Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

Interpretasi Multikulturalisme Agama Dan Pendidikan Desi Erawati
Jurnal Studi Agama dan Masyarakat Vol 13, No 1 (2017): JURNAL STUDI AGAMA DAN MASYARAKAT
Publisher : LP2M IAIN Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (225.87 KB) | DOI: 10.23971/jsam.v13i1.594

Abstract

Multicultural of meaning can be understand various aspects of life , but more often come to the surface when touched by religious and multicultural education. Pluralist in about have a religion always touted though still much conflict do in the name of religion. In the world of education , just as the discourse of multicultural education, theory , concept , or the like is not on the level of the students have not his actions to realize in life should be. Conceptually speaking , should probably dig the meaning of multicultural local wisdom in the sphere of culture , in order to preserve the local culture and inheritance until not even left forgotten . Huma Betang is a special custom home Dayak tribe , meaning the philosophy contained in it is to appreciate , appreciate the diversity and united together. In this paper highlights how multicultural about have a religion can be understood in the domain and in the domain of education is not merely a matter of discourse but be applicable in understanding the life of nation and state .
Manajemen Layanan Peserta Didik Inklusif di Kota Palangka Raya Desi Erawati; Ana Kamerloh Dian; Nurwidiantoro Nurwidiantoro
Jurnal Studi Agama dan Masyarakat Vol 13, No 2 (2017): JURNAL STUDI AGAMA DAN MASYARAKAT
Publisher : LP2M IAIN Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (381.83 KB) | DOI: 10.23971/jsam.v13i2.590

Abstract

Service management becomes important to provide a good service to the learners in general, especially on learners inclusive. The focus of the issues examined is how the pattern of service management, especially learners inclusive in SMAN 4 Palangkaraya and how the factors that hinder the management services on learners inclusive, and are there any obstacles in providing services to students at SMAN 4 Palangkaraya inclusive. This study used a qualitative approach, using a sampling technique is purposive sampling.     Our research findings show that the management services are basically all the same, but no differences were seen, that there are some things that are found such as recruitment, selection, and placement in inclusive classroom learners in the classroom. Factors inhibiting the service management process inclusive learners there are two internal and external factors. School principals, in this case, seek to follow up on these constraints to appoint one coordinator teachers to become inclusive in the school structure, provide socialization on inclusive education to the school community, as well as monitor and evaluate the implementation of inclusive education in schools.
Layanan Informasi PIK-R Barigas Sebagai Upaya Meningkatkan Pemafhuman Kesehatan Reproduksi Remaja: Studi Pada Pik-R Barigas IAIN Palangka Raya Vio Fajar Wanto; Desi Erawati
Syams Vol 2, No 2 (2021): Syams: Jurnal Kajian Keislaman
Publisher : Syams: Jurnal Kajian Keislaman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (177.288 KB)

Abstract

Upaya penyelesaian untuk mengatasi permasaahan kesehatan reproduksi remaja  yang dilakukan oleh BKKBN adalah dengan membuat organisasi pusat informasi dan konseling remaja (PIK-R) sebagai wadah yang dikelola untuk dan oleh remaja. Salah satu PIK-R yang ada di Kota Palangka Raya khususnya di perguruan tinggi IAIN Palangka Raya adalah PIK-R Barigas. Namun dilihat dari wawancara sekilas kepada mahasiswa umum yang ada di IAIN Palangka Raya tidak banyak yang mengetahui tentang kesehatan reproduksi. Untuk itu pentingnya mengetahui pelaksanaan ayanan informasi yang diberikan oleh PIK-R Barigas dan kebermanfaatan layanan informasi yang diberikan terkait dengan kesehatan rproduksi remaja. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh  subjek penelitian misalnya perilaku yang dapat diamati dari orang-orang (subyek) itu sendiri, persepsi, motivasi dan tindakan dari ucapan atau tulisan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan layanan informasi tentang kesehatan reproduksi remaja sudah berjalan cukup baik untuk anggota PIK-R Barigas yang menerima layanan informasi namun sebaliknya mahasiswa umum yang menuntut ilmu di kampus IAIN Palangka Raya tidak banya mengetahui kesehatan reproduksi itu sendiri. Dengan adanya kegiatan yang dilakukan ini dapat memberikan pengetahuan yang baik bagi remaja yang mengikuti, baik dalam segi materi, waktu, metode pelaksanaan layanan informasi ini. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa Layanan informasi yang dilakukan oleh PIK-R Barigas hanya dirasakan oleh mahasiswa yang menjadi anggota dari PIK-R Barigas sementara seyogyanya adanya PIK-R Barigas di IAIN Palangka Raya hendaknya memebrikan manfaat kepada mahasiswa umum IAIN Palangka Raya, hal ini disebabkan karena kurang aktifnya PIK-R Barigas dalam memberikan informasi kepada mahasiswa umum tentang kesehatan reproduksi remaja, dan kurang aktifnya media sosial yang dimiliki oleh PIK-R Barigass dalam memberikan layanan informasi.
Prosesi Ritual Batatamba Pada Masyarakat Banjar Di Kelurahan Pegatan Kabupaten Katingan Provinsi Kalimantan Tengah Rasidi Tohir; Muhammad Husni; Desi Erawati
Al-Banjari : Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Keislaman Vol. 21 No. 2 (2022)
Publisher : Pascasarjana UIN ANTASARI Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18592/al-banjari.v21i2.7264

Abstract

 Ritual batatamba is a traditional way of treatment that becomes one of the local wisdoms especially in Central Kalimantan used as a healing medium of a variety of both physical and psychic diseases. Treatment made by using ingredients around the environment, then read the verses of the Qur'an. The research problems in the researcher is how the ritual procession batatamba and how the analysis of ritual meanings batatamba using social theory. The research method used was descriptive qualitative research using field study (Field Research) With 5 people patamba which were 45-70 years old, and 5 people batatamba which were 45-75 years old both men and women. The location of the research was at Pegatan, Katingan Kuala district, regency Katingan Central Kalimantan. This research used observation method, interview, and documentation. The results showed that the ritual meaning batatamba with Durkeim theory in cultural societies. There were four elements, such as the sacred, classification, rite and solidarity. In the four elements that the local culture of the ritual batatamba had its own rules and procedures in manambai or cured people were getting sick. Thus, the ritual batatamba it was considered important in everyday life for local communities.  Ritual batatamba merupakan cara pengobatan tradisional yang menjadi salah satu kearifan lokal khususnya di Kalimantan Tengah yang digunakan sebagai media penyembuhan berbagai penyakit baik fisik maupun psikis. Pengobatan dilakukan dengan memanfaatkan ramuan yang ada di sekitar lingkungan, kemudian membacakan ayat-ayat Al-Qur'an. Permasalahan penelitian dalam peneliti adalah bagaimana prosesi ritual batatamba dan bagaimana analisis makna ritual batatamba dengan menggunakan teori sosial. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif dengan menggunakan studi lapangan (Field Research) dengan 5 orang patamba yang berusia 45-70 tahun, dan 5 orang batatamba yang berusia 45-75 tahun baik laki-laki maupun perempuan. Lokasi penelitian di Pegatan, Kecamatan Katingan Kuala, Kabupaten Katingan Kalimantan Tengah. Penelitian ini menggunakan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa makna ritual batatamba dengan teori Durkeim dalam budaya masyarakat. Ada empat unsur, seperti sakral, klasifikasi, ritus dan solidaritas. Dalam empat unsur budaya setempat itu batatamba ritual memiliki aturan dan tata cara tersendiri dalam manambai atau menyembuhkan orang sakit. Dengan demikian, ritual batatamba itu dianggap penting dalam kehidupan sehari-hari bagi masyarakat setempat. 
GAYA PENGASUHAN KELUARGA YANG BERPROFESI PEDAGANG UNTUK ANAK USIA SEKOLAH DASAR Rizki Adiawati Wati; Arini Safitri; Desi Erawati
Ristekdik : Jurnal Bimbingan dan Konseling Vol 8, No 2 (2023): RISTEKDIK: JURNAL BIMBINGAN DAN KONSELING - MARET-JUNI 2023
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/ristekdik.2023.v8i2.198-203

Abstract

Pola pendampingan yang dilakukan secara sinergis antara orang tua dan anak supaya anak dapat mandiri dan beradaptasi dengan lingkungan. Maka penelitian ini berbicara tentang bagaimana tipe atau model pengasuhan orang tua yang berprofesi pedagang dan faktor yang melatarbelakangi gaya pengasuhan orang tua.  Jenis penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif deskriptif. Adapun Informan dalam penelitian ini adalah orang tua yang berprofesi pedagang dan mempunyai anak usia sekolah dasar kisaran 6 – 12 tahun, berjumlah 6 orang di Desa Kereng Pangi Kabupaten Katingan Hilir, provinsi Kalimantan Tengah. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, observasi, dan analisis memakai triangulasi sumber. Hasil kajian yang ditemukan adalah yang pertama, gaya pengasuhan orang tua yang berprofesi pedagang lebih menonjol pada kategori authoritatif. Kedua, faktor yang melatarbelakangi gaya tersebut dilihatdari faktor internal dimana bagaimana cara orang tua mendidik anak dengan menciptakan suasana rumah yang nyaman
Digitalisasi: Strategi Komunikasi KPU Dalam Meningkatkan Partisipasi Gen Z Pada Pemilu 2024 Muhammad Rizki Kurniawan; Desi Erawati; Heri Setiawan; Harmain Harmain
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 3 No. 6 (2023): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/innovative.v3i6.6206

Abstract

Penelitian ini mengkaji tentang strategi komunikasi yang digunakan KPU Provinsi  Kalimantan Tengah untuk meningkatkan partisipasi Gen Z pada Pemilu tahun 2024. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif, pengumpulan data primer melalui observasi dan wawancara langsung bersama komisioner  KPU Provinsi Kalimantan Tengah dan Mahasiswa IAIN Palangka Raya. Data sekunder diperoleh melalui literatur, penelitian terdahulu, dan dokumen resmi KPU. Pada penelitian ini berlandaskan pada teori agenda setting. Hasil penelitian menunjukkan bahwa KPU memanfaatkan platform media sosial seperti Instagram, Tiktok, dan Youtube, serta media masa tradisional seperti koran, radio, dan situs web. Selain itu, mereka juga telah mengimplementasikan program-program edukasi, yang disebut "KPU Goes To School" dan "KPU Goes To Campus", untuk memberikan pendidikan politik kepada para pelajar. KPU juga telah berkolaborasi dengan para pemangku kepentingan dan universitas di Kalimantan Tengah. Secara keseluruhan, KPU Provinsi Kalimantan Tengah telah berhasil menerapkan strategi komunikasi yang efektif dalam persiapan Pemilu 2024 untuk meningkatkan partisipasi Gen Z.
Peran Guru BK dalam Membantu Penyesuaian Diri Santri Baru di Pondok Pesantren Feby Novianti; Desi Erawati; Arini Safitri
Jurnal Bimbingan dan Konseling Ar-Rahman Vol 9, No 2 (2023): December
Publisher : UPT Publikasi dan Pengelolaan Jurnal Universitas Islam Kalimantan MAB Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31602/jbkr.v9i2.12418

Abstract

Independence in new students is a fundamental thing that must be possessed by students in order to support a better pesantren life. The role of counseling teachers is one of the supports for new students in achieving independence, whether or not there is a role of counseling teachers in supporting the independence of students. The purpose of this study is to determine whether or not the role of counseling teachers in helping new students to make self-adjustment to achieve independence. This study uses a descriptive qualitative research approach with the primary data source is a counseling teacher with a S.Ag graduate, who has been working at MA for three years. As the initial data is the 10th grade students both science and language totaling 10 students, then in collecting research data through observation, interviews and documentation. Through the results of the research conducted, the role of counseling teachers for new students in increasing independence can be said that there is no program developed related to the independence of new students. The guidance or services provided are still limited to general services provided to all new students related to the introduction of the school environment and the boarding school itself. In further research, a study can be conducted on how much influence the counseling teacher has in helping new students adapt to the new environment._____________________________________________________________Kemandirian pada santri baru merupakan hal mendasar yang harus dimiliki oleh para santri demi menunjang kehidupan pesantren yang lebih baik. Peranan guru BK menjadi salah satu penunjang untuk santri baru dalam mencapai kemandirian, ada tidaknya peranan guru BK dalam menunjang kemandirian santri. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui ada tidaknya peranan guru BK dalam membantu para santri baru untuk melakukan penyesuaian diri untuk mencapai kemandirian. Kajian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif deskriptif dengan sumber data primer adalah guru BK dengan lulusan S.Ag, telah tiga tahun lamanya bekerja di MA. Sebagai data awal adalah para santri kelas 10 baik Ipa dan Bahasa berjumlah 10 santri, selanjutnya dalam pengumpulan data penelitian melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Melalui hasil penelitian yang dilakukan, peranan guru BK untuk santri baru dalam meningkatkan kemandirian dapat dikatakan belum ada program yang dikembangkan terkait kemandirian santri baru. Bimbingan atau layanan yang diberikan masih sebatas layanan umum diberikan seluruh santri baru terkait pengenalan lingkungan sekolah serta pondok pesantren itu sendiri. Dalam penelitian selanjutnya dapat dilakukan sebuah penelitian mengenai seberapa besar pengaruh guru BK dalam membantu para santri baru dalam beradaptasi dengan lingkungan baru.
Identifikasi Layanan Peminatan Dan Perencanaan Individual di LKSA AL-Amin Palangka Raya Ita Ristiawati; Desi Erawati; Arini Safitri
Jurnal Bimbingan dan Konseling Ar-Rahman Vol 9, No 2 (2023): December
Publisher : UPT Publikasi dan Pengelolaan Jurnal Universitas Islam Kalimantan MAB Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31602/jbkr.v9i2.12250

Abstract

The teenage phase is a phase that is closely related to the development phase. One of the tasks of teenagers is a selecting a career. Many teenagers lack the ability to develop themselves according to their interests. Therefore, this reseacrh aims to identify the facilities provided by one of the LKSAs in  Palangka Raya City to students related to rubber guidance.Bu’s research informants are guidance and counseling teachers and 5 teenagers aged 14-15 years. This research uses descriptive qualitative reseacrh with data sampling techiques in this research using purposive sampling. Data collection uses interviews, observation and dokumentation. The results and research show that the service specifically regarding the development of interests has never been carried out and only provides classical guidance services. Even though it only directs through classical guidance, teenagers can use existing extracurricular activities can continue to the level of education according to their interests. Recommendations for futher research are expected to be able to add data and various sources and continue in providing service assistance to develop youth culture in LKSA Al-Amin Palangka Raya City.___________________________________________________________Fase remaja merupakan fase yang berkaitan erat dengan fase perkembangan. Adapun salah satu tugas remaja yaitu pemilihan karier, banyak remaja yang kurang memiliki kemampuan dalam mengembangkan karir sesuai minat. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi fasilitas yang diberikan oleh salah satu LKSA di Kota Palangka Raya kepada siswa-siswi terkait bimbingan karier. Informan penelitian ini adalah guru BK dan  remaja usia 14-15 tahun berjumlah 5 orang.  Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif deskriptif dengan teknik pengambilan sampel data dalam penelitian ini menggunakan purposive sampling. Pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi dan dokumentasi. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa layanan secara khusus terkait pengembangan minat belum pernah dilakukan dan hanya memberikan layanan bimbingan klasikal. Meskipun hanya mengarahkan melalui bimbingan klasikal, minat remaja dapat tersalurkan melalui ekstrakurikuler yang ada serta dapat melanjutkan ke jenjang pendidikan sesuai dengan minat. Adapun rekomendasi untuk penelitian selanjutnya diharapkan agar dapat menambah data dari berbagai sumber dan melanjutkan pada pemberian bantuan layanan untuk mengembangkan minat remaja di LKSA Al-Amin Kota Palangka Raya.
IMPLEMENTASI MODEL BIMBINGAN TEMAN SEBAYA UNTUK MENINGKATKAN KEPERCAYAAN DIRI (TEKNIK PROBLEM SOLVING DALAM PENENTUAN KARIR PADA SISWA KELAS XII MAS HIDAYATUL INSAN) Alfina Husna; Desi Erawati; Arini Safitri; Salasiah Salasiah
Jurnal Mahasiswa BK An-Nur : Berbeda, Bermakna, Mulia Vol 10, No 1 (2024)
Publisher : Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al-Banjari Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31602/jmbkan.v10i1.12926

Abstract

Self-confidence in determining one's career is something that often happens and is commonly discussed. Self-confidence is the ability to convince oneself of one's own abilities or the ability to develop positive values, either for oneself or for others. One of the teenage problems that often arise at this time is one related to career determination. Career determination is also influenced by whether or not a person's level of self-confidence is high. This study aims to look at the effect of peer relationships on self-confidence. The role of peers is to provide input in the form of instructions, reprimands, and directions. This study also aims to see the results of the application of peer guidance models to increase self-confidence using problem-solving techniques in determining student careers at MAS Hidayatul Insan Fi Ta'limiddin. This research is a combination of quantitative and qualitative (mixed methods). Qualitative data was obtained from interviews and observations, while quantitative data was obtained from questionnaires. From the results of the first questionnaire (pre-test), it can be seen that there are still many students who do not have a strong level of self-confidence and have not been able to determine their career planning. Furthermore, peer guidance is carried out in order to increase self-confidence and career determination. Based on the results (post-test) about self-confidence in determining students' careers that have been carried out, the results show that the majority have understood the guidance model that has been applied. So the results showed that based on the questionnaire that had been obtained, it was found that there was a low level of confidence in determining a career and experienced a significant increase in self-confidence after being given counseling guidance services in the form of treatment.
IMPLEMENTASI MODEL BIMBINGAN TEMAN SEBAYA UNTUK MENINGKATKAN KEPERCAYAAN DIRI (TEKNIK PROBLEM SOLVING DALAM PENENTUAN KARIR PADA SISWA KELAS XII MAS HIDAYATUL INSAN) Alfina Husna; Desi Erawati; Arini Safitri; Salasiah Salasiah
Jurnal Mahasiswa BK An-Nur : Berbeda, Bermakna, Mulia Vol 10, No 1 (2024)
Publisher : Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al-Banjari Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31602/jmbkan.v10i1.12926

Abstract

Self-confidence in determining one's career is something that often happens and is commonly discussed. Self-confidence is the ability to convince oneself of one's own abilities or the ability to develop positive values, either for oneself or for others. One of the teenage problems that often arise at this time is one related to career determination. Career determination is also influenced by whether or not a person's level of self-confidence is high. This study aims to look at the effect of peer relationships on self-confidence. The role of peers is to provide input in the form of instructions, reprimands, and directions. This study also aims to see the results of the application of peer guidance models to increase self-confidence using problem-solving techniques in determining student careers at MAS Hidayatul Insan Fi Ta'limiddin. This research is a combination of quantitative and qualitative (mixed methods). Qualitative data was obtained from interviews and observations, while quantitative data was obtained from questionnaires. From the results of the first questionnaire (pre-test), it can be seen that there are still many students who do not have a strong level of self-confidence and have not been able to determine their career planning. Furthermore, peer guidance is carried out in order to increase self-confidence and career determination. Based on the results (post-test) about self-confidence in determining students' careers that have been carried out, the results show that the majority have understood the guidance model that has been applied. So the results showed that based on the questionnaire that had been obtained, it was found that there was a low level of confidence in determining a career and experienced a significant increase in self-confidence after being given counseling guidance services in the form of treatment.