Listyaningsih .
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

MODEL PEMBELAJARAN TERPADU TIPE WEBBED DAN HASIL BELAJAR SISWA Listyaningsih,
Pendidikan Dasar Vol 12, No 1 (2012)
Publisher : Pendidikan Dasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract: Webbed typed integrated learning model focuses on giving students more opportunity to get involved in the teaching and learning process. This enables the students to easily receive, memorize, and produce the things they have learned. The findings reveal that 1) teachers have better ability to make lesson plans; 2) those who join web typed model show better activities; 3) there are positive student responce and 4) better learning results. The average results of those who joined web-typrd are 8.2963, 7.8148 and 8.6667 for PKN, IPS and Indonesian successively, whereas those who joined the monolitic got 6.5926, 6.2963 and 7.7037 successively for the same subjects. Abstrak; Model pembelajaran terpadu tipe Webbed berfokus pada bagaimana memberikan siswa lebih banyak kesempatan untuk terlibat dalamproses mengajar dan belajar. Hal ini memungkinkan siswa untuk mudah menerima, menghafal, dan menghasilkan hal-hal yang telah mereka pelajari. Temuan menunjukkan bahwa 1) guru memiliki kemampuan lebih baik untuk membuat rencana pelajaran; 2) mereka yang bergabung dalam model pembelajaran tipe  Web menunjukkan kegiatanyang lebih baik; 3) ada tanggapan positif  dari siswa dan 4) hasil belajar yang lebih baik. Hasil rata-rata dari mereka yang bergabung model pembelajaran  tipe web adalah 8,2963, 7,8148dan 8,6667 untukPKN, IPS dan Bahasa Indonesia berturut-turut, sedangkan mereka yang bergabung monolitic mendapat 6,5926, 6,2963dan 7,7037 berturut-turutuntuk subjek yang sama.
Model Pembelajaran Terpadu Pada Mata Pelajaran PKN, IPS, Dan Bahasa Indonesia Dengan Tipe Webbed (Suatu Kajian untuk Mewujudkan Pembelajaran Bermakna Pada Siswa Kelas V Sekolah Dasar) Listyaningsih,
Pendidikan Sekolah Dasar Vol 6, No 1 (2010)
Publisher : Pendidikan Sekolah Dasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

In primary school especially for the first grade, second and third the type webbed integrated learning are very appropriate to be applied. Because  for the students in that level still examine all the things in a holistics. The separated learning will cause the students undeveloped their holistic thinking. But it is possible to apply this model for the forth, fifth, and sixth grade because school teachers mean class teachers. the type webbed integrated learning, the teaching process will be more meaningful because students are not only master the lesson’s concepts but also reveal their ideas, critical thinking, creative, solve a problem even take a decision. That’s why through this the type webbed integrated learning, in the teaching process is expected that the students can get some experiences, as in cognitive aspect, affective also psychomotor. So, the teaching will be more meaningful
PENGUATAN FUNGSI EDUKASI PKK: PENDIDIKAN GENDER UNTUK MEMBANGUN KEHIDUPAN DEMOKRATIS Jatiningsih, Oksiana; ., Listyaningsih; Andayani, Anik
Jurnal Cakrawala Pendidikan CAKRAWALA PENDIDIKAN FEBRUARI 2014, TH. XXXIII, NO. 1
Publisher : LPMPP Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (77.881 KB) | DOI: 10.21831/cp.v1i1.1866

Abstract

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan rancangan dan perangkat pendidikan gender yang dapat diterapkan melalui Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK). Kegiatan yang dilakukan pada penelitian tahap pertama adalah melakukan need asessment untuk memahami kondisi awal PKK di lokasi penelitian. Penelitian ini dilakukan di PKK Kecamatan Bandar Kedungmulyo Jombang. Berdasarkan Focus Group Discussion yang melibatkan Camat, penggerak PKK di tingkat kecamatan dan desa, terungkap bahwa PKK masih cenderung berfungsi menguatkan ideologi patriarkhi yang menempatkan perempuan pada fungsi-fungsi domestik. Dua kegiatan yang selalu direncanakan dalam program-programnya adalah arisan dan simpan pinjam, sementara kegiatan PKK yang terkait dengan fungsi edukasi PKK belum terencana dengan baik. Melalui penelitian pengembangan ini, fungsi edukasi PKK dirancang untuk dapat dikembangkan sebagai wahana pendidikan gender. Ibu-ibu yang melek gender ini pada gilirannya dapat menjadi agen sosialisasi gender yang egalitarian bagi anak-anaknya untuk mencapai keadilan gender menuju kehidupan yang demokratis. Kata Kunci: PKK, pendidikan gender, demokrasi