Pengelolaan sumber daya pesisir dan laut yang berkelanjutan harus didukung oleh perencanaan yang matang, terutama dalam mendefinisikan permasalahan yang berkaitan dengan sumber daya pesisir dan laut di wilayah perbatasan Indonesia dan Timor Leste. Urgensinya terletak pada identifikasi tantangan pengelolaan lintas batas sebagai dasar untuk menetapkan strategi pengelolaan sumber daya pesisir dan laut yang terintegrasi di wilayah perbatasan Indonesia dan Timor Leste. Tujuan dari penelitian ini adalah: 1) mengkaji faktor-faktor penting konektivitas pengelolaan sumber daya pesisir dan laut dan 2) mengidentifikasi indikator penting terkait isu lintas batas pengelolaan sumber daya pesisir dan laut di wilayah perbatasan Indonesia dan Timor Leste. Penelitian dilaksanakan di Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur selama 4 bulan (September-Desember 2022). Pengumpulan data dilakukan dengan metode studi literatur, wawancara, FGD (Focuss Group Disccusion) dan observasi. Data yang dikumpulkan meliputi aspek biofisik, sosial budaya, ekonomi dan kelembagaan. Analisis data indikator penting terkait isu lintas batas menggunakan bantuan perangkat lunak MICMAC (Matrix of Crossed Impact Multiplications Applied to a Classification). Hasil penelitian menekankan perlunya penguatan tata kelola lintas batas, harmonisasi regulasi, serta peningkatan partisipasi masyrakat guna mendukung keberlanjutan dan manfaat ekonomi serta Mencegah eksploitasi sumber daya secara berlebihan. Title: Identification of Transboundary Issues in Coastal and Marine Resources Management in Belu District, Indonesia and Timor Leste Border Area Sustainable management of coastal and marine resources must be supported by careful planning, expecially in defining issues related to coastal and marine resources in the border area of Indonesia and Timor Leste. In this contex, it is important to identify transboundary management challenges as a basis for establishing integrated coastal and marine resources management strategies in the border area of Indonesia and Timor Leste. The objectives of this st udy are: 1) to review important factors of coastal and marine resource management connectivity and 2) to identify important indicators related to transboundary issues of coastal and marine resources management in the border area of Indonesia and Timor Leste. The research was conducted in Belu Regency, East Nusa Tenggara for 4 months (September-Desember 2022). Data collection was conducted using literature studies, interviews, FGDs and observations. The data collected included biophysical, socio-cultural, economic and institusional aspects. Data analysis of important indicators related to cross-border issues used MICMAC (Matrix of Crossed Impact Multiplications Applied to a Classification) software. The result emphazise the need to strengthen transboundary governance, harmonize regulations, and increase community participation in order to support sustainability and economic benefit and to prevent to -over exploitation of resources.