Robertus Triaji Mahendrajaya
Departemen Ilmu Kelautan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Morfometri Dan Pertumbuhan Scylla serrata (Filum: Arthropoda, Famili: Portunidae) Di Desa Panikel, Segara Anakan, Cilacap Widianingsih Widianingsih; Ria Azizah Tri Nuraini; Retno Hartati; Sri Redjeki; Ita Riniatsih; Cantika Elistyowati Andanar; Hadi Endrawati; Robertus Triaji Mahendrajaya
Jurnal Kelautan Tropis Vol 22, No 1 (2019): JURNAL KELAUTAN TROPIS
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (200.707 KB) | DOI: 10.14710/jkt.v22i1.4207

Abstract

Mud crab is one of fishery commodities which is important in Indonesia . The high demand for mud crabs needs to be balanced with the right management strategy,  so that the population will not extinction.  Penikel Village, Cilacap is one of the fishing villages which catch mud crabs because of the high demand in the big cities such as Jakarta, Bandung and Bali.  The purpose of this study is  to determine the population and growth patterns of mud crabs in the Panikel Village, Kampung Laut District, Cilacap. The location of the study was determined by purposive sampling. Wadong and bubu are fishing tools to catch mud crabs. Sampling 67 mud crabs was carried out  on Juni 2016, after that, measurement of length, carapace width and total weight were carried out. Regression analysis between carapace width and total weight and condition factors were carried out to determine growth patterns. Based on the research, the average value of the S. serrata   length was 63.94±11.31 mm while the female one was 70.29±14.57 mm. The average value of carapace width is 92.28±15.51 mm (male) while for female sex was 98.71±18.38 mm. The average weight of S. serrata male crabs was 190.31±118.43 mm, while those of female sex were 210.77±120.93 mm. Furthermore, based on the analysis of the relationship between the length of weight found negative allomatric growth pattern with the value of the condition factor included in the low category both for male sex 0.73-1.93 and for female sex 0.59-1.66.  The low condition factor shows that the condition of Segara Anakan waters especially Penikel Village does not support the growth of mud crabs (S. serrata). Kepiting bakau (Scylla serrata) merupakan salah satu komoditas perikanan yang terpenting di Indonesia.  Besarnya permintaan  kepiting bakau yang tinggi perlu diimbangi dengan strategi pengelolaan yang tepat agar populasi tidak punah. Desa Penikel, Cilacap merupakan satu desa nelayan yang banyak menangkap kepiting bakau karena tingginya permintaan di kota besar seperti Jakarta, Bandung dan Bali. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui populasi dan pola pertumbuhan kepiting bakau di Desa Panikel, Kecamatan Kampung Laut, Cilacap. Penentuan lokasi penelitian dilakukan secara purposive sampling. Wadong dan bubu merupakan alat tangkap untuk menangkap kepiting bakau. Pengambilan sampel kepiting sebanyak 67 individu  dilakukan pada bulan Juni 2016, setelah itu dilakukan pengukuran panjang, lebar karapas serta berat total. Analisa regresi kurva antara lebar karapas dan berat total serta  faktor kondisi dilakukan untuk mengetahui pola  pertumbuhan. Berdasarkan penelitian diperoleh nilai rata-rata panjang kepiting bakau S. serrta jantan adalah 63.94±11.31 mm sedang untuk yang betina adalah 70,29±14.57 mm. Nilai rata-rata lebar karapas adalah 92.28±15.51 mm (jantan) sedang untuk jenis kelamin betina adalah 98.71±18.38 mm. Rata-rata berat kepiting jantan S. serrata adalah 190.31±118.43 mm, sedangkan yang jenis kelamin betina adalah 210.77±120.93 mm. Selanjutnya berdasarkan analisa hubungan panjang berat ditemukan pola pertumbuhan allomatrik negatif dengan nilai factor kondisi termasuk dalam katagori rendah baik untuk jenis kelamin jantan 0,73–1,93 maupun untuk kelamin betina 0,59–1,66.  Rendahnya factor kondisi menunjukkan bahwa kondisi perairan Segara Anakan khususnya Desa Penikel tidak menunjang bagi petumbuhan kepiting bakau (S. serrata).
Variasi Komposisi Dan Kerapatan Jenis Lamun Di Perairan Ujung Piring, Kabupaten Jepara Retno Hartati; Widianingsih Widianingsih; Adi Santoso; Hadi Endrawati; Muhammad Zainuri; Ita Riniatsih; W.L. Saputra; Robertus Triaji Mahendrajaya
Jurnal Kelautan Tropis Vol 20, No 2 (2017): JURNAL KELAUTAN TROPIS
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1056.563 KB) | DOI: 10.14710/jkt.v20i2.1702

Abstract

Seagrass has an important role for marine environment as a primary producer also as constituent and ecosystems habitats that support the life on coral reefs and mangrove or coastal. This research is aimed to identify the seagrass species and to undertand thier density and coverage. This research was conducted on June-August 2016 at Ujung Piring waters, Jepara. The research used descriptive method. Sampling was conducted on five stations, where each station performed five repetitions. The seagrasses found in research sites were identified and counted for their density and coverage. Seawater quality parameter were measured in situ. Sediment were take for grain size analysis to undertand their characteristic. The research showed that during the study period there were four species of seagrasses i.e. Enhalus acoroides, Thalasia hemprichii, Cymodocea Rotundata, and Syringodium isoetifolium. Overall this study indicate the highest and lowest density found in Thalassia hemprichii  (33,87 and 4,35 stands/m²).  E. acoroides had highest coverage (48,67%) while the lowest (8,71%) was T. hemprichii. There were variation in density and covarage of seagrass species due to water quality and showed uneven distribution of the seagrass species in that area.  Lamun memiliki peranan penting bagi kehidupan di laut sebagai produsen primer serta penyusun habitat dan ekosistem yang menyangga kehidupan di terumbu karang dan mangrove atau daratan pantai. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi jenis-jenis lamun dan variasi kerapatan dan penutupannya di perairan Ujung Piring, Kabupaten Jepara. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni–Agustus 2016 di perairan Ujung Piring Jepara. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Pengambilan sampel dilakukan pada lima stasiun, dimana setiap  stasiun dilakukan lima kali pengulangan. Lamun diidentifikasi di lokasi penelitian, dihitung kerapatannya dan penutupannya. Pengukuran kualitas perairan dilakukan in situ, sedangkan sedimen diambil untuk dianalisa butiran untuk mengetahui karakteristik sedimennya. Hasil penelitian ini menunjukkan selama periode penelitian terdapat 4 jenis lamun, yaitu Enhalus acoroides,  Thalasia hemprichii, Cymodocea rotundata, dan Syringodium isoetifolium. Kerapatan tertinggi dan terendah ditemukan pada Thalassia hemprichii yaitu 33,87 dan 4,35 tegakan/m².  Persentase penutupan tertinggi ditemukan pada E. acoroides dengan nilai 48,67% dan yang terendah 8,71% oleh T. hemprichii. Terdapat variasi komposisi dan kerapatan berdasarkan waktu pengamatan, hal ini menunjukkan adanya pengaruh lingkungan dan tidak terjadi persebaran lamun yang merata pada daerah tersebut. 
Jenis-Jenis Bintang Laut Dan Bulu Babi (Asteroidea, Echinoidea: Echinodermata) Di Perairan Pulau Cilik, Kepulauan Karimunjawa Retno Hartati; Endika Meirawati; Sri Redjeki; Ita Riniatsih; Robertus Triaji Mahendrajaya
Jurnal Kelautan Tropis Vol 21, No 1 (2018): JURNAL KELAUTAN TROPIS
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (344.414 KB) | DOI: 10.14710/jkt.v21i1.2417

Abstract

 Echinoderms are fundamentally good indicators of health and status of coralline communities in marine waters. Substrat of sandy, rububle and coral reefs are good habitat for Asteroidea dan Echinoidea. This study aim to identify sea star (Asteroidea) and sea urchin (Echinoidea) species from Pulau Cilik waters of Karimunjawa Islands. Asteroidea and Echinoidea observed using the line transect method used, ie subjects within the same distance between the transect and the transect square with observations of 2.5 m on the right and left of transect line line. Morphology, habitat type (substrate & depth) and total number of sea stars and sea urchins at each station were determined. The results showed that Pulau Cilik has six species of Asteroidea (Sea star), ie Linckia laevigata, L. multifora, Neoferdifla ocellata (Family Ophidiasteridae), Luidia alternate (Luidiidae Family), Culcita novaeguineae (Family Oreasteridae) and Acanthaster planci which belongs to Family Acanthasteridae. There were 4 species of Echinoidea Sea urchin) found, i.e. Diadema setosum, D. antillarum, D. savignyi and Echinothrix calamaris, which all were family members of Diadematidae Echinodermata pada dasarnya merupakan indikator kesehatan dan status dari terumbu karang di laut. Dasar perairan yang landai dengan substrat pasir, terumbu karang dan pecahan karang yang merupakan habitat bagi hewan jenis Asteroidea dan Echinoidea. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi henis-jenis bitang laut dan bulu babi dari perairan Pulau Cilik, Kepulauan Karimunjawa. Pengamatan Asteroidea dan Echinoidea menggunakan metoda line transect yang dimodifikasi, yaitu mengamati subjek dalam jarak yang sama sepanjang garis transect dan kuadrat transect dengan pengamatan 2,5 m di sebelah kanan dan kiri garis line transect. Morfologi, tipe habitat (substrat & kedalaman) dan jumlah total bintang laut dan bulu babi di tiap stasiun dicatat selanjutnya sampel diidentifikasi berdasarkan ciri morfologi tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa di perairan Pulau Cilik ditemukan enam spesies Asteroidea (Bintang Laut), yaitu Linckia laevigata, L. multifora, Neoferdifla ocellata (Famili Ophidiasteridae), Luidia alternate (Famili Luidiidae), Culcita novaeguineae (Famili Oreasteridae) dan Acanthaster planci yang termasuk dalam Famili Acanthasteridae. Species Echinoidea (Bulu Babi) ditemukan 4 spesies  Diadema setosum, D. antillarum, D. savignyi dan Echinothrix calamaris  semua anggota famili Diadematidae.