ABSTRACT To reduce the degreadation of quality and extend the shelf life of a commodity appropriate post-harvest handling is required especially in distribution process. In bulk transportation the occurrence of mechanical damage oncabbage is possible, it is necessary to find the proper packaging techniques so that the quantity and quality of cabbage that has distributed consumers to remain well preserved. This study was aimed to determine the effect of the type of packaging (bamboo baskets, waring sacks and plastic baskets) on weight loss, physical damage and hardness of cabbage during distribution simulation using ground transportation. This research was conducted in June to October 2017 in the Laboratory of Biosystem Techniques Study Program of Agricultural Engineering Faculty of Agriculture, University of Sumatra Utara for porosity, weight loss, physical damage and for hardness was carried out in the Laboratory of Food Technology Study Program of Food Science and Technology Faculty of Agriculture, University of Sumatra Utara.The results showed thatthe greatest mechanical damage was found in KBT3 treatment (bamboo basket filler with 5 hours long simulation) where percentage of weight loss and extensive bruises injuries were 3.38% and 8.77%, while the lowest mechanical damage on cabbage was KWT1 treatment (one hour simulation of waring sacks) where the percentage of weight loss and extensive bruises injuries were 1.10% and 1.83%. Therefore, the most excellent packaging to reduce the deterioration of the cabbage was using waring sacks with the porosity 15.3%. Keywords: Cabbage, weights loss, physical damage, hardness ABSTRAK Untuk mengurangi susut mutu dan memperpanjang masa simpan suatu komoditi diperlukan proses penanganan pasca panen yang tepat terutama dalam proses pendistribusiannya. Dalam proses pengangkutan secara bulk transportation sangat memungkinkan terjadinya kerusakan mekanis pada kubis, untuk itu diperlukan teknik pengemasan yang tepat agar kuantitas dan kualitas kubis yang sampai ke tangan konsumen tetap terjaga dengan baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh jenis kemasan (keranjang bambu, karung waring dan keranjang plastik) terhadap susut bobot, kerusakan fisik dan kekerasan kubis menggunakan simulasi transportasi darat. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni hingga Oktober 2017 di Laboratorium Teknik Biosistem Program Studi Keteknikan Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara untuk pengamatan parameter porositas, susut bobot, kerusakan fisik sedangkan pengujian terhadap kekerasan dilakukan di Laboratorium Teknologi Pangan Program Studi Ilmu dan Teknologi Pangan Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kerusakan mekanis pada kubis yang paling besar terdapat pada perlakuan KBT3 (keranjang bambu pengisi dengan lama simulasi 5 jam) yaitu persentase susut bobot dan luas luka memarnya masing-masing sebesar 3,38% dan 8,77%, sedangkan kerusakan mekanis pada kubis yang paling rendah terdapat pada perlakuan KWT1 (karung waring dengan lama simulasi 1 jam) yaitu persentase susut bobot dan luas luka memarnya masing-masing sebesar 1,10% dan 1,83%. Maka, kemasan yang paling baik untuk mengurangi penurunan mutu pada kubis adalah menggunakan karung waringdengan nilai porositas terendah yaitu sebesar 15,3%. Kata kunci: Kubis, Susut bobot, Kerusakan fisik, Kekerasan