Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

HUBUNGAN CEMARAN BAKTERI Salmonella typhi PADA FESES ANAK TERHADAP PERSONAL HIGIENE DI KELURAHAN KAMPUNG MAKASSAR TIMUR KOTA TERNATE nurdin, erpi
Jurnal Kesehatan Poltekkes Ternate Vol 11 No 1 (2018): Jurnal Kesehatan Poltekkes Ternate, Juni 2018
Publisher : UPPM Politeknik Kesehatan Kemenkes Ternate, Maluku Utara, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (355.428 KB) | DOI: 10.32763/juke.v11i1.122

Abstract

Cemaran bakteri Salmonella typhi pada feses sangat erat kaitannya dengan hygiene pribadi. Penularan penyakit ini hamper selalu terjadi melalui makanan dan minuman yang terkontaminasi, yang menyebabkan penyakit abdominalis. Infeksi bakteri Salmonella typhi diperkirakan angka insidensi di seluruh dunia terdapat sekitar 17 juta per tahundengan 600.000 orang meninggal. WHO memperkirakan 70% kematianterjadi di Asia.Kampung Makassar merupakan kelurahan dengan sanitasi yang belum memadai. Penelitian ini bersifat komparatif dan bertujuan untuk mengetahui hubungan cemaran bakteri Salmonella typhi terhadap personal higiene anak di Kelurahan Kampung Makassar Kota Ternate.Teknik pengambilan sampel adalah secara non random dengan desain purposive sampling sebesar 40 orang. Sampel tersebut kemudian dibuat perlakuan untuk diidentifikasi Salmonella typhi dengan metode kultur feses. Dari hasil penelitian di peroleh hasil 17 sampel positif terdeteksi positif sebagai Salmonella typhi, dengan tingkat hygiene 3 buruk, 30 cukup baik , dan 7 baik. Berdasarkan hasil pengolahan data diperoleh p value 0,037<0,05. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara cemaran Salmonella typhi pada feses anak terhadap personal hygiene.
Perbandingan Variasi Media Alternatif dengan Berbagai Sumber Karbohidrat Terhadap Pertumbuhan Candida albicans Nurdin, Erpi; Nurdin, Gaby Maulida
bionature Vol 21, No 1 (2020): April
Publisher : Fakultas MIPA UNM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35580/bionature.v21i1.13920

Abstract

Abstract. In the growth of microorganisms such as fungi, it is necessary to grow a medium that can provide nutrients and as an energy source. Other alternative carbohydrate sources include potatoes, breadfruit, sago, and cassava, which is a distinctive and easy to find food companion. This type of research is descriptive with cross sectional design that aims to determine the difference in alternative media variation from various sources of carbohydrate to Candida albicans. The samples were then made to be the treatment for the creation of alternative media from various carbohydrate sources that further carried out the growth test against Candida albicans. The results of the study are the average growth of colonies on alternative media from Potato carbide sources, namely 655 colonies, breadfruit 1380 colonies, cassava 862 colonies, 372 sago colonies, and semi-synthetic media as a control of 874 colonies. This indicates there is growth of Candida albicans on all alternative media so that it can be used as an alternative medium of fungi growth, as well as the best growth of Candida albicans found in the media Breadfruit Dextrose Agar. Keywords: alternative media, carbohydrate sources, Candida albicans
Hubungan Durasi Pemakaian Kateter terhadap Infeksi Staphylococcus aureus pada Pasien Infeksi Saluran Kemih Rawat Inap Erpi Nurdin; Gaby Maulida Nurdin; Rizky Noviyanti
CELEBES BIODIVERSITAS Vol 3, No 2 (2020)
Publisher : STKIP Pembangunan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (217.945 KB) | DOI: 10.51336/cb.v3i2.211

Abstract

Infeksi Saluran Kemih (ISK) akibat kateterisasi merupakan penyebab utama infeksi nosokomial. Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh rerata jumlah bakteri pada pemasangan kateter 1x24 jam dan 2x24 jam adalah 71,53x103 CFU (Colony Forming Unit) dan 183,37x103 CFU, resiko berkembangnya bakteri meningkat seiring dengan durasi kateterisasi. Dari hasil kultur urin kateter, bakteri Staphylococcus aureus merupakan spesies bakteri yang paling banyak teridentifikasi (45%). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan durasi pemakaian kateter urin terhadap infeksi Staphylococcus aureus pada pasien infeksi saluran kemih rawat inap di RS Ternate. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan uji korelasi Coefisien Contingensi. Populasi adalah seluruh pasien yang mengunakan kateter. Sampel diambil secara Accidental Sampling dan didapatkan 30 responden. Hasil penelitian diperoleh dari pemeriksaan kultur urin, uji biokimia dan pewarnaan gram untuk menentukan jenis spesies bakteri.  Terdapat 3 sampel urin positif terdapat Staphylococcus aureus dan 27 sampel negatif dan menunjukkan bahwa ada hubungan yang bermakna antara durasi pemakaian kateter  dengan nilai p value durasi pemakaian kateter (0,037).
IDENTIFIKASI Neisseria gonorrhoeae PADA PENDERITA DENGAN GEJALA KLINIS INFEKSI PENYAKIT MENULAR SEKSUAL DI PUSKESMAS SIKO KOTA TERNATE TAHUN 2016 Erpi Nurdin; Amira Bin Seh Abubakar; Nurma Andi Malli
Jurnal Riset Kesehatan Vol 6, No 1 (2017): MEI 2017
Publisher : Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (606.731 KB) | DOI: 10.31983/jrk.v6i1.2902

Abstract

Gonorrhoeae merupakan jenis Penyakit Menular Seksual (PMS) klasik yang disebabkan oleh infeksibakteri Neiserria gonorrhoeae. WHO memperkirakan setiap tahun terdapat 350 juta penderita baruPenyakit Menular Seksual (PMS) di Negara berkembang seperti Afrika, Asia, Asia Tenggara danAmerika Latin. Puskesmas Siko merupakan Pusat Kesehatan Masyarakat di Kota Ternate yangdilengkapi dengan unit pemeriksaan reproduksi. Penelitian ini bersifat deskriptif observasional danbertujuan untuk mengidentifikasi dan melihat persentase Neiserria gonorrhoeae pada penderita dengangejala klinis Penyakit Menular Seksual. Teknik pengambilan sampel adalah secara non random dengandesain purposive sampling sebesar 40 orang. Penelitian ini menggunakan sampel swab speculum vagina.Sampel tersebut kemudian dibuat perlakuan untuk diidentifikasi dengan pengecatan gram padaapusan kering swab speculum vagina. Hasil yang diperoleh, terdapat 11 responden positif (27,50%)teridentifikasi Neisseria gonorrhoeae dari 40 responden dengan gejala klinis infeksi menular seksual.Hasil penelitian dengan presentasi 27,50%, di anggap tinggi karena melebihi Standar Nasionalminimum kasus gonorrhoeae setiap wilayah 0,20% sehingga diperlukan penanganan lebih lanjut untukmenekan tingginya angka kejadian gonorrhoeae.
UPAYA PENGELOLAAN DIABETES MELITUS MELALUI PEMERIKSAAN GLUKOSA URIN DAN GLUKOSA DARAH DI KELURAHAN KALUMPANG KOTA TERNATE Nikma Nikma; Erpi Nurdin; Dwiana Marta Risfiantika
Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 6, No 1 (2023): Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jpm.v6i1.306-311

Abstract

Pengelolaan diabetes melitus sangat penting untuk mencegah terjadinya kerusakan jangka panjang Menurut Notoadmodjo yang menyatakan bahwa salah satu faktor yang menentukan perilaku kesehatan seseorang adalah tingkat pengetahuan. Menurut Soewondo, sejalan  dengan meningkatnya pengetahuan pasien diabetes mellitus (DM) dapat melakukan penatalaksanaan penyakitnya sehingga kondisi kesehatan pasien menjadi lebih baik. Pemantauan kadar glukosa darah merupakan bagian yang tak terpisahkan dari pengelolaan DM, karena dengan pengendalian kadar glukosa darah dan glukosa urin yang baik dapat menurunkan risiko terjadinya komplikasi kronis diabetes. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan memberikan edukasi kepada pasien diabetes menganai pentingnya  melakukan pemeriksaan glukosa darah dan glukosa urin secara rutin. Pengabdian masyarakat ini dilaksanakan di Kelurahan Kalumpang Kota Ternate. Metode yang digunakan dalam pengabdian masyarakat ini adalah Pre test, ceramah, Tanya jawab, pemeriksaan glukosa darah dan glukosa urin dan Pos tes.Dari hasil pelaksanaan kegiatan pengabdian maysrakat ini didapatkan hasil yang cukup baik dilihat dari hasil pemeriksaan kadar glukosa urin dan glukosa darah terjadi perubahan yang sebelumnya pada kegiatan pre tes rata rata kadar glukosa urin dan darah meningkat pada kegiatan post tes setelah edukasi, didapatkan hasil menurun. Selain itu tingkat kepatuhan melakukan pemeriksaan glukosa urin dan glukosa darah juga meningkat.
EDUKASI DAN PELATIHAN PENGUKURAN POSTUR TUBUH YANG ERGONOMIS PADA PETUGAS LABORATORIUM PUSKESMAS DI WILAYAH KERJA DINAS KESEHATAN KOTA TERNATE Irma B Hi Lewa; Erpi Nurdin; Samad Hi Husen; Aan Yulianingsih Anwar
Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 6, No 12 (2023): Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jpm.v6i12.4341-4345

Abstract

Gangguan kesehatan pada postur tubuh petugas laboratorium saat bekerja memberikan dampak yang signifikan terhadap produktifitas yang dihasilkan dan berpengaruh secara tidak langsung pada nilai efisiensi. Sasaran kesehatan kerja khususnya adalah para petugas laboratorium medis dan peralatan kerja di lingkungan Laboratorium. Melalui usaha kesehatan pencegahan di lingkungan kerja masing-masing dapat dicegah adanya bahaya dan penyakit akibat dampak pencemaran lingkungan maupun akibat aktivitas dan produk. Tujuan kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah meningkatkan pengetahuan dan pemahaman tenaga petugas laboratorium tentang pengukuran/penilaian postur tubuh yang ergonomis dengan metode rula. Solusi permasalahan yang ditawarkan dalam kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah dengan Edukasi, penyuluhan dan Pelatihan tentang Standar Operasional Prosedur keselamatan kerja melalui edukasi pelatihan penilaian postur tubuh. Metode yang digunakan adalah ceramah, tanya jawab dan pendampingan menggunakan buku panduan pengukuran RULA. Hasil pengabdian masyarakat ini secara keseluruhan memberikan masukan dan wawasan yang baik terhadap kemampuan menghitung menggunakan lembar kerja penilaian karyawan RULA. Kesimpulan terdapat peningkatan pengetahuan dan pemahaman pada petugas laboratorium puskesmas dengan nilai rata-rata yang mengalami peningkatan 89