Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Efisiensi Pemasaran Mangga Gedong Gincu (Mangifera Indica L) di Kabupaten Majalengka Suhaeni Suhaeni; Karno Karno; Wulan Sumekar
AGRIVET JOURNAL Vol 2, No 2 (2014)
Publisher : UNIVERSITAS MAJALENGKA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian ini antara lain (1) untuk mengetahui saluran pemasaran mangga gedong gincu di Kabupaten Majalengka, (2) untuk menganalisis marjin pemasaran, marjin keuntungan, farmers share dan efisiensi pemasaran, (3) untuk menganalisis efisiensi operasional dengan menggunakan parameter mark up on selling. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik wawancara dengan menggunakan kuesioner yang sudah disiapkan sebelumnya. Sampel yng digunakan dalam penelitian ini terdiri dari: sampel petani 88 petani yang ditentukan dengan proporional random sampling, sampel pedagang 28 pedagang yang ditentukan dengan snowball sampling yang terdiri dari  pedagang pengumpul besar 3 orang, pedagang pengumpul kecil 15 orang dan pengecer 10 orang. Efisiensi pemasaran dianalisis dengan menghitung margin pemasaran, marjin keuntungan, farmer’s share, efisiensi pemasaran dan efisiensi operasional dengan menggunakan parameter mark up on selling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa saluran pemasaran manga gedong gincu ada 9 saluran, akan tetapi saluran pemasaran yang mulai dari hulu sampai hilir ada di Kabupaten Majalengka hanya terdapat 2 saluran, yaitu saluran 1 dan 6.  Ditinjau dari marjin pemasaran, farmers’s share, efisensi pemasaran, semua saluran pemasaran dikategorikan efisien. Ditinjau dari mark up on selling untuk mengukur tingkat efisien operasional terlihat bahwa semua pola pemasaran telah efisien dilihat dari sisi produsen (petani) karena nilainya cukup besar yaitu 68,91% pada pola saluran pemasaran 1 dan 6 (grade A/B) dan pada grade C masing-masing 68,91% (pola 1) dan 64,13 (pola 6).Kata kunci: Pemasaran, efisiensi pemasaran, mangga gedong gincu 
Pemanfaatan tanaman kelor (Moringa oleifera) sebagai hormon tumbuh pada pembibitan tanaman Tebu (Saccharum officinarum L.) Miftahur Rahman; Karno Karno; Budi Adi Kristanto
Journal of Agro Complex Vol 1, No 3 (2017)
Publisher : Department of Agriculture, Animal and Agricultural Sciences, Diponegoro University, Semara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (150.249 KB) | DOI: 10.14710/joac.1.3.94-100

Abstract

Penelitian bertujuan mengetahui dosis ekstrak daun kelor yang dapat meningkatkan jumlah anakan tebu. Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan acak lengkap faktorial dua faktor dengan 5 kali ulangan. Faktor pertama yaitu perlakuan dosis ekstrak daun kelor (0, 10, 20, dan 30) dengan 10 ml/l larutan sitokinin sintetik, dan faktor kedua adalah 3 varietas tanaman tebu (Varietas 1 = BM 9514, varietas 2 = BM 9044, dan varietas 3 = BM 9605). Parameter pengamatan yaitu daya kecambah, tinggi tanaman, jumlah anakan, berat segar tanaman, berat kering tanaman, berat segar tajuk, berat kering tajuk, berat segar akar, berat kering akar, dan volume akar. Data dianalisis ragam dan di uji lanjut dengan Duncan Multiple Range Test (DMRT). Hasil penelitian menunjukan bahwa daya kecambah tertinggi pada varietas BM 9605 yaitu 97,4%. Perlakuan ekstrak daun kelor memiliki pengaruh terhadap volume akar dan terdapat interaksi dosis dan varietas. perlakuan varietas memiliki pengaruh terhadap tinggi tanaman dan jumlah anakan tanaman tebu. Responsibilitas tanaman tebu terhadap perlakuan ekstrak daun kelor memiliki hasil yang berbeda. varietas BM 9044 sudah merespon perlakuan dosis ekstrak daun kelor dengan dosis 10 ml/l sedangkan Varietas BM 9605 merespon perlakuan dosis ekstrak daun kelor dengan dosis 20 ml/l, dan Varietas BM 9514 merespon perlakuan dosis ekstrak daun kelor dengan dosis 30 ml/l.
Penggunaan Model Examples Non Examples untuk Meningkatkan Hasil Belajar pada Mata Pelajaran IPS Siswa SD Karno Karno
Academy of Education Journal Vol 9 No 2 (2018): Academy of Education Journal
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (195.196 KB) | DOI: 10.47200/aoej.v9i2.263

Abstract

This research was based on the low learning outcomes of Social Studies students in grade IV SD Negeri 2 Adisaran odd semester 2014/2015 academic year. The research was carried out in stages, namely through cycle I and cycle II using the examples non examples model. From this research, it can be seen the results of social studies learning about the components of the map and how to read the maps obtained in pre-cycle learning, with the lowest value of 40, the highest value of 90, the average value of the class 59.52 with mastery learning 19.05%. Learning outcomes in the first cycle obtained the lowest value of 50, the highest value of 100 and an average grade of 76.66 with a mastery of learning 66.66%. The learning outcomes in the second cycle are the lowest value of 70, the highest value of 100, the average grade of 89.52 with 100% completeness of learning. The conclusion by using the examples non examples model can improve social studies learning outcomes in class IV students especially about the map components and how to read maps. Researchers hope that if there are teachers who use this learning model in order to minimize existing weaknesses.
PENGARUH UKURAN PASIR TERHADAP KINERJA BOILER UNIT 1 PLTU PULANG PISAU Karno Karno; Achmad Kusairi Samlawi
Scientific Journal of Mechanical Engineering Kinematika Vol 4 No 2 (2019): SJME Kinematika Desember 2019
Publisher : Mechanical Engineering Department, Faculty of Engineering, Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (605.755 KB) | DOI: 10.20527/sjmekinematika.v4i2.117

Abstract

The use of sand in the cfb boiler function as a coal burner which enters the combustion chamber. Sand in the combustion chamber is lined up and coal enters the combustion chamber. With the entry of coal into the furnace fluidization occurs, where the heat in the sand burns coal that hovers, so that the heat that arises is used to heat the water in the boiler tubes. The remaining coal combustion (ash) wil float/fly inhaled by IDF air. Sand movement is expeted to only always bubbling up ang down in the furnace area only so that complete combustion occurs and the boiler is reliable. Because the bubbling is influenced by air pressure, coal quality, which can cause friction between material (sand and coal) and refractory giving rise to abrasives on refractory. If refractory is abrasive it can cause abrasive on the tube water wall boilers, tube cyclones so that boiler performance will decrease.The use of sand that is not clear is one of the causes of refractory damage in cfb type boilers. So that the cfb boiler remains reliable, the use of sand must be in accordance with the type and size according to the particular boiler.
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA TEMA 7 MELALUI MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING Karno Karno; Fikriyah Fikriyah
EDUTARY (Education of Elementary School) Vol. 1 No. 2 (2021): July-Desember
Publisher : Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32534/edutary.v1i2.2758

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penerapan metode Quantum Learning pada saat proses pembelajaran menggunakan kurikulum 2013 pada materi tema 7 di kelas IV SDN 2 Panggangsari Kecamatan Losari Kabupaten Cirebon, untuk mengetahui hasil dari penerapan metode Quantum Learning terhadap kurikulum 2013 hasil belajar di SDN 2 Panggangsari Kecamatan Losari Kabupaten Cirebon. Metode yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas dengan model Kemmis dan Tagart. Subjek yang digunakan siswa kelas IV SDN 2 Panggangsari yang terdiri dari 32 orang siswa. Hasil penelitian ini adalah kinerja guru pada saat menerapkan model pembelajaran quantum learning terhadap peningkatan hasil belajar siswamemiliki kriteria sangat baik dengan presentase 87%, aktivitas siswa dikatakan aktif ini terlihat dari 26 orang siswa yang berkriteria sangat baik dengan presentase 87%, dan hasil belajar siswa penerapan metode Quantum Learning dikatakan berhasil dengan presentase 87%. Kesimpulan dari penelitian ini adalah dengan menggunakan penerapan metode Quantum Learning dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Sarannya adalah guru harus bisa lebih kreatif dalam penggunaan metode pembelajaran serta di kelas memberikan inovasi supaya tidak jenuh.