Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

“Masa-masa” Komposisi Musik berdasarkan Autobiografi Dalam Format Ansambel Campuran Arya Putra Hananta; Kardi Laksono; Haris Natanael Sutaryo
IDEA: Jurnal Ilmiah Seni Pertunjukan Vol 17, No 2 (2023): Vol 17, No 2 (2023)
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

“Masa-masa” adalah karya musik program naratif yang terinspirasi dari autobiografi. Beberapa pengalaman yang terkenang menjadi ide ekstramusikal dalam pembuatan karya musik ini. Komposisi musik ini dibuat melalui beberapa proses penciptaan yaitu perenungan autobiografi, observasi karya referensi dan instrumen, penetapan konsep, penggarapan detail, dan penulisan notasi. Karya musik ini dibuat dengan menggunakan format ansambel campuran yang terdiri dari double quartet strings, combo, dan beberapa instrumen tiup. Terdapat empat gerakan dalam karya musik ini yang memiliki latar suasana yang berbeda. Latar suasana dari keempat gerakan didukung dengan unsur musikal ambient dan leitmotif sebagai media untuk merepresentasikan pengalaman dari autobiografi.Kata kunci: Autobiografi, Musik Program Naratif, Leitmotif, Ambient“Masa-masa” is a narrative program music inspired by autobiography. Several memorable experiences are the extramusical ideas in this piece of music. This musical composition was created through several creative processes, such as contemplate of autobiography, observing several music works as the refrences and observing each of the instruments, concepts setting, detailing the musical elements, and notations writing. This piece of music is composed with the mixed ensemble formation consisting of a double string quartet, combo, and several wind instruments. There are four movements in this piece of music which have different backgrounds and story. The mood of the four movements is supported by the ambient as the one of the musical element and leitmotifs to represent the experiences of the autobiography.Keywords: Autobiography, Narrative Program Music, Leitmotif, Ambient
Ngĕng: Penerapan Rasio Interval pada Sumber Bunyi Non Pitch Sambung Penumbra; Ovan Bagus Jatmika; Kardi Laksono
IDEA: Jurnal Ilmiah Seni Pertunjukan Vol 17, No 1 (2023): Vol 17, No 1 (2023)
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bermaksud mengetahui cara pengintegrasian noise dan sound dari objek material non pitch melalui DAW (Digital Audio Workstation). Fokus pembahasannya adalah pada penerapan rasio interval yang nantinya disusun menjadi harmoni menggunakan rasio interval equal temperament untuk mendapatkan ‘nada’ sehingga dapat disusun menjadi karya musik tonal. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimanakah kesan nuansa harmoni manakala suara yang dipakai berasal dari sumber bunyi non pitch dan bagaimana relevansi prinsip tonalitas selama pembuatan karya. Untuk mengetahuinya, dilakukan metode wawancara dan analisis karya. Hasilnya menunjukkan bahwa responden mendengar kesan harmoni dalam karya, sedangkan kesan timbre melemah manakala pendengar fokus pada aspek frekuensi fundamental dengan amplitudo yang kuat. Dalam konteks karya ini, tidak semua prinsip tonalitas relevan.Kata Kunci: Layering, Sound design, Noise, Equal temperament, TonalThis research intends to find out how to integrate noise and sound from non-pitch  material objects through a DAW (Digital Audio Workstation). The focus of the discussion is on the application of interval ratios which will later be arranged into harmony using equal temperament interval ratios to obtain 'tones' so that they can be composed into tonal pieces of music. The purpose of this study is to find out how the nuances of harmony are felt when the sound used comes from a non-pitch sound source and how relevant the principle of tonality is during the creation of works. To find out, interview methods and work analysis were carried out. The results show that the respondent hears a sense of harmony in the work, while the impression of timbre weakens when the listener focuses on aspects of the fundamental frequency with a strong amplitude. In the context of this work, not all of the tonality principles are relevant.Keywords: Layering, Sound Design, Noise, Equal temperament, Tonal
Interpretasi Filosofi Sampek Leto Dalam Komposisi Musik ”The Soul Of Borneo Woman” Melisa Andriany Tanseng; Chairul Slamet; Kardi Laksono
IDEA: Jurnal Ilmiah Seni Pertunjukan Vol 17, No 1 (2023): Vol 17, No 1 (2023)
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakPenelitian ini fokus pada fenomena Sampek dari kebudayaan masyarakat Dayak Kenyah. Unsur yang hendak dikaji yaitu filosofi Sampek Leto sebagai bentuk gambaran keanggunan dan kecantikan wanita Dayak serta interpretasi penulis terhadap filosofi Sampek Leto. Filosofi Sampek Leto diinterpretasikan dalam karya musik program ideational berjudul ”The Soul Of Borneo Woman” dengan format ansambel campuran berupa Sampek dan strings quartet. Interpretasi filosofi Sampek Leto dalam karya komposisi dilakukan dengan dua metode yaitu metode fenomenologi dan metode eksplorasi. Metode fenomenologi untuk mengkaji fenomena Sampek Leto melalui studi literatur dan melakukan wawancara yang menghasilkan rancangan konsep karya dan sketsa karya. Metode eksplorasi untuk mentransformasikan filosofi Sampek Leto dalam karya musik dengan melakukan eksplorasi instrumen, eksplorasi pola Sampek Leto, dan eksplorasi motif melodi. Hasil pengkajian melalui metode fenomenologi dan metode eksplorasi dimasukan ke dalam karya “The Soul Of Borneo Woman” sebagai unsur ekstramusikal utama yang menopang keseluruhan bentuk komposisi “The Soul Of Borneo Woman”. Bentuk komposisi “The Soul Of Borneo Woman” terdiri dari tiga movement, meliputi “Keanggunan Raga”, “Beradu Rayu”, dan “Kekuatan Keindahan Jiwa” yang mengandung interpretasi filosofi Sampek Leto. Kata kunci: sampek leto, musik program, filosofiAbstractThis research focuses on the Sampek phenomenon from the culture of the Dayak Kenyah people. The elements to be studied are Sampek Leto’s philosophy as a form of depiction of the elegance and beauty of Dayak women and the author’s interpretation of Sampek Leto’s philosophy. Sampek Leto’s philosophy is interpreted in an ideational music program piece entitled “The Soul Of Borneo Woman” in a mixed ensemble format consisting of Sampek and strings quartet. The interpretation of Sampek Leto’s philosophy in compositional works is carried out using two methods, namely the phenomenological method and the exploratory method. The phenomenological method for studying the Sampek Leto phenomenon is through literature studies and conducting interviews which result in draft work concepts and work sketches. The exploratory method for transforming Sampek Leto’s philosophy into musical works is by exploring instruments, exploring Sampek leto’s patterns, and exploring melodic motifs. The results of the study through phenomenological methods and exploratory methods are included in the work “The Soul Of Borneo Woman” as the main extramusical element that supports the entire compositional form of “The Soul Of Borneo Woman”.  The compositional form of “The Soul Of Borneo Woman” consists of three movements, including “Keanggunan Raga”, “Beradu Rayu”, and “Kekuatan Keindahan Jiwa” which contains the interpretation of Sampek Leto’s philosophy.Keywords: sampek leto, program music, philosophy
“Senandung Romansa” : Komposisi Ansambel Gesek dan Perkusi Berdasarkan Interpretasi Kisah Cinta Ribka dan Ishak dalam Alkitab Ribka Vita Ismawar Prabowo; Maria Octavia Dewi; Kardi Laksono
IDEA: Jurnal Ilmiah Seni Pertunjukan Vol 17, No 2 (2023): Vol 17, No 2 (2023)
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

“Senandung Romansa” adalah sebuah komposisi musik program naratif. Karya ini dikomposisikan berdasarkan interpretasi terhadap kisah cinta Ribka dan Ishak dalam Alkitab Perjanjian Lama. Proses penciptaan dilakukan melalui beberapa langkah seperti perumusan ide penciptaan dan penentuan judul, observasi, penentuan instrumen, eksplorasi instrumen, penetapan konsep, penggarapan detail, serta penulisan notasi. Komposisi “Senandung Romansa” menggunakan leitmotif dan unsur musik Timur Tengah sebagai rumusan ide penciptaan. Terdapat penerapan unsur musikal leitmotif pada ketiga gerakan yang berjudul “Pencarian”, “Pertemuan” dan “Penyatuan” dalam karya musik “Senandung Romansa” untuk merepresentasikan interpretasi kisah cinta Ribka dan Ishak. Implementasi unsur musik Timur Tengah terdapat pada Gerakan I “Pencarian” dan Gerakan III “Penyatuan” melalui tangga nada yang berasal dari Timur Tengah yaitu Ahavah-Rabbah serta penggunaan instrumen rebana dan tambourin.Kata kunci: Ribka dan Ishak, Musik program naratif, Leitmotif, Unsur musik Timur Tengah“Senandung Romansa” is a narrative program music. This music has been composed based on the interpretation of Rebecca and Isaac’s love story in the Old Testament of the Bible. The creation process carried out through several steps such as formulation of idea and choosing of the title, observation, selection of instruments, explorations of instruments, concept setting, detailing of the musical elements, and notations writing. “Senandung Romansa”’s composition uses the leitmotifs and Middle Eastern musical elements as the formulation of the ideas. The application of leitmotifs as the musical elements used in all movements that are titled “Pencarian”, “Pertemuan”, “Penyatuan” to represent the interpretation of Rebecca and Isaac’s love story. The implementation of Middle Eastern musical elements used in the First Movement “Pencarian” and Third Movement “Penyatuan” through the one of the Middle Eastern scale called Ahavah-Rabbah also the uses of Middle Eastern instruments such as rebana and tambourine.Keywords: Rebecca and Isaac, Narrative program music, Leitmotif, Middle Eastern musical elements