Aziz Thaba
Universitas Muhammadiyah Makassar

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

KEEFEKTIFAN TEKNIK STORY TELLING DALAM PEMBELAJARAN SASTRA Rukayah Rukayah; Aziz Thaba
JURNAL KONFIKS Vol 4, No 1 (2017): KONFIKS
Publisher : LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (343.997 KB) | DOI: 10.26618/konfiks.v4i1.1213

Abstract

This study aims to: (1) describe the results of literary learning without using storytelling techniques, (2) to describe the results of literary learning using storytelling techniques, and (3) to determine the effectiveness of the storytelling model in literary learning. The results of the assessment show that (1) learning without using storytelling technique in literary learning does not reach completeness, (2) the learning of literature by applying storytelling technique has reached completeness, and (3) the effectiveness of storytelling technique of VIII students of SMP Negeri 2 Sungguminasa. This proves that using storytelling technique can improve student's learning in literature learning which is seen from the average value of control class, that is 75.3, while the experimental class gets the average value, that is 85.9. In addition, the observation data of each meeting indicates a change in student attitudes towards a more positive, both in terms of learning attitudes and activities. From the results of the analysis can be concluded that the application of effective storytelling techniques used in learning literature.
Rekonstruksi Nilai Budaya Siri’ Masyarakat Makassar melalui Tokoh Zainuddin dalam Novel Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck Karya Hamka Suatu Tinjauan Sosiologi Sastra Abdul Kadir; Aziz Thaba
Jurnal Idiomatik: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 2 No 2 (2019): Jurnal Idiomatik
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Muslim Maros

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Artikel ini berisi tentang realitas kehidupan masyarakat suku Makassar, khususnya mengenai budaya siri’ yang dijunjung tinggi orang Makassar. Artikel ini berfokuskan pada budaya Siri’ yang dijunjung tinggi masyarakat suku Makassar yang juga sebetulnya oleh masyarakat Bugis, Mandar, dan Toraja. Siri’ dapat dipahami sebagai kemampuan seseorang mempertahankan kehormatan dan harga diri terhadap orang-orang yang mau menghina atau merendahkan harga dirinya, keluarga, ataupun kerabatnya. Siri’ diidentikkan pula dengan ‘malu’. Metode penelitian yang digunakan yaitu penelitian deskriptif kualitatif, sebab penulis akan menggambarkan secara jelas nilai budaya siri’. Dalam tipe penelitian ini, realitas bersifat ganda, holistik, hasil konstruksi, dan merupakan hasil pemahaman. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Siri’ sifatnya mutlak, tanpa tawar menawar. Apabila seseorang dijatuhkan harga dirinya, maka ia tidak akan diam saja. Seperti pada penjelasan Hamka, menjaga harga diri merupakan kewajiban moral yang paling tinggi. Bahkan, demi siri’ seseorang rela mengorbankan apa saja, termasuk jiwanya. Dalam penelitian ini menggambarkan Zainuddin sangat merendahkan diri akibat cintanya yang sangat besar terhadap Hayati. Meski akhirnya ia sadar bahwa hidup harus tetap berjalan, sebagai seorang lelaki Makassar, ia memiliki rasa “pantang” dalam memperjuangkan sesuatu dan dalam menghadapi masalah hidup. Dalam hal ini Rekonstruksi siri sebagai bentuk keteguhan prinsip dan perilaku mulia yang dijunjung tinggi masyarakat Makassar.