L. Hendrowibowo
Universitas Negeri Yogyakarta

Published : 13 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

Peningkatan Keterampilan Pengembangan Rencana Pembelajaran Semester di STKIP Bina Insan Mandiri Surabaya Ebni Sholikhah; Lorensius Hendrowibowo; Mami Hajaroh; Lusila Andriani Purwastuti
Serambi Abdimas Vol 4 No 1 (2023): Jurnal Serambi Abdimas
Publisher : Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/1.sa.2023.4.1.7841

Abstract

Salah satu perangkat pembelajaran yang harus disiapkan dosen adalah RPS. RPS yang baik wajib ditinjau dan diperbaharui secara berkala sesuai capaian pembelajaran lulusan. Perubahan kurikulum Pendidikan tinggi menjadi kurikulum merdeka menuntut adanya pembaruan RPS berbasis outcome. Akan tetapi di STKIP Bina Insan Mandiri, masih ditemukan RPS yang belum memenuhi unsur-unsur RPS berbasis outcome. Oleh karenanya perlu peningkatan kompetensi pedagogis dosen dalam pengembangan perangkat pembelajaran berupa RPS. Artikel ini mendeskripsikan peningkatan kemampuan dosen STKIP Bina Insan Mandiri dalam mengembangkan RPS melalui workshop. Pelatihan dilaksanakan dengan dua kali pertemuan secara daring dan luring. Hasil pelatihan menunjukkan bahwa kemampuan peserta workshop dalam menyusun RPS lebih optimal daripada sebelumnya. Peserta mampu memperbaharui kembali RPSnya sesuai unsur-unsur yang tertera pada SN-DIKTI. Peserta juga menunjukkan respon positif terhadap proses workshop melalui angket evaluasi yang dibagikan dengan rata-rata nilai 3.87 dari skala 4. Berdasarkan evaluasi tersebut, pelatihan dapat ditindaklanjuti dengan menyelenggarakan workshop untuk mengembangkan perangkat pembelajaran lain seperti instrument evaluasi, media, dan bahan pembelajaran.
Pendidikan Nilai-Nilai Moral Anak Usia Dini di Taman Kanak-Kanak Berbasis Islam Rukiyati Rukiyati; Dwi Siswoyo; L. Hendrowibowo
Jurnal Obsesi : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Vol 7, No 4 (2023)
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/obsesi.v7i4.4680

Abstract

Nilai-nilai moral penting ditanamkan sejak anak usia dini untuk mencapai keluhuran martabat manusia. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan nilai-nilai moral dan metode pendidikan nilai-nilai moral yang dikembangkan oleh para guru di Taman Kanak-Kanak.  Pendekatan penelitian ini adalah kualitatif. Setting penelitian adalah Taman Kanak-Kanak berbasis ajaran Islam di Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah. Subjek penelitian adalah guru-guru Taman Kanak-Kanak sebanyak 140 orang. Teknik pengumpulan data yang digunakan  adalah  diskusi grup terfokus. Teknik analisis data menggunakan analisis interaktif model Miles Huberman. Keabsahan data menggunakan triangulasi sumber. Hasil penelitian menyimpulkan: Nilai moral yang dikembangkan guru adalah religiusitas, kemandirian, percaya diri, kejujuran,  disiplin, toleransi, peduli sosial,  respek, dan kesabaran. Metode yang digunakan adalah keteladanan, pembiasaan, memberi nasehat, bercerita, dialog, sosiodrama, kunjungan sosial, wisata pendidikan, fasilitasi, bernyanyi, pengenalan hadis singkat, pemutaran  film anak-anak. Dapat disimpulkan bahwa pendidikan moral anak usia dini di Taman Kanak-Kanak di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah telah dikembangkan dengan baik. Secara keilmuan, implikasi penelitian ini adalah pendidikan nilai-nilai moral dan agama anak usia dini dilaksanakan secara terintegrasi dengan lima aspek lainnya dari pengembangan anak usia dini.
Hukuman yang diterima santri di pesantren Rukiyati Rukiyati; Dwi Siswoyo; L Hendrowibowo; Evi Rovikoh Indah Saputri
Humanika: Kajian Ilmiah Mata Kuliah Umum Vol 24, No 1 (2024): Humanika: Kajian Ilmiah Mata Kuliah Umum
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/hum.v24i1.70669

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis jenis-jenis hukuman yang diterima  oleh santri di sebuah pesantren X di Sleman, Yogyakarta. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Subjek penelitian adalah 20 santri putra dan putri serta tiga orang ustad. Metode pengumpulan data adalah wawancara mendalam, diskusi kelompok terfokus dan observasi. Metode analisis data menggunakan metode interaktif Miles, Huberman Saldana dengan tahapan: kondensasi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menyimpulkan ada empat jenis hukuman, yaitu hukuman fisik, denda, dan hukuman berupa melakukan aktivitas, dan hukuman dikeluarkan dari pesantren. Hukuman fisik berupa peserta didik dicukur rambut, dipukul dengan rotan, dipukul dengan tasbih, berdiri di lapangan di siang hari, disiram air comberan, dan berdiri satu jam di depan asrama santri perempuan. Hukuman denda berupa membayar uang dua ribu rupiah, menyetorkan lima kantong semen, menyita telpon seluler yang dibawa dari rumah. Hukuman berupa kegiatan yaitu membaca Al-Quran selama 15 menit, membaca surat Yasin, membersihkan toilet, membersihkan kamar, mencuci piring teman sekamar selama satu minggu. Hukuman yang paling berat adalah dikeluarkan dari pesantren. Secara umum, semua hukuman dapat diterima/disetujui oleh peserta didik karena dianggap masih dalam batas wajar untuk mendidik mereka menjadi disiplin.This study aimed to analyze the types of punishments received by students at an Islamic boarding school X in Yogyakarta. This research method uses a qualitative approach. The research subjects were 20 male and female students and three religious teachers. Data collection methods are in-depth interviews, focus group discussions, and observation. The data analysis method uses the stages of data condensation, data presentation, and conclusion. The results of the study concluded that there were five types of punishment: 1) point accumulative punishment; 2) Corporal punishments included shaving their hair, beating them with rattan sticks, beating them with prayer beads, standing in the field during the day, being doused with sewage water, and standing for one hour in front of the female students' dormitory; 3)The fine is in the form of paying two thousand rupiahs, depositing five bags of cement, and confiscating the cell phone brought from home; 4) Punishment in the form of activities, namely reading the Koran for 15 minutes, reading Yasin's letter, cleaning the toilet, cleaning the room, and washing the roommates' dishes for one week; 5) The most severe punishment is expulsion from the pesantren. In general, all punishments can be accepted/approved by students because they are considered within reasonable limits to educate them to be disciplined.