Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

STRATEGI STUDENT TEAMS’ ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD,) DALAM MENINGKATKANKEMAMPUAN MENULISNARASISISWA SMK TELKOM MAKASSAR B. Syukroni Baso
JURNAL KONFIKS Vol 5, No 1 (2018): KONFIKS
Publisher : LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26618/konfiks.v5i1.1339

Abstract

 Berdasarkan hasil pencermatan penulis bersama guru mata pelajaran bahasa Indonesia, ternyata kemampuan menulis siswa kelas X SMK Telkom Makassar masih tergolong rendah. Padahal, kemampuan dibidang ini sangat bermanfaat dalam menunjang kemampuan berbahasa siswa, dan terlebih lagi dalam menghadapi ujian nasional dengan tipe soal yang sudah mengarah pada aspek penggunaan bahasa. Oleh karena itu, kemampuan menulis sangat penting dan mendesak dikuasai siswa. Menurut hasil diagnosis penulis bersama guru mata pelajaran bahasa Indonesia khususnya kelasX Telkom Makassar, ternyata akar penyebab masalah ini dapat diidenfikasi sebagai berikut (1) siswa sangat jarang diberikan kesempatan mengembangkan kemampuan menulis karangan narasi, (2) siswa lebih sering disuruh menghafal jenis-jenis paragraf, tanpa diminta mencoba menulis paragraf, (3) pelajaran menulis masih ditakuti siswa, (4) pelajaran menulis membosankan bagi siswa. Oleh karenaitu,Tujuan penelitian ini adalah, menarasikan implementasi pembelajaran kooperatif secara efektif, teristimewa bagaimana upaya peningkatan kemampuan menulis narasi siswa kelas X SMK Telkom Makassar melalui strategi student learns achievernent divisions (STAD) yaitu strategi pembagian prestasi keompok siswa. Kelompok tim yang berprestasi diberi hadiah atau penghargaan itu dilaksanakan pada tahap perencanaan pembelajaran, tahap pelaksanaan, dan tahap evaluasi pembelajaran. Pembelajaran kooperatif (cooperative learning) secara sadar menciptakan interaksi yang silih asah (saling mencerdaskan) sehingga sumber belajar bagi siswa bukan hanya guru dan buku ajar tetapi juga interaksi sosial diantara sesama siswa. Hal itu membuat siswa tetap berada dalam interaksi silih asih (saling mencintai). Pembelajaran kooperatif secara sadar dan sengaja mengembangkan pula interaksi yang dapat menyebahkan permusuhan (Nurhadi. 2004:61). Tes awal siswa kelas X SMK Telkom Makassar, mengisyaratkan bahwa perlu ada bantuan (1) meningkatkan kemampuan menuangkan gagasan dalam pembelajaran menulis narasi pada tahap pramenulis, (2) pembelajaran menulis narasi pada tahap menulis, (3) pembelajaran menulis narasi pada tahap pascamenulis, sehingga perlu dilaksanakannya menulis narasi. Kegiatan itu sebagai upaya peningkatkan kemampuan menulis narasi dalam cooperative learning.Dalam pembelajaran kooperatif, guru menciptakan suasana yang mendorong agar siswa merasa saling membutuhkan. Saling ketergantungan positif menuntut adanya interaksi positif yang memungkinkan sesama siswa saling memberikan motivasi untuk meraih hasil belajar yang optimal yakni (I) saling ketergantungan pencapaian tujuan, (2) saling ketergantungan dalam menyelesaikan tugas, (3) saling ketergantungan bahan atau sumber, (4) saling ketergantungan peran, dan (5) saling ketergantungan hadiah.Penelitian tersebut menggunakan pendekatan kualitatif dengan rancangan penelitian tindakan kelas (classroom action research) yang dilaksanakan pada tahap perencanaan pembelajaran, tahap pelaksanaan, tahap observasi dan refleksi secara berdaur ulang dan kolaboratif sehingga implikasi praktis yang diperoleh dapat diterapkan secara langsung dalam perbelajaran.Data penetitian adalah kegiatan pengamatan, wawancara, catatan lapangan serta aktivitas guru dan siswa termasuk hasil evaluasi belajara siswa. Peneliti berperan sebagai instrumen. Instrumen penunjang berupa pedoman.
Analisis Kesesuian Gambar Dan Penggunaan Kata Dan Tanda Baca Pada Media Spanduk Berbasis Digital Abdul Sakti; B. Syukroni Baso
Morfologi : Jurnal Ilmu Pendidikan, Bahasa, Sastra dan Budaya Vol. 1 No. 5 (2023): October : Morfologi : Jurnal Ilmu Pendidikan, Bahasa, Sastra dan Budaya
Publisher : Asosiasi Periset Bahasa Sastra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61132/morfologi.v1i5.92

Abstract

This research aims to analyze the suitability of images and the use of words and punctuation on digital media. The research method used was observation of a digital banner displaying an image of a chair with the words "UP TO 50% OFF" and an image of a meatball bowl with a discount offer of up to 50% as well as the information "Weekend Special Delicious Food Menu." The research results showed that the use of an image of a chair and the meatball bowl effectively supports the message you want to convey. The color design chosen, such as the dominance of orange on the meatball banner, gives an impression that matches the characteristics of the food offered. The use of the word "delicious" in the text "Weekend Special Delicious Food Menu" provides added value in arousing the reader's appetite. In addition, the arrow pointing to the text "Home Delivery" on the meatball banner helps convey delivery service information clearly. The "Order Now" instruction with the addition of a telephone number and website address provides clear guidance to consumers for placing an order. The use of punctuation, such as commas and periods, on the banner effectively separates the information and improves readability. Punctuation helps readers clearly understand any information presented, such as phone numbers and website addresses.
MENGANALISIS MAKNA TANDA IKON DALAM KUMPULAN PUISI CHAIRIL ANWAR DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA PEMBELAJARAN DIGITAL (TINJAUAN SEMIOTIKA) Abdul Sakti; B. Syukroni Baso
PUSTAKA: Jurnal Bahasa dan Pendidikan Vol. 2 No. 4 (2022): Oktober : Jurnal Bahasa dan Pendidikan
Publisher : BADAN PENERBIT STIEPARI PRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56910/pustaka.v2i4.455

Abstract

Penelitian ini membahas mengenai ikon dalam sebuah puisi. Pendekatan semiotika digunakan sebagai pendekatan karya sastra untuk mengupas hal tersebut. Puisi yang akan dianalisis adalah puisi chairil anwar. Judul tersebut adalah (1) Aku, (2) Dimesjid (3) Derai-derai cemara. tiga puisi karya Chairil Anwar, yaitu "Di Mesjid", "Aku", dan "Derai-derai Cemara". Pada masing-masing puisi, terdapat ikon-ikon yang memiliki makna tersendiri. Dalam "Di Mesjid", ikon yang muncul adalah "Dia" yang merupakan simbol Tuhan, sedangkan dalam "Aku", ikon yang muncul adalah "binatang jalang" yang melambangkan kesendirian dan perlawanan. Pada puisi "Derai-derai Cemara", ikon yang muncul adalah "angin" yang menunjukkan ketidakpastian dan kerapuhan. Pesan tersirat yang terkandung dalam ketiga puisi ini adalah tentang kesulitan hidup, perjuangan untuk bertahan hidup, serta kebingungan dan ketidakpastian di masa depan. Puisi-puisi ini juga mengeksplorasi tema-tema seperti kesendirian, ketidakpastian, dan perlawanan terhadap ketidakadilan. Dalam konteks pembelajaran media digital, ketiga puisi ini dapat memberikan inspirasi bagi pembelajar untuk mengembangkan kemampuan analisis semiotik dalam memahami makna dalam sebuah karya sastra. Pembelajar juga dapat mengasah kemampuan membaca dan memahami puisi dengan baik, sehingga dapat mengapresiasi karya sastra dengan lebih baik pula. Selain itu, ketiga puisi ini juga dapat memberikan pembelajaran tentang nilai-nilai kehidupan yang universal, seperti keberanian, keteguhan hati, dan semangat juang yang harus dimiliki oleh setiap individu.