Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR ILMU BAHAN BANGUNAN SISWA KELAS X SMK NEGERI 2 BINJAI Lubis, Asri; puspita, novi yanti
TABULARASA Vol 10, No 1 (2013): JURNAL TABULARASA
Publisher : TABULARASA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

PEMBERIAN TUGAS DAN RESITASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MENGGAMBAR TEKNIK DASAR PADA SISWA SMK NEGERI 1 MERDEKA BERASTAGI S, Natalia Barutu; Lubis, Asri
TABULARASA Vol 10, No 2 (2013): JURNAL TABULARASA
Publisher : TABULARASA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study aims to improve the activity and learning outcomes Drawing Basic Technique class X at SMK Negeri 1 Merdeka Berastagi by applying Method Task Giving and recitation. The subjects were students of class X Architecture Engineering Skills program SMK Negeri 1 Berastagi Independent School Year 2012/2013 the number of students as many as 34 people, is a descriptive research method that aims to determine the average student learning outcomes at the time of the study conducted. Average student learning outcomes after the implementation of the method of administration tasks and recitation are increased, which from the first cycle the average value of student learning outcomes 72 increased to 85. So the increase in learning outcomes are achieved is 18.05%. From the results of research which aparted we get conclusion that activities dan result of learning increase with implemetation of the method of administration tasks and recitation.
IDENTIFIKASI RENDAHNYA MINAT MASYARAKAT MENGGUNAKAN JEMBATAN PENYEBERANGAN DENGAN METODE FAULT TREE ANALYSIS Wijaya, Kinanti; Lubis, Asri; Sari, Ruri Aditya
JURNAL PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN Vol 17, No 1 (2015): April 2015
Publisher : FT Unimed

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak : Jembatan penyeberangan berfungsi untuk mengurangi serta menghindari konflik antara pejalan kaki dan kendaraan, namun pemanfaatannya masih sangat rendah. Hal ini menyatakan bahwa keselamatan bukan menjadi prioritas utama bagi masyarakat khususnya bagi pejalan kaki. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi rendahnya minat masyarakat menggunakan jembatan penyeberangan. Penelitian ini dijalankan dengan menyebarkan kuisioner kepada 163 responden pejalan kaki. Berdasarkan metode Fault Tree Analysis dengan mencari onformasi melaui wawancara berdasarkan kuesioner diperoleh enam faktor penyebab rendahnya minat pengguna jembatan penyeberangan yaitu kenyamanan (10%), keselamatan (5%), kemudahan (22%), desain (3%), keamanan (52%) dan hambatan (8%). Adapun alasan tidak menggunakan jembatan penyeberangan yang paling banyak dinyatakan oleh responden adalah dari faktor keamanan, kemudahan dan kenyamanan. Alasan yang paling banyak dari faktor keamanan adalah karena keadaan jembatan yang gelap serta faktor kemudahan adalah karena jarak jembatan yang jauh dari tempat tujuan menyebabkan responden enggan menggunakan jembatan penyeberangan. Faktor kondisi anak tangga jembatan serta tidak terdapat penjaga keamanan di area jembatan juga menjadi penyebab lainnya. Sehingga perlu diupayakan untuk mengurangi penempatan iklan dan menambahkan lampu pada jembatan dan menata ulang posisi jembatan agar letaknya tidak terlalu jauh dari tujuan pengguna.Kata kunci : jembatan penyebrangan, Fault Tree Analysis
IDENTIFIKASI RENDAHNYA MINAT MASYARAKAT MENGGUNAKAN JEMBATAN PENYEBERANGAN DENGAN METODE FAULT TREE ANALYSIS Wijaya, Kinanti; Lubis, Asri; Sari, Ruri Aditya
JURNAL PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN Vol 17, No 1 (2015): April 2015
Publisher : FT Unimed

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak : Jembatan penyeberangan berfungsi untuk mengurangi serta menghindari konflik antara pejalan kaki dan kendaraan, namun pemanfaatannya masih sangat rendah. Hal ini menyatakan bahwa keselamatan bukan menjadi prioritas utama bagi masyarakat khususnya bagi pejalan kaki. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi rendahnya minat masyarakat menggunakan jembatan penyeberangan. Penelitian ini dijalankan dengan menyebarkan kuisioner kepada 163 responden pejalan kaki. Berdasarkan metode Fault Tree Analysis dengan mencari onformasi melaui wawancara berdasarkan kuesioner diperoleh enam faktor penyebab rendahnya minat pengguna jembatan penyeberangan yaitu kenyamanan (10%), keselamatan (5%), kemudahan (22%), desain (3%), keamanan (52%) dan hambatan (8%). Adapun alasan tidak menggunakan jembatan penyeberangan yang paling banyak dinyatakan oleh responden adalah dari faktor keamanan, kemudahan dan kenyamanan. Alasan yang paling banyak dari faktor keamanan adalah karena keadaan jembatan yang gelap serta faktor kemudahan adalah karena jarak jembatan yang jauh dari tempat tujuan menyebabkan responden enggan menggunakan jembatan penyeberangan. Faktor kondisi anak tangga jembatan serta tidak terdapat penjaga keamanan di area jembatan juga menjadi penyebab lainnya. Sehingga perlu diupayakan untuk mengurangi penempatan iklan dan menambahkan lampu pada jembatan dan menata ulang posisi jembatan agar letaknya tidak terlalu jauh dari tujuan pengguna.Kata kunci : jembatan penyebrangan, Fault Tree Analysis
Analisis Kesalahan Siswa Dalam Menyelesaikan Soal Kontekstual SPLTV Berdasarkan Teori Newman Lubis, Asri; Yuanita, Putri; Hutapea, Nahor Murani
Lattice Journal : Journal of Mathematics Education and Applied Vol. 5 No. 1 (2025): Juni 2025
Publisher : Universitas Islam Negeri Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30983/lattice.v5i1.9399

Abstract

This research investigates student errors in solving contextual problems involving Systems of Linear Equations in Three Variables (SPLTV) using Newman’s Error Analysis framework. The theory categorizes errors into five cognitive stages: reading, comprehension, transformation, process skills, and encoding. A qualitative descriptive method was applied, involving three 10th-grade vocational school students from different majors in Kampar Regency, selected based on varying ability levels. Data were collected through contextual written tests and interviews. Findings reveal that low-ability students made errors across all stages, medium-ability students primarily struggled with process skills and encoding, while high-ability students demonstrated minimal errors and systematic problem-solving. The highest error rates occurred in the reading and comprehension stages (33% each), followed by transformation, process skills, and encoding (22% each). These results highlight the crucial role of contextual understanding and mathematical modeling in SPLTV. The study recommends differentiated instruction and the integration of contextual problems to reduce errors and enhance students' mathematical thinking.   Penelitian ini mengkaji kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal kontekstual Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel (SPLTV) dengan menggunakan kerangka Analisis Kesalahan Newman. Teori ini mengelompokkan kesalahan ke dalam lima tahapan kognitif, yaitu membaca, memahami, transformasi, keterampilan proses, dan penulisan jawaban. Metode deskriptif kualitatif diterapkan dengan melibatkan tiga siswa kelas X dari jurusan berbeda di salah satu SMK di Kabupaten Kampar, yang dipilih berdasarkan tingkat kemampuan yang bervariasi. Pengumpulan data dilakukan melalui tes tertulis berbentuk soal kontekstual dan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa berkemampuan rendah melakukan kesalahan pada seluruh tahapan, siswa berkemampuan sedang terutama mengalami kesalahan pada tahap keterampilan proses dan penulisan jawaban, sedangkan siswa berkemampuan tinggi menunjukkan kesalahan minimal dan mampu menyelesaikan soal secara sistematis. Persentase kesalahan tertinggi terjadi pada tahap membaca dan memahami (masing-masing 33%), diikuti oleh tahap transformasi, keterampilan proses, dan penulisan jawaban (masing-masing 22%). Temuan ini menegaskan pentingnya pemahaman konteks dan kemampuan pemodelan matematis dalam menyelesaikan SPLTV. Penelitian ini merekomendasikan penerapan pembelajaran diferensiatif serta integrasi soal kontekstual untuk mengurangi kesalahan dan meningkatkan kemampuan berpikir matematis siswa
PENGARUH PEMBELAJARAN LANGSUNG TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATRIKS DAN SIKAP ILMIAH MAHASISWA PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN Sinaga, Enny Keristiana; Siregar, Syafiatun; Lubis, Asri
Educational Building: Jurnal Pendidikan Teknik Bangunan dan Sipil Vol. 3 No. 2 DESEMBER (2017): EDUCATIONAL BUILDING
Publisher : Jurusan Pendidikan Teknik Bangunan Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/eb.v3i2.8253

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan pemahaman konsep matriks dan sikap ilmiah antara mahasiswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran langsung dan model pembelajaran konvensional. Jenis penelitian ini penelitian eksperimen semu dengan rancangan Pretest-Posttest Control Group Design dengan mengambil populasi penelitian mahasiswa Program Studi Pendidikan teknik Bangunan semester 1  Universitas Negeri Medan tahun ajaran 2017/2018. Sampel diambil dengan cara total sampling. Data pemahaman konsep diukur dengan menggunakan tes pemahaman konsep matriks dan sikap ilmiah dengan menggunakan kuesioner. Data yang terkumpul dianalisis dengan menggunakan Manova. Berdasarkan hasil analisis data diperoleh simpulan sebagai berikut: 1) terdapat perbedaan pemahaman konsep matriks antara mahasiswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran langsung dan mahasiswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran konvensional, 2) terdapat perbedaan sikap antara mahasiswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran langsung dan mahasiswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran konvensional, 3) terdapat perbedaan pemahaman konsep matriks dan sikap ilmiah antara mahasiswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran langsung dan mahasiswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran konvensional Kata Kunci : konvensional, pemahaman konsep, pembelajaran langsung, sikap ilmiah  ABSTRACT This study aims to determine the differences in understanding the concept of matrix and scientific attitude between students who are taught by direct learning model and conventional learning model. This type of research is a quasi-experimental research with Pretest-Posttest Control Group Design design by taking research population of students of Building Engineering Education Study Program 1st semester of Medan State University of academic year 2017/2018. Samples were taken by total sampling. Data on concept comprehension is measured by using comprehension test of matrix concept and scientific attitude by using questionnaire. The collected data were analyzed using Manova. Based on the results of data analysis obtained conclusions as follows: 1) there is a difference understanding of matrix concepts between students who dibelajarkan with direct learning models and students who dibelajarkan with conventional learning model, 2) there is a difference in attitude between students who are taught by direct learning models and students who dibelajarkan with conventional learning model, 3) there is a difference understanding of matrix concept and scientific attitude between students who dibelajarkan with direct learning models and students who dibelajarkan with conventional learning model Keywords: conventional, conceptual understanding, direct learning, scientific attitude