Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

HUBUNGAN ASUPAN ENERGI, STATUS GIZI DAN AKTIVITAS FISIK DENGAN DAYA TAHAN (ENDURANCE) PADA ATLET SEPAK BOLA PSSI KABUPATEN ACEH PIDIE Mira Abdullah; Heni Diansyah Putri
JOURNAL OF HEALTHCARE TECHNOLOGY AND MEDICINE Vol 3, No 1 (2017): April 2017
Publisher : Universitas Ubudiyah Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33143/jhtm.v3i1.1014

Abstract

AbstrakDaya tahan (endurance) adalah keadaan atau kondisi tubuh yang mampu untuk bekerja lama tanpa mengalami kelelahan yang berlebihan setelah menyelesaikan suatu kegiatan. Status gizi dan daya tahan  atlet sepak bola di Banda Aceh berjumlah 18 orang, menunjukkan bahwa daya tahan   pada atlet sebesar 71,3% berada pada kategori kurang. Untuk mengetahui hubungan asupan asupan energi, status gizi dan aktivitas fisik dengan daya tahan (endurance) pada atlet sepak bola PSSI kabupaten Aceh Pidie. Penelitian ini menggunakan desain dengan cross sectional dengan populasi yaitu seluruh pemain sepak bola di Klub Binaan PSSI Cabang Aceh Pidie, berjumlah 30 orang, usia 16-19 tahun. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 22-31 Maret 2017. Pada masa atlet sedang tidak ada pertandingan. Cara pengumpulan data dengan metode kuesioner. Selanjutnya dilakukan uji chi-square dengan tingkat kepercayaan 95% dan batas kemaknaan (α=0,05). Ha diterima bila p-value < 0,05.: Dari hasil penelitian  menunjukkan bahwa  atlet  dengan  asupan  energi  kurang  dan  memiliki  daya  tahan (endurance) cukup berjumlah 13 orang (87,6%). Atlet dengan status gizi kurus dan memiliki daya tahan (endurance) kurang berjumlah 8 orang (57,1%). Atlet dengan aktivitas fisik ringan dan memiliki daya tahan (endurance) kurang berjumlah 9 orang (60%). Terdapat hubungan asupan energi dengan daya tahan (endurance) pada atlet sepat bola dengan nilai (p = 0,023), tidak terdapat hubungan antara status gizi dengan daya tahan (endurance) pada atlet sepak bola  dengan nilai (p = 0,072), ada hubungan antara aktivitas fisik dengan daya tahan (endurance) pada atlet sepak bola dengan nilai (p = 0,023). Diharapkan atlet dapat meningkatkan asupan energi, status gizi dan aktivitas fisik serta memotivasi diri agar dapat meningkatkan daya tahan (endurance) menjadi lebih baik. Kata Kunci : Asupan Energi, Status Gizi, Aktivitas Fisik, Daya Tahan (endurance), Atlet Sepak Bola
DETERMINAN STATUS GIZI BALITA DI DESA ALUE NAGA BANDA ACEH Mira abdullah; Erni Salfitri
JOURNAL OF HEALTHCARE TECHNOLOGY AND MEDICINE Vol 4, No 2 (2018): Oktober 2018
Publisher : Universitas Ubudiyah Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33143/jhtm.v4i2.1001

Abstract

ABSTRAKPerkembangan masalah gizi di Indonesia semakin kompleks saat ini, selain masih menghadapi masalah kekurangan gizi, masalah kelebihan gizi juga menjadi persoalan yang harus di tangani dengan serius. Dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2010-2014, perbaikan status gizi masyarakat merupakan salah satu prioritas dengan menurunkan prevalensi balita gizi kurang (underweight) menjadi 15 % dan prevalensi balita pendek (stunting) menjadi 32% pada tahun 2014. Untuk mengetahui determinan status gizi balita di Desa Alue Naga Banda Aceh.Penelitian ini bersifat deskriptif analitik dengan pendekatan crossectional. Pengumpulan data dilakukan pada tanggal 2 Juni tahun 2016. Sampel dalam penelitian ini adalah balita yang berjumlah 68 orang. Pengumpulan data dilakukan dengan membagikan kuesioner. Kemudian di uji statistik mengunakan chi-quare. Hasil penelitian analisa data univariat menunjukkan bahwa responden yang mengalami status gizi kurang yaitu 68,6% berjenis kelamin laki-laki. Dan responden dengan status gizi kurang yaitu 71,8% pada ibu yang multipara. Sedangkan responden dengan status gizi kurang yaitu 72,5% tidak diberikan imunisasi. Sedangkan hasil analisa data bivariat menunjukkan bahwa hubungan jenis kelamin dengan status gizi balita didapatkan hasil p-value 0,030. Hubungan paritas dengan status gizi balita didapatkan p-value = 0,002. Sedangkan hubungan imunisasi dengan status gizi balita didapatkan p-value = 0,001. Ada hubungan status gizi balita dengan jenis kelamin, paritas, dan imunisasi. Untuk itu diharapkan kepada ibu balita agar lebih memperhatikan status gizi balita seperti mengatur jumlah anak dan memberikan imunisasi yang lengkap. Kata Kunci: Status gizi balita, Jenis kelamin, Paritas dan Imunisasi
Hubungan Antara Pola Asuh Dan Status Ekonomi Dengan Status Gizi Anak Di Sekolah Dasar Negeri Uleegle Mira Abdullah; Elly Ratna Sari
JOURNAL OF HEALTHCARE TECHNOLOGY AND MEDICINE Vol 2, No 2 (2016): Oktober 2016
Publisher : Universitas Ubudiyah Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33143/jhtm.v2i2.1006

Abstract

ABSTRAKMasalah  gizi  pada  usia   sekolah  dapat   menyebabkan rendahnya kualiatas tingkat pendidikan, tingginya angka absensi dan tingginya angka putus sekolah, penyebab gizi kurang dipengaruhi oleh faktor langsung yaitu pola asuh, dan faktor tidak langsung status ekonomi. Untuk mengetahui Hubungan Antara Pola Asuh Dan Status Ekonomi Dengan Status Gizi Anak Sekolah Dasar Negeri Ulee Gle. Penelitian ini bersifat analitik, dengan populasi 164 siswa, dalam penelitian ini jumlah sampel sebanyak 62 siswa. Tehnik pengambilan sampel adalah Random Sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan cara mengukur TB,BB dan membagikan kuisioner. Penelitian ini dilakukan disekolah dasar SD Negeri Ulee Gle mulai tanggal 12 Desember s.d. 17 Desember 2016, dari hasil penelitian menunjukkan. Bahwa hasil dari 62 responden yang diteliti terdapat hubungan antara pola asuh makan dengan status gizi anak sekolah dasar dimana p-value = 0,024 <  0,05 dan juga Ada hubungan status ekonomi dengan status gizi anak sekolah dasar dimana p-value 0,07 < 0,05. Di  harapkan  kepada  para  institusi  pendidikan,responden, pihak sekolah, dan praktisi kesehatan agar terus meningkatkan pelayanan kesehatan terutama tentang status gizi anak sekolah dasar. Karena status gizi dapat memicu kecerdasan pada anak. Kata Kunci      : Pola asuh, status ekonomi, status gizi anak sekolah dasar
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN STUNTING PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BAITURRAHMAN KOTA BANDA ACEH Mira Abdullah; Elly Ratna Sari
JOURNAL OF HEALTHCARE TECHNOLOGY AND MEDICINE Vol 3, No 2 (2017): Oktober 2017
Publisher : Universitas Ubudiyah Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33143/jhtm.v3i2.1020

Abstract

AbstrakStunting atau pendek merupakan indikator status gizi kronis yang dapat menggambarkan pertumbuhan yang tidak optimal karena malnutrisi jangka panjang. Dinkes kota Banda Aceh menemukan prevelensi angka stunting pada balita di tahun 2016 menjadi 27,1%. stunting  pada balita di Kota banda Aceh masih menjadi masalah masyarakat. Tujuan Penelitian : Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian stunting pada balita di wilayah kerja puskesmas Baiturrahman  Kota Banda Aceh tahun 2018. Metode  Penelitian : Penelitian ini menggunakan desain case control  dengan populasi yaitu seleuruh anak balita di wilayah kerja puskesmas Baiturrahman  , total sampel adalah 53 balita sampel  case dan 53 balita sampel control. Tehnik pengambilan sampel adalah teknik matching dan simple random sampling. Penelitian dilakukan pada tanggal 5  November –  9 Desember  2017. Cara pengumpulan data dengan metode wawancara. Selanjutnya dilakukan uji chi-square dengan tingkat kepercayaan 95% dan mencari nilai OR pada tabulasi 2x2. Ha diterima p value <0,05. Hasil Penelitian : Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa balita dengan asupan energi tidak adekuat dan mengalami stunting berjumlah 13 balita (24,5%). Balita dengan asupan protein tidak adekuat dan mengalami stunting berjumlah 38 balita (71,7%). Balita yang terkena penyakit infeksi dan mengalami stunting berjumlah 24 balita (45,3%). Balita yang tidak memiliki riwayat ASI ekslusif berjumlah 35 balita (66%). Balita yang memiliki riwayat BBLR dan mengalami stunting berjumlah 12 balita (22,6%).Kesimpulan dan saran : Faktor yang mempengaruhi kejadian stunting pada balita adalah asupan protein (p value= 0,000, OR= 0,103), penyakit infeksi (p value= 0,003, OR= 4,046), riwayat ASI ekslusif (p value= 0,011, OR= 2,963),BBLR (p value= 0,026, OR= 4,878). Asupan energi (p value= 0,816, OR= 0,806) bukan merupan faktor yang mempengaruhi kejadian stunting pada balita di wilayah kerja puskesmas Baiturrahman  Kota Banda Aceh tahun 2018. Diharapkan Ibu balita untuk memperhatikan tumbuh kembang balita dengan pemenuhan asupan makanan sesuai kebutuhan, menjaga lingkungan dan membawa balita ke pelayanan kesehatan.  Kata Kunci        : stunting, faktor pengaruh, balita
HUBUNGAN BERAT BADAN LAHIR DAN PEKERJAAN IBU DENGAN STATUS GIZI BALITA DI PUSKESMAS KUTA BARO ACEH BESAR Mira Abdullah; Heni diansyah putri
JOURNAL OF HEALTHCARE TECHNOLOGY AND MEDICINE Vol 3, No 1 (2017): April 2017
Publisher : Universitas Ubudiyah Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33143/jhtm.v3i1.1013

Abstract

ABSTRAKNegara Indonesia butuh generasi yang baik maka perlu anak yang sehat, maka dalam hal ini perlu diketahui gizi kurang dan gizi buruk pada balita yang berakibat terganggunya pertumbuhan jasmani dan kesehatan. tujuan penelitian ini Untuk mengetahui hubungan berat badan lahir dan pekerjaan ibu dengan status gizi balita di Puskesmas Kuta Baro Aceh Besar Tahun 2017. Jenis penelitian yang dilakukan adalah analitik dengan pendekatan crossectional. Penelitian ini dilakukan di Puskesmas kuta baro dari tanggal 2 Mei s.d 9 Mei 2017 dengan jumlah sampel 63 orang. Hasil penelitian didapatkan hubungan berat badan lahir dengan status gizi (p= 0.084), hubungan pekerjaan ibu dengan status gizi (p= 0.891). kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah tidak ada hubungan antara berat badan lahir dan pekerjaan ibu dengan status gizi balita.  Kata Kunci      : Berat badan lahir, status gizi, pekerjaan, ekonomi
Pengaruh Kesesuaian Pemberian MP-ASI dan Riwayat Pemberian ASI Eklusif Terhadap Kejadian Stunting Pada Anak Usia 6-59 Bulan di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Simpang Jaya Kec. Tadu Raya Kab. Nagan Raya Eva Rosdiana; Mira Abdullah; Nurina Nurina
JOURNAL OF HEALTHCARE TECHNOLOGY AND MEDICINE Vol 9, No 1 (2023): April 2023
Publisher : Universitas Ubudiyah Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33143/jhtm.v9i1.2973

Abstract

Latar Belakang : Stunting merupakan suatu kondisi dimana tinggi badan anak tidak sesuai dengan umur atau biasa disebut dengan kondisi pendek menurut umur anak. Berdasarkan Data Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) 2021, 13 kabupaten/kota di Aceh masuk dalam kategori merah karena memiliki prevalensi stunting di atas kisaran 30 persen. Daerah berstatus merah antara lain Pidie, Aceh Utara, Aceh Timur, Aceh Tengah, Aceh Tenggara, Aceh Jaya, Aceh Barat Daya, Nagan Raya, Aceh Besar, serta Aceh Tamiang Tujuan : mengetahui tentang Pengaruh Kesesuaian Pemberian Mp-Asi Terhadap Kejadian Stunting Pada Anak Usia 6-59 Bulan Di Wilayah Kerja Uptd Puskesmas Simpang Jaya Kec. Tadu Raya Kab. Nagan Raya Metode Penelitian : Jenis penelitian ini bersifat deskriptif analitik dengan menggunakan desain case control untuk melihat ‘‘hubungan riawayat kesesuaian pemberian MP-ASI dengan kejadian stunting” Penelitian di laksanakan pada tanggal 01 s/d 07 Juli 2023. Populasi dalam penelitian ini adalah ibu yang memiliki balita usia 6-59 bulan di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Simpang Jaya Kec. Tadu Raya Kab. Nagan Raya. Sampel di ambil dengan tekni menggunakan rumus lameshow dengan perbandingan 1:1 sehingga diperoleh total sampel sebanyak 60 responden. Analisa data menggunakan analisa univariat dan bivariate. Hasil Penelitian : analisis univariat diperoleh jumlah anak yang menderita stunting adalah sebanyak 30 (50%) responden, riwayat kesesuaian pemberian MP-ASI mayoritas pada kategori tidak sesuai yaitu sebanyak 41 (68.3%). Analisa bivariate menunjukan ada hubungan antara riwayat kesesuaian pemberian MP-ASI dengan kejadian stunting. Bagi petugas kesehatan agar dapat meningkatkan lagi pendidikan dan penyuluhan kesehatan tentang pentingnya pemberian MP-ASI yang sesuai dan tepat agar anak usia 6-59 bulan memperoleh asupan gizi yang cukup dan terhindar dari kejadian stunting.Kata Kunci : MP-ASI, StuntingBackground: Stunting is a condition where a child's height does not match the age or commonly referred to as a short condition according to the child's age. Based on the 2021 Indonesian Nutrition Status Study Data (SSGI), 13 districts/cities in Aceh are included in the red category because they have a stunting prevalence above the 30 percent range. Areas with red status include Pidie, North Aceh, East Aceh, Central Aceh, Southeast Aceh, Aceh Jaya, Southwest Aceh, Nagan Raya, Aceh Besar, and Aceh Tamiang Objective: to find out about the effect of the suitability of giving MP-ASI on the incidence of stunting in children aged 6-59 months in the work area of the Uptd Puskesmas Simpang Jaya Kec. Tadu Raya Kab. Nagan Raya Research Method: This type of research is descriptive analytic by using a case-control design to see ''the relationship between the history of the suitability of complementary feeding and the incidence of stunting. toddlers aged 6-59 months in the Simpang Jaya Health Center UPTD Working Area, Kec. Tadu Raya Kab. Nagan Raya. The samples were taken technically using the lameshow formula with a ratio of 1:1 so that a total sample of 60 respondents was obtained. Data analysis using univariate and bivariate analysis. Research results: univariate analysis showed that the number of children suffering from stunting was 30 (50%) respondents, the history of suitability for giving MP-ASI was mostly in the inappropriate category, namely 41 (68.3%). Bivariate analysis showed that there was a relationship between the suitability history of complementary feeding and the incidence of stunting. For health workers to be able to improve further education and health counseling about the importance of providing appropriate and appropriate MP-ASI so that children aged 6-59 months receive adequate nutrition and avoid stunting.Keywords: MP-ASI, Stunting