Claim Missing Document
Check
Articles

Found 23 Documents
Search

ANALISIS PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN KEWIRAUSAHAAN Wijaya, Kinanti
PELANGI PENDIDIKAN Vol 22, No 1 (2015): JURNAL PELANGI PENDIDIKAN
Publisher : PELANGI PENDIDIKAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Pengembangan kewirausahaan  perguruan tinggi berbasis  kreativitas  dan  inovasi  dapat  memberikan  bekal  bagi  civitas akademika dalam  pengelolaan  pendidikan,  dalam  mempersiapkan standar nasional pendidikan tinggi. Salah satu alternatif model pembelajaran pendidikan kewirausahaan pada perguruan tinggi  dilakukan  dengan  mengembangkan Rumah Entrepreneur dan Koperasi. Peran rumah entrepreneur dan koperasi dimaksudkan  untuk  memberikan  media pembelajaran  bagi  mahasiswa  dalam  hal: (1) Menumbuhkan sikap  dan  perilaku  wirausaha (2) Memberikan  pengalaman  langsung  berinteraksi  dengan konsumen (3) Melakukan  survei  pasar  untuk  menentukan  jenis  produk  yang  dibutuhkan  konsumen,  dan lainnya. Dengan  melihat  profil jiwa  dan  perilaku wirausaha pada  lulusan  mahasiswa dapat  memberikan  gambaran  bagaimana  calon-calon kewirausahaan  akan  tumbuh  di Indonesia.  Berdasarkan hal tersebut, maka ada dua hal yang perlu dilakukan, yaitu: 1) Agar  proses  pembelajaran  di  institusi/lembaga  pendidikan  mampu  melahirkan  lulusan  yang memiliki  perilaku  wirausaha,  maka  perlu  dikembangkan  model  pembelajaran  yang  dapat menumbuhkan  sikap  dan  perilaku  wirausaha,  diantaranya  melalui  peningkatan  peran  mahasiswa dalam  mengembangkan  usaha dari rumah entrepreneur dan  koperasi, 2)  Upaya peningkatan  kualitas  hasil  pembelajaran  melalui  kegiatan pusat bisnis.   Kata kunci: Entrepreneurhip, Model pembelajaran, Koperasi, Rumah enterpreuner
MORPHOLOGY OF SPRAY DRIED RED PITAYA Sari, Ruri Aditya; Mohd. Hani, Norziah Mohd. Hani; Wijaya, Kinanti
JOURNAL OF INFORMATICS AND COMPUTER SCIENCE Vol 1, No 1 (2015): April 2015
Publisher : Ubudiyah Indonesia University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33143/jics.Vol1.Iss1.26

Abstract

Betacyanin pigments from red pitaya fruit (Hylocereus polyrhizus) could be an alternative source of natural red colourant for food application. The extraction of betacyanin pigment was extracted from the flesh of red pitaya fruits grown locally in Malaysia by using water as the extracting solvents. Spray-drying technique was also performed on the pigment extracts to increase the stability and shelf life of the pigment extracts obtained. Two types of maltodextrin with different DE’s (10 DE and 25 DE) and mixtures (10 DE + 25 DE) were used as coating agents in the spray drying technique to give a total soluble solid (TSS) ranging from 20 % - 30 %. The objective of this study was to investigate the effect of different types of maltodextrin on the morphology of pigment powder. The morphology of the red pitaya pigment powders produced at drying temperatures (200 ˚C) in the spray drying technique were characterized by using Scanning Electron Microscopy. The morphology of pigment powders upon storage (0 - 6 months) with the ascorbic acid (0.1 % and 1.0 % w/w, respectively) addition was also investigated. Maltodextrin 25 DE had smoother outer structures when compared to 10 DE. The SEM micrographs showed that 10 DE samples had more surface indentations and cracks in wall system. Keywords: pigment, red pitaya, spray dry, SEM
IDENTIFIKASI RENDAHNYA MINAT MASYARAKAT MENGGUNAKAN JEMBATAN PENYEBERANGAN DENGAN METODE FAULT TREE ANALYSIS Wijaya, Kinanti; Lubis, Asri; Sari, Ruri Aditya
JURNAL PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN Vol 17, No 1 (2015): April 2015
Publisher : FT Unimed

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak : Jembatan penyeberangan berfungsi untuk mengurangi serta menghindari konflik antara pejalan kaki dan kendaraan, namun pemanfaatannya masih sangat rendah. Hal ini menyatakan bahwa keselamatan bukan menjadi prioritas utama bagi masyarakat khususnya bagi pejalan kaki. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi rendahnya minat masyarakat menggunakan jembatan penyeberangan. Penelitian ini dijalankan dengan menyebarkan kuisioner kepada 163 responden pejalan kaki. Berdasarkan metode Fault Tree Analysis dengan mencari onformasi melaui wawancara berdasarkan kuesioner diperoleh enam faktor penyebab rendahnya minat pengguna jembatan penyeberangan yaitu kenyamanan (10%), keselamatan (5%), kemudahan (22%), desain (3%), keamanan (52%) dan hambatan (8%). Adapun alasan tidak menggunakan jembatan penyeberangan yang paling banyak dinyatakan oleh responden adalah dari faktor keamanan, kemudahan dan kenyamanan. Alasan yang paling banyak dari faktor keamanan adalah karena keadaan jembatan yang gelap serta faktor kemudahan adalah karena jarak jembatan yang jauh dari tempat tujuan menyebabkan responden enggan menggunakan jembatan penyeberangan. Faktor kondisi anak tangga jembatan serta tidak terdapat penjaga keamanan di area jembatan juga menjadi penyebab lainnya. Sehingga perlu diupayakan untuk mengurangi penempatan iklan dan menambahkan lampu pada jembatan dan menata ulang posisi jembatan agar letaknya tidak terlalu jauh dari tujuan pengguna.Kata kunci : jembatan penyebrangan, Fault Tree Analysis
ANALISIS PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN KEWIRAUSAHAAN Wijaya, Kinanti
PELANGI PENDIDIKAN Vol 22, No 1 (2015): JURNAL PELANGI PENDIDIKAN
Publisher : PELANGI PENDIDIKAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Pengembangan kewirausahaan  perguruan tinggi berbasis  kreativitas  dan  inovasi  dapat  memberikan  bekal  bagi  civitas akademika dalam  pengelolaan  pendidikan,  dalam  mempersiapkan standar nasional pendidikan tinggi. Salah satu alternatif model pembelajaran pendidikan kewirausahaan pada perguruan tinggi  dilakukan  dengan  mengembangkan Rumah Entrepreneur dan Koperasi. Peran rumah entrepreneur dan koperasi dimaksudkan  untuk  memberikan  media pembelajaran  bagi  mahasiswa  dalam  hal: (1) Menumbuhkan sikap  dan  perilaku  wirausaha (2) Memberikan  pengalaman  langsung  berinteraksi  dengan konsumen (3) Melakukan  survei  pasar  untuk  menentukan  jenis  produk  yang  dibutuhkan  konsumen,  dan lainnya. Dengan  melihat  profil jiwa  dan  perilaku wirausaha pada  lulusan  mahasiswa dapat  memberikan  gambaran  bagaimana  calon-calon kewirausahaan  akan  tumbuh  di Indonesia.  Berdasarkan hal tersebut, maka ada dua hal yang perlu dilakukan, yaitu: 1) Agar  proses  pembelajaran  di  institusi/lembaga  pendidikan  mampu  melahirkan  lulusan  yang memiliki  perilaku  wirausaha,  maka  perlu  dikembangkan  model  pembelajaran  yang  dapat menumbuhkan  sikap  dan  perilaku  wirausaha,  diantaranya  melalui  peningkatan  peran  mahasiswa dalam  mengembangkan  usaha dari rumah entrepreneur dan  koperasi, 2)  Upaya peningkatan  kualitas  hasil  pembelajaran  melalui  kegiatan pusat bisnis.   Kata kunci: Entrepreneurhip, Model pembelajaran, Koperasi, Rumah enterpreuner
IDENTIFIKASI RENDAHNYA MINAT MASYARAKAT MENGGUNAKAN JEMBATAN PENYEBERANGAN DENGAN METODE FAULT TREE ANALYSIS Wijaya, Kinanti; Lubis, Asri; Sari, Ruri Aditya
JURNAL PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN Vol 17, No 1 (2015): April 2015
Publisher : FT Unimed

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak : Jembatan penyeberangan berfungsi untuk mengurangi serta menghindari konflik antara pejalan kaki dan kendaraan, namun pemanfaatannya masih sangat rendah. Hal ini menyatakan bahwa keselamatan bukan menjadi prioritas utama bagi masyarakat khususnya bagi pejalan kaki. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi rendahnya minat masyarakat menggunakan jembatan penyeberangan. Penelitian ini dijalankan dengan menyebarkan kuisioner kepada 163 responden pejalan kaki. Berdasarkan metode Fault Tree Analysis dengan mencari onformasi melaui wawancara berdasarkan kuesioner diperoleh enam faktor penyebab rendahnya minat pengguna jembatan penyeberangan yaitu kenyamanan (10%), keselamatan (5%), kemudahan (22%), desain (3%), keamanan (52%) dan hambatan (8%). Adapun alasan tidak menggunakan jembatan penyeberangan yang paling banyak dinyatakan oleh responden adalah dari faktor keamanan, kemudahan dan kenyamanan. Alasan yang paling banyak dari faktor keamanan adalah karena keadaan jembatan yang gelap serta faktor kemudahan adalah karena jarak jembatan yang jauh dari tempat tujuan menyebabkan responden enggan menggunakan jembatan penyeberangan. Faktor kondisi anak tangga jembatan serta tidak terdapat penjaga keamanan di area jembatan juga menjadi penyebab lainnya. Sehingga perlu diupayakan untuk mengurangi penempatan iklan dan menambahkan lampu pada jembatan dan menata ulang posisi jembatan agar letaknya tidak terlalu jauh dari tujuan pengguna.Kata kunci : jembatan penyebrangan, Fault Tree Analysis
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS PEKERJAAN JALAN RAYA DI LUBUK PAKAM Sembiring, Tuah; Hutajulu, Olnes Yosefa; Wijaya, Kinanti
Jurnal Insinyur Profesional Vol 3, No 1 (2023): Jurnal Insinyur Profesional Vol 3 No 1
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/jip.v3i1.49894

Abstract

Kualitas adalah kriteria utama untuk mengukur proyek bangunan yang sukses dan berjangka panjang. Sangat penting untuk keberhasilan proyek pembangunan yang disediakan sesuai dengan standar kualitas dan keinginan pelanggan. Sayangnya, proyek-proyek jalan raya di negara berkembang memiliki kualitas yang buruk, tidak terkecuali proyek-proyek jalan raya di Lubuk Pakam. Tujuan dari artikel ini adalah untuk mengidentifikasi elemen-elemen yang memiliki dampak negatif terhadap kualitas pada konstruksi jalan raya di Lubuk Pakam. Metode penelitian studi ini adalah kombinasi dari tinjauan literatur dan survei kuesioner. Survei literatur mengungkapkan 24 karakteristik umum yang berdampak negatif pada kualitas dalam bisnis bangunan. Kuesioner berdasarkan studi literatur diberikan kepada para spesialis jalan raya. Kontraktor utama yang tidak kompeten, perencanaan yang buruk, dan pemilihan material yang buruk diidentifikasi sebagai faktor utama yang mempengaruhi kualitas pada proyek-proyek jalan raya di Lubuk Pakam. Temuan penelitian ini dapat membantu para profesional konstruksi mengembangkan strategi untuk meningkatkan kualitas proyek konstruksi secara umum, khususnya proyek jalan raya
Perilaku Hambatan Panas pada Papan Partisi diperkuat Serat Tandan Kosong Kelapa Sawit Nursanni, Banu; Siregar, Batumahadi; ., Sutrisno; Wijaya, Kinanti
Rekayasa Material, Manufaktur dan Energi Vol 6, No 1: Maret 2023
Publisher : Fakultas Teknik UMSU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30596/rmme.v6i1.14438

Abstract

The goal of this research was to determine the heat resistance behavior of polymer composite fiber boards with oil palm empty fruit bunches (OPEFB) fillers as influenced by mass density and water absorption, with the hope that partition boards with OPEFB fiber fillers could reduce the heat entering the room from outside vines through directly exposed walls. The partition board under discussion is a heat insulator with a thermal conductivity test impacted by the mass density of the composite. The test method used is ASTM-C-177-2013, which consists of measuring heat propagation by modifying a 40-watt heat source and testing specimens from polymer composite partition boards formed based on standards obtained from partition forming boards with a matrix of polyester resin SHCP 2667 WNC fraction weight with a fiber weight ratio of 25 wt.%, 30 wt.%, and 35 wt.% randomly arranged (chopped strand mat/CSM). The highest thermal conductivity value was observed in a 25 wt.% fiber weight ratio of 0.141 W/m.oC at a void percentage of 7.65% for a 5 minutes test time; 0.146 W/m.oC for a 10 minutes test time; 0.151 W/m.oC for 15 minutes test time at a mass density of 1.16 gr/cm. While the 35 wt.% fiber weight ratio has the lowest thermal conductivity value of 0.137 W/m.oC at a void percentage of 4.24% for a 5 minutes test time; 0.142 W/m.oC for a 10 minutes test time; and 0.147 W/m.oC for a 15 minutes test time at a mass density of 1.24 gr/cm3 and a water absorption capacity of 3.75%. According to the investigation’s findings, the higher the water absorption capacity, the higher the thermal conductivity of the partition board, and the higher the mass density, the lower the thermal conductivity. As a result, the lower the value of the thermal conductivity of the partition board, the better the insulating properties.
IDENTIFIKASI POTENSI PENURUNAN AKIBAT BERAT SENDIRI BUKIT KERANG Solahuddin, Ahmad Andi; Wijaya, Kinanti; Siregar, Syafiatun; Simatupang, Defri Elias
Educational Building: Jurnal Pendidikan Teknik Bangunan dan Sipil Vol 9, No 1 (2023): JUNI 2023
Publisher : Jurusan Pendidikan Teknik Bangunan Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/ebjptbs.v9i1 JUN.59455

Abstract

Situs cagar budaya Bukit Kerang merupakan salah satu dari peninggakan purbakala yang berlokasi Pulau Bintan.   Bukit kerang merupakan bukit yang tersusun dari lapisan-lapisan kerang yang berada di tengah perkebunan sawit. Menurut para ahli arkeologi, Bukit Kerang tersebut sudah terbentuk dari ratusan tahun yang lalu dan sampai saat ini masih terus di teliti penyebab terbentuknya.  Banyaknya aktifitas pengunjung disekitar bukit kerang mengakibatkan Bukit Kerang tersebut mengalami penurunan. Pihak management cagar budaya setempat ingin mengidentifikasi besarnya potensi penurunan yang terjadi agar dapat dilakukan pembatasan jumlah pengunjung yang naik ke bukit kerang tersebut.  Identifikasi penurunan bukit dilakukan menggunakan pendekatan finite element. Pemodelan dilakukan menggunakan aplikasi PLAXIS, v.8.2. Aplikasi ini cukup handal untuk mengukur deformasi yang terjadi pada tanah akibat pembebanan. Kebutuhan data tanah didapat dari pengujian soil property. Sample diambil di lokasi bukit kerang, kemudian dilakukan pengujian di Laboratorium. Hasil analisa finite element menunjukkan bahwa, tanah dasar yang menerima berat sendiri (tidak ada beban orang) bukit kerang berpotensi mengalami penurunan sebesar 1.683 cm. Tanah masih cukup baik dalam menerima berat sendiri. Simulasi penambahan beban pada bukit kerang menunjukkan peningkatan penurunan hanya 1% sampai 2%, artinya penurunan masih relatif kecil. Peningkatan beban berupa adanya orang naik ke bukit kerang dengan berat 50 kg sepanjang bukit menunjukkan terjadinya penurunan sebesar 1.71 cm, yang artinya adalah meningkat 2%. Dan penurunan juga meningkat bila dilakukan penambahan sebesar 100 kg, yaitu sebesar 1.736 cm. Hubungan antara penambahan beban dan penurunan berlaku linear dan mendekati persamaan    y = 0.0005x + 1.6847.Kata Kunci: Bukit Kerang, Cagar Budaya, Penurunan Tanah ABSTRACT The Bukit Kerang cultural heritage site is one of the ancient remains located on Bintan Island. A Shell hill is a hill composed of layers of shells in the middle of a palm oil plantation. According to archaeologists, Shell Hill formed hundreds of years ago and now the cause of its formation is still being investigated. The large number of visitor activities around the shell hill has resulted in a decline in the shell hill. The management of the local cultural heritage wants to identify the magnitude of the potential for a decrease that has occurred so that they can limit the number of visitors who climb the shell hill. Identification of hill decline was carried out using the finite element approach. Modeling is done using the PLAXIS application, v.8.2. This application is reliable enough to measure the deformation that occurs in the soil due to loading. Soil data requirements are obtained from soil property testing. Samples were taken at the location of the clam hill, then tested in the laboratory. The results of the finite element analysis show that the subgrade which receives its own weight (no human load) the shell hill has the potential to decrease by 1,683 cm. The soil is still quite good at accepting its own weight. The simulation of increasing the load on the shell hills shows an increase in settlement of only 1% to 2%, meaning that the decrease is still relatively small. The increase in the load in the form of people climbing the clam hill with a weight of 50 kg along the hill shows a decrease of 1.71 cm, which means an increase of 2%. And the decrease also increases when an addition of 100 kg is made, which is equal to 1,736 cm. The linear relationship between the increase in load and decrease approaches the equation y = 0.0005x + 1.6847.Keywords: Bukit Kerang, Land Subsidence, Cultural Heritage
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF INDEX CARD MATCH TERHADAP PENCAPAIAN BELAJAR DALAM PELAJARAN DASAR-DASAR DPIB Harahap, Siti Maulidinah; Wijaya, Kinanti
Jurnal Pendidikan Teknik Bangunan Vol 4, No 2 (2024): Jurnal Pendidikan Teknik Bangunan
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia (UPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/jptb.v4i2.75502

Abstract

Penelitian ini mengkaji pengaruh model pembelajaran kooperatif Index Card Match (ICM) atas pencapaian belajar dalam pelajaran Dasar - Dasar DPIB di salah satu SMK di Kabupaten Deli Serdang. Model ICM diterapkan dalam desain penelitian Quasi-Eksperimental untuk mengevaluasi perubahan yang terjadi antara variabel pre-test dan post-test yang dilakukan pada penerapan model, dengan menekankan kepada aspek kognitif siswa. Instrumen tes yang digunakan terdiri dari 40 soal yang sebelumnya diuji coba pada siswa kelas XI DPIB 1, menghasilkan 36 soal yang terbukti valid sementara 4 soal lainnya dianggap tidak valid. Melalui analisis tingkat kesulitan, soal-soal tersebut dikelompokkan berdasarkan tingkat kesulitan mudah, sedang, hingga sulit, sedangkan daya pembeda soal diklasifikasikan menjadi baik, cukup, dan sangat baik. Penelitian ini membuktikan bahwa siswa yang menerapkan pembelajaran dengan Kooperatif Tipe Index Card Match memperoleh pencapaian belajar kognitif dengan rata-rata 88,06, dengan demikian hal ini lebih dibandingkan siswa yang diberikan pembelajaran melalui model instruksi langsung, yang rata-ratanya 61,94. Mengindikasikan adanya perbedaan yang signifikan, analisis statistik lanjutan menggunakan uji-t menemukan nilai t sebesar 2,54, yang melebihi nilai ttabel sebesar 1,670. Dengan demikian, pencapaian belajar kognitif siswa kelas X di jurusan Desain Pemodelan dan Informasi Bangunan pada elemen Statika Bangunan di mata pelajaran Dasar-Dasar DPIB melalui penggunaan model pembelajaran Kooperatif Tipe Index Card Match menunjukkan peningkatan.
ANALISIS DAN IDENTIFIKASI RISIKO KECELAKAAN KERJA PADA LANTAI PRODUKSI DI PERUSAHAAN AGROINDUSTRI MENGGUNAKAN JOB SAFETY ANALYSIS Lubis, Rizki Fadhillah; Mendoza, Muhammad Dominique; Wijaya, Kinanti; Melati, Rima; Pulungan, Abraham Ismail
JURNAL ILMIAH TEKNOLOGI INDSUTRI (SAINTI) Vol 21, No 2 (2024): VOL 21 NO 2 DESEMBER 2024
Publisher : Politeknik ATI Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52759/sainti.v21i2.318

Abstract

As one of the largest agro-industrial companies in Indonesia engaged in the animal feed industry, it certainly has good Occupational Health and Safety standards. However, throughout 2022, this industry still experienced work accidents, especially in the production process. Work accidents that occur are at mild to moderate levels. Seeing this condition, it is deemed necessary to make efforts to prevent and minimize the risk of work accidents, one of which is using Job Safety Analysis. The Job Safety Analysis (JSA) method is used to identify hazards in the production process and provide suggestions for preventive measures. Based on the results of the job safety analysis, activities in the machinery sector and machine maintenance processes have a risk of work accidents such as being hit by boiler sparks, slipping, being pinched, and others. Strict supervision is needed for operators to wear personal protective equipment before working, ensuring that operators follow work instructions and standard operating procedures in working so that the risk of work accidents can be minimized.