Riswanti Sigalinggling
Program Studi Keteknikan Pertanian, Fakultas Pertanian USU Jl. Prof. Dr. A. Sofyan No. 3 Kampus USU Medan 20155

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PENGARUH BAHAN PENGISI KEMASAN KERANJANG BAMBU PADA TRANSPORTASI DARAT TERHADAP MUTU TOMAT (Lycopersicum esculentum Mill) (Effect of Packing Bamboo Basket Filler Material on Ground Transportation on The Quality of Tomato(Lycopersicum esculentum Mill) Jasnia Warti; Achwil Putra Munir; Riswanti Sigalinggling
Jurnal Rekayasa Pangan dan Pertanian Vol 6, No 1 (2018): Jurnal Rekayasa Pangan dan Pertanian
Publisher : Universitas Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1153.244 KB)

Abstract

ABSTRACT   Tomatoes are classified as commodities with high economic value but are easily broken and has a relatively short shelf life and therefore contributes to the level of freshness of tomatoes. One type of packaging that is widely used for the packaging of tomatoes is bamboo basket with newspaper and fresh banana leaves fillers. This research aimed to determine the changes in tomato fruit quality (weight loss, hardness, mechanical damage) and packaging porosity on the level of mechanical damage of tomato fruit after transport simulation. Determining suitable tomato fruit packing filler material for reducing deterioration during ground transportation. The parameters observed were mechanical damage, weight loss, hardness and porosity. The results showed that the highest mechanical damage at BGST3 treatment (bamboo basket without filler at 5-hour simulation time) was 41.47%. The greatest porosity was 72.28% with a bamboo basket packing without fillers. The highest of the lower percentage in the weight at BKST3 treatment (newspaper bamboo basket filler with simulation of 5 hours) was 1.5%. The hardness texture of the tomatoes at BGST2 treatment (bamboo basket without filler 3-hour simulation) located at the top was 127.09 gr/mm. Keywords: Tomato, Bamboo Baskets, Fillers, Banana Leaves, Newspaper ABSTRAK   Tomat tergolong komoditas yang bernilai ekonomi tinggi tetapi mudah rusak dan waktu simpan yang relatif pendek sehingga berpengaruh terhadap tingkat kesegaran buah tomat. Salah satu jenis kemasan yang banyak dipakai untuk pengemasan buah tomat adalah keranjang bambu dengan bahan pengisi kertas koran dan daun pisang segar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perubahan mutu buah tomat (susut bobot, kekerasan, kerusakan mekanis) dan mengetahui pengaruh porositas kemasan terhadap tingkat kerusakan mekanis buah tomat setelah dilakukan simulasi transportasi. Menentukan bahan pengisi kemasan buah tomat yang sesuai untuk mengurangi penurunan mutu selama transportasi darat. Metode penelitian yang digunakan adalah rancangan acak lengkap dengan 2 faktor yaitu bahan pengisi dan lama simulasi. Parameter yang diamati adalah kerusakan mekanis, susut bobot, kekerasan dan porositas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kerusakan mekanis yang paling tinggi yaitu 41,47% pada perlakuan BGST3 (keranjang bambu tanpa bahan pengisi dengan lama simulasi 5 jam). Nilai porositas yang paling besar yaitu 72,28% dengan kemasan keranjang bambu tanpa bahan pengisi. Persentasi penurunan bobot yang paling tinggi yaitu 1,5% pada perlakuan BKST3 (keranjang bambu bahan pengisi kertas koran dengan lama simulasi 5 jam). Tekstur tomat paling keras yaitu 127,09 gr/mm pada perlakuan BGST2 (keranjang bambu tanpa bahan pengisi dengan lama simulasi 3 jam) yang terletak di bagian atas. Kata kunci: Tomat, Keranjang Bambu, Bahan Pengisi, Daun Pisang, Kertas Koran  
PENGARUH JENIS KEMASAN TERHADAP SUSUT BOBOT, KERUSAKAN FISIK DAN KEKERASAN KUBIS (Brassicaoleracea L. var. capitata) MENGGUNAKAN SIMULASI TRANSPORTASI DARAT (The Effect of Packaging Type on Weight loss, Physical Damage and Hardness of Cabbage (Brassica Purweni Hardiana; Saipul Bahri Daulay; Riswanti Sigalinggling
Jurnal Rekayasa Pangan dan Pertanian Vol 6, No 2 (2018): Jurnal Rekayasa Pangan dan Pertanian
Publisher : Universitas Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (150.747 KB)

Abstract

ABSTRACT To reduce the degreadation of quality and extend the shelf life of a commodity appropriate post-harvest handling is required especially in distribution process. In bulk transportation the occurrence of mechanical damage oncabbage is possible, it is necessary to find the proper packaging techniques so that the quantity and quality of cabbage that has distributed consumers to remain well preserved. This study was aimed to determine the effect of the type of packaging (bamboo baskets, waring sacks and plastic baskets) on weight loss, physical damage and hardness of cabbage during distribution simulation using ground transportation. This research was conducted in June to October 2017 in the Laboratory of Biosystem Techniques Study Program of Agricultural Engineering Faculty of Agriculture, University of Sumatra Utara for porosity, weight loss, physical damage and for hardness was carried out in the Laboratory of Food Technology Study Program of Food Science and Technology Faculty of Agriculture, University of Sumatra Utara.The results showed thatthe greatest mechanical damage was found in KBT3 treatment (bamboo basket filler with 5 hours  long simulation) where  percentage of weight loss and extensive bruises injuries were 3.38% and 8.77%, while the lowest  mechanical damage on cabbage was KWT1 treatment (one hour simulation of waring sacks) where the percentage of weight loss and extensive bruises injuries were 1.10% and 1.83%. Therefore, the most excellent packaging to reduce the deterioration of  the cabbage was using waring sacks  with the porosity 15.3%. Keywords: Cabbage, weights loss, physical damage, hardness ABSTRAK Untuk mengurangi susut mutu dan memperpanjang masa simpan suatu komoditi  diperlukan proses penanganan pasca panen yang tepat terutama dalam proses pendistribusiannya. Dalam proses pengangkutan secara bulk transportation sangat memungkinkan terjadinya kerusakan mekanis pada kubis, untuk itu diperlukan teknik pengemasan yang tepat  agar kuantitas dan kualitas kubis yang sampai ke tangan konsumen tetap terjaga dengan baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh jenis kemasan (keranjang bambu, karung waring dan keranjang plastik) terhadap susut bobot, kerusakan fisik dan kekerasan kubis menggunakan simulasi transportasi darat. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni hingga Oktober 2017 di Laboratorium Teknik Biosistem Program Studi Keteknikan Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara untuk pengamatan parameter porositas, susut bobot, kerusakan fisik sedangkan pengujian terhadap kekerasan dilakukan di Laboratorium Teknologi Pangan Program Studi Ilmu dan Teknologi Pangan Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kerusakan mekanis pada kubis yang paling besar terdapat pada perlakuan KBT3 (keranjang bambu pengisi dengan lama simulasi 5 jam) yaitu persentase susut bobot dan luas luka memarnya masing-masing sebesar 3,38% dan 8,77%, sedangkan  kerusakan mekanis pada kubis yang paling rendah terdapat pada perlakuan  KWT1 (karung waring dengan lama simulasi 1 jam) yaitu persentase susut bobot dan luas luka memarnya masing-masing sebesar 1,10% dan 1,83%. Maka, kemasan yang paling baik untuk mengurangi penurunan mutu pada kubis adalah menggunakan karung waringdengan nilai porositas terendah yaitu sebesar 15,3%.   Kata kunci: Kubis, Susut bobot, Kerusakan fisik, Kekerasan
METODE OPTIMUM PENGOPERASIAN UNTUK PENINGKATAN KERJA ALAT PENYEMAI BENIH PADI PADA SISTEM DAPOG (Optimization of Agricultur Optimum Method for Increasing Rice Seed Seeder Performance on Dapog System) Evi Tri Ulina Br Ginting; Taufik Rizaldi; Riswanti Sigalinggling
Jurnal Rekayasa Pangan dan Pertanian Vol 6, No 2 (2018): Jurnal Rekayasa Pangan dan Pertanian
Publisher : Universitas Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (138.51 KB)

Abstract

  ABSTRACT The optimum method in the dapog rice seed seeding equipment is a way to improve its work that have the function of rice seeds seeding that grow into superior rice seedlings using tray/box applications. The objective of this research was to get rotation speed soil and fertilizer on a rice seed sowing machine.This research used method of optimizing the rotation speed of rationing, plant growth mediumening mechanism, and modification of tray/box on seed sowing. The parameters observed were the effective capacity of the equipment, the need for electrical power and the percentage of growth power. The results showed that the optimal rotation speed of soil and fertilizer on dapog rice seeding tool that is equal to 39,36 rpm and 18,51 rpm. Average effective capacity after modification of the dapog seed rice seeding was 288 boxes/hour. Requirement of electric power was 209.3 watts. The average number of intact seeds was 935 grains, the average of damaged seeds was 50 grains and the average seed loss was 15 grains. Percentage of damaged seeds was 6.5% and number of seeds growth was 91% and 2.5% of other factors. Keywords: optimum method, rotation speed, and dapog system. ABSTRAK Metode optimum pada alat penyemai benih padi sistem dapog merupakan suatu cara yang dilakukan untuk peningkatan kerja alat yang memiliki fungsi menyemaikan benih padi agar dapat tumbuh menjadi bibit padi unggul dengan menggunakan aplikasi tray/kotak. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan kecepatan putaran penjatah tanah dan pupuk pada alat penyemai benih padi. Penelitian ini menggunakan metode penelitian optimalisasi kecepatan putaran penjatah, mekanisme perataan media tanam, dan modifikasi tray/kotak pada penyemai benih. Parameter yang diamati adalah kapasitas efektif alat, kebutuhan daya listrik dan persentasi daya tumbuh. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kecepatan putaran penjatah tanah dan pupuk yang optimal pada alat penyemai benih padi sistem dapog yaitu sebesar 39,36 rpm dan 18,51 rpm. Kapasitas efektif rata-rata sesudah modifikasi pada alat penyemai benih padi sistem dapog adalah 288 kotak/jam. Kebutuhan daya listrik alat sebesar 209,3 watt. Rata-rata jumlah benih yang utuh pada alat yaitu sebesar 935 butir, rata-rata benih yang rusak yaitu sebesar 50 butir dan rata-rata benih yang hilang yaitu sebesar 15 butir. Persentasi benih yang rusak sebesar 6,5% dan jumlah benih yang tumbuh sebesar 91% dan 2,5% faktor lainnya. Kata kunci: Metode optimum, kecepatan putaran, dan sistem dapog.
RANCANG BANGUN ALAT PENCACAH PELEPAH SAWIT TIPE SERUT (Design of Planer mode Oil Palm Midrib Chopper) Khairul Umam; Achwil Putra Munir; Riswanti Sigalinggling
Jurnal Rekayasa Pangan dan Pertanian Vol 6, No 2 (2018): Jurnal Rekayasa Pangan dan Pertanian
Publisher : Universitas Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (148.608 KB)

Abstract

ABSTRACT To fulfill animal feed in the country is by making use of local feed ingredients. Grater type chopper of oil palm midrib is an equipment that serves as a shredder of organic material such as leaves, grass, small twigs of trees and tree fronds in a way planed and chopped up into smallest size. The method used is to design and make a chopper of grater type for oil palm midrib, the tool dimensions of 83.3 cm × 70 cm × 46.8 cm using diesel motor power 2600 rpm or 7 Hp and to test the parameters i.e. effective capacity, yield, then analyzed the economic value of the equipment. The results showed the effective capacity of the equipment was 239.52 kg/hour. The yield on the palm frond oil palm midrib was 87.5%. The cost and BEP for the first year to the fifth year were Rp. 98.32/ kg and 353.846.15 kg respectively, while the IRR was 18.7%. With this result means the instrument feasible. Keywords: equipment design, enumeration, oil palm midrib, grater type ABSTRAK Untuk memenuhi bahan pakan ternak di dalam negeri adalah dengan memanfaatkan bahan pakan lokal. Alat pencacah pelepah sawit tipe serut adalah sebuah alat yang berfungsi sebagai penghancur bahan organik seperti dedaunan, rumput-rumputan, ranting kecil pohon dan pelepah pohon dengan cara diserut dan dicacah sampai dengan ukuran sekecil-kecilnya. Metode yang digunakan adalah merancang dan membuat alat pencacah pelepah sawit tipe serut dengan dimensi alat  83,3 cm × 70 cm × 46,8 cm menggunakan tenaga motor diesel 2600 rpm atau 7 Hp, serta menguji dengan parameter kapasitas efektif, hasil rendemen, kemudian menganalisis nilai ekonomis alat pencacah pelepah sawit tipe serut. Hasil penelitian menunjukkan kapasitas efektif alat 239,52 kg/jam. Rendemen pencacahan pelepah sawit pada mesin pencacah pelepah sawit sebesar 87,5%. Biaya pokok dan BEP untuk tahun pertama sampai tahun kelima sebesar Rp. 98,32/kg dan 353.846,15 kg, sedangkan IRR sebesar  18,7%. Dengan hasil ini berarti alat layak untuk dijalankan.   Kata kunci : rancang bangun alat, pencacahan, pelepah sawit, tipe serut