Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN PETANI KOPI SIPIROK (Studi Kasus : Kelurahan Parau Sorat, Kecamatan Sipirok, Kabupaten Tapanuli Selatan) Rizki Taufik Harahap; Satia Negara Lubis; M. Mozart B. Darus
JOURNAL ON SOCIAL ECONOMIC OF AGRICULTURE AND AGRIBUSINESS Vol 5, No 7 (2016): volume 5 no. 7 juli 2016
Publisher : Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRACT RIZKI TAUFIK HARAHAP (110304097/AGRIBISNIS) dengan judul ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN PETANI KOPI SIPIROK. Penelitian ini dibimbing oleh Bapak Dr. Ir. Satia Negara Lubis, M. Ec dan Bapak M. Mozart B. Darus, M.Sc. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana tingkat pendapatan usahatani dan faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan keluarga petani kopi serta nilai tambah (value added) yang diperoleh dalam pengolahan kopi biji menjadi kopi bubuk di kecamatan sipirok.Data dianalisis dengan analisis regresi linear berganda (multiple linier regression). Selanjutnya menghitung pendapatan usahatani kopi dan analisis nilai tambah (value added) dengan menggunakan metode Hayami pada pengolahan kopi bubuk. Hasil penelitian diperoleh tingkat pendapatan usahatani kopi di lokasi penelitian adalah usahatani yang menguntungkan. Dengan pendapatan usahatani sebesar Rp.4.718.875 per petani dan pendapatan rata-rata per hektar sebesar Rp.13.040.903,28. Dan pada faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan petani ada pengaruh produktivitas lahan, harga jual kopi, biaya pupuk, biaya bibit, terhadap pendapatan petani. Tetapi pengalaman bertani dan tingkat pendidikan tidak berpengaruh terhadap pendapatan petani. Serta adanya nilai tambah yang diperoleh dari hasil pengolahan kopi biji menjadi kopi bubuk sebesar12.567,76-/kg. Rasio nilai tambah kopi bubuk adalah sebesar 35% yang artinya sebesar 35% dari nilai ouput berupa kopi bubuk merupakan nilai tambah yang diperoleh dari proses pengolahan kopi biji menjadi kopi bubuk. Kata Kunci: Pendapatan, Pengolahan, Nilai Tambah
ANALISIS PERMINTAAN AYAM BUKAN RAS (BURAS) DI PROVINSI SUMATERA UTARA Sri Fajar Ayu; M. Mozart B. Darus; Hasman Hasyim
JOURNAL ON SOCIAL ECONOMIC OF AGRICULTURE AND AGRIBUSINESS Vol 6, No 2 (2017): volume 6 no. 2 February 2017
Publisher : Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (456.934 KB)

Abstract

ABSTRAK Indonesia merupakan salah satu negara yang penduduknya banyak menderita anemia (kekurangan zat besi), terutama terjadi pada anak-anak. Hal ini dikarenakan kurangnya mengkonsumsi daging berikut olahannya. Berkaitan dengan kasus anemia, dari sekian jenis daging, kandungan gizi terbaik salah satunya ada pada daging ayam kampung. Ayam buras (bukan ras) merupakan suatu istilah yang diberikan pada jenis-jenis ayam lokal asli Indonesia. Istilah tersebut baru muncul sekitar tahun delapan puluhan. Tujuan penelitian adalah (1) Untuk mengetahui perbandingan antara produksi dan permintaan ayam buras (bukan ras) tahun 2004-2014 di Provinsi Sumatera Utara. (2) Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan ayam buras (bukan ras) di Provinsi Sumatera Utara. Metode analisis yang digunakan adalah (1) metode deskriptif dan (2) metode analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan (1) Perbandingan produksi dan permintaan ayam buras, pada tahun 2004, 2005, 2006, 2007, 2008, 2009, dan 2010 permintaan lebih besar dibanding produksi ayam buras di Provinsi Sumatera Utara. Pada tahun 2011, 2012, 2013, dan 2014 produksi lebih besar dibanding permintaan ayam buras di Provinsi Sumatera Utara, (2) Variabel produksi ayam buras, harga ayam buras, harga ayam ras dan jumlah konsumsi protein di Sumatera Utara secara serempak berpengaruh nyata terhadap jumlah permintaan ayam buras di Provinsi Sumatera Utara, secara parsial hanya variabel produksi yang berpengaruh nyata terhadap permintaan ayam buras, sedangkan variabel harga ayam buras, harga ayam ras dan jumlah konsumsi protein tidak berpengaruh nyata terhadap jumlah permintaan ayam buras di Provinsi Sumatera Utara. Kata kunci: Ayam Buras (Bukan Ras), Permintaan, Produksi, Harga, dan Konsumsi Protein
ANALISIS POLA KONSUMSI PANGAN DAN TINGKAT KONSUMSI BERAS (Studi Kasus : Desa Kuta Dame, Kecamatan Kerajaan, Kabupaten Pakpak Bharat) Ryan Franklin; M. Mozart B. Darus; Satia Negara Lubis
JOURNAL ON SOCIAL ECONOMIC OF AGRICULTURE AND AGRIBUSINESS Vol 6, No 2 (2017): volume 6 no. 2 February 2017
Publisher : Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola konsumsi pangan masyarakat; mengetahui tingkat konsumsi beras; dan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat konsumsi beras masyarakat di Desa Kuta Dame, Kecamatan Kerajaan, Kabupaten Pakpak Bharat. Metode analisis yang digunakan adalah metode analisis deskriptif dan regresi linear berganda. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah bahwa pola konsumsi pangan masyarakat di Desa Kuta Dame didominasi oleh kelompok pangan padi-padian, minyak dan lemak, buah/biji berminyak, kacang-kacangan, gula, dan lain-lain; Tingkat konsumsi beras di Desa Kuta Dame berada diatas angka ideal nasional. Secara serempak keempat faktor (Tingkat pendapatan, Jumlah anggota keluarga, Umur, dan Tingkat pendidikan) berpengaruh nyata terhadap tingkat konsumsi beras masyarakat di Desa Kuta Dame. Sedangkan secara parsial faktor jumlah anggota keluarga, umur, dan tingkat pendidikan berpengaruh nyata terhadap tingkat konsumsi beras di Desa Kuta Dame.Kata Kunci: Pola Konsumsi Pangan dan Tingkat Konsumsi Beras