Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

RANCANG BANGUN MESIN PEMBUATAN SARI TAPIOKA PADA PEMROSES GULA CAIR (SIRUP GLUKOSA) DARI SINGKONG (MANIHOT UTILLISSIMA) UNTUK INDUSTRI KECIL MENENGAH Ig. Jaka Mulyana; L.M. Santosa Hadi Santosa; Yuliati Yuliati
Teknoin Vol. 22 No. 11 (2016)
Publisher : Faculty of Industrial Technology Universitas Islam Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20885/teknoin.vol22.iss11.art3

Abstract

Sugar is one of the main sources of sweeteners and is widely used in the community. As one of the main ingredients in Indonesia, sugar demand in Indonesia has always increased along with the increase of population and industry growth in Indonesia. Meanwhile, sugar production in Indonesia can not meet domestic demand. Technically, the process of making glucose syrup is relatively simple and can be done by small or medium industries. But in fact glucose syrup producers are almost big industries. This is due to the development of a simple and cheap machine for making liquid sugar. Therefore, it is necessary to develop equipment to produce liquid sugar made from raw cassava, which can be used by small industry to develop liquid sugar industry. The process of making liquid sugar from cassava is divided into three namely the process of making tapioca, liquification and saccharification process and the process of tanning & filtering and evaporation. In this paper we will discuss the design of tapioca processing equipment which is part of the liquid cassava production equipment made from raw cassava that can be developed by small industry. With this equioment, the community can design a small industry of liquid sugar processing. This equipment aims to process cassava into cassava slurry. It is developed by using the principle of grinding and solvent. The processing capacity is designed to be 300 kg / hour.
Prospek Bisnis Briket Daun Kering dalam Kegiatan Pendampingan dan Pemberdayaan Masyarakat Surabaya Menuju Ekonomi Sirkular Yuliati Yuliati; Hadi Santosa; Setiyadi Setiyadi; Suratno Lourentius
Jurnal Ilmiah Pangabdhi Vol 7, No 2: Oktober 2021
Publisher : LPPM Universitas Trunojoyo Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21107/pangabdhi.v7i2.11604

Abstract

Waste processing activities through the 3R program (reduce, reuse and recycle) must be accompanied by reducing the volume/amount of waste itself. One way is to process waste starting from the source, among others, from dry leaf waste around our home environment. Community assistance activities in the use of dry leaves in the manufacture of charcoal briquettes as an alternative energy for environmental facilitators and Surabaya residents have been successfully carried out. The response of the residents was very positive and very enthusiastic in participating in this activity. The stages of implementing activities through workshops, training and mentoring are carried out in the form of lectures, questions and answers and direct practice in making briquettes. The results obtained in this community service are the formation of three superior briquette villages, namely Babat Jerawat, Tembok Gede and Ondomohen. The residents independently have succeeded in designing and making their own briquette printing equipment by utilizing used goods around them and making charcoal briquettes from dry leaves or burnt coconut shell charcoal and even has succeeded in marketing it even though it is still within the scope of the closest neighbors. Education about business prospects and marketing strategies was also given during training in empowering urban communities and responding to existing business opportunities and prospects so that they had a circular economy impact for community members to improve family welfare.
Pemanfaatan energi terbarukan dalam upaya swasembada listrik di kawasan wisata edukasi pedesaan Lanny Agustine; Albert Gunadhi; Diana L. Antonia; Widya A. Weliamto; Peter R. Angka; Rasional Sitepu; Hartono Pranjoto; Andrew Joewono; Yuliati Yuliati; Andrew F. Miyata
Jurnal Inovasi Hasil Pengabdian Masyarakat (JIPEMAS) Vol 4, No 3 (2021): Jurnal Inovasi Hasil Pengabdian Masyarakat (JIPEMAS)
Publisher : University of Islam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33474/jipemas.v4i3.11298

Abstract

Cottok Innovation Park (CIP) is a tourist area that develops technology-based educational tourism. CIP is located on a broad hill. This area was in a barren state when the first service activities were carried out at the beginning of development in 2017. The PLN electricity network is also not yet available because it is far from residential areas. Solar-based technology has been applied and developed sustainably at CIP as an effort to be self-sufficient in electrical energy to provide water and lighting. Water is obtained by a solar pump from a groundwater source at a depth of 40 m. Currently, CIP has grown rapidly and provides night tours. The latest community service activities results are off-grid PLTS-based road signs and the CIP icon lamp to support night tourism. A further effect of this sustainable community service activity is the motivation and confidence of village youth to be involved in village development programs as tourist areas and children's education. It has also impacted the decline in the number of poor people in the village of Curah Cottok.
ALAT PENCUCI RIMPANG EMPON EMPON UNTUK PENINGKATAN KECEPATAN PROSES PRODUKSI USAHA MINUMAN TRADISIONAL BAGI KELOMPOK TANI SURYO SUROBOYO Yuliati; Hadi Santosa; Julius Mulyono
Jurnal Abadimas Adi Buana Vol 6 No 01 (2022): Jurnal Abadimas Adi Buana
Publisher : LPPM Universitas PGRI Adi Buana Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36456/abadimas.v6.i01.a5267

Abstract

Pengrajin minuman tradisional di Kelompok Tani Suryo Suroboyo Kelurahan Keputran Kecamatan Tegalsari Surabaya masih menggunakan metode pencucian dan penyikatan satu persatu secara manual di bawah kran air mengalir. Produksi minuman mereka terdiri dari 2 varian yaitu minuman sinom dan minuman beras kencur. Rata rata produksi minuman sinom adalah 30-40 liter/hari dengan kebutuhan rimpang kunyit adalah 10 kg/hari nya. Untuk minuman beras kencur, kebutuhan untuk rimpang kencur maupun jahe kurang lebih adalah 2-3 kg untuk 10-20 liter/ harinya. Oleh sebab itu, pengrajin membutuhkan waktu pencucian rata rata selama ±3 kg/jam, tergantung besar/kecilnya ukuran rimpang empon empon, serta tingkat lengketnya kotoran tanah/ tanah liat yang melekat pada kulit rimpang. Metode pencucian dan penyikatan manual ini beresiko meningkatkan kerusakan tekstur bahan rimpang sehingga dapat merangsang tumbuhnya bakteri atau mikroorganisme dan mempengaruhi mutu produk minuman dan cita rasanya. Kegiatan pengabdian masyarakat ini ditawarkan solusi bagi para pengrajin minuman herbal/ tradisional dalam bentuk implementasi teknologi tepat guna alat pencuci rimpang empon empon secara hidro elektrik mekanik yang mampu mempercepat pekerjaan pencucian rimpang empon-empon dengan kapasitas maksimum (±200kg/jam), daya listrik kecil, mudah cara pengoperasian dan pemeliharaannya. Tujuan kegiatan ini adalah diseminasi teknologi berbasis kerakyatan dalam upaya peningkatan kecepatan proses produksi pengolahan minuman tradisional.
Perancangan dan Pembuatan Alat Mesin Penetas Otomatis untuk Kelompok Peternak Ayam KUB di Blitar Martinus Edy Sianto; Hadi Santosa; Julius Mulyono; Ivan Gunawan; Yuliati Yuliati
JPP IPTEK (Jurnal Pengabdian dan Penerapan IPTEK) Vol 6, No 2 (2022)
Publisher : LPPM ITATS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31284/j.jpp-iptek.2022.v6i2.2148

Abstract

Blitar merupakan salah satu sentra penghasil ayam pedaging dan ayam petelur di Indonesia. Ketidakstabilan harga daging dan telur ayam yang dibudidayakan saat ini membuat peternak melirik potensi ayam KUB (Kampung Unggul Balitnak) yang harganya lebih stabil. Meskipun ayam KUB memiliki usia pemanenan lebih panjang,  ayam KUB  lebih tahan penyakit dan memiliki tingkat produksi telur yang tinggi, mencapai 70%. Telur ayam KUB juga dapat ditetaskan untuk dijadikan indukan yang baru karena telur yang dihasilkan merupakan hasil perkawinan dengan pejantan. Dengan demikian, peternak tidak tergantung pada perusahaan besar untuk ketersediaan anak ayam/day-old chicken (DOC). Namun, karena belum banyak yang membudidayakan jenis ayam ini; telur, DOC, pejantan, dan indukan belum banyak tersedia di pasaran. Peternak harus melakukan seleksi mandiri untuk mendapatkan indukan baru. Untuk meningkatkan produktivitas, telur yang memenuhi syarat perlu ditetaskan dengan menggunakan mesin penetas. Saat ini, peternak yang ingin menetaskan telurnya harus menitipkan telur di tempat penetasan bebek yang lokasinya jauh dan hanya bisa dilakukan jika ada kapasitas yang tidak terpakai. Biaya untuk menetaskan telur pun mencapai Rp1.700,00 per telur yang menetas. Mitra sangat memerlukan mesin penetas telur sendiri untuk menghindari ketergantungan terhadap peternak lain. Di samping itu, saat ini, pembentukan paguyuban peternak ayam KUB sedang dirintis yang anggotanya sebagian besar adalah peternak pemula. Keberadaan mesin penetas akan sangat efektif bagi peternak ayam KUB jika mesin penetas dikelola oleh paguyuban. Oleh karena itu, kegiatan pengabdian masyarakat yang dilakukan ialah merancang dan membuat alat penetas telur berteknologi tepat guna yang mudah dioperasikan dan mudah dipelihara.
Rancang Bangun Mesin Screw Extruder Pencetak Arang Briket Hadi Santosa; Yuliati Yuliati
Rekayasa Vol 16, No 2: Agustus 2023
Publisher : Universitas Trunojoyo Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21107/rekayasa.v16i2.14176

Abstract

Efforts to use renewable energy in a sustainable manner aim to maximize the resources and potential of renewable energy as an alternative energy source and minimize the use of petroleum or fossil energy. One of the alternative energy sources in the form of biomass is bio briquettes. One of the technological stages of making bio briquettes is the process of compaction or densification of the briquette material. Based on this, the purpose of this research is to design a screw extruder machine for bio briquette printing. This tool is designed to be energy efficient, easy to operate and maintain. The research method used is the calculation and analysis of machine elements in the initial design of the tool, the design of materials / materials and the manufacture of bio briquette materials for testing tools in an effort to test the performance and technical specifications of the tool. The result of this research is that there are three stages of the bio briquette printing screw extruder, namely the feed section, compression section and metering section. The technical specifications are that this tool is primarily driven by an electric motor with a rotating speed of 1400 rpm and an electrical power of 2 HP, the V belt used is a trapezoid type A. The screw extruder has an extruder turning torque of 0.055 kg m and an extruder driving power of 0.042 HP. The output of this machine is continuous with a briquette capacity of 200 kg/hour.
Rancang Bangun Mesin Pencuci Berbagai Jenis Umbi, Rimpang dan Kacang Tanah Dengan Sinergi Rotary Rubber Brush Hadi Santosa Laurentinus; Yuliati Yuliati
Widya Teknik Vol. 21 No. 1 (2022): May
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33508/wt.v21i1.3903

Abstract

Salah satu warisan leluhur dan representasi kearifan lokal yang tumbuh dan berkembang di masyarakat adalah  minuman tradisional /herbal/  jamu berbahan baku rimpang empon empon. Saat ini semakin bertumbuhnya UMKM/UKM jamu/minuman tradisional/ herbal berbahan baku rimpang empon-empon yang saat ini menjadi popular dan banyak disukai  oleh khalayak masyarakat. Selain rimpang,  umbi-umbian dan kacang tanah juga  merupakan  sumber pangan yang banyak tumbuh subur di Indonesia dan industry pengolahannya pun sedang berkembang.  Proses pencucian bahan baku  merupakan bagian yang tidak boleh diabaikan, karena kebersihan bahan baku serta alat-alat yang digunakan berpengaruh pada kualitas pengolahan dan hasil produk olahan selanjutnya. Proses pencucian masih dilakukan secara manual / peralatan tradisional seperti kalo (anyaman dari bambu) , sikat untuk menghilangkan dan membersihkan kotoran , tanah liat yang melekat pada bahan serta di bawah  air mengalir. Hal ini tentunya memerlukan air yang banyak, waktu yang lama dan seringkali hasil cucian kurang bersih dan sepenuhnya masih mengandalkan tenaga manusia. Tujuan penelitian ini adalah rancang bangun serta analisa elemen elemen mesin pencuci berbagai jenis umbi, rimpang dan kacang tanah. Metode penelitian yang digunakan  adalah penelitian rekayasa teknologi atau rancang bangun teknologi. Adapun hasil penelitian ini adalah alat ini mampu meningkatkan kecepatan proses pencucian bahan baku dengan kapasitas mesin 200 km / jam. Pada sekali pencucian mampu mencuci 10 kg/ sekali pencucian dengan waktu 3-5 menit/ sekali cuci. Alat ini berpenggerak motor listrik memanfaatkan sinergi antara bagian rotary washer dan rotary rubber brush yang bergerak secara simultan sehingga dapat melakukan proses pencucian dan penyikatan sekaligus dalam melepaskan kotoran kotoran yang melekat pada bahan yang dicuci.
ALat Pendeteksi, Penghisap dan Penyaring Asap Rokok Marvin Otista Hananta; Diana Lestariningsih Antonia; Yuliati Yuliati; Lanny Agustine
Widya Teknik Vol. 21 No. 1 (2022): May
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33508/wt.v21i1.4204

Abstract

Asap Rokok menghasilkan banyak efek negatif saat terhirup masuk kedalam tubuh yang dapat terjadi pada perokok aktif maupun perokok pasif. Pemerintah telah berusaha mengadakan ruangan atau area khusus untuk merokok di area publik tetapi kurang efektif dalam mengurangi masalah asap rokok karena tidak ada kesadaran kedisiplinan perokok aktif saat merokok. Hal ini sangat merugikan bagi perokok pasif yang terpapar asap yang dihasilkan oleh perokok aktif. Oleh karena hal tersebut, dirancang alat yang mampu mendeteksi gas Carbon Monoxide (CO) yang terdapat didalam asap rokok. Alat menggunakan sensor  MQ7 yang mampu mendeteksi gas Carbon Monoxide (CO). Gas CO yang terdeteksi oleh sensor, dalam bentuk data diolah Arduino Nano kedalam satuan ppm untuk mengaktifkan sistem penghisap dan penyaring. Alat melakukan 3 tahap penyaringan yaitu ESP filter, HEPA filter dan Carbon Aktif filter. LED indikator warna hijau menandakan udara bersih dengan nilai < 20 ppm dan LED indikator warna merah menandakan udara kotor dengan nilai >= 20 ppm. Alat dapat berfungsi dengan baik, mampu untuk mendeteksi, menghisap, dan menyaring gas CO asap rokok, dengan nilai gas CO sebelum penyaringan ≥ 20 ppm dan nilai gas CO setelah penyaringan 3,1 ppm.
Perancangan dan Analisa Elemen Mesin Alat Slicer Elektrik Rimpang dan Umbi Hadi Santosa; Yuliati Yuliati
Widya Teknik Vol. 21 No. 2 (2022): November
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33508/wt.v21i2.4403

Abstract

Minuman atau jamu tradisional pada saat ini banyak digunakan karena menurut beberapa penelitian tanpa menyebabkan efek samping, karena masih bisa dicerna oleh tubuh. Bahan bakunya  antara lain akar, rimpang, batang, buah, daun dan bunga. Cara pengolahannya juga mempengaruhi cita rasa minuman tradisional ini. Tahapan prosesnya dapat dilakukan dengan pencucian, perajangan,  penggilingan, penumbukan, maupun ekstraksi. Khusus minuman tradisional berbahan dasar dari rimpang, proses perajangan merupakan bagian yang tidak bisa diabaikan. Namun, di kalangan pengrajin jamu proses peranjangannya masih dilakukan dengan cara tradisional yaitu menggunakan pisau manual.  Hal ini tentunya mempunyai beberapa kelemahan antara lain waktu lama, ketebalan tidak sama, cepat lelah, dan volume yang dihasilkan tidak maksimal. Berpijak dari hal ini, maka muncul ide untuk merancang bangun mesin perajang (slicer) empon-empon.  Alat slicer elektrik perajang empon-empon ini juga dapat digunakan untuk merajang umbi seperti singkong, ketela dan sejenisya. Alat ini didesain dengan menggunakan plate slicer sistem rotary sehingga mempermudah perajangan bahan baku  dengan ketebalan irisan merata 1-2 mm. Dengan posisi rimpang empon-empno/ umbi yang acak, memudahkan operator untuk merajang tanpa perlu memegang rimpang empon-empon.  Alat ini dirancang untuk skala UMKM atau industri kecil dengan kemampuan merajang 10 kg/jamnya, berpenggerak motor listrik dengan daya 2 HP serta putaran plate slicer direduksi 700 rpm.
Perancangan Tensimeter Digital dan Pengiriman Data Ke Monitoring Pusat Austin Yulius Darmawan; Diana Lestariningsih Antonia; Peter R. Angka; Lanny Agustine; Yuliati Yuliati
Widya Teknik Vol. 21 No. 2 (2022): November
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33508/wt.v21i2.4477

Abstract

Penggunaan tensimeter di Rumah Sakit minimal 2 kali sehari. Data hasil pengukuran dicatat secara manual oleh perawat secara manual dan harus direkap di kantor pusat perawatan. Hal ini terkadang terjadi kesalahan dalam pengerjaannya dikarenakan faktor manusia.  Untuk membantu perawat dalam pengukuran dan mengurangi kesalahan pencatatan maka dirancang tensimeter digital yang mudah dalam penggunaannya dan hasil pengukuran dikirim secara wireless di kantor pusat perawatan.Perancangan hardware terdiri dari 2 bagian yaitu tensimeter digital dan monitoring pusat. Tensimeter digital diletakkan dipergelangan tangan pasien. Rancangan tensimeter digital  terdiri dari sensor MPX5050DP, motor DC, solenoid valve, Arduino Nano, LCD dan module NRF24L01. Rancangan monitoring pusat terdiri dari module NRF24L01, Arduino Mega 2560 dan LCD. Data hasil pengukuran terdiri dari besar tekanan darah dan detak jantung pasien. Selanjutnya data dikirimkan secara wireless ke kantor pusat perawatan. Monitoring pusat akan menampilkan besar tekanan darah, detak jantung dan nomer urut pasien.Hasil pengukuran dari rancangan tensimeter digital dibandingkan dengan tensimeter digital merk GOSH. Keakuratan tensimeter digital hasil perancangan adalah 92,77% tekanan systole, 91,18% tekanan diastole, dan 96,93% untuk heart rate. Pengiriman data hasil pengukuran secara wireless ke monitoring pusat dapat dilakukan sampai dengan 15 meter pada lantai yang sama dan ˂ 5 meter pada lantai yang berbeda.