Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PELATIHAN PERMAINAN TRADISIONAL WUJUD PELESTARIAN PERMAINAN BERBASIS LOCAL GENIUS DI LINGKUNGAN SEKOLAH DASAR Putu Beny Pradnyana; I Nyoman Sudirman; Pande Agus Adiwijaya; Desak Putu Anom Janawati
SELAPARANG Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 4, No 3 (2021): Agustus
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v4i3.5378

Abstract

ABSTRAKTujuan pengabdian masyarakat ini adalah membantu Sekolah Dasar Negeri 3 Pengotan untuk memberikan pelatihan ekstrakurikuler permainan tradisional dalam rangka mengenalkan permainan tradisional yang ada di daerah Bali. Pengabdian kepada masyarakat ini dilakukan karena beberapa masalah seperti (1) keseharian siswa yang lebih banyak menggunakan gadget dalam mengisi waktu luang, dimana gadget ini didapatkan dengan meminjam dari orang tua mereka untuk bermain game online, (2) maraknya permainan berbasis digital selain game online seperti gamebot, playstations, sega, exbox atau yang lainnya, dan (3) terjadi kelemahan sosial yang terjadi di lingkungan rumah, diantaranya bermain HP saat di ajak berbicara, atau sibuk dengan gadgetnya padahal ada temannya di sampingnya ataupun sedang duduk bersama anggota keluarga. Pelaksanaan kegiatan ini bertempat di SD Negeri 3 Pengotan Tahun Pelajaran 2019/2020. Tahapan pelaksanaan kegiatan pengabdian ini yaitu (1) identifikasi masalah (2) analisis kebutuhan; (3) merancang pembinaan dan pendampingan; (4) melaksanakan pembimbingan; (5) monitoring dan observasi hasil kegiatan; dan (6) pelaporan dan tindaklanjut. Hasil pengabdian ini adalah (1) siswa SD Negeri 3 Pengotan sudah mengenal beberapa jenis permainan tradisional diantaranya meong-meong, congklak, curik-curik, sentil-sentilan, cingklak, meselondor, serta metembing, dan (2) tercipta keceriaan dan terjalin kerjasama yang baik antar siswa kelas IV, V dan VI. Kata kunci: permainan tradisional; sekolah dasar. ABSTRACTThis community service aimed at assisting the SDN 3 Pengotan to introduce Balinese traditional games by implementing traditional games extracurricular. This community service was conducted because of several problems i.e. (1) most of students’ time were used for playing online games in which they used their parents’ gadget to play it, (2) there were many digital-based games other than online games such as gamebot, playstations, sega, exbox, etc, (3) there was a decrease of social activity at home, such as playing handphone when talking to others, or being busy with the gadget while having friends with or having family together. The study was conducted at SDN 3 Pengotan in academic year 2019/2020. The steps of this community service were (1) problem identification (2) needs analysis; (3) designing coaching and mentoring; (4) carry out mentoring; (5) monitoring and observing the results of activities; (6) reporting and follow-up. The results of this community service were (1) the students of SDN 3 Pengotan were familiar with some traditional games such as meong-meong, congklak, curik-curik, sentil-sentilan, cingklak, meselondor, and metembing, and (2) there was a joy and good cooperation among students of class IV, V and VI. Keywords: traditional games; elementary school.
Pendampingan Program Literasi Berbasis “Ratu Dongeng” Dalam Penguatan Gerakan Literasi Sekolah I Nengah Sueca; Gede Sidi Artajaya; Desak Putu Anom Janawati
Madaniya Vol. 3 No. 3 (2022)
Publisher : Pusat Studi Bahasa dan Publikasi Ilmiah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53696/27214834.234

Abstract

SD Negeri 5 Besakih termasuk salah satu sekolah terpencil di Kabupaten Karangasem yang hanya memiliki 5 Guru PNS dan 1 Orang guru honorer. Keadaan tersebut mengakibatkan gerakan literasi sekolah (GLS) di SD 5 Besakih tidak maksimal dan berdampak pada rendahnya kemampuan literasi dan minat baca siswa SD Negeri 5 Besakih. Tujuan pengabdian ini adalah untuk (1) mengatasi permasalahan kegiatan literasi SD Negeri 5 Besakih, khususnya penguatan kegiatan Gerakan Literasi Sekolah (GLS) berbasis kegiatan Rabu dan Sabtu mendongeng (Ratu Dongeng); (2) meningkatkan kemapuan baca tulis siswa kelas I SD Negeri 5 Besakih dengan pembinaan dan pendampingan literasi berbasis “Ratu Dongeng”. Metode yang digunakan dalam pengabdian ini adalah metode PALS (participatory action learning system). Subjek pengabdian ini adalah siswa kelas I SD Negeri 5 Besakih yang berjumlah 17 orang. Hasil pengabdian ini menunjukkan bahwa (1) kegiatan kegiatan pendampingan program literasi berbasis “Ratu Dongeng” dapat menguatkan kegiatan literasi sekolah (GLS) di SD Negeri 5 Besakih. Dari hasil pendampingan yang dilakukan diperoleh bahwa kegiatan literasi berbasis “Ratu Dongeng” yang dilakukan di kelas I dapat membantu siswa dalam kegiatan menulis dan membaca dini; (2) Kegiatan pendampingan program literasi berbasis “Ratu Dongeng” dapat meningkatkan kemampuan literasi dasar pada siswa kelas I SD Negeri 5 Besakih. Hal ini terlihat dari peningkatan kemampuan literasi (menulis dan membaca dini) siswa kelas I SD Negeri 5 Besakih. Sejalan dengan hasil tersebut kegiatan pengabdian yang melinatkan pihak sekolah ini dapat menguatkan proyek profil pelajar pancasila. Oleh karena itu kegiatan literasi berbasis “Ratu Dongeng” dapat digunakan menguatkan kegiatan proyek profil pelajar pancasila.