Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Barista : Jurnal Kajian Bahasa dan Pariwisata

Pengaruh Food Quality, Restaurant Atmosphere, Price Terhadap Customer Satisfaction dan Implikasinya Terhadap Customer Loyalty Pada Restoran di Kawasan Puncak, Kabupaten Bogor I Gusti Agung Wahyu Adrian; Edwin Adriansyah; Mohamad Ridwan; Dendy Sundayana; Linandar Tanuwijaya
Barista : Jurnal Kajian Bahasa dan Pariwisata Vol. 8 No. 1 (2021): Juni
Publisher : Unit Bahasa, Politeknik Pariwisata NHI Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini merupakan penelitian mengenai bagaimana melihat permasalahan pada restoran di Kabupaten Bogor untuk mencapai suatu kepuasan pelanggan serta terciptanya suatu Customer Loyalty dilihat dari berbagai aspek yaitu, 1). Kualitas makanan, 2). Variasi makanan, 3). Variasi minuman, 4). Kualitas pelayanan, 5). Sikap dan keramahan karyawan, 6). Kualitas suasana, dan 7). Aspek Kebersihan. Komponen – komponen tersebut menjadi pembentuk kepuasan pelanggan yang menjadi fokus penelitian ini. Untuk itu, penelitian ini membahas tingkat pengaruh antara kualitas makanan dan dinescaspe terhadap kepuasan pelanggan Restoran di Kabupaten Bogor. Pengujuan tingkat pengaruh antar komponen tersebut mempunyai tingkat urgensi yang tinggi pada industry restoran mengingat persaingan bisnis di bidang restoran semakin kompetitif dalam memenuhi kebutuhan pengalaman wisatawan di Kabupaten Bogor. Penelitian terdahulu banyak yang melakukan penelitian bagaimana pengaruh makanan, layanan, dan image restaurant terhadap kepuasan seperti peneliti Kisang Ryu, Hyerin Lee, dan Woo Gon Kim (2012), Jay Kandampully, dan Hsin Hui (2007). Pada umumnya kajian – kajian tersebut belum ada yang mengkaitkan secara comprehensive sesuai tema penelitian ini. Penelitian ini termasuk penelitian eksplanatori, yaitu penelitian yang bertujuan menganalisis hubungan-hubungan antara satu variabel dengan variabel lain atau bagaimana suatu mempengaruhi variabel lain. Penelitian ini mengambil populasi data tamu yang peneliti sebarkan kuesionernya selama 5 bulan terakhir yaitu jumlah atau dari periode bulan Agustus -Desember. Jumlah populasi pada penelitian ini berdasarkan data yang diperoleh peneliti adalah 7.954 pelanggan dengan ukuran Sample 381 memakai rumus Slovin.
Peningkatan Kompetensi Pekerja Pariwisata di Desa Wisata Pagerharjo, Kabupaten Kulonprogo, Yogyakarta I Gusti Agung Wahyu Adrian; Mohamad Ridwan; Reggy Renaldy; Linandar Tanuwijaya; Edwin Adriansyah; Dendy Sundayana
Barista : Jurnal Kajian Bahasa dan Pariwisata Vol. 9 No. 1 (2022): Juni
Publisher : Unit Bahasa, Politeknik Pariwisata NHI Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34013/barista.v9i01.754

Abstract

Pengembangan super prioritas 2019 menjadi 5 kawasan Destinasi dan kawasan Borobudur masih dalam prioritas untuk dikembangkan. Arahan pengembangan Kawasan Destinasi super prioritas yang dicanangkan oleh Pemerintah salah satunya yaitu bagaimana penigkatan kompetensi SDM Pariwisata yang berdaya saing. Hal tersebut didasari dari berbagai kajian Nasional yang melibatkan banyak pakar bahwa titik lemah perkembangan Pariwisata di Indonesia yaitu SDM. Pada Global Talent Competitiveness Indeks (GTCI) 2018 yang dikeluarkan oleh INSEAD Indonesia berada diperingkat 77 dari 144 Negara. Penelitian ini dilakukan guna dapat peningkatan Kompetensi para pekerja Pariwisata sesuai dengan kebutuhan Industri Pariwisata yang ada dan siap berdaya saing secara Nasional maupun Internasional. Arah pengembangan Desa Wisata Pagerharjo adalah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Visi desa wisata memiliki peranyangstrategissebagaibingkaiyang mempersatukanlangkah semua pemangku kepentingan yang terlibat untuk berkolaborasi, bersinergi dalam mengelola desa wisata. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan Metode Penelitian Kualitatif Deskriptif dengan mewawancarai berbagai pemangku kepentingan kunci dalam peningkatan Kompetensi para pekerjanya. Pada penelitian ini para pekerja Pariwisata umumnya masih sangat jauh dari kata kesiapan secara kompetensi bidang pekerjaannya.
The Impact Of Digital Promotion Development On Tourist Visitation Levels In Pandanrejo Village, Purworejo District, Indonesia Tanuwijaya, Linandar; Dendy Sundayana; I Gusti Agung Wahyu Adrian; Edwin Adriansyah; Mohamad Ridwan
Barista : Jurnal Kajian Bahasa dan Pariwisata Vol. 12 No. 01 (2025): June
Publisher : Unit Bahasa, Politeknik Pariwisata NHI Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34013/barista.v12i01.2225

Abstract

This study analyzes the impact of digital promotion development on tourist visitation rates in Pandanrejo Tourism Village, Purworejo Regency, by linking upstream indicators (digital activities and findings) to downstream indicators (verified visits). The empirical background shows a “surge–plateau–correction” pattern in visitation data: the annual total rose drastically from 1,661 (2020) to 8,067 (2021), remained relatively stable at 8,094 (2022), and then corrected to 4,672 (2023); monthly dynamics were prominent in March 2023 (1,766) and November 2023 (716), indicating a dependence on moments/events as the main driver. Conceptually, the study positions digital promotion (social media, SEO/local search, online reviews, UGC, and OTA channels) as a stimulus that works through the mediators of destination image, trust, and visit intention before it manifests into visits. . The proposed methodology is a mixed-methods explanatory sequential: (i) quantitative quasi-experimental through Interrupted Time Series (ITS) and multi-period Difference-in-Differences (DiD) (with similar comparison villages), as well as transfer function/ARIMAX to include digital indicators as leading indicators; (ii) PLS-SEM survey to test the image–trust–intention→visit mechanism path.  Descriptive results indicate that the 2021–2022 increase is in line with the possible activation of digital promotions, while the 2023 correction suggests a weakening of upstream drivers and/or the influence of external factors (access, weather, event calendar). Practical implications include orchestrating a content calendar 6–8 weeks before the “anchor moment” (e.g., March/November), strengthening Google Business Profile (photos, FAQs, booking links), activating curated UGC, and measurement by design with upstream–downstream KPIs (reach/engagement/CTR/sentiment → tickets/parking, activity participation, homestay occupancy) and cost per visit. The study’s contribution lies in operationalizing a causal measurement framework in the context of tourism villages, which has been underrepresented.  Key limitations, the lack of integration of digital-to-visit data and the absence of verified comparators are set as further agendas to ensure causal attribution, assess heterogeneity of impact across segments, and optimize promotional cost efficiency.