Claim Missing Document
Check
Articles

Found 25 Documents
Search

Perbandingan Variasi Media Alternatif dengan Berbagai Sumber Karbohidrat Terhadap Pertumbuhan Candida albicans Nurdin, Erpi; Nurdin, Gaby Maulida
bionature Vol 21, No 1 (2020): April
Publisher : Fakultas MIPA UNM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35580/bionature.v21i1.13920

Abstract

Abstract. In the growth of microorganisms such as fungi, it is necessary to grow a medium that can provide nutrients and as an energy source. Other alternative carbohydrate sources include potatoes, breadfruit, sago, and cassava, which is a distinctive and easy to find food companion. This type of research is descriptive with cross sectional design that aims to determine the difference in alternative media variation from various sources of carbohydrate to Candida albicans. The samples were then made to be the treatment for the creation of alternative media from various carbohydrate sources that further carried out the growth test against Candida albicans. The results of the study are the average growth of colonies on alternative media from Potato carbide sources, namely 655 colonies, breadfruit 1380 colonies, cassava 862 colonies, 372 sago colonies, and semi-synthetic media as a control of 874 colonies. This indicates there is growth of Candida albicans on all alternative media so that it can be used as an alternative medium of fungi growth, as well as the best growth of Candida albicans found in the media Breadfruit Dextrose Agar. Keywords: alternative media, carbohydrate sources, Candida albicans
Pemanfaatan Limbah Kulit Kakao Menjadi Briket Arang Sebagai Bahan Bakar Alternatif (Kemandirian Energi) Pada Kelompok Masyarakat Dusun Beru-Beru, Desa Ongko, Kec Campalagian, Kab Polewali Mandar Wahid, Masyitha; Nurdin, Gaby Maulida; Amaliah, Nur
JATI EMAS (Jurnal Aplikasi Teknik dan Pengabdian Masyarakat) Vol 5 No 3 (2021): Jati Emas (Jurnal Aplikasi Teknik dan Pengabdian Masyarakat)
Publisher : Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Perkumpulan Dosen Indonesia Semesta (DIS) Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36339/je.v5i3.521

Abstract

Beru-Beru is one of the hamlets located in a mountainous area in Ongko Village, Campalagian, Polewali Mandar, West Sulawesi. In this hamlet, most of the residents work as cocoa farmers. However, the cocoa pod husk cannot be utilized optimally and ussually are abandoned as waste in the plantation area and produces an unpleasant odor. The method of this community service activities were through training and mentoring. The activity were attended by 20 participants from the villagers, 5 village officials, and students of the Program Studi Pendidikan Biologi of Universitas Sulawesi Barat. The training activities were carried out by involving community groups including youth organizations, housewives and several Ongko Village officials as the partners. The purpose of this activity was to provide material counseling related to the utilization of cocoa pod husk into charcoal briquettes and its processing. The whole activity was remarkable, which was indicated by the interest and enthusiasm of the attandee in participating in the entire series of activities, especially when practicing the making of charcoal briquette. These products can provide additional value to local commodities because they were made from cocoa pod husks which are considered as wastes and cocoa as one of the largest agricultural commodities at Beru-Beru, Ongko Village. Cocoa briquettes can be used as an alternative energy source or renewable fuel.
Hubungan Durasi Pemakaian Kateter terhadap Infeksi Staphylococcus aureus pada Pasien Infeksi Saluran Kemih Rawat Inap Erpi Nurdin; Gaby Maulida Nurdin; Rizky Noviyanti
CELEBES BIODIVERSITAS Vol 3, No 2 (2020)
Publisher : STKIP Pembangunan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (217.945 KB) | DOI: 10.51336/cb.v3i2.211

Abstract

Infeksi Saluran Kemih (ISK) akibat kateterisasi merupakan penyebab utama infeksi nosokomial. Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh rerata jumlah bakteri pada pemasangan kateter 1x24 jam dan 2x24 jam adalah 71,53x103 CFU (Colony Forming Unit) dan 183,37x103 CFU, resiko berkembangnya bakteri meningkat seiring dengan durasi kateterisasi. Dari hasil kultur urin kateter, bakteri Staphylococcus aureus merupakan spesies bakteri yang paling banyak teridentifikasi (45%). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan durasi pemakaian kateter urin terhadap infeksi Staphylococcus aureus pada pasien infeksi saluran kemih rawat inap di RS Ternate. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan uji korelasi Coefisien Contingensi. Populasi adalah seluruh pasien yang mengunakan kateter. Sampel diambil secara Accidental Sampling dan didapatkan 30 responden. Hasil penelitian diperoleh dari pemeriksaan kultur urin, uji biokimia dan pewarnaan gram untuk menentukan jenis spesies bakteri.  Terdapat 3 sampel urin positif terdapat Staphylococcus aureus dan 27 sampel negatif dan menunjukkan bahwa ada hubungan yang bermakna antara durasi pemakaian kateter  dengan nilai p value durasi pemakaian kateter (0,037).
Skrining Antituberkulosis Ekstrak Tanaman Obat Lokal terhadap Mycobacterium tuberculosis Galur h37rv dan he dengan Metode Lowenstein-Jensen Gaby Maulida Nurdin; Irnayanti Bahar
CELEBES BIODIVERSITAS Vol 3, No 1 (2019)
Publisher : STKIP Pembangunan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (387.52 KB) | DOI: 10.51336/cb.v3i1.200

Abstract

Tuberkulosis (TB) menjadi masalah utama di negara berkembang termasuk Indonesia. Hal ini disebabkanoleh peningkatan kasus multidrug-resistant (MDR) dan extensively drug-resistant (XDR) pada strain Mycobacterium. Pengembangan senyawa aktif dari tanaman obat terus digalakkan. Penelitian ini bertujuanuntuk menyeleksi (skrining) antituberkulosis tanaman obat lokal terhadap pertumbuhan Mycobacteriumtuberculosis (Mtb) galur H37Rv dan HE dengan metode LJ (Lowenstein-Jensen). Sampel penelitian yangdigunakan berupa tanaman obat yang diduga berpotensi sebagai antituberkulosis, diantaranya mengkudu(Morinda citrifolia), benalu jeruk (Dendrophthoepentandra), dan delima (Punica granatum) yang merupakan tanaman lokal Sulawesi Selatan. Ekstrak beberapa tanaman tersebut masing-masing diujikan terhadap isolat klinis Mtb yaitu galur sensitif H37Rv dan galur resisten HE (resisten tehadap isoniazid dan etambutol) dengan metode LJ (Lowenstein-Jensen)sebagai standar baku pemeriksaan tuberkulosis. Dari ketiga ekstrak yang diuji secara in vitro, hanya ekstrak etanol mengkudu (M. citrifolia) yang dapatmenghambat pertumbuhan M. tb galur H37Rv dan HE pada konsentrasi masing-masing 1.5 mg/ml dan 2mg/ml. Dengan demikian mengkudu (M. citrifolia) dapat digunakan sebagai terapi tambahan untuk TB.Kata Kunci: Mycobacterium tuberculosis, antituberkulosis, tanaman obat lokal, metode LJ
UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN TEMBELEKAN (Lantana camara Linn) TERHADAP PERTUMBUHAN Staphylococcus aureus dan Escherichia coli: Antibacterial Activity Test of Tembelekan (Lantana camara Linn) Leaf Extracts on the growth of Staphylococcus aureus and Escherichia coli Gaby Maulida Nurdin
Biocelebes Vol. 15 No. 2 (2021)
Publisher : Biology Department, Mathematics and natural science, Tadulako University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22487/bioceb.v15i2.15540

Abstract

This study aimed to determine the effect of concentration ethanol extract from tembelakan leaf (Lantana camara Linn) on bacteria growth of Staphylococcus aureus and Escherichia coli. Extraction was done by maceration using ethanol 96% and then separated using rotary evaporator. Antibacterial activity test of the ethanol extract by Well agar diffusion method. Variation in crude extract saponin used in this study was 5%, 10%, 15%, 20%, 25% and positive controls were used for comparison with Amoxicilin and Chloramphenicole concentration of 25 µg/mL and DMSO as a negative control. The results of antibacterial activity test is indicated by the formation of growth inhibitory region S. aureus and E. coli. The result of growth inhibitory regions was analyzed by One way ANOVA. One way ANOVA test results indicate that there are effects of ethanol extract concentration of tembelekan leaf (L. camara Linn) against S. aureus and E. coli. Effective concentration of ethanol extract tembelekan leaf (L. camara Linn) when compared with positive control to inhibit the growth of S. aureus and E. coli is at 25% with a relatively strong antibacterial activity. Test with phytochemicals screening method which is showed that tembelekan leaf contains the flavanoid, saponins, and tannins compounds as antibacterial
Identifikasi Tumbuhan Obat Masyarakat Desa Pao-Pao Kabupaten Polewali Mandar Provinsi Sulawesi Barat Gaby Maulida Nurdin; Arrlinda Puspita Sari; Herni Herni
Biosfer : Jurnal Biologi dan Pendidikan Biologi Vol 7 No 1 (2022): BIOSFER: Jurnal Biologi dan Pendidikan Biologi
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi, FKIP Unpas,

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23969/biosfer.v7i1.5563

Abstract

Penelitian ini merupakan studi etnobotani yang bertujuan untuk mengidentifikasi spesies tumbuhan obat serta bagian tumbuhan yang dimanfaatkan sebagai obat oleh masyarakat Desa Pao-Pao, Sulawesi Barat. Jenis penelitian ini deskriptif kualitatif yang mendeskripsikan tumbuhan obat (taksonomi, cara pemanfaatan, bagian yang dimanfaatkan, sumber pengambilan tumbuhan serta khasiat tumbuhan obat). Pengambilan data dilakukan dengan metode jelajah dan wawancara. Desain penelitian menggunakan desain eksploratif. Berdasarkan hasil wawancara dari 20 responden, diperoleh tumbuhan yang berpotensi obat sebanyak 24 famili yang terdiri atas 40 spesies yang dimanfaatkan masyarakat sebagai obat tradisional. Famili terbanyak berasal dari Zingiberaceae, Lamiaceae, Euphorbiaceae, Piperaceae, dan Moraceae. Tumbuhan obat paling banyak ditemukan di Hutan dengan habitus berupa semak.Selain itu, bagian tumbuhan yang sering digunakan masyarakat untuk mengobati penyakit secara tradisional yaitu daun dengan cara penyajian direbus dan diminum.
Korelasi antara Penggunaan Gadget terhadap Motivasi Belajar Biologi Peserta Didik Kelas XI MIPA SMA Negeri 3 Majene Gaby Maulida Nurdin; M. Irfan; Irayanti
BIOMA: Jurnal Biologi dan Pembelajarannya Vol 4 No 1 (2022): Bioma : Jurnal Biologi dan Pembelajarannya
Publisher : Universitas Sulawesi Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31605/bioma.v4i1.1520

Abstract

terhadap motivasi belajar biologi peserta didik kelas XI MIPA SMA Negeri 3 Majene. Penelitian ini merupakan penelitian korelasional dengan pendekatan kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh peserta didik kelas XI MIPA SMA Negeri 3 Majene. Sampel dalam penelitian ini diambil menggunakan teknik sampling jenuh, sehingga sampel dalam penelitian ini adalah seluruh peserta didik kelas XI MIPA 1 dan XI MIPA 2, SMA Negeri 3 Majene yang berjumlah 45 orang. Data penggunaan gadget dan data motivasi belajar dikumpulkan melalui angket yang dibuat menggunakan Google form kemudian disebarkan secara online melalui aplikasi WhatsApp. Data hasil penelitian dianalisis menggunakan teknik analisis korelasi rumus Product Moment dari Karl Pearson yang perhitungannya dibantu oleh program SPSS 23. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai Sig. (0,103) > 0,05, dan nilai pearson correlation (0,246) < rtabel (0,2940). Kesimpulannya bahwa tidak terdapat korelasi antara penggunaan gadget terhadap motivasi belajar biologi peserta didik kelas XI MIPA SMA Negeri 3 Majene.
Analisis Penggunaan Aplikasi Google Classroom Sebagai Media Pembelajaran di Masa Pandemi Covid-19 Gaby Maulida Nurdin; Nur Amaliah; Siti Nurhalisah
Edumaspul: Jurnal Pendidikan Vol 6 No 1 (2022): Edumaspul: Jurnal Pendidikan
Publisher : Universitas Muhammadiyah Enrekang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (464.239 KB) | DOI: 10.33487/edumaspul.v6i1.2868

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan aplikasi google classroom sebagai media pembelajaran di masa pandemi covid-19 serta kendala penggunaan google classroom selama pembelajaran daring. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif studi kasus. Data dikumpulkan melalui angket terhadap siswa kelas XI MIPA 2 SMAN 1 Tapalang, wawancara kepada guru, dan observasi kelas. Data dianalisis melalui reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Analisis hasil penelitian ini didapat bahwa, penerapan aplikasi google classroom sebagai media pembelajaran cukup efektif dan efisien untuk membantu pembelajaran daring. Penggunaan google classroom mudah diakses akan tetapi dampak yang diperoleh yakni sulitnya siswa dalam memahami pembelajaran sehingga terjadi penurunan hasil belajar yang dipengaruhi oleh faktor internal maupun eksternal siswa. Kurangnya interaksi antara guru dan siswa melalui google classroom menyebabkan siswa lebih memanfaatkan internet untuk menjawab soal evaluasi. Kendala yang dihadapi yakni, keterbatasan paket internet, ketersediaan jaringan dan tidak semua siswa memiliki gawai seperti smartphone dan laptop.
Inventarisasi, Hubungan Kekerabatan, dan Pemanfaatan Bambu (Poaceae: Bambusoideae) di Kawasan Hutan Desa Tompobulu Kabupaten Pangkep Astina Astina; Gaby Maulida Nurdin; Alin Liana
bionature Vol 23, No 1 (2022): April
Publisher : Fakultas MIPA UNM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35580/bionature.v23i1.35695

Abstract

Abstract. An inventory of bamboo species in various regions is carried out to explore its potential in the local community so that each type can be utilized and conserved optimally. This study aims to determine the types of bamboo found in Tompobulu Village, the status of kinship between species, and the benefits of bamboo for people's lives. Exploration has been carried out using the tracking method. The species found were identified morphologically on the culm, culm sheath, branches, and leaves. Data were analyzed quantitatively using cluster analysis with UPGMA. PCA was used to determine the role of each morphological character in accession grouping. This study identified eight bamboo species from five genera, namely Bambusa striata, B. vulgaris, Dendrocalamus asper, Gigantochloa atter, Gigantochloa sp., Schizostacyum brachycladum, Schizostacyum sp., and Nastus sp. The kinship dendrogram shows the cluster separation between Nastus and Schizostacyum with Bambusa, Dendrocalamus, and Gigantochloa. All species identified have been used by the community, Gigantochloa atter has the most benefits than other types of bamboo. The results of this study further enrich the biodiversity of bamboo in Indonesia and strengthen the current taxonomic position of bamboo.Keywords: bamboo, bulusaraung mountain, inventory, pangkep, tompobulu village
Kajian Etnobotani Upacara Adat Mandar Di Provinsi Sulawesi Barat Kabupaten Polewali Mandar Di Kampung Renggeang Gaby Maulida Nurdin; Mardiana Mardiana; Suhdiah Suhdiah
BIOMA: Jurnal Biologi dan Pembelajarannya Vol 1 No 1 (2019): BIOMA: Jurnal Biologi dan Pembelajarannya
Publisher : Universitas Sulawesi Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (168.992 KB)

Abstract

Etnobotani sangat penting dipelajari oleh masyarakat Indonesia karena pemamfaatan tumbuhan secara tradisional oleh suku-suku bangsa di Indonesia masih banyak yang belum diketahui. Salah satu adat dari masyarakat yang ada di kampung Renggeang Kecamatan Limboro Kabupaten Polewali Mandar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keanekarangaman pemanfaatan tumbuhan yang dimanfaatkan oleh masyarakat adat Kampung Renggeang. Metode yang digunakan adalah survei dan pengumpulan data dengan cara eksploratif yaitu wawancara dengan koisioner dan pengamatan langsung di lapangan. Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif mengenai keanekarangaman tumbuhan, pemanfaatan, bagian yang dimanfaatkan, dan cara penggunaannya oleh masyarakat adat Kampung Renggeang. Dari hasil observasi ditemukan beberapa jenis tumbuhan yang digunakan sebagai bahan pangan, papan, perlengkapan, obat, ritual, bahan pewarna, dan upacara adat. Bagian tumbuhan yang sering dimanfaatkan secara berturut-turut adalah buah, daun, batang dan bunga. Kata kunci: etnobotani, tumbuhan, Mandar, Kampung Renggeang.