Meneth Emalisa Ginting
Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara

Published : 24 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 24 Documents
Search

STUDI PERBANDINGAN ANTARA KELOMPOK TANI KELAS PEMULA DENGAN KELOMPOK TANI KELAS MADYA DI KABUPATEN ACEH TAMIANG Irwansyah Irwansyah; Meneth Ginting; Lily Fauzia
JOURNAL ON SOCIAL ECONOMIC OF AGRICULTURE AND AGRIBUSINESS Vol 1, No 1 (2012)
Publisher : Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (441.612 KB)

Abstract

ABSTRAK Kelompok tani  digunakan sebagai pendekatan utama dalam kegiatan penyuluhan pertanian. Pendekatan kelompok di pandang efisien dan dapat menjadi media untuk terjadinya proses belajar dan berinteraksi dari para petani, sehingga diharapkan terjadi perubahan perilaku petani kearah yang lebih baik atau berkualitas. Dengan demikian, kelompok tani memiliki kedudukan strategis dalam mewujudkan petani yang berkualitas. Penelitian dilakukan di Kabupaten Aceh Tamiang, dipilih sebagai daerah penelitian yang ditentukan dengan cara pertimbangan tertentu atau sengaja sedangkan sampel ditentukan secara acak sederhana. Metode yang digunakan adalah analisis deskriktif, metode scoring dan metode Uji statistik U-Menn whitney. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat perkembangan kelompok tani kelas pemula dan kelas madya di daerah penelitian selama lima tahun terakhir, tidak terdapat program kelompok tani yang dirancang secara tertulis dan sistematis, karakteristik kelompok yang hampir sama, Struktur kelompok tani kelas pemula dan kelompok tani kelas madya adalah sama. Terdapat perbedaan tujuan, tingkat partisipasi, keterpaduan kelompok dan penilaian anggota terhadap pengurus kelompok tani, masalah yang terjadi yaitu buruknya sistem administrasi kelompok, serta sulitnya mengadakan pertemuan pada masing-masing kelompok tani. Kata Kunci : Kelompok Tani, Kelas Pemula, Kelas Madya ABSTRACT The farmers used as main approach in its counseling agriculture. Approach groups of view efficient and can be a medium to the learning process of farmers, and interacting that is expected to change behavior husbandman at better or quality. Thus, the farmers have strategic position in realizing husbandman quality. Research conducted in Aceh Tamiang, district selected as the research area specified in a particular consideration or deliberately while random sample is simple. Methods used, is deskriktif analysis scoring test methods and methods statistics U-Menn Whitney. Research shows that there are budding and development farmer groups class madya class research during the last five years there was no program designed farmer groups in writing and systematic characteristic of a group that almost equal, farmer groups class structure budding and the farmers madya is the same class. There are differences purpose, the level of participation; integrity and judgment against 'at group members, the farmers problems that occur administration systems group, is bad and was a meeting on each farmer groups. Keywords: The farmers, class novice, class madya
STUDI TENTANG PENGEMBALIAN DANA PENGEMBANGAN USAHA AGRIBISNIS PERDESAAN (PUAP) Jopianus Tumanggor; Meneth Ginting; Emalisa Emalisa
JOURNAL ON SOCIAL ECONOMIC OF AGRICULTURE AND AGRIBUSINESS Vol 2, No 1 (2013): JURNAL AGRIBISNIS
Publisher : Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (372.95 KB)

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui perkembangan program PUAP di daerah penelitian; mengetahui tingkat pengembalian dana PUAP; dan mengetahui pengaruh karakteristik sosial ekonomi petani terhadap ketaatan mengembalikan dana PUAP. Metode analisis data yang digunakan adalah Metode Deskriptif dan Metode Regresi Linier Berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada Gapoktan A terjadi perkembangan jumlah anggota sebesar 113,04 % dan perkembangan dana sebesar 30,12 %. Sedangkan pada Gapoktan B terjadi penurunan jumlah anggota sebesar 96,30 % dan penurunan jumlah dana sebesar 78,55 % dari dana awal. Tingkat pengembalian dana pada Gapoktan A adalah sangat tinggi (pengembalian dana 100 % per tahapannya) sedangkan pada Gapoktan B adalah sedang (pengembalian dana 16,25 % per tahapannya). Berdasarkan Uji Serempak variabel umur, tingkat pendidikan, pengalaman bertani, jumlah tanggungan keluarga, dan luas lahan tidak berpengaruh nyata terhadap ketaatan mengembalikan dana PUAP. Hal ini terjadi pada kedua Gapoktan penelitian. Kata kunci: PUAP, karakteristik sosial ekonomi, pengembalian dana,  ketaatan.   ABSTRACT This research was conducted to determine the development of research PUAP programs in the area; know PUAP refund rate, and determine the effect of socio-economic characteristics of farmers to obedience PUAP refund. Data analysis method used is descriptive method and the method of Multiple Linear Regression. The results showed that there is a development Gapoktan A number of members amounted to 113.04% and 30.12% development fund. While on Gapoktan B decrease the number of members by 96.30 % and a decrease in the amount of 78.55% of the initial funding. Refund rate on Gapoktan A is very high (100% refund/stage) while at Gapoktan B is moderate (16.25% refund/stage). Based Test Unison variables age, education level, farming experience, number of dependents, and the land did not significantly affect adherence PUAP refund. This happens on both Gapoktan research. Keywords: PUAP, socio economic characteristics, refunds, obedience.
PARTISIPASI PETANI DALAM PROGRAM PENGEMBANGAN USAHA AGRIBISNIS PERDESAAN (PUAP) Septria I Rajagukguk; Meneth Ginting; Emalisa Emalisa
JOURNAL ON SOCIAL ECONOMIC OF AGRICULTURE AND AGRIBUSINESS Vol 2, No 1 (2013): JURNAL AGRIBISNIS
Publisher : Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (187.426 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perkembangan program PUAP, tingkat partisipasi petani dan hubungan faktor sosial ekonomi petani dengan tingkat partisipasi petani dalam program PUAP. Metode penentuan subjek penelitian ditentukan secara sensus dengan jumlah subjek penelitian sebanyak 95 KK. Metode analisis data yang digunakan yaitu secara deskriptif dan analisis korelasi Rank Spearman dengan bantuan uji z. Hasil penelitian menunjukkan Gapoktan I, jumlah angota yang meminjam bertambah yaitu 26 orang (113,04%) dan jumlah dana yang berkembang yaitu Rp 30.124.800 (30,12%). Gapoktan II, jumlah angota yang meminjam menurun yaitu dari 27 orang menjadi 1 orang (96,30%) dan jumlah dananya menurun dari Rp 100.000.000 menjadi Rp 21.448.000 (78,55%); Tingkat partisipasi petani dalam program PUAP di Gapoktan I tinggi yaitu dengan skor 22,28 dan pada Gapoktan II rendah yaitu dengan skor 12,74; Terdapat hubungan yang nyata antara umur, pengalaman bertani dan frekuensi mengikuti penyuluhan/pertemuan dengan tingkat partisipasi petani dalam program PUAP pada Gapoktan I; Terdapat hubungan yang nyata antara frekuensi mengikuti penyuluhan/pertemuan dengan tingkat partisipasi petani dalam program PUAP pada Gapoktan II. Kata Kunci: PUAP, Partisipasi Petani, Karakteristik Sosial Ekonomi Petani   ABSTRACT This study aimed to determine the development PUAP program, the level of participation of farmers and farmers' socioeconomic correlation between the level of farmer participation in the program PUAP. The method of determining census research subjects determined by the number of research subjects as much as 95 KK. Data analysis method used is descriptive and Spearman Rank correlation analysis with the help of the z test. Results showed Gapoktan I, the number of members who borrow increases are 26 people (113.04%) and a growing number of funds of Rp 30,124,800 (30.12%). Gapoktan II, the number of members that borrowing declined from 27 people to 1 people (96.30%) and the amount of funds decreased from Rp 100 million to Rp 21.448 million (78.55%), level of farmer participation in the program at Gapoktan PUAP I high, with a score of 22.28 and the low is Gapoktan II with a score of 12.74; There is a significant relationship between age, farming experience and frequency attend counseling / meeting with the level of farmer participation in the program PUAP Gapoktan I; There is a real relationship between the frequency of follow counseling / meeting with the level of farmer participation in the program PUAP Gapoktan II. Keywords: PUAP, Farmer Participation, Socioeconomic Characteristics of Farmers
DINAMIKA ORGANISASI KOPERASI SERBA USAHA Studi Kasus : Koperasi Serba Usaha Palano Jaya, Kecamatan Medan Helvetia, Kota Medan Novika Dora Dyana; Meneth Ginting, Emalisa
JOURNAL ON SOCIAL ECONOMIC OF AGRICULTURE AND AGRIBUSINESS Vol 2, No 4 (2013): Vol 2 No. 4 April 2013
Publisher : Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (297.067 KB)

Abstract

ABSTRAK Novika Dora Dyana (080309042), dengan judul Skripsi “Dinamika Organisasi Koperasi Serba Usaha. Penelitian ini dibimbing oleh Bapak Prof. Dr. Ir. H. Meneth Ginting, MADE dan Ibu Emalisa, SP, M.Si. Tujuan Penelitian adalah untuk mengetahui dinamika organisasi koperasi serba usaha. Penelitian dilakukan pada tahun 2012-2013 di Koperasi Serba Usaha Palano Jaya Kecamatan Medan Helvetia Kota Medan. Metode Penelitian yang digunakan adalah metode analisis dekriptif, skoring, analisis korelasi Rank Spearman, uji-t, dan analisis Regresi Linier Berganda dengan alat bantu SPSS 15. Pengambilan sampel dilakukan dengan aksidental sebanyak 30 orang. Data yang digunakan adalah data primer dan sekunder. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: terdapat perkembangan organisasi koperasi di daerah penelitian tahun 2008-2011. Karakteristik anggota koperasi di daerah penelitian beragam. Dinamika organisasi koperasi di daerah penelitian tinggi. Tidak terdapat hubungan yang nyata antara umur, masa keanggotaan dan jumlah tanggungan keluarga dengan dinamika organisasi koperasi di daerah penelitian. Terdapat hubungan yang nyata antara tingkat pendidikan anggota koperasi dengan dinamika organisasi koperasi di daerah penelitian. Secara serempak, tidak terdapat pengaruh karakteristik sosial ekonomi anggota koperasi terhadap dinamika organisasi koperasi. Secara parsial, tingkat pendidikan berpengaruh nyata terhadap dinamika organisasi koperasi di daerah penelitian, sedangkan umur, masa keanggotaan dan jumlah tanggungan keluarga tidak berpengaruh nyata terhadap dinamika organisasi koperasi di daerah penelitian. Kata kunci: anggota, dinamika organisasi, koperasi
SIKAP PETANI TERHADAP PROGRAM DEMPLOT PERTANIAN ORGANIK (Studi Kasus: Pusat Pendidikan Lingkungan Hidup/PPLH Desa Timbang Lawan Kec.BohorokKab.Langkat) Mila Zulfa; Meneth Ginting; Lily Fauzia
JOURNAL ON SOCIAL ECONOMIC OF AGRICULTURE AND AGRIBUSINESS Vol 2, No 7 (2013): Vol 2 No. 7 Juli 2013
Publisher : Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (489.893 KB)

Abstract

ABSTRAK Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui sikap petani terhadap program demplot pertanian organik, perkembangan demplot pertanian organik, hubungan dan pengaruh antara karakteristik sosial ekonomi petani (umur, tingkat pendidikan, pengalaman bertani, jumlah pendapatan, dan intensitas kunjungan) dengan sikap petani terhadap program demplot pertanian organik.Dari hasil penelitian diperoleh bahwa Sikap Petani tehadap program demplot pertanian organik yang dijalankan oleh PPLH (Pusat Pendidikan Lingkungan Hidup)dapat diketahui bahwa dari 30 petani sampel, jumlah petani yang menyatakan sikap positif sebanyak 14orang (46,66%) dan yang menyatakan sikap negatif sebanyak 16 orang (53,33%).Karakteristik sosial ekonomi petani berbeda-beda, umur petani sebagian besar berada pada usia produktif dengan rata-rata 45 tahun dari rentang 22-83 tahun, tingkat pendidikan petani rata-rata adalah 8 tahun (SMP) dari rentang 4-12 tahun (SD-SMA), pengalaman bertani rata-rata adalah 21 tahun dari rentang 2-70 tahun, jumlah pendapatan rata-rata adalah Rp.1.133.000/ bulan dari rentang Rp. 650.000-Rp.2.500.000/bulan, intensitas Kunjungan 1x/ tahun dengan rentang 1- 4x /tahun.Dari enam  karakteristik petani (umur, tingkat pendidikan, pengalaman bertani, jumlah pendapatan dan intensitas kunjungan), umur dan intensitas kunjungan yang memiliki korelasi (hubungan) dengan sikap petani terhadap program. Sedangkan karakteristik umur, tingkat pendidikan, dan jumlah pendapatan tidak berkorelasi (berhubungan) dengan Sikap Petani Program Demplot Pertanian Organik.Secara serempak dan parsial variabel umur, tingkat pendidikan, lama berusahatani, Intensitas Kunjungan dan jumlah pendapatan tidak berpengaruh nyata dengan sikap petani terhadap program.   Kata Kunci: Demplot Pertanian Organik,Sikap Petani,Karakteristik Sosial Ekonomi  
PARTISPASI PETANI DALAM PROGRAM SEKOLAH LAPANG PENGELOLAAN TANAMAN TERPADU (SL-PTT) PADI NON HIBRIDA (Sudi Kasus : Desa Matang Ara Jawa Kecamatan Manyak Payed Kabupaten Aceh Tamiang, Nanggroe Aceh Darusslam) Muhammad Sholeh; Meneth Ginting; Yusak Maryunianta
JOURNAL ON SOCIAL ECONOMIC OF AGRICULTURE AND AGRIBUSINESS Vol 2, No 9 (2013): Vol 2 No 9 September 2013
Publisher : Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (295.88 KB)

Abstract

ABSTRAK SL-PTT merupakan program yang berfungsi sebagai pusat belajar pengambilan keputusan para petani/kelompok tani, sekaligus tempat tukar menukar informasi dan pengalaman lapangan, pembinaan manajemen  kelompok serta percontohan bagi kawasan lainnya guna tercapainya peningkatan produktivitas tanaman pangan. Penelitian ini bertujuan untuk 1)mengetahui perkembangan program SL-PTT, 2)karateristik sosial ekonomi petani program SL-PTT, 3)tingkat partisipasi petani dalam program SL-PTT, 4)perbedaan tingkat partisipasi petani dalam program SL-PTT dan 5)hubungan faktor sosial ekonomi petani (tingkat pendidikan, umur, pengalaman bertani, jumlah tanggungan keluarga, luas lahan dan frekuensi mengikuti penyuluhan/pertemuan) dengan tingkat partisipasi petani dalam program SL-PTT. Populasi dalam penelitian ini adalah petani yang mengikuti program SL-PTT di daerah penelitian. Metode analisis data yang digunakan yaitu secara deskriptif dan analisis korelasi Rank Spearman dengan bantuan uji t. Dari hasil penelitian diperoleh perkembangan program SL-PTT dari segi perkembangan luas lahan, luas areal panen, produktivitas, jumlah produksi dan jumlah kelompok tani mulai tahun 2009 – 2012. Persentase kenaikan luas lahan yang menerapkan program SL-PTT sebesar 100%,  persentase kenaikan jumlah kelompoktani  yang mengikuti program SL-PTT sebesar 100%, persentase kenaikan luas areal panen 10,7%, persentase kenaikan produktivitas padi per hektarnya sebesar 11,1% dan persentase kenaikan jumlah produksi sebesar 130%; tingkat partisipasi petani dalam program SL-PTT pada Kelompoktani Tani Makmur adalah tinggi dengan berada di tangga Patnership level Citizen Power dan pada Kelompoktani Tunas Baru adalah rendah dengan berada di tangga Placation level Degree of Tokenism; terdapat hubungan antara umur petani, pengalaman bertani dan luas lahan dengan tingkat partisipasi petani dalam program SL-PTT pada Kelompoktani Tani Makmur dan terdapat hubungan antara luas lahan, jumlah tanggungan dan frekuensi mengikuti penyuluhan dengan tingkat partisipasi petani dalam program SL-PTT pada Kelompoktani Tunas Baru. Kata Kunci: SL-PTT, Partisipasi Petani, Karakteristik Sosial Ekonomi Petani
SIKAP PETANI TERHADAP PERKUMPULAN PETANI PEMAKAI AIR (P3A) (Studi Kasus: Desa Simanampang, Kecamatan Pahae Julu, Kabupaten Tapanuli Utara) Dessy Suminta Uli Sitompul; Meneth Ginting, Emalisa
JOURNAL ON SOCIAL ECONOMIC OF AGRICULTURE AND AGRIBUSINESS Vol 2, No 12 (2013): Vol 2 No. 12 Desember 2013
Publisher : Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (308.625 KB)

Abstract

ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui perkembangan P3A selama lima tahun terakhir, (2) mengidentifikasi kegiatan organisasi P3A, (3) mengetahui sikap petani terhadap organisasi P3A, (4) mengetahui hubungan karakteristik anggota P3A terhadap sikap anggota terhadap organisasi P3A, (5) kendala-kendala yang dihadapi anggota P3A dalam melaksanakan program P3A. Penelitian menggunakan metode Simple Random Sampling. Analisis dilakukan dengan analisis deskriptif, analisis Skala Likert, dan analisis Korelasi Rank Spearman. Hasil penelitian perkembangan organisasi P3A selama lima tahun terakhir di daerah penelitian mengalami peningkatan pada jumlah anggota  dengan jumlah rata-rata 6,4% per tahun. Rapat anggota selalu terlaksana. Sedangkan banyaknya iuran wajib P3A yang harus dibayar petani anggota mengalami penurunan. Kegiatan mengatur pembagian dan penggunaan jaringan irigasi, melaksanakan pemungutan iuran, mengadakan rapat anggota dan membuat laporan pertanggung jawaban, gotong royong untuk pemeliharaan jaringan irigasi adalah kegiatan yang terlaksana di daerah penelitian. Sedangkan kegiatan yang tidak terlaksana di daerah penelitian adalah kegiatan menerapkan sanksi tegas bagi anggota yang melanggar AD/ART, mengajukan permohonan bantuan kepada pemerintah, pengembangan sumber daya manusia, serta mengadakan penyuluhan kepada petani anggota. Sikap petani terhadap organisasi P3A di daerah penelitian adalah sebanyak 13 jiwa (43,33%) memiliki sikap positif dan 17 jiwa (56,67%) memiliki sikap negatif atau kurang memberi tanggapan yang baik. Tidak semua karakteristik sosial ekonomi petani anggota yang memilki hubungan dengan sikap petani terhadap organisasi. Karakteristik sosial ekonomi petani anggota yang memiliki hubungan dengan sikap petani terhadap organisasi P3A adalah pengalaman bertani. Kendala-kendala yang terdapat dalam organisasi P3A adalah kualitas bendungan jaringan irigasi dan kualitas air irigasi yang kurang baik, masalah pembukuan, kurangnya wawasan anggota dan pengurus tentang organisasi dan pengembangan usahatani, serta tidak adanya kesepakatan antara petani hilir dan petani hulu dalam hal pembagian saluran air irigasi. Kata kunci: sikap petani, organisasi, karakteristik sosial ekonomi, perkumpulan petani pemakai air (P3A)
STUDI MENGENAI PROGRAM PENGEMBANGAN USAHA AGRIBISNIS PERDESAAN (PUAP) HORTIKULTURA KABUPATEN KARO (Studi Kasus : Desa Serdang dan Desa Paribun Kecamatan Barus Jahe Kabupaten Karo) Syafrizal Barus; Meneth Ginting; Siti Khadijah
JOURNAL ON SOCIAL ECONOMIC OF AGRICULTURE AND AGRIBUSINESS Vol 2, No 12 (2013): Vol 2 No. 12 Desember 2013
Publisher : Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (570.189 KB)

Abstract

ABSTRAK Tujuan dari penelitian ini adalah 1) untuk mengetahui perkembangan program PUAP di Kabupaten Karo, 2) untuk menganalisis perbedaan tingkat pengembalian dana program PUAP di daerah penelitian, 3) untuk mengetahui perbedaan karakteristik sosial ekonomi petani penerima dana PUAP di daerah penelitian (Gapoktan A pengembalian dana lancar dan Gapoktan B pengembalian dana tidak lancar), 4) untuk menganalisis perbedaan pengaruh karakteristik sosial ekonomi petani penerima dana PUAP terhadap tingkat pengembalian dana program PUAP antara Gapoktan A dan B, 5) untuk menganalisis perbedaan hubungan karakteristik sosial ekonomi petani penerima dana PUAP dengan tingkat pengembalian dana program PUAP antara Gapoktan A dan B. Penelitian dilakukan pada bulan Juni hingga Juli tahun 2013 dengan menggunakan metode Stratified Random Sampling dengan jumlah sampel sebanyak 81 petani. Analisis dilakukan dengan analisis  deskriptif, analisis regresi linier berganda dan analisis korelasi rank Spearman. Hasil penelitian ini adalah perkembangan program PUAP dapat dilihat dari jumlah dana dan jumlah anggota. Di Kabupaten Karo jumlah dana PUAP berkembang dari Rp 4.400.000.000,00 pada tahun 2008 menjadi Rp.14.045.179.647,00 pada tahun 2012 dan jumlah anggota Gapoktan bertambah dari 16.500 orang pada tahun 2008  menjadi 40.411 orang pada tahun 2012. Perbedaan tingkat pengembalian dana program PUAP di Gapoktan A adalah sangat tinggi sedangkan di Gapoktan B adalah  sedang. Karakteristik sosial ekonomi antara Gapoktan A dan B tidak terlalu berbeda. Berdasarkan hasil regresi linier berganda tidak terdapat perbedaan pengaruh karakteristik sosial ekonomi petani terhadap tingkat pengembalian dana di Gapoktan A dan B.  Berdasarkan hasil korelasi rank Spearman tidak terdapat hubungan yang nyata antara  karakteristik sosial ekonomi petani dengan tingkat pengembalian dana antara di Gapoktan A dan B.   Kata kunci: Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan, Tingkat Pengembalian Dana, Karakteristik Sosial Ekonomi Petani  
STUDI PELAKSANAAN PROGRAM SRI ( System of Rice Intensification) PETANI PEMULA DAN PETANI BERPENGALAMAN (Studi Kasus: Desa Aras, Kecamatan Air Putih, Kabupaten Batubara) Riwanto Sihombing; Meneth Ginting; Lily Fauzia
JOURNAL ON SOCIAL ECONOMIC OF AGRICULTURE AND AGRIBUSINESS Vol 3, No 1 (2014): Vol 3 No. 1 Januari 2014
Publisher : Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (362.081 KB)

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keberhasilan pelaksanaan program SRI dan hubungannya terhadap karakteristik petani, juga untuk mengetahui berbagai masalah dan cara penanggulangannya pada pelaksanaan program SRI di Desa Aras, Kecamatan Air Putih, Kabupaten Batubara. Pengambilan sampel dilakukan secara Cluster Sampling dengan jumlah sampel 30 yang berasal dari 610 petani. Metode penelitian yang digunakan adalah: analisis data deskriptif dan analisis koefisien korelasi Rank Spearman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam melakukan program SRI, petani pemula dan petani berpengalaman mampu melaksanakannya. Menurut mereka bahwa pola tanam SRI mempunyai keunggulan yaitu hemat air, hemat biaya, hemat waktu, produksi meningkat, dan ramah lingkungan. Namun, pola tanam program SRI lebih rumit dibandingkan dengan pola konvensional yang biasa mereka lakukan. Untuk mengatasi kerumitan tersebut, petani membiasakan sistem tanam padi SRI setiap masa tanam. Kata Kunci : SRI (System of Rice Intensification), Petani Pemula, Petani Berpengalaman.
ANALISIS USAHA TERNAK SAPI POTONG (Studi Kasus: Desa Ara Condong, Kecamatan Stabat, Kabupaten Langkat) M. Iqbal Azhar Hasibuan; Meneth Ginting, Emalisa
JOURNAL ON SOCIAL ECONOMIC OF AGRICULTURE AND AGRIBUSINESS Vol 3, No 3 (2014): Vol 3 No. 3 Maret 2014
Publisher : Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (577.822 KB)

Abstract

ABSTRAK Usaha peternakan di Indonesia didominasi oleh peternakan rakyat yang berskala kecil. Peternakan bukanlah suatu hal yang jarang dilaksanakan. Hanya saja skala pengelolaannya masih merupakan sampingan yang tidak diimbangi permodalan dan pengelolaan yang memadai. Beberapa peternak sapi potong  melakukan usaha peternakan dengan pola kemitraan. Kemitraan ini sering disebut dengan sistem gado yaitu bentuk pemeliharaan dengan sistem kerjasama antar pemilik modal dan peternak. Beberapa peternak lainnya mengusahakan usaha ternak dari modal sendiri yang disebut usaha non gado. Perbedaan sistem usaha ini ternyata memiliki output dan input yang berbeda. Untuk menganalisis kondisi tersebut maka dilakukan penelitian terhadap 30 orang peternak usaha ternak sistem gado dan 30 orang peternak usaha ternak sistem non gado. Besar sampel ditentukan dengan berpedoman pada pendapat Roscoe. Data yang diperoleh dianalisis dengan rumus pendapatan, regresi linier berganda dan uji beda rata-rata.Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) Jumlah ternak sapi potong di Kabupaten Langkat mulai tahun 2007-2011 mengalami peningkatan jumlah populasi setiap tahun. (2) Terdapat perbedaan penggunaan input yaitu pada konsentrat, dimana pada usaha ternak sistem gado peternak tidak ada yang menggunakan konsentrat untuk pakan ternak. (3) Pendapatan usaha ternak sapi potong sistem non gado lebih besar dibanding pendapatan usaha ternak sistem gado. (4) Tingkat pendidikan peternak sistem usaha non gado lebih tinggi (SMA sederajat) dibanding tingkat pendidikan peternak sistem usaha gado (SMP sederajat) dan jumlah ternak peternak sistem usaha non gado lebih banyak (3 ekor) dibanding jumlah ternak sistem usaha gado (2ekor). (5) Jumlah ternak berpengaruh nyata terhadap pendapatan sistem usaha ternak non gado dan sistem usaha ternak gado.   Kata Kunci : Sapi Potong, Usaha Sistem Gado, Usaha sistem Non Gado, Pendapatan, R/C Ratio.