Aristo Kurniawan Sio
Fakultas Pertanian, Universitas Timor, Kefamenanu, Indonesia

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Perbandingan Penggunaan Dua Jenis Ransum terhadap Pertambahan Bobot Badan Harian (PBBH), Konsumsi Ransum dan Konversi Ransum Ayam Broiler Aristo Kurniawan Sio; Oktovianus Rafael Nahak; Agustinus Agung Dethan
JAS Vol 1 No 1 (2016): Journal of Animal Science (JAS) - January 2016
Publisher : Program Studi Peternakan, Fakultas Pertanian, Universitas Timor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32938/ja.v1i01.28

Abstract

Penelitian ini bertujuan membandingkan kualitas ransum yang dibuat sendiri dengan ransum konvensional terhadap penampilan (PBBH ), konsumsi ransum, dan konversi ransum ayam broiler, dilaksanakan di kandang peternakan, Fakultas Pertanian Universitas Timor, Kabupaten Timor Tengah Utara selama 1 (satu) bulan lebih berlangsung dari tanggal 17 Februari sampai dengan 24 Maret 2015. Masing-masing ransum di berikan pada ayam Broiler dari umur 0-35 hari atau 5 minggu dengan melihat penampilan ayam broiler dan PBBH. Jumlah ayam broiler yang digunakan sebanyak 80 ekor. Hasil penelitian menunjukkan perlakuan ransum buatan memberikan pengaruh yang lebih baik terhadap pertambahan bobot badan, konsumsi dan konversi ransum. Bobot badan akhir umur 35 hari pada perlakuan ransum buatan dengan rataan pada kisaran 184,58-223,15 gram/ekor; dengan rata- rata akhir 205,39 gram/ekor lebih tinggi dibandingkan pada perlakuan ransum konvensional yang menghasilkan kisaran rataan 181,88-209,91 gram/ekor; dengan rata-rata 194,62 gram/ekor. Konsumsi ransum selama 35 hari pada perlakuan ransum buatan pada kisaran rataan 629,39-658,78 gram/ekor, dengan rata-rata 640,43 gram/ekor, lebih rendah dibandingkan pada perlakuan ransum konvensional yang menghasilkan rataan 695,15-728,48, dengan rata-rata 713,81 gram/ekor. Konversi ransum pada perlakuan ransum buatan berada pada kisaran ratan 2,81-3,48 gram/ekor, dengan rata- rata konversi ransum 3,12 gram, lebih baik dibandingkan pada perlakuan ransum konvensional yang menghasilkan kisaraan rataan 3,08-3,88 gram/ekor, dengan rata-rata konversi 3,67 gram. ©2016 dipublikasikan oleh JAS.
Quality Organoleptic Se’i Beef Given Schleichera oleosa Bark Extract on Different Volums Aristo Kurniawan Sio; Irma Isnafiah Arief; Tuti Suryati
Journal of Tropical Animal Science and Technology Vol 4 No 2 (2022): Journal of Tropical Animal Science and Technology
Publisher : Animal Husbandry Study Program, Faculty of Agriculture, Timor University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32938/jtast.v4i2.2481

Abstract

This study aims to determine the organoleptic quality of beef Se’i which was given Schleichera oleosa bark extract at different levels. Se’i beef was processed by adding 0 mL of Schleichera oleosa bark extract (without the addition of extract), 20 mL, 30 mL and 40 mL, then the beef Se’i was smoked in a smoker house for ± 1 hour at a temperature of 80-90˚C. Se’i beef was then tested by 30 semi-trained panelists who were panelists who often consumed beef Se’i. The variables observed in this study included color, aroma, texture and taste of beef Se’i. The data obtained were analyzed statistically with a nonparametric alternative test, namely Kruskal Wallis. If the Kruskal Wallis test showed a significant difference (p<0.05), then it was continued with the Post Hoc Test using the Mann Whitney test. Panelists responded to the color of beef Se’i best in the addition of 30 mL of Schleichera oleosa bark extract with an average value of 4.37. Beef Se’i with the addition of Schleichera oleosa bark extract produces a reddish color compared to Se’i without the addition of Schleichera oleosa bark extract which has a more blackish color. The best beef Se’i aroma was shown in the addition of 40 mL of Schleichera oleosa bark extract at 5.30 followed by the addition of 30 mL and 20 mL of extract. 30 mL of Schleichera oleosa bark extract provides a distinctive taste that is favored by panelists. The best taste of beef Se’i in the addition of 30 mL of Schleichera oleosa bark extract was 4,70 followed by the addition of 20 mL of Schleichera oleosa bark extract, which had a second average of 4.50 and 40 mL, which was 4.16. Meanwhile, the lowest mean value was in the treatment without the addition of Schleichera oleosa bark extract, which was 4.00. Panelists assessed the best texture of beef Se’i produced in the addition of 30 mL of Schleichera oleosa bark extract, which was 5.26. Se’i beef with the addition of 40 mL of Schleichera oleosa bark extract had a second average of 5.23 and 20 mL, which was 4.50. Meanwhile, beef Se’i without the addition of Schleichera oleosa bark extract had the lowest average of 4.06.
PENYULUHAN PEMBUATAN SILASE SEBAGAI PAKAN TERNAK SAPI POTONG DI DESA FATUNENO KECAMATAN MIOMAFFO BARAT KABUPATEN TIMOR TENGAH UTARA Josua Sahala; Aristo Kurniawan Sio; Marselinus Banu; Wolfhardus Vinansius Feka; Yuliana Kolo; Adelya I. Manalu
AMALIAH: JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT Vol. 6 No. 2 (2022): Amaliah: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : LP2M UMN AL WASHLIYAH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32696/ajpkm.v6i2.1648

Abstract

Silase merupakan salah satu teknologi hijauan pakan ternak yang diawetkan secara fermentasi dengan cara disimpan mengunakan ember (silo) secara anaerob menjadi salah satu langkah dalam mengatasi kebutuhan pakan hijaun saat musim kering. Metode yang dilakukan mulai dari wawancara beserta pemberian penyuluhan, pelatihan dan praktek pembuatan silase. Kegiatan dilaksanakan di Desa Fatuneno Kecamatan Miomaffo Barat Kabupaten Timor Tengah Utara. Mitra yang menjadi peserta kegaitan ini adalah siswa, guru dan peternak yang berjumlah 30 orang. Hasil yang diperoleh dari kegiatan ini adalah produk silase sebagai pakan ternak sapi potong. Kegiatan ini telah meningkatkan pemahaman mitra tentang pembuatan pakan ternak sapi potong berbentuk silase, baik teori maupun praktik. Kesimpulan dari kegiatan ini memberikan edukasi mengenai pembuatan silase yang berjalan dengan baik dan lancar serta antusias yang tinggi dari peserta saat mempraktekkan pelatihan dalam mengikuti kegiatan ini.
Performan Reproduksi Ternak Babi Di Kecamatan Noemuti dan Noemuti Timur Kabupaten Timor Tengah Utara wolfhardus vinansius Feka; marselinus banu; aristo kurniawan sio
Jurnal Agriovet Vol. 5 No. 2 (2023): JURNAL AGRIOVET
Publisher : LPPM UNIVERSITAS KAHURIPAN KEDIRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51158/agriovet.v5i2.866

Abstract

Performans reproduksi ternak babi yang dilakukan di Kecamatan Noemuti dan Kecamatan Noemuti Timur bertujuan untuk mengkaji dan menggali pemahaman masyarakat tentang penampilan reproduksi ternak babi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah survey dengan wawancara langsung terhadap 80 responden 40 responden mewakili kecamatan serta pengamatan secara langsung di masyarakat peternak. Variable yang di lihat dalam penelitian ini adalah performans reproduksi ( sex ratio, interval beranak, litter size dan umur disapih ). Hasil penelitian menggambarkan bahwa kinerja reproduksi ternak babi di Kecamatan Noemuti dan Noemuti Timur Kabupaten TTU masih rendah. Kurangnya pemahaman dan kontrol peternak menjadi salah satu faktor penyebab ketidaktahuan akan sex ratio 42,5% dan 69%, serta perbandiangan 1:1 (57,5% dan 31%). Rataan interval beranak juga demikian berkisar antara 6-9 bulan dan 9-12 bulan dengan litter size rata-rata 7,4 ekor perkelahiran serta umur di sapih ternak babi 2-3 bulan dan 3-4 bulan. Kata kunci : ternak babi, performans reproduksi, litter size, interval beranak.
Performan Reproduksi Ternak Babi Di Kecamatan Noemuti dan Noemuti Timur Kabupaten Timor Tengah Utara wolfhardus vinansius Feka; marselinus banu; aristo kurniawan sio
Jurnal Agriovet Vol. 5 No. 2 (2023): JURNAL AGRIOVET
Publisher : LPPM UNIVERSITAS KAHURIPAN KEDIRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51158/agriovet.v5i2.866

Abstract

Performans reproduksi ternak babi yang dilakukan di Kecamatan Noemuti dan Kecamatan Noemuti Timur bertujuan untuk mengkaji dan menggali pemahaman masyarakat tentang penampilan reproduksi ternak babi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah survey dengan wawancara langsung terhadap 80 responden 40 responden mewakili kecamatan serta pengamatan secara langsung di masyarakat peternak. Variable yang di lihat dalam penelitian ini adalah performans reproduksi ( sex ratio, interval beranak, litter size dan umur disapih ). Hasil penelitian menggambarkan bahwa kinerja reproduksi ternak babi di Kecamatan Noemuti dan Noemuti Timur Kabupaten TTU masih rendah. Kurangnya pemahaman dan kontrol peternak menjadi salah satu faktor penyebab ketidaktahuan akan sex ratio 42,5% dan 69%, serta perbandiangan 1:1 (57,5% dan 31%). Rataan interval beranak juga demikian berkisar antara 6-9 bulan dan 9-12 bulan dengan litter size rata-rata 7,4 ekor perkelahiran serta umur di sapih ternak babi 2-3 bulan dan 3-4 bulan. Kata kunci : ternak babi, performans reproduksi, litter size, interval beranak.