Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

PSIKOEDUKASI KELUARGA TERHADAP PERILAKU KELUARGA MERAWAT PASIEN SKIZOFRENIA DENGAN HALUSINASI DI WILAYAH BINAAN RSJ GRHASIA DESA SELOMARTANI YOGYAKARTA Anita Widiastuti; Sunarmi Sunarmi
JENDELA NURSING JOURNAL Vol 2, No 1 (2013): April 2013
Publisher : Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31983/jnj.v2i1.205

Abstract

Latar Belakang. Keluarga merupakan lingkungan terdekat yang dapat mempengaruhi proses kesembuhan pasien skizofrenia dengan halusinasi. Peran keluarga dalam penyembuhan ini dapat berupa perilaku yang dilakukan oleh keluarga itu sendiri. Psiko edukasi keluarga merupakan salah satu therapy yang dapat membantu keluarga dalam menghadapi anggota keluarganya yang mengalami skizofrenia dengan halusinasi. Tujuan Mengetahui pengaruh psikoedukasi keluarga terhadap perilaku keluarga dalam merawat pasien skizofrenia dengan halusinasi di wilayah binaan RSJ Grhasia Desa Selomartani Kalasan Sleman Yogyakarta. Metode Rancangan dalam penelitian ini menggunakan studi kuantitatif pre eksperimental one group pre-post test design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh keluarga pasien skizofrenia dengan halusinasi di Desa Selomartani Kalasan. Teknik dampling yang digunakan non probability sampling dengan purposive sampling. Sampel dalam penelitian ini adalah keluarga pasien skizofrenia dengan halusinasi di Desa Selomartani Kalasan. Jumlah sampel yang digunakan adalah 15 responden. Teknik analisa yang digunakan adalah t test berpasangan karena distribusi datanya normal. Hasil nilai skor rata-rata perilaku keluarga dalam merawat pasien skizofrenia dengan halusinasi sebelum dilakukan psikoedukasi adalah 24,80 sedangkan nilai skor rata-rata setelah dilakukan psikoedukasi adalah 42,40 sehingga terdapat selisih 17,60 atau perilaku keluarga dalam merawat pasien mengalami peningkatan 41,5%. Simpulan Ada pengaruh psikoedukasi keluarga terhadap perilaku keluarga dalam merawat pasien skizofrenia dengan halusinasi di wilayah binaan RSJ Grhasia Desa Selomartani Kalasan Sleman Yogyakarta dengan t hitung 11,365 dan nilai signifikansi 0,000. Saran : saran yang diberikan agar pada saat pasien menjalani rawat inap tidak hanya pasien yang menjadi focus perawatan namun juga perlu merangkul keluarga agar bisa berpenar serta dalam perawatan di rumah.
EFEKTIFITAS TERAPI KOGNITIF DALAM MENURUNKAN TINGKAT KECEMASAN PADA REMAJA KORBAN BENCANA PASCA ERUPSI MERAPI DIDUSUN KARANGLO ARGOMULYO CANGKRINGAN SLEMAN YOGYAKARTA Suyanta Suyanta; Anita Widiastuti; retno asti
JENDELA NURSING JOURNAL Vol 2, No 1 (2013): April 2013
Publisher : Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31983/jnj.v2i1.215

Abstract

Latar Belakang :Keadaan bencana terdapat tahap kekecewaan dan pemulihan. Masyarakat yang menjadi korban bencana cenderung memiliki masalah penyesuaian perilaku dan emosional. Respon emosional yang biasa muncul akibat dari bencana antara lain rasa tidak percaya, takut, bingung, mudah kesal, sedih, kurang nafsu makan, kesulitan konsentrasi. Respon-respon tersebut sesuai dengan respon yang didapatkan dari responden. Penatalaksanaan dengan kecemasan dapat diberikan psikofarmaka dan terapi kognitif Tujuan ini adalah mengetahui efektivitas terapi kognitif dalam menurunkan tingkat kecemasan remaja. Metode: Jenis penelitian quasy-eksperiment desain penelitian Non-equivalent control group atau Non-randomized control group pretest-postest design, subjek penelitian ini adalah remaja didusun karanglo argomulyo cangkringan sleman yogyakarta. Sampel penelitian sebanyak 28 responden dengan menggunakan total sampel. Alat ukur yang digunakan adalah HRS-A (Hamilton Rating Scale for Anxiety). Dalam penelitian ini analisis dengan menggunakan program SPSS 17 for wods dengan tingkat signifikan p value 0.099. Hasil : tidak ada hubungan antara terapi kognitif tidak dan tingkat kecemasan pada remaja. Simpulan penelitian ini adalah terapi kognitif tidak efektif dalam menurunkan tingkat kecemasan pada remaja. Diperlukan alternatif metode yang lain dalam menurunkan kecemasan pada remaja korban bencana pasca erupsi merapi
EFEKTIFITAS PENYULUHAN KESEHATAN TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU BALITA TENTANG TB PARU PADA ANAK DI KABUPATEN BANYUMAS Sumiyati Sumiyati; Puji Hastuti; Anita Widiastuti
Jurnal LINK Vol 14, No 1 (2018): MEI 2018
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (199.292 KB) | DOI: 10.31983/link.v14i1.2934

Abstract

Angka kematian balita memperlihatkan perbandingan terbalik antara tingkat  pendidikan ibu dengan kematian anak. Anak-anak dari ibu dengan tingkat pendidikan rendah pada umumnya mempunyai tingkat kematian lebih tinggi dibandingkan anak-anak dari ibu berpendidikan lebih tinggi.  Seorang anak yang menderita penyakit kronis akan mengalami hambatan dalam pertumbuhan. Salah satu penyakit kronis yang dapat menghambat pertumbuhan anak yaitu Tuberkulosis atau TB. Pedoman penanggulangan  TB  mempunyai tujuan utama pengobatan pasien TB adalah menurunkan angka kematian dan kesakitan serta mencegah penularan dengan cara menyembuhkan pasien.Tujuan penelitian ini mengetahui efektifitas penyuluhan kesehatan terhadap pengetahuan dan sikap ibu balita terhadap TB paru pada anak. Jenis penelitian quasi eksperiment design dengan rancangan penelitian pre test - post test control group design. Sampel penelitian ini terdiri  30 responden ibu yang memiliki anak balita usia 1-5 tahun yang mengalami TB Paru, yaitu satu kelompok perlakuan 15 responden dan satu kelompok kontrol 15 responden.Hasil penelitian menunjukkan penyuluhan kesehatan dengan metode bimbingan dan konseling melalui media lembar balik dan leaflet secara signifikan  meningkatkan pengetahuan ibu balita tentang TB Paru pada anak (p-value=0,0001), juga secara signifikan dapat meningkatkan sikap ibu balita tentang TB Paru pada anak (p-value=0,0001).Disarankan penelitian ini sebagai sumber informasi manfaat penyuluhan kesehatan dapat meningkatkan pengetahuan dan sikap tentang TB Paru pada anak, diharapkan bagi peneliti selanjutnya untuk mengembangkan metode dan media lain yang digunakan dalam penyuluhan kesehatan bagi masyarakat. 
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA BIDAN DESA PTT DALAM PELAYANAN ANTENATAL DI WILAYAH KABUPATEN BANYUMAS TAHUN 2012 Anita Widiastuti; Sunarmi Sunarmi; Wiwin Renny Rahmawati
Jurnal Kebidanan Volume 4 No. 1 Juni 2012
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Estu Utomo Boyolali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35872/jurkeb.v4i1.53

Abstract

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA BIDAN DESA PTT DALAM PELAYANAN ANTENATAL DI WILAYAH KABUPATEN BANYUMAS TAHUN 2012 Anita Widiastuti, Sunarmi & Wiwin Renny RahmawatiPoltekkes Kemenkes Semarang Prodi Keperawatan Magelang ABSTRAK Kualitas pelayanan antenatal di Kabupaten Banyumas masih belum baik meskipun secara kuantitas cakupan sudah menapai target. Hal ini ditunjukan oleh data : ibu bersalin yang meninggal 57,1% akibat perdarahan, persalinan dengan tenaga kesehatan 51,6% ditolong bidan, 85,4% ibu yang meninggal saat persalinan telah memenuhi kunjungan minimal antenatal (K4) serta terjadi kenaikan kejadian BBLR tahun 2008 sebanyak 1,2%, meningkat menjadi 6,4% pada tahun 2009. Jenis penelitian adalah observasional dengan pendekatan cros sectional. Pengumpulan data primer melalui wawancara menggunakan kuesioner terstruktur kepada bidan desa. Besar sampel adalah 74 dan dipilih secara proportionate sampling. Data dianalisis secara kuantitatif dengan menggunakan uji statistik Chi-square serta regresi logistik multivariat. Hasil penghitungan statistik terdapat pengaruh bersama persepsi beban kerja Exp. B=9,5 dan motivasi kerja Exp.B=4,2 terhadap kinerja bidan desa dalam pelayanan antenatal dan faktor yang paling berpengaruh terhadap kinerja adalah persepsi beban kerja. Sebagai upaya Untuk meningkatkan pelayanan antenatal disarankan kepada Dinas Kesehatan Kabupaten untuk melakukan pembenahan tugas-tugas yang harus dikerjakan oleh bidan desa. Kata Kunci : Kinerja bidan desa, PTT, pelayanan antenatal
Pemberian Air Rebusan Jahe Menurunkan Mual Muntah Ibu Hamil Trimester I Wiwin Renny Rahmawati; Moh Ridwan; Anita Widiastuti
Jurnal Sains Kebidanan Vol 5, No 1 (2023): MEI 2023
Publisher : POLTEKKES KEMENKES SEMARANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31983/jsk.v5i1.9571

Abstract

ABSTRACTDiscomfort during pregnancy is often felt by the mother, one of which is nausea and vomiting. Nausea and vomiting in pregnancy due to increased hormones estrogen and Human Chorionic Gonadrotropin (HCG), which occurs in the first trimester of pregnancy and is based on a preliminary survey data from 15 pregnant women the first trimester antenatal there were 8 (53.33%) of pregnant women experience nausea gag. The purpose of this research was to determine the effect of ginger boiled water to decrease nausea and vomiting in pregnant women trimester I. This research was conducted in Bandongan Kabupataen Magelang Primery Health Care. This study uses a quasi-experimental design One Group Pre-test Post-test. The study population was all pregnant women the first trimester in Bandongan Kabupataen Magelang Primery Health Care.  The results showed that there is the effect of ginger boiled water to decrease nausea and vomiting in the first trimester pregnant women with p value 0.000From the research results expected in pregnant women who experience nausea and vomiting can apply the use of ginger to boiling water as one method of treatment alternative to reduce nausea and vomiting at doses pregnancy with accordance with the rulesKeywords: Ginger, Nausea Vomiting, Pregnancy Trimester I ABSTRAKKetidaknyamanan pada masa kehamilan sering dirasakan ibu, salah satunya adalah mual muntah. Mual muntah dalam kehamilan diakibatkan peningkatan hormon estrogen dan Human Chorionik Gonadrotropin (HCG) yang terjadi pada kehamilan trimester I dan berdasarkan data survey pendahuluan dari 15 ibu hamil trimester pertama yang melakukan pemeriksaan kehamilan terdapat 8 (53,33%) ibu hamil yang mengalami keluhan mual muntah. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian air rebusan jahe terhadap penurunan mual dan muntah pada ibu hamil trimester I. Penelitian ini dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Bandongan Kabupataen Magelang. Penelitian ini menggunakan quasi experiment dengan desain One Group Pre-test Post-test. Populasi penelitian ini adalah semua ibu hamil trimester I diwilayah kerja Puskesmas Bandongan Kabupataen Magelang dengan menggunakan teknik total sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh pemberian air rebusan jahe terhadap penurunan mual dan muntah pada ibu hamil trimester I dengan p value 0,000. Dari hasil penelitian diharapkan ibu hamil yang mengalami mual muntah dapat mengaplikasikan penggunaan air rebusan jahe untuk sebagai salah  satu  metode  pengobatan  alternative untuk mengurangi mual muntah pada kehamilandengan dosis sesuai dengan aturan