Claim Missing Document
Check
Articles

Found 17 Documents
Search

ANALISIS POLA DISTRIBUSI DAN INTENSITAS CURAH HUJAN DI DAS BOLANGO BONE Karim, Meldiana; Labdul, Barry Yusuf; Husnan, Rawiyah
Composite Journal Vol. 1 No. 1 (2021): Composite Journal
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (640.457 KB) | DOI: 10.37905/cj.v1i1.7

Abstract

Heavy precipitation is among the causes of flooding. Bone Bolango is one of the flooding areas in Gorontalo. Since the parameters determining the discharge of the flood is precipitation, an analysis method for determining the distribution pattern and precipitation that fits the situation in the watershed area of Bolango Bone is required. Thereby, the present study aimed at analyzing the distribution pattern and the precipitation in the area. The analysis methods of rainfall distribution were the normal, log-normal, log Pearson type III, and Gumbel methods. In addition, the precipitation was examined using Talbot method, Sherman method, and Ishiguro method. The data consisted of daily precipitation data (the data from the last 10 years at minimum) from Alale station, Boidu, Longalo, Dulamayo Selatan, and Sogitia Permata. According to the results of parameter statistical analysis, the value of Cs, Cv, and Ck of the precipitation in 5 stations did not meet the requirements for normal distribution, log-normal, and Gumbel. The Cv value of Alale station, Boidu station, Longalo station, Dulamayo Selatan station, and Sogitia station is 0.3, 0.32, 0.19, 0.23, and 0.28, respectively. The Cs value of those stations, in consecutive order, is 3.45, 2.21, 1.33, 0.92, and 1.11, and the Ck value is 18.58, 6.64, 4.55, 2.08, and 3.99. On that ground, the distribution pattern that best fits the watershed area of Bone Bolango us the Log Pearson III. Further, the most appropriate measurement of the precipitation in the area is the Sherman method. This method has the lowest standard deviation value at 67.3 mm and the best correlation value at 1. The heaviest rainfall occurred in the duration of 5 minutes and the return period of 100 years. The precipitation in Alale station, Boidu, Longalo, Dulamayo Selatan, and Sogitia is 378.15 mm/hr, 250.78 mm/hr, 188.98 mm/hr, 300.76 mm/hr, and 358.82 mm/hr, respectively.
ANALISIS DEBIT BANJIR DAN TINGGI MUKA AIR SUNGAI BONE TERHADAP ELEVASI DASAR JEMBATAN MOLINTOGUPO Kaharu, Aan Nurhandiat; Husnan, Rawiyah; Labdul, Barry Yusuf
Composite Journal Vol. 2 No. 2 (2022): Composite Journal
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37905/cj.v2i2.102

Abstract

Jembatan adalah struktur yang menghubungkan jalur lalu lintas yang terputus oleh sungai, danau, kanal, jalan, dan persimpangan lainnya. Dalam perencanaan jembatan faktor hidrolika harus diperhitungkan untuk menganalisis ruang bebas atau clearance. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis debit banjir dan tinggi muka air Sungai Bone terhadap elevasi dasar Jembatan Molintogupo. Lokasi penelitian berada di Jembatan Molintogupo. Data sekunder yang digunakan berupa data curah hujan, luas DAS Bolango-Bone, potongan melintang sungai, dan profil memanjang jembatan berupa panjang jembatan, lebar jembatan dan elevasi dasar jembatan. Metode analisis data antara lain analisis hidrologi untuk memperoleh debit banjir rencana serta analisis hidrolika yang dibantu dengan mengggunakan HEC-RAS 6.0 untuk memperoleh tinggi muka air banjir. Hasil analisis hidrologi diperoleh debit banjir rencana yang dihitung menggunakan metode Hidrograf Satuan Sintetik Nakayasu untuk Q25 sebesar 2567,13 m3/detik, Q50 sebesar 2943,97 m3/detik, dan Q100 sebesar 3356,85 m3/detik yang masing-masing terjadi pada jam ke 8. Hasil analisis hidrolika pada HEC-RAS 6.0 diperoleh elevasi tinggi muka air banjir kala ulang 50 dan 100 tahun di ruas Jembatan Molintogupo berada pada 35,08 m dan 35,54 m sedangkan dasar Jembatan Molintogupo berada pada elevasi 38,72 m, maka ruang bebas (C) masing-masing sebesar 3,64 m dam 3,18 m, sehingga jembatan tersebut aman terhadap banjir rencana dengan kala ulang 50 dan 100 tahun.
Studi Studi Potensi Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) pada Bendungan Bulango Ulu Kabupaten Bone Bolango: Study of the Potential of Hydroelectric Power Plants (PLTA) at the Bulango Ulu Dam, Gorontalo Regency Utiarahman, Dinar Fauziah; Labdul, Barry Yusuf; Alitu, Aryati
Jurnal Teknik Sumber Daya Air Vol. 4 No. 1 (Juni 2024)
Publisher : Himpunan Ahli Teknik Hidraulik Indonesia (HATHI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56860/jtsda.v4i1.58

Abstract

Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) adalah pembangkit yang berbasis tenaga potensial dan kinetik air untuk menghasilkan energi listrik. Pembangkit listrik tenaga air memanfaatkan tenaga air sebagai sumber energi untuk menggerakan turbin kemudian menghasilkan energi listrik. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis potensi debit dan potensi daya dan energi yang dihasilkan pada lokasi studi. Lokasi penelitian berada di Bendungan Bulango Ulu pada Sungai Mongiilo. Data yang digunakan yaitu data sekunder berupa data curah hujan, data klimatologi, data DAS, data lengkung kapasitas, dan layout pembangkit listrik tenaga air. Metode yang digunakan dalam analisis hidrologi menggunakan metode Penman modifikasi untuk menentukan besarnya evapotranspirasi, dalam menentukan ketersediaan debit sungai menggunakan metode NRECA kemudian dilakukan perhitungan penentuan debit pembangkit PLTA, selanjutnya dilakukan simulasi energi tiap tahun. Debit pembangkit dengan keandalan 70% sebesar 2 x 8,22 m3/det menggunakan turbin tipe Francis dengan tinggi jatuh efektif 26,36 meter daya yang dihasilkan sebesar 3.939,73 kW dengan energi 25,93 GWh dalam satu tahun dengan efisiensi turbin dan generator masing-masing sebesar 0,97 dan 0,93.
Analisis Sebaran Banjir Akibat Keruntuhan Bendungan Bulango Ulu Kabupaten Bone Bolango: Analysis of Flood Distribution Due To The Collapse of The Bulango Ulu Dam, Bone Bolango Regency Fatmawati Abdul Razak, Fatma; Alitu, Aryati; Labdul, Barry Yusuf
Jurnal Teknik Sumber Daya Air Vol. 4 No. 1 (Juni 2024)
Publisher : Himpunan Ahli Teknik Hidraulik Indonesia (HATHI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56860/jtsda.v4i1.68

Abstract

The dam is one of the important water resource infrastructure buildings and provides benefits to the local community. In addition to the many benefits, dams can also pose great risks. In Permen PU No. 27 of 2015 concerning dams, the definition of dam failure is the partial or complete collapse of the dam or its complementary buildings and/or damage that results in the malfunctioning of the dam. Dam collapses can cause major flooding in the lower reaches of the dam. The devastating disaster does not only occur on the site around the building, but covers a large area downstream of the dam and can also cause huge losses that can threaten human life with material losses as well as human souls. Modeling of flood inundation due to dam collapse was carried out with HEC-RAS v6.0 with the help of ArcGIS v10.3 with the cause of the dam collapse being due to overtopping and piping with a case study of Bolango Ulu Dam located in Bone Bolango Regency. In the overtopping scenario, it was found that flood inundation in Gorontalo City reached 43% of the area of 7959 ha, with a maximum average flood depth of 3.81 m, a maximum average speed of 1.83 m / second and an average flood arrival time of 2.50 hours. In the piping scenario, it was found that flood inundation in Gorontalo City reached 42% of the area of 7959 ha, with a maximum average flood depth of 3.33 m, a maximum average speed of 1.51 m / second and an average flood arrival time of 2.66 hours.
Analisis Debit Banjir dan Tinggi Muka Air Sungai Duwanga Kecamatan Dungaliyo Kabupaten Gorontalo: Analysis of Flood Discharge and Water Level Duwanga River Dungaliyo District Gorontalo District Dwi, Dwi Ramadan; Husnan, Rawiyah; Labdul, Barry Yusuf
Jurnal Teknik Sumber Daya Air Vol. 4 No. 1 (Juni 2024)
Publisher : Himpunan Ahli Teknik Hidraulik Indonesia (HATHI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56860/jtsda.v4i1.79

Abstract

Sungai Duwanga merupakan sungai yang berada di Kecamatan Dungaliyo, Kabupaten Gorontalo, Provinsi Gorontalo. Pada tahun 2020 Sungai Duwanga meluap dan menyebabkan banjir hingga tanggul Sungai Duwanga jebol yang mengakibatkan rumah-rumah terutama rumah yang berada disekitar Sungai Duwanga terendam dan mengalami kerusakan. Maka dari itu diperlukan analisis debit banjir dan tinggi muka air dari Sungai Duwanga. Titik tinjau untuk penelitian ini terletak di Jembatan Duwanga. Data yang diaplikasikan berupa data primer dan sekunder yaitu data penampang sungai sebagai data primer, kemudian data curah hujan harian maksimum, data debit tahunan, luas DAS, peta topografi, dan data penutup lahan untuk data sekunder. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis hidrologi dengan mengunakan model HEC-HMS untuk mendapatkan besaran debit banjir rencana dan Model Hidrolika HEC-RAS untuk analisis tinggi muka air menggunakan program serta simulasi tinggi muka air banjir. Hasil analisis hidrologi yang didapat debit banjir yang dihitung dengan metode HSS SCS pada program HEC-HMS yaitu kala ulang 5 tahun sebesar 35,6 m3/detik, kala ulang 10 tahun sebesar 42,1 m3/detik, kala ulang 25 tahun sebesar 47,5 m3/detik, kala ulang 50 tahun sebesar 52,8 m3/detik, dan kala ulang 100 tahun sebesar 56,2 m3/detik. Hasil analisis hidrolika dengan memasukkan hasil data debit banjir dan data penampang sungai pada program HEC-RAS memperlihatkan pada sta 0+50 dan sta 0+100 kala ulang 5 tahun tidak terjadi luapan, sedangkan pada kala ulang 10 tahun luapan banjir terjadi hanya pada bantaran kanan sungai. Sungai Duwanga tidak mampu membendung debit banjir pada sta 0+150, sta 0+200, sta 0+250 untuk kala ulang 25 tahun, 50 tahun dan 100 tahun
Erosi Lahan Sub DAS Mongiilo dan Prediksi Sedimentasi Waduk Bulango Ulu Usu, Zuhriyah Raihanah; Rawiyah Husnan; Labdul, Barry Yusuf
Jurnal Teknik Sumber Daya Air Vol. 5 No. 1 (Juni 2025)
Publisher : Himpunan Ahli Teknik Hidraulik Indonesia (HATHI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56860/jtsda.v5i2.82

Abstract

Sub DAS Mongiilo sebagai daerah tangkapan air hujan untuk Waduk Bulango Ulu rentan terhadap permasalahan erosi dan sedimentasi. Erosi yang larut dalam sungai akan mengendap menjadi sedimen kemudian terbawa hingga ke waduk. Endapan sedimen pada waduk yang melampaui batas kapasitas akan menyebabkan volume efektif waduk berkurang dan membuat kerusakan sumber air. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui laju erosi, tingkat bahaya erosi dan tingkat kekritisan lahan pada Sub DAS Mongiilo serta laju sedimentasi menuju Waduk Bulango Ulu. Data sekunder yang digunakan berupa data curah hujan (R), peta jenis tanah (K), peta kemiringan lereng (LS) dan peta pengelolaan tanaman dan konservasi tanah (CP). Pada penelitian ini perhitungan erosi dilakukan dengan metode USLE dan MUSLE dengan bantuan perangkat ArcGIS 10.4 serta perhitungan SDR untuk mengetahui laju sedimentasi ke waduk.  Dari hasil penelitian, pada metode USLE besar laju erosi sebesar 4.325/766,83 ton/tahun dan nilai SDR sebesar 0,1574 dengan laju sedimentasi sebesar 680.898,22 ton/tahun. Untuk metode MUSLE didapatkan laju erosi sama dengan laju sedimentasi sebesar 6.574.766,83 ton/tahun. Sehingga berdasarkan hasil analisis, tingkat bahaya erosi pada Sub DAS Mongiilo adalah Sedang dengan kondisi lahan Semi Kritis.  
Evaluasi Perencanaan Temporary Cofferdam Hulu pada Bendungan Bulango Ulu Pandjab, Nabil Raihan; Labdul, Barry Yusuf; Husnan, Rawiyah
Jurnal Teknik Sumber Daya Air Vol. 5 No. 1 (Juni 2025)
Publisher : Himpunan Ahli Teknik Hidraulik Indonesia (HATHI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56860/jtsda.v5i2.91

Abstract

Bendungan Bulango Ulu memiliki dua sistem bangunan pengelak utama, yaitu terowongan pengelak dan bendungan pengelak. Terowongan pengelak berfungsi sebagai pengalihan air sungai dari hulu hingga ke hilir selama konstruksi tubuh Bendungan berlangsung, berbeda dengan Bendngan Pengelak yang mempunyai fungsi menjadi penghalang air yang mengakibatkan area pada pekerjaan konstruksi menjadi kering. Penelitian ini adalah untuk Evaluasi Teomporary Cofferdam Hulu dengan menggunakan data curah hujan 2007-2021, dikarenakan perencanaan sebelumnya menggunakan data curah hujan dari tahun 2007-2017 sehingga perbedaan debit banjir yang akan berpengaruh dalam proses pembangunan Bendungan Bulango Ulu. Penelitian ini memiliki tujuan untuk menghitung debit banjir Q25 dengan data curah hujan terbaru, keamanan bendungan pengelak terkait tinggi tubuh bendungan pengelak, dan kapasitas prowongan pengelak terhadap debit banjir Q25. Lokasi penelitian ini berada di Bendungan Bulango ulu yang berada di Desa Tulo’a Kecamatan Bulango Utara, Desa Mongiilo dan Desa Owata di Kecamatan Bulango Ulu Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo. Data yang digunakan yaitu data sekunder berupa data curah hujan. Metode analisis data yaitu analisis hidrologi dan hidarulika. Perencanaan terowongan pengelak di desain dengan menggunakan bentuk tapal kuda, dengan panjang terowongan 466,9 m, diameter terowongan 6,9 m, dan kemiringan terowongan 0,008 m. Hasil penelitian menunjukkan debit banjir dengan menggunakan metode HSS Nakayasu dengan kala ulang 25 tahun sebesar 481,9 m3/detik dan untuk perencanaan sebelumnya sebesar 434,8 m3/detik. Tinggi bendungan pengelak yang di dapat dari hasil penelitian sebesar 62,016 dan untuk perencanaan sebelumnya sebesar 61,33 m dapat disimpulkan bahwa perencanaan bendungan pengelak pada bendungan bulango ulu harus dilakukan penambahan ketinggian. Kata Kunci: Debit Banjir, Terowongan Pengelak, Bendungan Pengelak