Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PENGEMBANGAN BONTANG MANGROVE PARK SEBAGAI MODEL PERLINDUNGAN EKOSISTEM MANGROVE DI TAMAN NASIONAL KUTAI DAN DAMPAKNYA TERHADAP PERUBAHAN TUTUPAN LAHAN Eko Harjanto; Yaya Rayadin; Marlon I Aipassa; Yosep Ruslim
Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa Vol 5, No 1 (2019): Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa
Publisher : Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20886/jped.2019.5.1.21-30

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan di kawasan hutan mangrove Taman Nasional Kutai yang diberi nama Bontang Mangrove Park, sebagai kawasan wisata alam yang bertujuan untuk perlindungan terhadap ekosistem mangrove di Kota Bontang. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis perubahan tutupan lahan pada Kawasan Bontang Mangrove Park dengan menggunakan citra tutupan lahan tahun 2002 sampai dengan tahun 2018. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Bontang Mangrove Park seluas 294,78 Ha memiliki tutupan lahan (forest cover) terutama hutan mangrove seluas 203,58 Ha (29,06%) pada tahun 2002, meningkat menjadi 241,75 Ha (82,01%) pada tahun 2009, dan bertambah menjadi 264,61 Ha (89,77%) pada tahun 2018.  Peningkatan tutupan hutan seluas 61,03 Ha (30%) pada tahun 2002-2018 umumnya disebabkan adanya perubahan tutupan tambak menjadi ekosistem hutan mangrove dalam kurun waktu 16 tahun tersebut. Hasil ini setidaknya menunjukkan bahwa pengembangan Bontang Mangrove Park sebagai salah satu model perlindungan ekosistem hutan mangrove berbentuk ekowisata di Taman Nasional Kutai (TNK) mampu memberikan dampak positif  terhadap peningkatan kualitas tutupan hutan mangrove di Kota Bontang.
PENGEMBANGAN BONTANG MANGROVE PARK SEBAGAI MODEL PERLINDUNGAN EKOSISTEM MANGROVE DI TAMAN NASIONAL KUTAI DAN DAMPAKNYA TERHADAP PERUBAHAN TUTUPAN LAHAN Eko Harjanto; Yaya Rayadin; Marlon I Aipassa; Yosep Ruslim
Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa Vol 5, No 1 (2019): Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa
Publisher : Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20886/jped.2019.5.1.21-30

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan di kawasan hutan mangrove Taman Nasional Kutai yang diberi nama Bontang Mangrove Park, sebagai kawasan wisata alam yang bertujuan untuk perlindungan terhadap ekosistem mangrove di Kota Bontang. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis perubahan tutupan lahan pada Kawasan Bontang Mangrove Park dengan menggunakan citra tutupan lahan tahun 2002 sampai dengan tahun 2018. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Bontang Mangrove Park seluas 294,78 Ha memiliki tutupan lahan (forest cover) terutama hutan mangrove seluas 203,58 Ha (29,06%) pada tahun 2002, meningkat menjadi 241,75 Ha (82,01%) pada tahun 2009, dan bertambah menjadi 264,61 Ha (89,77%) pada tahun 2018.  Peningkatan tutupan hutan seluas 61,03 Ha (30%) pada tahun 2002-2018 umumnya disebabkan adanya perubahan tutupan tambak menjadi ekosistem hutan mangrove dalam kurun waktu 16 tahun tersebut. Hasil ini setidaknya menunjukkan bahwa pengembangan Bontang Mangrove Park sebagai salah satu model perlindungan ekosistem hutan mangrove berbentuk ekowisata di Taman Nasional Kutai (TNK) mampu memberikan dampak positif  terhadap peningkatan kualitas tutupan hutan mangrove di Kota Bontang.
KAJIAN POTENSI PENGEMBANGAN EKOWISATA DI DESA MUARA ENGGELAM KECAMATAN MUARA WIS KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR Rina Wahyu Cahyani; Chandradewana Boer; Marlon I Aipassa; Fajar Alam
Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa Vol 8, No 1 (2022): Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa
Publisher : Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20886/jped.2022.8.1.67-82

Abstract

Kegiatan pariwisata di Indonesia, diproyeksikan menjadi sumber pendapatan bagi pemerintah daerah secara berkesinambungan di masa mendatang, termasuk di Kalimantan Timur. Keberadaan kawasan tiga danau di Kutai Kartanegara, termasuk Danau Melintang, telah masuk dalam Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2016-2036 sebagai kawasan yang memiliki nilai strategis dari sudut kepentingan fungsi dan daya dukung lingkungan hidup. Pengembangan ekowisata di Desa Muara Enggelam yang berada persis di tepi Danau Melintang diharapkan mampu mendukung upaya-upaya pelestarian lingkungan dan meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pengelolaannya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji potensi pengembangan ekowisata di Desa Muara Enggelam, Kecamatan Muara Wis, Kabupaten Kutai Kartanegara Provinsi Kalimantan Timur. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dan kuantitatif dengan tahapan meliputi pengumpulan data, pengolahan data, analisis data dan pembahasan. Potensi ekowisata Desa Muara Enggelam yang bisa ditawarkan kepada pengunjung antara lain potensi biotik yang meliputi beberapa jenis tumbuhan, ikan dan burung; potensi fisik berupa bentuk bangunan pemukiman dan fasilitas lain yang merupakan bentuk adaptasi terhadap kondisi bentang alam wilayah. Kegiatan wisata yang bisa dilakukan oleh wisatawan antara lain tracking, berperahu, memancing, fotografi dan wisata kuliner. Berdasarkan hasil analisis SWOT, Ekowisata Desa Muara Enggelam berada pada kuadran I yang berarti bahwa kawasan wisata ini berada pada berpotensi untuk dikembangkan. Ekowisata Desa Muara Enggelam memiliki kekuatan dan peluang yang bisa menutupi kelemahan dan ancaman yang ada. Strategi yang dapat dilakukan adalah memanfaatkan peluang yang ada untuk pengembangannya.
KAJIAN POTENSI PENGEMBANGAN EKOWISATA DI DESA MUARA ENGGELAM KECAMATAN MUARA WIS KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR Rina Wahyu Cahyani; Chandradewana Boer; Marlon I Aipassa; Fajar Alam
Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa Vol 8, No 1 (2022): Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa
Publisher : Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20886/jped.2022.8.1.67-82

Abstract

Kegiatan pariwisata di Indonesia, diproyeksikan menjadi sumber pendapatan bagi pemerintah daerah secara berkesinambungan di masa mendatang, termasuk di Kalimantan Timur. Keberadaan kawasan tiga danau di Kutai Kartanegara, termasuk Danau Melintang, telah masuk dalam Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2016-2036 sebagai kawasan yang memiliki nilai strategis dari sudut kepentingan fungsi dan daya dukung lingkungan hidup. Pengembangan ekowisata di Desa Muara Enggelam yang berada persis di tepi Danau Melintang diharapkan mampu mendukung upaya-upaya pelestarian lingkungan dan meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pengelolaannya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji potensi pengembangan ekowisata di Desa Muara Enggelam, Kecamatan Muara Wis, Kabupaten Kutai Kartanegara Provinsi Kalimantan Timur. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dan kuantitatif dengan tahapan meliputi pengumpulan data, pengolahan data, analisis data dan pembahasan. Potensi ekowisata Desa Muara Enggelam yang bisa ditawarkan kepada pengunjung antara lain potensi biotik yang meliputi beberapa jenis tumbuhan, ikan dan burung; potensi fisik berupa bentuk bangunan pemukiman dan fasilitas lain yang merupakan bentuk adaptasi terhadap kondisi bentang alam wilayah. Kegiatan wisata yang bisa dilakukan oleh wisatawan antara lain tracking, berperahu, memancing, fotografi dan wisata kuliner. Berdasarkan hasil analisis SWOT, Ekowisata Desa Muara Enggelam berada pada kuadran I yang berarti bahwa kawasan wisata ini berada pada berpotensi untuk dikembangkan. Ekowisata Desa Muara Enggelam memiliki kekuatan dan peluang yang bisa menutupi kelemahan dan ancaman yang ada. Strategi yang dapat dilakukan adalah memanfaatkan peluang yang ada untuk pengembangannya.