Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PARAMETER PERTUMBUHAN, MORTALITAS, LAJU EKSPLOITASI DAN POLA REKRUTMEN IKAN LAYANG (Decapterus russelli) DI PERAIRAN SELAT OMBAI Rehatta, Beatrix Maureen; Merryanto, Yohanes; Anakotta, Anthoinette Rosaline Fransisca; Ninef, Jotham Siprianus Rehabiam
BAWAL Widya Riset Perikanan Tangkap Vol 16, No 2 (2024): AGUSTUS 2024
Publisher : Politeknik Kelautan dan Perikanan Sorong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/bawal.16.2.2024.55-63

Abstract

Parameter mortalitas serta laju eksploitasi merupakan aspek krusial pada penilaian stok ikan yang dibutuhkan untuk pengelolaan sumber daya berkelanjutan. Informasi mengenai parameter mortalitas serta tingkat eksploitasi ikan layang (Decapterus russelli) di Selat Ombai perlu dilakukan untuk mengetahui sejauh mana tingkat pemenfaatannya.. Penelitian dilakukan pada periode Oktober 2018-Juni 2019 dengan mengukur serta mengamati ikan layang yang tertangkap dan didaratkan di lokasi pendaratan ikan di Kabupaten Belu, Indonesia dan Distric Bobonaro, Timor Leste. Analsia data menggunakan software FiSAT dari FAO-ICLARM Stock Assessment Tools. Hasil penelitian menemukan rentang panjang total (TL) ikan layang di perairan ini adalah 122,0 – 285,0 mm serta panjang rata-rata 179,5 mm. Rentang bobot ikan berkisar antara 26,0 – 207,8 gr. Laju mortalitas total (Z) 1.991/tahun, laju mortalitas alami (M) 0.629/tahun dan laju mortalitas penangkapan ikan (F) 1.362/tahun. Diperoleh tingkat eksploitasi (E) mencapai 0,684 dan berada di atas tingkat pemanfaatan berkelanjutan (E > 0,5), menunjukkan bahwa ikan layang di Selat Ombai telah dieksploitasi secara berlebihan. Pendekatan pengelolaan dengan azas kehati-hatian perlu dilakukan agar pemanfaatan sumberdaya dapat lebih rasional sehingga sumberdaya ikan layang di perairan ini dapat lestari.
Kelimpahan, Pola Distribusi Dan Keanekaragaman Echinodermata Di Ekosistem Lamun Pantai Namoanak Tablolong Batubao, Kecamatan Kupang Barat, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur Merryanto, Yohanes; Ginzel, Fanny Iriany; Daud, Yanti
Jurnal Kelautan Tropis Vol 27, No 3 (2024): JURNAL KELAUTAN TROPIS
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jkt.v27i3.24250

Abstract

Echinodermata is one of the associated biota that has an important role in seagrass ecosystems. If one of the 5 classes of the Echinodermata Phylum experiences physical, chemical, biological and anthropogenic impacts or pressures, then the population and environmental equilibrium becomes unbalanced. It is known that seagrass and Echinodermata ecosystems have a very beneficial reciprocal relationship. Namoanak Tablolong-Batubao Beach in West Kupang Sub-district, Kupang Regency is one of the coastal areas located on the western tip of Timor Island that has a multi-species seagrass ecosystem (6-7 species), which is inhabited by various biota. Information on the abundance, distribution patterns and diversity of Echinodermata in seagrass ecosystems on these beaches already exists, but the current conditions with the presence of various impacts such as tropical cyclones, land clearing for seaweed cultivation and high community activities are still very minimal. The purpose of this study was to analyze the abundance, distribution pattern and diversity of Echinodermata in seagrass ecosystem of Namoanak Tablolong-Batubao beach, West Kupang District, Kupang Regency. The sampling method used line transect and quadrat. The results showed that the Echinodermata Filum found included Astreoidea Class with 3 families and 3 species, Echinoidea Class with 5 families and 11 species, and Holothuroidea Class with 2 families and 4 species. The highest species abundance of the Echinodermata phylum is Protoreaste nodosus (Asteroidea) at Station 1-2 and Diadema setosum (Echinoidea) at Station 3-4. The distribution pattern at the four stations is categorized as uniform distribution. The diversity index value of the Echinodermata Filum at each station has moderate diversity. Echinodermata merupakan salah satu biota asosiasi yang mempunyai peran penting dalam ekosistem lamun. Apabila salah satu dari 5 kelas Filum Echinodermata mengalami dampak atau tekanan baik fisik, kimia, biologi dan antropogeneik, maka kesetimbangan populasi dan lingkungan menjadi tidak setimbang. Diketahui bahwa ekosistem lamun dan Echinodermata memiliki hubungan timbal balik yang sangat menuntungkan. Pantai Namoanak Tablolong-Batubao di Kecamatan Kupang Barat Kabupaten Kupang merupakan salah satu wilayah pesiisir pantai yang terletak di ujung barat Pulau Timor yang memiliki ekosistem lamun multispesies (6-7 spesies), dimana dihuni oleh berbagai biota. Informasi tentang kelimpahan, pola distribusi dan keanekaragaman Echinodermata di ekosistem lamun pada pantai tersebut sudah ada, namun kondisi saat ini dengan hadirnya berbagai dampak seperti siklon tropis, pembukaan lahan untuk budidaya rumput laut dan aktivitas masyarakat yang tinggi masih sangat minim. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis kelimpahan, pola sebaran dan keanekaragaman Echinodermata di ekosistem lamun pantai Namoanak Tablolong-Batubao, Kecamatan Kupang Barat, Kabupaten Kupang. Metode pengambilan sampel menggunakan transek garis dan kuadrat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Filum Echinodermata yang ditemukan antara lain Kelas Astreoidea ada 3 famili dan 3 spesies, Kelas Echinoidea sebanyak 5 famili dan 11 spesies, dan Kelas Holothuroidea sebanyak 2 famili dan 4 spesies. Kelimpahan jenis tertinggi Filum Echinodermata adalah Protoreaste nodosus (Asteroidea) pada Stasiun 1-2 dan Diadema setosum (Echinoidea) di Stasiun 3-4. Pola sebaran pada keempat stasiun dikategori sebagai sebaran seragam. Nilai indeks keanekaramagan Filum Echinodermata di setiap stasiun memiliki keanekaragaman sedang.