Asep Tata Gunawan
Jurusan Kesehatan Lingkungan Purwokerto Politeknik Kesehatan Kemenkes Semarang

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

HUBUNGAN FAKTOR LINGKUNGAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI DESA SUMBANG KECAMATAN SUMBANG KABUPATEN BANYUMAS TAHUN 2016 Tri Asih Widiastuti; Asep Tata Gunawan
Buletin Keslingmas Vol 36, No 4 (2017): Bulletin Keslingmas Vol 36 No 4 Tahun 2017
Publisher : Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (346.367 KB) | DOI: 10.31983/keslingmas.v36i4.3128

Abstract

Diare merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat di Indonesia, hal ini dikarenakan masihtingginya angka kesakitan diare yang menimbulkan kematian terutama pada balita. Faktor lingkungan yangburuk dapat menyebabkan seorang balita terkena diare. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubunganfaktor lingkungan dengan kejadian diare pada balita di desa Sumbang, Kecamatan Sumbang, KabupatenBanyumas. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analitik inferensial denganpendekatan cese control. Semua populasi menjadi obyek dalam penelitian ini. Populasi dalam penelitian inidibagi menjadi 2 yaitu populasi kasus dan populasi control. Populasi kasus adalah balita diare yang berobatke Puskesmas 1 Sumbang pada bulan Maret-Mei 2016 sejumlah 21 penderita, sedangkan populasi kontroladalah balita bukan penderita diare yang berobat pada bulan Maret-Mei 2016 sejumlah 21 penderita.Analisis dilakukan dengan uji Chi Square Hasil penelitian ini menunjukan bahwa ada hubungan antara faktorlingkungan yang meliputi sarana air bersih (p=0,001, OR=13,6), jamban (p=0,013, OR=6,4), penyimpananmakanan (p=0,01, OR=8), penyediaan air minum(p=0,000, OR=23,75), cucitangan (p=0,029=, OR=5,2) danpembuangan tinja (p=0,012, OR=6,906) dengan kejadian diare pada balita di desa Sumbang. Ada pengaruhsecara bersama-sama antara sarana air bersih (p=0,006) dan penyediaan air minum (p=0,002) terhadapkejadian diare pada balita di desa Sumbang. Sebagai upaya pencegahan terjadinya diare pada balitadisarankan kepada masyarakat untuk memperbaiki kondisi fisik sumur gali, menggunakan jamban sanitersebagai sarana buang air besar, memperhatikan penyimpanan makanan dan penyediaan air minum yang baikserta membiasakan cuci tangan pakai sabun.
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KONDISI SUHU DAN KELEMBABAN RUANG KELUARGA DI DUSUN KOTAYASA DESA KOTAYASA KECAMATAN SUMBANG KABUPATEN BANYUMAS TAHUN 2016 Dian Ernawati; Asep Tata Gunawan
Buletin Keslingmas Vol 36, No 4 (2017): Bulletin Keslingmas Vol 36 No 4 Tahun 2017
Publisher : Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (372.007 KB) | DOI: 10.31983/keslingmas.v36i4.3124

Abstract

Ruang keluarga harus sehat dan nyaman agar penghuninya dapat berkarya untukmeningkatkan produktifitas. Kondisi fisik lingkungan ruang keluarga yang tidak memenuhi syaratdapat menyebabkan gangguan penyakit. Data jenis penyakit tahun 2015 di wilayah Puskesmas IISumbang menunjukkan jumlah penderita yang tertinggi adalah penyakit ISPA (4.183 orang),terbanyak berada di Desa Kotayasa (1.151 orang).Penelitian bertujuan untuk mengetahui adanya faktor-faktor yang berhubungan dengankondisi suhu dan kelembaban ruang keluarga di Dusun Kotayasa, Desa Kotayasa, kecamatanSumbang, Kabupaten Banyumas.Jenis penelitian adalah observasional dengan pendekatan cross sectional. Metodepengumpulan data menggunakan wawancara, observasi langsung, pengukuran dan perhitungan.Kondisi suhu ruang keluarga yang memenuhi syarat 68,9%,yang tidak memenuhi 31,1%.Kondisi kelembaban yang memenuhi syarat 54,4%, yang tidak memenuhi 45,6%. Ada hubungan yangbermakna antara jenis lantai dengan suhu dan kelembaban, luas ventilasi dengan suhu tidak adahubungan sedangkan dengan kelembaban ada hubungan, pencahayaan dengan suhu dan kelembabantidak ada hubungan, ada hubungan jenis dinding dengan suhu dan kelembaban, kepadatan penghunitidak ada hubungan yang bermakna dengan suhu dan kelembaban.
EFEKTIVITAS VARIASI KONSENTRASI LARUTAN AIR GARAM DAN VARIASI WAKTU PERENDAMAN DALAM MENURUNKAN KADAR FORMALIN PADA TAHU PUTIH Suprapti Suprapti; Budi Utomo; Asep Tata Gunawan
Buletin Keslingmas Vol 36, No 2 (2017): Bulletin Keslingmas Vol 36 No 2 Tahun 2017
Publisher : Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31983/keslingmas.v36i2.2967

Abstract

Kandungan protein dan kadar air tahu yang cukup tinggi menyebabkan tahu tidak dapat bertahan lama,sehingga ada pedagang yang menggunakan formalin sebagai pengawet. Formalin merupakan bahan beracun danberbahaya bagi kesehatan manusia. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui variasi kadar garam dan variasiwaktu yang efektif untuk menurunkan kadar formalin pada tahu. Desain penelitian ini adalah True Experimentaldengan dengan bentuk posttest only control group design. Sampel diambil dengan metode Simple RandomSampling. Uji hipotesis secara statistik dengan menggunakan uji Anova Factorial dengan α=0,005. Konsentrasilarutan air garam 5%, dapat menurunkan kadar formalin rata-rata 2.702 ppm (16%); konsentrasi 10% menurunkan5.741 ppm (34%); dan konsentrasi 15%, dapat menurunkan 8.655 ppm (51%). Perendaman selama 15 menit dapatmenurunkan formalin rata-rata 5.714 ppm (33%); perendaman 30 menit menurunkan 5.261 ppm (31%); danperendaman 60 menit menurunkan 6.122 ppm 36). Interaksi konsentrasi 15% selama 60 menit menurunkan kadarformalin tahu optimal rata-rata sebesar 9.575 ppm (62%). Semua variasi konsentrasi larutan air garam dan variasiwaktu perendaman dapat menurunkan kadar formalin pada tahu putih.
EFEKTIVITAS VARIASI KONSENTRASI LARUTAN AIR GARAM DAN VARIASI WAKTU PERENDAMAN DALAM MENURUNKAN KADAR FORMALIN PADA TAHU PUTIH Suprapti Suprapti; Budi Utomo; Asep Tata Gunawan
Buletin Keslingmas Vol 36, No 2 (2017): Bulletin Keslingmas Vol 36 No 2 Tahun 2017
Publisher : Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (463.781 KB) | DOI: 10.31983/keslingmas.v36i2.3016

Abstract

Kandungan protein dan kadar air tahu yang cukup tinggi menyebabkan tahu tidak dapat bertahan lama,sehingga ada pedagang yang menggunakan formalin sebagai pengawet. Formalin merupakan bahan beracun danberbahaya bagi kesehatan manusia. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui variasi kadar garam dan variasiwaktu yang efektif untuk menurunkan kadar formalin pada tahu. Desain penelitian ini adalah True Experimentaldengan dengan bentuk posttest only control group design. Sampel diambil dengan metode Simple RandomSampling. Uji hipotesis secara statistik dengan menggunakan uji Anova Factorial dengan α=0,005. Konsentrasilarutan air garam 5%, dapat menurunkan kadar formalin rata-rata 2.702 ppm (16%); konsentrasi 10% menurunkan5.741 ppm (34%); dan konsentrasi 15%, dapat menurunkan 8.655 ppm (51%). Perendaman selama 15 menit dapatmenurunkan formalin rata-rata 5.714 ppm (33%); perendaman 30 menit menurunkan 5.261 ppm (31%); danperendaman 60 menit menurunkan 6.122 ppm 36). Interaksi konsentrasi 15% selama 60 menit menurunkan kadarformalin tahu optimal rata-rata sebesar 9.575 ppm (62%). Semua varias
HUBUNGAN SANITASI LINGKUNGAN DAN PHBS DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI DESA KEBUMEN WILAYAH KERJA PUSKESMAS I BATURRADEN KABUPATEN BANYUMAS TAHUN 2015 Faisal Ayun Saefurahman; Asep Tata Gunawan
Buletin Keslingmas Vol 34, No 3 (2015): Bulletin Keslingmas Vol 34 No 3 Tahun 2015
Publisher : Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (465.423 KB) | DOI: 10.31983/keslingmas.v34i3.3067

Abstract

Diare merupakan buang air encer lebih dari empat kali sehari baik disertai lendir dan darah maupuntidak. Beberapa faktor yang menjadi penyebab timbulnya penyakit diare disebabkan oleh kuman melaluikontaminasi makanan/minuman yang tercemar tinja dari faktor resiko lainya yaitu faktor penjamin dan faktorlingkungan (sumber air minum, kualitis fisik sumber air minum,dan kepemilikan jamban). Penelitian ini bertujuanmengetahui hubungan sanitasi lingkungan dan PHBS dengan kejadian diare pada balita di Desa Kebumenwilayah kerja Puskesmas I Baturraden Kabupaten Banyumas Tahun 2015. Metode yang digunakan analitikdengan pendekatan case control. Jumlah responden sebanyak 60 responden, 30 responden sebagai kasus dan 30responden sebagai kontrol. Variabel yang diteliti yaitu sumber air minum, kualitas fisik sumber air minum,kepemilikan jamban, penggunaan air bersih, mencuci tangan menggunakan sabun,dan penggunaan jamban sehat.Analisis dengan uji chi square dan OR dengan CI 95 % dan α 0,05. Hasil penelitian menunjukkan sanitasilingkungan dan PHBS yang memilki hubungan adalah mencuci tangan menggunakan sabun setelah BAB dengannilaip-value=0,024 ; OR=7,000 dan kebiasaan menggunakan jamban pada saat BAB dengan nilaip-value=0,019 ;4,125. Sumber air minum, kualitas fisik sumber air minum, kepemilikan jamban, dan penggunaan air bersih yangtidak memiliki hubungan yang signifikan tetapi beresiko.