Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

MAKNA KOMPETENSI EMOSI BAGI MANAJER DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN Andi Nasrawati Hamid
Publikasi Pendidikan Vol 6, No 2 (2016)
Publisher : Prodi PGSD FIP UNM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (237.013 KB) | DOI: 10.26858/publikan.v6i2.1903

Abstract

Penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi ini bertujuan untuk memahami makna kompetensi emosi bagi manajer dalam melakukan proses pengambilan keputusan di ruang lingkup organisasi. Keterlibatan emosi tidak dapat dihindari ketika individu menghadapi kondisi pengambilan keputusan, oleh karena itu dibutuhkan keterampilan yang berbasis potensi emosi dan berdampak pada pencapaian kinerja yang tinggi. Penelitian ini menggunakan teknik wawancara yang mendalam untuk mengumpulkan data dari responden. Pengumpulan responden dengan menggunakan teknik ”snow-ball” dan pemilihan responden menggunakan purposive sampling. Penelitian kualitatif fenomenologi ini terdiri dari empat proses yang dilalui yaitu epoche, phenomenological reduction, imaginative variation, dan synthesis of meaning. Proses analisis dan interpretasi data meliputi: bracketing, horizonalizing, meaning units untuk mendapatkan deskripsi tekstural; imaginative variation untuk mendapatkan deskripsi struktural; dan memadukan deskripsi tekstural dan struktural menjadi suatu makna yang universal dan mewakili responden secara keseluruhan. Validitas hasil penelitian dengan menggunakan intersubjective validity. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengalaman emosi merupakan sejumlah perasaan yang telah dialami manager dalam mengambil keputusan. Emosi yang dialami berupa: senang, kecewa, marah, dan cemas, yang ditimbulkan oleh adanya intervensi lingkungan, kondisi yang pasti dan ketidakpastian, serta terbatasnya kemampuan dalam menghadapi masalah dan adanya masalah pribadi yang dihadapi oleh manager. Sejumlah perasaan ini dimaknai sebagai sumber motivasi ataupun sebagai sumber stressor yang akan mempengaruhi cara atau strategi manager dalam mengambil keputusan. Kompetensi emosi menjadi sumber strategi manager dalam mengelolah emosi ketika melakukan proses pengambilan keputusan. Adapun bentuk kompetensi emosi manager dalam melakukan proses pengambilan keputusan yaitu: memahami emosi diri, mengendalikan emosi, memiliki motivasi, berempati, memiliki keterampilan sosial.Keyword: Pengalaman emosi, kompetensi emosi, manager, pengambilan keputusan 
Pelatihan Mindfulness untuk Meningkatkan Regulasi Emosi Masyarakat Pasca Gempa Lukman Lukman; Perdana Kusuma; M. Ahkam Alwi; Andi Nasrawati Hamid
PENGABDI PENGABDI : VOL. 3, NO. 1 (2022)
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/pengabdi.v3i1.33904

Abstract

Abstrak. Kondisi emosi masyarakat korban pasca gempa Majene Sulawesi Barat belum normal, gejala-gejala trauma emosional yang dialami diantaranya cemas, ketakutan, iritasi, gangguan tidur, kesulitan untuk berpikir dan mengambil keputusan. Tujuan pelatihan ini adalah membantu masyarakat korban pasca gempa untuk mengelola, dan memodulasi emosi yang mereka alami dengan mengenalkan salah satu strategi regulasi emosi melalui pelatihan mindfulness. Hasil kegiatan ini adalah peserta mendapatkan pengetahuan dan pemahaman regulasi emosi sehingga peserta dapat merasakan pengalaman subjektif, mengelola respon fisiologik dan perilaku yang berhubungan dengan emosi lebih baik. Regulasi emosi merupakan kemampuan untuk menanggapi suatu tuntutan pengalaman dengan berbagai emosi dalam suatu cara yang bersifat spontan, termasuk kemampuan untuk menunda reaksi spontan yang diperlukan untuk menciptakan emosi positif korban gempa. Kata Kunci: regulasi emosi, pelatihan mindfulness, masyarakat korban pasca gempa
HUBUNGAN REGULASI EMOSI DENGAN BULLYING PADA SISWA KELAS XII SMA NEGERI 2 MAKASSAR Novadri Prasetio; Muh Daud; Andi Nasrawati Hamid
JIVA : Journal of Behavior and Mental Health Vol 2, No 1 (2021)
Publisher : Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30984/jiva.v2i1.1527

Abstract

ABSTRACTBullying is a negative behavior that many students do. This behavior occurs a lot in the school environment carried out by senior students against juniors. The individual's ability to control emotions is low causing behavioral disturbances, so they choose to do bullying behavior. One of the factors that influence bullying behavior is emotion regulation. This study aims to determine the relationship between emotional regulation and bullying in class XII students at SMA Negeri 2 Makassar. Respondents in this study were 202 students using a simple random sampling technique. This study uses a quantitative approach with data analysis techniques Spearman rank correlation and t-test. The study used a bullying scale and an emotion regulation scale. The results showed there was a significant relationship between emotion regulation and bullying (p=0.001, r=-0.230). Its means that the higher the emotional regulation, the lower the bullying in class XII students at SMA Negeri 2 Makassar and there are differences in bullying behavior based on gender. The implication of this research for students is that they need to improve their ability to regulate emotions to avoid bullying or other negative behavior.Keywords: Emotion Regulation, Bullying, Students. ABSTRAKBullying merupakan perilaku negatif yang banyak dilakukan siswa. Perilaku ini banyak terjadi di lingkungan sekolah yang dilakukan oleh siswa senior terhadap junior. Kemampuan individu dalam mengontrol emosi yang rendah menyebabkan gangguan perilaku, sehingga memilih melakukan perilaku bullying. Salah satu faktor yang memengaruhi perilaku bullying yaitu regulasi emosi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan regulasi emosi dengan bullying pada siswa kelas XII di SMA Negeri 2 Makassar. Responden dalam penelitian ini adalah 202 siswa dengan menggunakan teknik simple random sampling. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan teknik analisis data spearman rank correlation dan t-test. Penelitian menggunakan skala bullying dan skala regulasi emosi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara regulasi emosi dengan bullying (p=0,001, r=-0,230). Artinya semakin tinggi regulasi emosi maka semakin rendah bullying pada siswa kelas XII di SMA Negeri 2 Makassar dan terdapat perbedaan perilaku bullying berdasarkan jenis kelamin. Implikasi penelitian ini bagi siswa yaitu perlu lebih meningkatkan kemampuan dalam meregulasi emosi sehingga terhindar dari perilaku bullying atau perilaku negatif lainnya.Kata Kunci: Regulasi Emosi, Bullying, Siswa.