Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

PENERAPAN PROGRAM BEHAVIOR BASED SAFETY (BBS) DAN KECELAKAAN KERJA DI PT INALUM KUALA TANJUNG TAHUN 2014 siti saodah; gerry silaban; arfah mardiana lubis
Lingkungan dan Kesehatan Kerja Vol 4, No 1 (2015): Lingkungan & Kesehatan Kerja
Publisher : Lingkungan dan Kesehatan Kerja

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (272.577 KB)

Abstract

ABSTRACT Work accidents are mostly caused by unsafe behavior. Behavior Based Safety Program plays an important role to create zero accidents. The implementation of behavior-based safety program is focused to observe the behavior of a process to improve safe work behavior. This study used a descriptive research with cross sectional design approach which aimed to describe the application of behavior-based safety program and work accidents in PT. Inalum Kuala Tanjung year 2013-2014. The samples of this research were all employees which injured in PT.Inalum Kuala Tanjung year 2013 and 2014. The available data were analyzed descriptively. The results showed that the accident happened in 2013 mostly happened in the reduction factory as much as 2 times (40 %) and in 2014 mostly happened in the maintenance as much as 3 times (50%). Work accidents which occurred in 2013 and 2014 mostly caused by unsafe behavior. The application of behavior-based safety program is still new and needs to run a sustainable improvement especially inform improvements of Inalum Secure Card (ISC). The result of the evaluation Inalum Secure Card (IKA) conducted by safety promoter at each department or section each month. But not all safety promoter reported the result of the evaluation Inalum Secure Card (IKA) to section Inalum Internal Control (IIC). The application of Inalum Secure Card (IKA) have not given rewards and sanctions to the workers. Based on the results of the study, PT.Inalum Kuala Tanjung is expected to improve communication about Occupational Health and Safety (OHS), especially regarding the behavior-based safety program so that the workers could care and aware to behave a safety work to create Occupational Safety and Health (OHS) culture.
PENINGKATAN KOMPETENSI OPERATOR PLTMH RIMBA LESTARI DI DUSUN TANGSI JAYA KECAMATAN GUNUNG HALU BANDUNG BARAT Achmad Mudawari; Djafar Sodiq; I Made Wiwit; Ahmad Deni; Ali Mashar; Aceng Daud; Hermagasantos Zein; Siti Saodah; Erwin Yusuf
Jurnal Difusi Vol 3 No 1 (2020): Jurnal Difusi
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (P3M) Politeknik Negeri Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1621.953 KB) | DOI: 10.35313/difusi.v3i1.1945

Abstract

PLTMH Rimba Lestari kapasitas 18 KW terletak di Dusun Tangsi Jaya, Desa Gunung Halu, Kecamatan Gunung Halu, Kabupaten Bandung Barat, Provinsi Jawa Barat perlu dijaga untuk dapat tetap beroperasi dengan sehat guna memasok keperluan daya listrik warga masyarakat sekitar. Untuk itu diperlukan para operator mandiri yang memiliki pengetahuan dan keterampilan secara memadai. Oleh karena itu, pelatihan bagi operatornya merupakan langkah yang tepat untuk dilakukan. Paper ini dimaksudkan untuk melakukan kajian terhadap program pelatihan bagi para operator PLTMH yang dimulai dari survey penjajagan, penyusunan silabus dan metode pelaksanaannya hingga pengukuran efektivitas pelatihan yang dilaksanakan. Materi pelatihan meliputi teori dan praktek dengan instruktur yang berpengalaman sesuai dengan substansi yang dilatihkan. Dengan materi dan metode yang diterapkan Pelatihan dapat berjalan denganlancar dan berhasil dengan baik. Dengan melihat latar belakang masalah peserta didik yang beragam dari tingkat pendidikan maupun pola pikir, perlu adanya pendekatan metoda dan materi yang tepat untuk melaksanakan kegiatan pelatihan ini. Keberhasilan ini ditunjukkan oleh partisipasi aktif dan semangat tinggi para peserta selama mengikuti pelatihan serta tingginya tingkat serapan terhadap materi/substansi pelatihan, yaitu meningkatnya pengetahuan dan keterampilan dalam mengoperasikan pembangkit dengan baik yang ditunjukkan dengan tingginya nilai hasil uji akhir (posttest). Selain itu, paper ini juga bisa digunakan sebagai rujukan bagi para pihak yang akan melakukan kegiatan serupa atau lainnya yang terkait dengan PLTMH. Kata kunci: Operator, materi, metode dan sistem pendekatan.
- Implementasi Energi Terbarukan (EBT) bagi Siswa/Santri Ponpes Suryalaya siti saodah
Jurnal Difusi Vol 4 No 2 (2021): Jurnal Difusi
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (P3M) Politeknik Negeri Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35313/difusi.v4i2.2279

Abstract

Pondok Pesantren (Ponpes) adalah suatu lembaga yang menghasilkan insan-insan yang dapat berkontribusi terhadap bangsa, negara dan agama.. Berkaitan dengan bidang keenergian, Ponpres dapat dijadikan basis mengubah pola fikir penggunaan energi fosil ke Energi Baru Terbarukan (EBT) sekaligus tempat pengembangan EBT. Para santri memiliki posisi sangat strategis di mata masyarakat, karena pemahaman agama mereka sangat menunjang dan kata-kata mereka diikuti oleh warga. Oleh karena itu, mereka dapat dijadikan agen perubahan (agent of change) yang berpotensi merevolusi kondisi penggunaan EBT. Tantangan ini juga harus dijawab Ponpes Suryalaya. Media pembelajaran terkait energi baru terbarukan belum tersedia di Ponpes Suryalaya sehingga menjadi satu permasalahan tersendiri bagi pondok tersebut. Untuk menjembatani hal ini, dapat didukung dengan memberikan pengenalan wawasan, peningkatan skill dan penumbuhan pengetahuan serta pemahaman yang sesuai terkait dengan energi baru terbarukan (renewable energy). Kegiatan pengenalan dan pemahaman mengenai renewable energy ini bukan saja akan meningkatkan skill dan pengetahuan, tetapi juga sekaligus menjadi aktivitas strategis untuk menumbuhkan kesadaran dan kepedulian terhadap pemanfaatan sumber energi baru terbarukan. Melalui program pengabdian pada masyarakat (P2M) yang diselenggarakan oleh Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (UPPM) Politeknik Negeri Bandung, tim P2M gabungan Jurusan Teknik Konversi Energi mengusulkan kegiatan pengenalan, sosialisasi dan implementasi renewable energy, dikhususkan untuk Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS). Kegiatan yang diusulkan ditujukan untuk meningkatkan skill, membuka wawasan yang diharapkan akan menjadi bekal dan dimanfaatkan untuk meningkatkan potensi diri lulusan. Manfaat lain kegiatan adalah untuk meningkatkan kesadaran dan kepedulian pada energi terbarukan serta men-trigger kreativitas untuk pemanfaatannya dalam aplikasi kehidupan sehari-hari Melalui metode sosialisasi secara teori di kelas dan praktek langsung pemberdayaan siswa SMK untuk memahami pengetahuan tentang teknologi surya dan teknik instalasi system PLTS berhasil di pahami. Hasil kegiatan sosialisasi menunjukkan terjadi peningkatan pemahaman pada para siswa rata-rata sebesar 20%.
PENINGKATAN KOMPETENSI ANGGOTA KARANG TARUNA RW 14, DESA CIWARUGA DALAM INSTALASI LISTRIK RUMAH TANGGA Tjatur Udjianto; Agoeng Harjatmo Rahardjo; Sudrajat; Siti Saodah; Wahyu Budi Mursanto; Erwin Yusuf; Teguh Sasono; Sri Utami
Jurnal Difusi Vol 3 No 2 (2020): Jurnal Difusi
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (P3M) Politeknik Negeri Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (981.017 KB) | DOI: 10.35313/difusi.v3i2.1899

Abstract

Anggota karang taruna RW 14 di desa Ciwaruga sebagian besar merupakan pekerja bangunan. Kadang, mereka dituntut untuk melakukan pekerjaan instalasi listrik. Karena tidak semua pekerja bangunan mengerti pekerjaan dan syarat-syarat instalasi listrik, maka mereka bekerja seadanya tanpa memperhatikan syarat-syarat dan keamanan instalasi listrik yang sebenarnya telah diatur pada PUIL 2011 (Persyaratan Umum Instalasi Listrik 2011). Dari permasalahan tersebut, solusi yang ditawarkan adalah melakukan kegiatan bimbingan teknis untuk meningkatkan kompetensi anggota karang taruna RW14 desa Ciwaruga dalam Instalasi Listrik Bangunan Sederhana dan mengenalkan sertifikasi keahlian yang harus dimiliki oleh instalatur listrik apabila melakukan pekerjaan instalasi listrik. Metode pelaksanaan bimbingan teknis ini berupa pemberian test, materi dan evaluasi. Materi yang diberikan dalam kegiatan tersebut adalah; K3, Kelistrikan dan Pengukuran, Gambar Listrik dan Praktik Instalasi Listrik yang mengacu pada PUIL 2011. Kegiatan ini dapat dikatakan berhasil, ini terlihat dari hasil tes yang diberikan sebelum dan sesudah kegiatan bimbingan teknis diberikan. Saat diberikan pre-test, peserta tampak belum begitu memahami materi yang akandiberikan. Sedangkan setelah diberikan materi, dari hasil post-test yang diberikan terlihat banyak peserta yang memahami materi yang telah diberikan. Kata kunci: Instalasi listrik, peningkatan kompetensi, PUIL 2011
SOSIALISASI DAN IMPLEMENTASI RENEWABLE ENERGY DI SMKN 1 CIMAHI Hartono Budi Santoso; Siti Saodah; Sri Utami; Baisrum
Jurnal Difusi Vol 3 No 1 (2020): Jurnal Difusi
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (P3M) Politeknik Negeri Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1786.647 KB) | DOI: 10.35313/difusi.v3i1.1948

Abstract

Pemerintah menargetkan hingga 2030 akan terpasang 6GWp instalasi pembangkit listrik tenaga surya (PLTS). Semakin meningkatnya penggunaan teknologi panel surya harusnya diimbangi dengan penyiapan tenaga kerja yang memiliki kompetensi memahami karaktristik dan teknik instalasi panel surya. Karena jika tidak maka akan banyak lagi proyek-proyek energi terbarukan yang mangkrak, nantinya hanya akan menjadi proyek mercusuar saja tanpa memberikan manfaat kepada masyarakat sekitar. Guna menyiapkan tenaga kerja yang memiliki kompetensi dibidang tenaga surya maka diperlukan banyak pelatihan dan sosialisasi terkait pemanfaatan teknologi tenaga surya. Beberapa kegiatan terkait penerapan teknologi tenaga surya kepada masyarakat lebih ditujukan pada masyarakat sebagai pengguna suatu peralatan yang menggunakan teknologi tenaga surya. Kegiatan tidak ditujukan untuk menyiapkan masyarakat yang memiliki kemampuan untuk melakukan instalasi system yang menggunakan teknologi tenaga surya. Sehingga pada kegiatan ini akan ditujukan untuk meningkatkankompetensi masyarakat tentang Teknik instalasi teknologi tenaga surya. Kegiatan pemberdayaan ditujukan pada siswa SMK dengan pertimbangan untuk menambah bekal keahlian, khususnya di bidang tenaga surya, ketika mereka lulus nanti. Hal yang menjadi perhatian dalam melaksanakan kegiatan ini adalah para siswa SMK hanya memiliki bekal pengetahuan tentang kelistrikan akan tetapi tidak memiliki pengetahuan tentang teknologi tenaga surya. Untuk itu metode sosialisasi yang tepat sangat dibutuhkan agar tujuan pemberdayaan para siswa SMK untuk memiliki kompetensi dibidang teknologi tenaga surya dapat tercapai. Melalui metode sosialisasi secara teori di kelas dan praktek langsung pemberdayaan siswa SMK untuk memahami pengetahuan tentang teknologi surya dan teknik instalasi system PLTS berhasil di pahami. Hasil kegiatan sosialisasi menunjukkan terjadi peningkatan pemahaman pada para siswa terjadi kenaikan tingkat pemahaman dari 40% menjadi 80% Kata kunci: Sosialisasi, tenaga surya, PLTS, SMK
IMPLEMENTASI ENERGI TERBARUKAN (EBT) BAGI SISWA/SANTRI PONPES SURYALAYA siti saodah
Jurnal Difusi Vol 4 No 2 (2021): Jurnal Difusi
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (P3M) Politeknik Negeri Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35313/difusi.v4i2.2279

Abstract

Pondok Pesantren (Ponpes) adalah suatu lembaga yang menghasilkan insan-insan yang dapat berkontribusi terhadap bangsa, negara dan agama.. Berkaitan dengan bidang keenergian, Ponpres dapat dijadikan basis mengubah pola fikir penggunaan energi fosil ke Energi Baru Terbarukan (EBT) sekaligus tempat pengembangan EBT. Para santri memiliki posisi sangat strategis di mata masyarakat, karena pemahaman agama mereka sangat menunjang dan kata-kata mereka diikuti oleh warga. Oleh karena itu, mereka dapat dijadikan agen perubahan (agent of change) yang berpotensi merevolusi kondisi penggunaan EBT. Tantangan ini juga harus dijawab Ponpes Suryalaya. Media pembelajaran terkait energi baru terbarukan belum tersedia di Ponpes Suryalaya sehingga menjadi satu permasalahan tersendiri bagi pondok tersebut. Untuk menjembatani hal ini, dapat didukung dengan memberikan pengenalan wawasan, peningkatan skill dan penumbuhan pengetahuan serta pemahaman yang sesuai terkait dengan energi baru terbarukan (renewable energy). Kegiatan pengenalan dan pemahaman mengenai renewable energy ini bukan saja akan meningkatkan skill dan pengetahuan, tetapi juga sekaligus menjadi aktivitas strategis untuk menumbuhkan kesadaran dan kepedulian terhadap pemanfaatan sumber energi baru terbarukan. Melalui program pengabdian pada masyarakat (P2M) yang diselenggarakan oleh Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (UPPM) Politeknik Negeri Bandung, tim P2M gabungan Jurusan Teknik Konversi Energi mengusulkan kegiatan pengenalan, sosialisasi dan implementasi renewable energy, dikhususkan untuk Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS). Kegiatan yang diusulkan ditujukan untuk meningkatkan skill, membuka wawasan yang diharapkan akan menjadi bekal dan dimanfaatkan untuk meningkatkan potensi diri lulusan. Manfaat lain kegiatan adalah untuk meningkatkan kesadaran dan kepedulian pada energi terbarukan serta men-trigger kreativitas untuk pemanfaatannya dalam aplikasi kehidupan sehari-hari Melalui metode sosialisasi secara teori di kelas dan praktek langsung pemberdayaan siswa SMK untuk memahami pengetahuan tentang teknologi surya dan teknik instalasi system PLTS berhasil di pahami. Hasil kegiatan sosialisasi menunjukkan terjadi peningkatan pemahaman pada para siswa rata-rata sebesar 20%.
Efektivitas Kompres Hangat terhadap Penurunan Skor Nyeri pada Pasien dengan Osteoarthritis Lutut Siti Saodah; Siskawati Amri; Srinur Nilawati
Journal of Innovative and Creativity Vol. 5 No. 2 (2025)
Publisher : Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/joecy.v5i2.2675

Abstract

Osteoarthritis (OA) lutut merupakan salah satu penyebab utama nyeri dan disabilitas pada populasi usia lanjut. Salah satu metode non-farmakologis yang digunakan untuk mengurangi nyeri adalah kompres hangat, yang dipercaya dapat meningkatkan aliran darah, mengurangi kekakuan sendi, dan menurunkan persepsi nyeri. Mengetahui efektivitas kompres hangat terhadap penurunan skor nyeri pada pasien dengan osteoarthritis lutut. Penelitian ini menggunakan desain quasi experiment dengan pendekatan pretest-posttest without control group. Sampel sebanyak 30 pasien OA lutut yang memenuhi kriteria inklusi, dipilih secara purposive sampling. Intervensi kompres hangat diberikan selama 20 menit dua kali sehari selama 3 hari berturut-turut. Skor nyeri diukur menggunakan Numeric Rating Scale (NRS) sebelum dan sesudah intervensi. Hasil uji statistik menggunakan paired t-test menunjukkan adanya penurunan skor nyeri yang signifikan dengan nilai p-value = 0,000 (<0,05). Rata-rata skor nyeri sebelum intervensi adalah 6,2 dan setelah intervensi menjadi 3,8.: Kompres hangat efektif dalam menurunkan skor nyeri pada pasien osteoarthritis lutut. Intervensi ini dapat dijadikan sebagai terapi non-farmakologis pendukung dalam penatalaksanaan OA.
KULTUM SEBAGAI MEDIA DALAM MENSYIARKAN DAKWAH ISLAM MASYARAKAT DUSUN WATU AGUNG DESA DAYAKAN Siti Saodah
Journal of Islamic Science Community Vol. 1 No. 1 (2022)
Publisher : Institut Agama Islam Riyadlotul Mujahidin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55380/isc.v1i1.256

Abstract

The seven-minute lecture or abbreviated as kultum is a term used in conveying Islamic da'wah which includes advice and warnings related to the teachings of the Islamic religion. The cult method is the most effective way for da'wah actors in general and by students of the Islamic Religious Institute Riyadhlotul Mujahidin KKN Pondok Pesantren Wali Songo in particular, as one of the media in increasing da'wah literacy in Watu Agung Hamlet, Dayakan Village. With this cult media, it is hoped that religious symbols and also public understanding of religious education can increase regularly and consistently. The cult which was held after the dawn prayer and also the tarawih prayer invited a lot of public attention and was an effort for students to interact to establish ukhuwah Islamiyah. The people of Dusun Watu Agung are people who are classified as having minimal knowledge, especially in religious knowledge. The lack of religious literacy and religious activities of the people of Watu Agung Hamlet strongly encourage us as community service participants to share the knowledge gained while studying at the Wali Songo Islamic Boarding School Ngabar Siman, Ponorogo. The author carried out practice and observations during the service and the results showed a very enthusiastic public reaction and also the religious literacy of the majority of the community was more improved. one month has a very significant impact in increasing the da'wah literacy of the people of Watu Agung Hamlet, Dayakan Village, Babadan District, Ponorogo Regen.