Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Pengembangan Model Pembelajaran Sejarah Kepemimpinan Berbasis Pedagogi Reflektif Untuk Meningkatkan Sikap Kepemimpinan Siswa SMA Yoel Kurniawan Raharjo
AGASTYA: JURNAL SEJARAH DAN PEMBELAJARANNYA Vol 11, No 2 (2021)
Publisher : UNIVERITAS PGRI MADIUN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25273/ajsp.v11i2.7938

Abstract

Pembelajaran sejarah memiliki fungsi strategis dalam mengembangkan nilai karakter peserta didik apabila guru mengajarkan secara inovatif. Meninjau filosofis pedagogik, sejarah bukan hanya sebagai sarana transmitting knowledge namun juga transmitting value dan transmitting virtue. Desain pembelajaran sejarah sebaiknya bukan hanya mengeksplorasi narasi peristiwa saja, tetapi mampu merefleksi nilai karakter dari materi yang dipelajari. Materi sejarah tentang heroisme mengandung nilai karakter, salah satunya kepemimpinan. Nilai kepemimpinan dapat diajarkan kepada peserta didik dalam rangka menumbuhkan sikap kepemimpinan. Penelitian ini bertujuan mengembangkan model pembelajaran sejarah berbasis pedagogi reflektif untuk meningkatkan sikap kepemimpinan siswa. Model pembelajaran ini diintegrasikan dalam KD 3.2 sub materi Perjuangan RM Said atau Mangkunegara I. Metode penelitian menggunakan penelitian pengembangan. Objek penelitian adalah peserta didik Kelas XI IPS SMA Kolese De Britto, Yogyakarta. Hasil penelitian menunjukan bahwa (1) sikap kepemimpinan dikalangan peserta didik perlu ditingkatkan dilihat dari 8 indikator kepemimpinan dari Northouse dan Ignatian, (2) guru masih berkutat pada eksplorasi narasi peristiwa sejarah saja karena terpaku pada diktat-diktat, serta (3) Pengembangan model pembelajaran sejarah ini efektif untuk meningkatkan sikap kepemimpinan siswa dengan uji normalitas, uji homogenitas, dan uji t-test.
DUSUN NGLAROH, WONOGIRI: BASIS PERJUANGAN POLITIK RADEN MAS SAID (K.G.P.A.A. MANGKUNEGARA I) 1742-1757 Ilham Galih Pambudi; Yoel Kurniawan Raharjo
Sejarah dan Budaya : Jurnal Sejarah, Budaya, dan Pengajarannya Vol 12, No 2 (2018)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (229.584 KB)

Abstract

Nglaroh adalah sebuah dusun (dukuh) yang menjadi bagian dari Desa Pule, Kecamatan Selogiri, Kabupaten Wonogiri, Provinsi Jawa Tengah. Daerah tersebut merupakan sebuah wilayah kecil namun memiliki nilai sejarah yang besar bagi perjuangan Raden Mas Said yang kelak menjadi pendiri Kadipaten Mangkunegaran dengan gelar Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Aryo Mangkunegoro I. Tujuan penulisan penelitian ini sebagai refleksi historis dan memori kolektif terhadap perjuangan politik Raden Mas Said dan Dusun Nglaroh sebagai basis perjuangan politiknya. Penelitian ini menggunakan metode historis dengan sumber buku, jurnal, serta sumber lisan (oral history). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Dusun Nglaroh, Wonogiri sebagai basis perjuangan politik Raden Mas Said dibagi dalam 3 tahap yaitu tahun 1742-1743 saat dia meloloskan diri keluar dari benteng Kartasura dan membantu Sunan Kuning serta melibatkan diri dalam Geger Pacina, tahun1743-1755 perjuangan bersama Pangeran Mangkubumi melawan Sunan Pakubuwana II dan Sunan Pakubuwana III, tahun 1755-1757  sesudah paliyan nagari perjuangan politik melawan Pakubuwana III, Pangeran Mangkubumi, dan VOC. Dusun Nglaroh merupakan tempat Raden Mas Said beserta prajuritnya berkumpul dan menyusun strategi dalam berperang, rakyat Nglaroh pun mendukung penuh. Di dusun Nglaroh terdapat juga Prasasti Nglaroh yang diyakini warga sekitar merupakan patilasan Raden Mas Said.  Sumbangan penelitian ini adalah untuk mengisi kekosongan narasi mengenai sejarah kampung, khususnya sejarah Dusun Nglaroh di Kabupaten Wonogiri yang memiliki akar historis mengenai tempat atau basis perjuangan Raden Mas Said (nantinya bergelar K.G.P.A.A Mangkunegara I) Nglaroh is a hamlet in Pule Village, Disctrict Selogiri, Regency of Wonogiri, Middle Java. The region is small yet has a great historical value for Raden Mas Said who was the founder of Mangkunegaran with tittle Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Aryo Mangkunegoro I. This research is a historical reflection and collective memory on the political struggle of Radem Mas Said. This research used historical method with books, journals and oral history as its sources. The results of this research shows that Ngaloh hamlet served as political struggle basis for Raden Mas Said which can be devided in 3 periods, namely 1742-1743 when he escaped from Kartasura fort and helped Sunan Kuning as well as involved in Geger Pecina, 1743-1755 remarked the struggle with Pangeran Mangkubumi against Pakubuwana II and Sunan Pakubuwana III, 1755-1757 after palihan nigari remarks political struggle against Pakubuwana III, Pangeran Mangkubumi, and VOC. Nglaroh hamlet was a place where Raden Mas Said along with his troops and strategized in the war. People of Nglaroh gave their full support. There was an inscription of Nglaroh which believed by the locals as heritage of Raden Mas Said. This research could fill the gap on the history of hamlet, especially Nglaroh in Wonogiri which has historical roots as basis of Raden Mas Said struggle. DOI: http://dx.doi.org/10.17977/um020v12i22017p200 
Inkulturasi Budaya Jawa Pada Komunitas Pemuda Gereja Kristen Jawa (GKJ) Baki, Kabupaten Sukoharjo Halim, Chandra; Raharjo, Yoel Kurniawan; Puri, Anindita Dewangga
Jurnal Artefak Vol 11, No 1 (2024): April
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/ja.v11i1.12872

Abstract

Perkabaran injil atau misi kristen selain dilakukan oleh Zending juga dilakukan oleh orang-orang pribumi, salah satunya Kyai Sadrakh. Pada periode-periode berikutnya, jemaat asuhan Sadrakh kemudian menjadi Gereja Kristen Jawa. Corak Gereja Kristen Jawa terlihat dari inkulturasi budaya jawa dalam kegiatan-kegiatan gerejawi. Penelitian ini bertujuan untuk memotret dan menganalisis inkulturasi kebudayaan Jawa di GKJ Baki, Sukoharjo khususnya bagaimana pemuda memahami kebudayaan jawa di gereja tersebut. Metode yang digunakan riset kualitatif-studi kasus dengan pendekatan interpretatif. Sumber data diperoleh dari observasi langsung di lapangan, wawancara mendalam dengan Pendeta dan beberapa pemuda gereja, serta dokumentasi dari buku-buku dan jurnal-jurnal yang relevan. Hasil Penelitian ditemukan bahwa pemuda gereja yang tergabung dalam Komisi Pemuda dan Remaja mengenal dan memahami budaya jawa seperti seni musik jawa yang digunakan dalam liturgi gereja, seni pertunjukan seperti ketoprak kontemporer jawa yang menggunakan lakon alkitab. Selain itu pemuda diajarkan pranata sosial jawa tentang tradisi jawa di gereja, seperti menghormati orang yang lebih tua dan sebagainya.
EKSPLORASI LOKALITAS MELALUI APLIKASI PERANGKAT BERGERAK: EMPOWERMENT PROJEK PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA (P5) Kurniawan, Hendra; Nugroho, Robertus Adi; Haryono, Anton; Raharjo, Yoel Kurniawan
GERVASI: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 8 No. 2 (2024): GERVASI: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : LPPM IKIP PGRI Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31571/gervasi.v8i2.7593

Abstract

Pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan memberdayakan siswa bersama guru di SMP Pius Bakti Utama Gombong dalam mengembangkan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) melalui eksplorasi potensi lokal dengan aplikasi perangkat bergerak. Kegiatan ini diselenggarakan dengan metode pelatihan. Hari pertama, peserta menyimak dan mendiskusikan materi dimensi berkebinekaan global dalam P5 serta eksplorasi sejarah dan budaya lokal Gombong. Hari kedua, peserta menyusun konten yang akan dikembangkan dan berlatih menggunakan MIT App Inventor sebagai media publikasi konten. Hasil pelatihan menunjukkan peserta mampu mengeksplorasi objek sejarah dan budaya lokal Gombong, menggali berbagai sumber informasi terkait, dan menghasilkan rancangan konten yang siap dikembangkan. Antusiasme dan kemampuan peserta diproyeksikan mampu menghasilkan karya yang kreatif. Hal ini tampak dari kuesioner evaluasi kegiatan yang menunjukkan 70% peserta paham dengan materi pelatihan, 93% merasa pelatihan ini menarik, 97% merasakan manfaat dari pelatihan, 70% merasa pelatihan ini relevan dengan projek P5, dan 80% peserta merasa masih perlu pendampingan.
Utilization of the Kedu Ex-Residency Museum (Place where the Prince was captured Diponegoro) as a source for Learning History Raharjo, Yoel Kurniawan; Kurniawan, Hendra; Hadi, Florentinus Suryanto
HISTORIA: Jurnal Program Studi Pendidikan Sejarah Vol 13, No 1 (2025): HISTORIA: Jurnal Program Studi Pendidikan Sejarah
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24127/hj.v13i1.11072

Abstract

This research aims to describe how the use of the former Kedu Residency Museum, where Prince Diponegoro was captured by General De Kock, became a source of learning local history in history subjects at SMAN 4 Magelang. The research method used is qualitative with a descriptive approach. The data collection techniques include direct observation in museums and schools, in-depth interviews with museologists and history teachers, as well as museum and school documentation. The results of the research show: (1) the Former Kedu Residency Museum is the site of a historical event where Diponegoro was tricked and arrested by General De Kock through negotiations, (2) the Former Kedu Residency Museum is a cultural heritage building protected by the state, (3) History Teacher at SMAN 4 Magelang have used this museum as a local history learning laboratory, (4) The Museum Tour Learning Model is used by history teachers to provide students with direct experience learning local history.
Historical Documentary Material on the Role of the Catholic Church in Defending Indonesian Independence for High School Students Prakoso, Eling Kris; Raharjo, Yoel Kurniawan; Printina, Brigida Intan
Indonesian Journal of History Education Vol 8 No 1 (2023): Development of Learning History
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/ijhe.v8i1.66381

Abstract

This study aims to develop a learning medium documentary film based on material on the Catholic Church's role in maintaining Indonesia's independence, which is suitable to be used by the XII grade senior high school students in history subjects specializing in basic competence 3.11 concerning responses to Indonesian independence. The research is the type of R&D (Research and Development) using the Borg & Gall model modified by Nana Syodih Sukmadinata. The product has been validated by two material experts, two media experts, and two film experts. Field trials were conducted through response interviews with one History teacher and two grade XII students. Data were collected using interviews, observation, and questionnaires with quantitative and qualitative data analysis techniques. The material expert validation results obtained a score of 4.6 with the "Very Good" criterion. The material expert validation two results obtained a score of 4.5 with the "Very Good" criterion. The validation results of Film Expert 1 obtained a score of 4.5 with the "Very Good" criterion. The validation results of Film Experts 2 obtained a score of 3.8 with the "Good" criteria. The validation results of Learning Media Experts 1 obtained a score of 4.7 with the "Very Good" criterion. The validation results of Learning Media Experts 1 obtained a score of 4.9 with the "Very Good" criterion. The results of interviews with teachers and students' responses concluded that the product was excellent and feasible to use.
PEMBELAJARAN SEJARAH YANG TRANSFORMATIF DI ERA DIGITAL Printina, Brigida Intan; Haryono, Anton; Raharjo, Yoel Kurniawan
ABDIMAS ALTRUIS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 6, No 1 (2023): April 2023
Publisher : Universitas Sanata Dharma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24071/aa.v6i1.5334

Abstract

This service aims to fulfill one of the tridharma activities of higher education. The form of PkM-PU activity is a Transformative History Learning Workshop in the Digital Era for alumni, History Education students, and History Education School Teachers FKIP USD partners. The first step is to analyze the situation and then plan the activities to be carried out to solve the problem. Then the results of the service are used to develop the ability of service participants and synergies between partner schools and FKIP USD. Therefore, this service is intended to support the professionalism of History teachers to be more competent in conducting historical evaluations through digital media.
PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN DARING MATA KULIAH PENGANTAR SOSIOLOGI-ANTROPOLOGI DALAM MENUMBUHKAN HUMANISME Printina, Brigida Intan; Raharjo, Yoel Kurniawan
Jurnal Artefak Vol 9, No 1 (2022): April
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1085.357 KB) | DOI: 10.25157/ja.v9i1.7297

Abstract

Pengantar Sosiologi dan Antropologi memiliki capaian pembelajaran mengembangkan manusia-manusia humanis yang peka dengan persoalan sosial-budaya. Masyarakat sebagai sebuah kajian dijadikan sebagai social laboratory untuk diamati dengan terjun melihat ke lapangan. Namun pandemi Covid-19 memaksa model pembelajaran berubah menjadi daring untuk menimalisir paparan pergerakan virus. Hal ini menjadi sebuah problematika sekaligus tantangan bagi pembelajaran Sosiologi-Antropologi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis: 1) kendala-kendala yang dihadapi dalam pembelajaran daring Pengantar Sosiologi-Antropologi; 2) Idealisasi pembelajaran Pengantar Sosiologi-Antropologi untuk menumbuhkan nilai-nilai humanisme; dan 3) Solusi atas problematika pembelajaran daring sebagai sebuah tantangan. Metode yang digunakan riset kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Pengumpulan data melalui observasi, wawancara mendalam (depth interview) dan studi literatur. Adapun manfaat dari penelitian ini ialah menemukan solusi idealisasi pembelajaran daring dalam mata kuliah Pengantar Sosiologi-Antropologi untuk menumbuhkan humanisme ditengah dunia yang semakin tidak menentu akibat pandemi Covid-19