080

Abstract

Penelitian ini merupakan penelitian pra-eksperimen yang melibatkan satu kelas sebagai kelas eksperimen dengan menggunakan desain eksperimen “One- Group Pretest-Postest Design” yang bertujuan untuk mengetahui keefektifan pembelajaran matematika melalui media education game maju mundur cantik (cari dan tebak instruksi) pada siswa kelas VII SMP Unismuh Makassar dengan sampel 20 orang siswa. Data dikumpul dengan menggunakan beberapa instrumen peneltian yaitu tes hasil belajar, aktivitas siswa, angket respon siswa, dan keterlaksanaan pembelajaran. Selanjutnya data yang terkumpul telah dianalisis dengan menggunakan analisis statistik deskriptif dan analisis statistik inferensial. Dari analisis statistik yang dilakukan diproleh beberapa hasil yaitu, (1) skor rata-rata hasil belajar siswa (pre-test) adalah 30,2 dan skor rata-rata hasil belajar siswa (post-test) adalah 86,7. Skor tersebut juga sudah mencapai ketuntasan secara klasikal. Oleh karena 95% dari 20 siswa ,yaitu 19 orang yang tuntas dalam pembelajaran matematika. Peningkatan hasil belajar siswa dari pre-test ke post-test (gain ternormalisasi) mencapai 45% dianataranya mengalami peningkatan sedang dan 50% kategori tinggi. (2) Persentasi rata-rata skor penilaian tentang aktivitas siswa adalah 80,83% .(3) Persentasi yang menjawab respon positif adalah 90%. (4) skor rata-rata keterlaksnaan pembelajaran adalah 3,24. Sementara, dari analisis statistik inferensial diproleh data hasil belajar matematika siswa baik pre-test maupun pots-test dalam kategori normal karena nilai Pvalue . Uji hipotesis yang dilakukan menyatakan bahwa (1) nilai Pvalue adalah 0,000 artinya skor rata-rata hasil belajar siswa setelah diajar melalui penggunaan media education game maju mundur cantik lebih dari 74,9 sehingga H0 ditolak dan H1  diterima yakni rata-rata hasil belajar postest lebih dari KKM. (2) Nilai Pvalueadalah 0,000 artinya rata-rata gain ternormalisasi pada siswa kelas VII B.1 SMP Unismuh Makassar lebih dari 0,3, Sehingga H0 ditolak dan H1 diterima yakni gain ternormalisasi hasil belajar siswa berada pada kategori tinggi. (3) Nilai Z  Z(0,5 – α ) yaitu 2,08  artinya ketuntasan belajar matematika siswa setelah diajar melalui penggunaan media education game maju mundur cantik secara klasikal mencapai 79,9%, yakni 95%. Berdasarkan hasil tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa media education game maju mundur cantik efektif digunakan dalam pembelajaran matematika pada siswa kelas VII SMP Unismuh Makassar.
Fenomena Plagiarisme Mahasiswa Irwan Akib; mas'ud Ibrahim
Equilibrium: Jurnal Pendidikan Vol 4, No 1 (2016): EQUILIBRIUM JURNAL PENDIDIKAN
Publisher : Universitas Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (491.748 KB) | DOI: 10.26618/equilibrium.v4i1.483

Abstract

Plagiarisme adalah sebuah realitas yang sering terjadi di kalangan akademis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui fenomena plagiarisme mahasiswa di kota Makassar, bentuk-bentuk plagiarisme serta faktor penyebab mahasiswa melakukan plagiarisme dalam mengerjakan tugas perkuliahannya. Jenis Penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif kualitatif dengan pendekatan fenomenologi, dengan cara penentuan sampel melalu teknik Purposive Sampling dengan memilih beberapa informan yang memiliki kriteria yang telah ditentukan oleh peneliti. Dengan informan berjumlah 16 orang mahasiswa sebagai sampelnya. Hasil Penelitian ini menunjukan bahwa fenomena plagiarisme dikalangan mahasiswa Kota Makassar memang menjamur dan dari berbagai jawaban yang peneliti dapati dari informan semuanya positif menyatakan pernah melakukan tindakan plagiarisme untuk memenuhi tugas perkuliahannya serta Penelitian ini juga bertujuan untuk menggambarkan bentuk-bentuk perilaku plagiarisme yang dilakukan oleh mahasiswa dalam menyelesaikan tugas-tugas perkuliahan. Faktor-faktor penyebab timbulnya perilaku plagiarisme tersebut ada tiga bentuk, yaitu: (1) mengambil tulisan orang lain kemudian diakui sebagai karya sendiri, (2) mengambil ide atau batang tubuh pikiran orang lain untuk selanjutnya dirubah ke dalam bahasa sendiri dan (3) mengambil teks secara keseluruhan tanpa mengubah tulisan maupun menambah dengan analisis maupun komentar apapun. Pemicu terjadinya plagiarisme: (1) perkembangan teknologi informasi dan (2) tingginya intensitas tugas perkuliahan sedangkan alokasi waktu yang tersedia sangat terbatas. Kata Kunci : Fenomena, Plagiarisme, Mahasiswa.
Pengaruh penerapan model pembelajaran kooperatif tipe scramble terhadap kemampuan komunikasi matematis siswa Muhammad Rizal Usman; Irwan Akib; Baharullah Baharullah; Samriati Samriati
Delta-Pi: Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika Vol 11, No 1 (2022)
Publisher : Universitas Khairun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33387/dpi.v11i1.4013

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe scramble terhadap kemampuan komunikasi matematis siswa kelas X SMA Negeri 7 Selayar. Penelitian ini merupakan jenis penelitian Quasi Experimental Design. Sampel dalam penelitian ini adalah dua kelas X IPS SMA Negeri 7 Selayar yang dipilih secara acak, satu kelas sebagai kelas kontrol dan satu kelas sebagai kelas eksperimen. Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah tes kemampuan komunikasi matematis yang dilakukan sebelum diberi perlakukan (pretest) dan setelah diberi perlakuan (posttest). Analisis data penelitian ini adalah analisis statistik deskriptif dan analisis statistik inferensial. Pengujian hipotesis menggunakan uji t berpasangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa baik secara deskriptif maupun inferensial kemampuan komunikasi matematis siswa yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe scramble berada dalam kategori cukup tinggi dan kemampuan komunikasi matematis yang diajar dengan model scramble lebih dari kemampuan komunikasi matematis yang diajar dengan model konvensional. Dengan demikian disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe scramble berpengaruh terhadap kemampuan komunikasi matematis siswa kelas X SMA Negeri 7 Selayar.
IDENTIFIKASI KESULITAN BERBICARA SISWA DI SD INPRES PAKKOLOMPO Zulrifqa Rofiqa Ali; Irwan Akib; Rukli
Didaktik : Jurnal Ilmiah PGSD STKIP Subang Vol. 9 No. 3 (2023): Volume 09 No. 03 Juli 2023
Publisher : STKIP Subang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36989/didaktik.v9i3.1423

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi rendahnya kemampuan berbicara siswa di kelas 4 SD memiliki manfaat penting dalam memberikan intervensi yang tepat waktu, mengembangkan program pembelajaran yang sesuai, melibatkan orang tua, dan memberikan dukungan yang dibutuhkan untuk meningkatkan kemampuan berbicara siswa secara efektif. Pendekatan ini menggunakan penelitian kualitatif studi kasus pada single subjek sebagai metode utama untuk mengidentifikasi kesulitan berbicara pada siswa Kelas V. Instrumen yang digunakan dalam penelitian meliputi pada wawancara individu untuk mendapatkan pengalaman dan persepsi siswa terkait kesulitan berbicara. Dokumentasi gunakan untuk mengumpulkan bahan-bahan pendukung, seperti catatan guru, wawancara kepada siswa dan orang tua siswa. Berdasarkan hasil identifikasi diatas, faktor-faktor seperti rasa takut, kekhawatiran, kurangnya minat atau pemahaman terhadap topik, kecemasan dalam situasi kelompok dan presentasi, gangguan lingkungan, rasa malu, dan kurangnya kepercayaan diri dapat menjadi penyebab kesulitan berbicara siswa kelas V di SD Inpres Pakkolompo. Upaya meningkatkan kepercayaan diri dan keterampilan berbicara dapat dilakukan melalui berbagai strategi seperti persiapan sebelum berbicara, latihan di depan cermin, partisipasi aktif dalam diskusi, dan dukungan dari guru dan lingkungan belajar.
LOGIKA FALLACY PENYELESAIAN SOAL CERITA PADA SISWA SEKOLAH DASAR Andi Aswani; Irwan Akib; Rukli
Didaktik : Jurnal Ilmiah PGSD STKIP Subang Vol. 9 No. 3 (2023): Volume 09 No. 03 Juli 2023
Publisher : STKIP Subang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36989/didaktik.v9i3.1551

Abstract

Logical fallacy refers to errors in constructing a logically valid reasoning within an argument, and it is prevalent among students. The purpose of this study is to examine logical fallacies in solving story problems among students using a single-subject design. The study adopts a qualitative research approach with an observational method. The researcher observes how students solve story problems in a naturalistic setting. Data is collected through task-based interviews, observations, and field notes. Single-subject participants from a fourth-grade class in elementary school are selected using purposive sampling technique. Data analysis utilizes thematic analysis to identify patterns of logical fallacies exhibited by the students. The findings of the study reveal correlation/causation fallacy in geometry statement problems. Students mistakenly link their lack of understanding regarding the difference between correlation and causation. It is crucial for students to comprehend that correlation merely indicates a statistical relationship between two variables, whereas causation involves a relationship where one event causes another. It is important to utilize sufficient data and evidence to support conclusions and avoid making erroneous causal assumptions. Furthermore, students tend to make errors in logical inference from the given information. They can be influenced by external factors such as biases, which can impact students' judgment in making inappropriate assumptions. In conclusion, three types of logical fallacies were identified, namely red herring, bandwagon fallacy, and correlation/causation fallacy, in the study.