Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Kunjungan ke Empat Pemeriksaan Kehamilan Terhadap Kejadian BBLR di Desa Lok Baintan Wilayah Kerja Puskesmas Sei Tabuk Kabupaten Banjar Tahun 2017 Tri Tunggal; Hapisah Hapisah
Jurnal Forum Kesehatan Vol 9 No 1 (2019): Februari 2019
Publisher : POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PALANGKA RAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (668.87 KB)

Abstract

Bayi berat lahir rendah berisiko tinggi mengalami kematian, kesakitan dan kecacatan. Risiko kematian 20 kali lebih tinggi dibandingkan bayi berat lahir normal. Menurut Profil Kesehatan Kabupaten Banjar pada tahun 2015 jumlah bayi lahir dengan BBLR meningkat dan kunjungan K4 tidak memenuhi target. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan kunjungan ke empat pemeriksaan kehamilan dengan bayi berat lahir rendah dan bayi berat lahir cukup berdasarkan kunjungan ke empat di Lok Baintan Wilayah Kerja Puskesmas Sei Tabuk. Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan rancangan case control study. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner berisi daftar pertanyaan dan kartu kohort ibu dan bayi. Populasi penelitian adalah seluruh bayi yang lahir yang tercatat di kohort ibu di Desa Lok Baintan Puskesmas Sei Tabuk Kabupaten Banjar pada bulan Maret 2016 sampai dengan Maret 2017, Sampel kasus dan control dengan perbandingan 1 : 1. Analisis bivariat menggunakan uji statistic chi square dan analisis multivariat menggunkan uji statistic regresi logistik. Hasil Penelitian di dapatkan sebanyak 80 responden sebanyak 32 orang (40,0%) tidak melakukan kunjungan K4 dan sebagian besar mengalami BBLR sebanyak 27 orang (67,5%),dengan nilai OR sebesar 14,5. yaitu ada hubungan yang bermakna antara kunjungan ke empat pemeriksaan kehamilan dengan kejadian bayi berat lahir rendah, dengan nilai p = 0,000.
Determinan Keterlambatan Perkembangan Balita Di Wilayah Puskesmas Alalak Tengah Kecamatan Banjarmasin Utara Tahun 2018 hapisah hapisah; rusmilawaty rusmilawaty; rafidah rafidah
Jurnal Skala Kesehatan Vol 12 No 1 (2021): JURNAL SKALA KESEHATAN
Publisher : Politeknik Kementerian Kesehatan Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31964/jsk.v12i1.298

Abstract

Masa balita merupakan periode terpenting tumbuh kembang, Banyak faktor yang mempengaruhi gangguan keterlambatan perkembangan dapat dideteksi dengan menggunakan Kuesioner Praskrining Perkembangan (KPSP). Hasil wawancara 6 ibu didapatkan 3 tidak diberikan ASI eksklusif, 1 dengan BGM. Dari 6 anak tersebut 2 anak memiliki perkembangan motorik kasar tidak sesuai usia yaitu 1 anak berusia 8 bulan tidak mampu merangkak dan tidak mampu berdiri dari posisi duduk atau posisi merangkak dan 1 anak lainnya berusia 9 bulan tidak mampu melangkah dengan berpegangan dan menyusuri meja. Desain penelitian menggunakan rancangan matched case control study. Populasi seluruh balita di wilayah Puskesmas Alalak Tengah Kecamatan Banjarmasin Utara sebanyak 3.321 . Sampel kasus adalah bayi yang mengalami keterlambatan perkembangan sebanyak 36 dan kelompok kontrol yaitu bayi yang tidak mengalami keterlambatan perkembangan sebanyak 36. Analisis bivariabel menggunakan chi square dan analisis multivariable menggunakan Regresi Linear Berganda. Hasil sebanyak 36 kasus keterlambatan perkembangan balita terdiri dari meragukan 23 orang (31,9%) dan penyimpangan 13 orang (18,0%). Faktor risiko yang bermakna adalah status gizi (p=004) dengan nilai OR=4,8, stimulasi (p=003) dengan nilai OR=5,18 dan pendapatan orang tua (p=002) dengan nilai OR=3,5. Sedangkan berat badan lahir (ρ = 0,078), riwayat pemberian ASI (ρ = 0,227), pendidikan (ρ = 0,197), pekerjaan (ρ = 0,484), jenis kelamin (ρ = 0,401) dan jumah saudara (ρ = 0,148) tidak ada pengaruh pada keterlambatan perkembangan balita di Puskesmas Alalak Tengah Kecamatan Banjarmasin. Status gizi buruk memilki angka risiko 4,8 paling tinggi di bandingkan dengan determinan lainnya yang mempengaruhi keterlambatan perkembangan balita. Kata Kunci : Determinan Keterlambatan Perkembangan
PENYULUHAN TENTANG MENCEGAH LUKA DAN SENAM DIABETES PADA PENDERITA DIABETES MELLITUS DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MARTAPURA KABUPATEN BANJAR Isnaniah - Isnaniah; Hapisah Hapisah; Rubiati Hipni; Rusmilawaty Rusmilawaty; Tut Barkinah
Jurnal Bakti untuk Negeri Vol 2 No 1 (2022): JBN
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan ISFI Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (81.211 KB)

Abstract

According to WHO in 2006 at least 171 million people had diabetes. By 2030. In Indonesia, Incidence will double. in the 2000s, there were 125 million people over the age of 20. Based on this pattern of population growth, it is estimated that in early 2020 the Indonesian population aged over 20 years is around 178 million people and it is assumed that there will be an increase in the prevalence of DM incidence of around 8.2 million people. Purpose: The purpose of this Community Service is to provide counseling on how to prevent injuries in people with diabetes mellitus and provide training on diabetes exercise for people with diabetes mellitus. Methods: The method used is lectures and discussions to provide an understanding of how to prevent wounds in people with Diabetes Mellitus as well as simulations and demonstrations by providing skills about diabetes gymnastics. Results: Community service can be carried out with permission from the Martapura Health Center, Banjar Regency with 2 counseling activities and skills provision. Conclusion: Counseling on wound prevention for Diabetes Mellitus patients has been carried out twice using LCD media and pamphlets, and Diabetes Exercises for diabetics can be done by watching videos and pamphlets given led by one instructor. Keywords: Diabetes Mellitus, Diabetes Gymnastics, Wounds
PENGGUNAAN MEDIA BOOKLET DALAM UPAYA DETEKSI KETERLAMBATAN PERKEMBANGAN BALITA OLEH KADER KESEHATAN DAN GURU PAUD DI WILAYAH PUSKESMAS ALALAK TENGAH KECAMATAN BANJARMASIN UTARA TAHUN 2021 Hapisah Hapisah; Rusmilawaty Rusmilawaty; Rafidah Rafidah
Jurnal Bakti untuk Negeri Vol 2 No 1 (2022): JBN
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan ISFI Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (310.793 KB)

Abstract

Almost 80% of screening for developmental delays is carried out in the Puskesmas area of ??North Banjarmasin District, which is carried out by health workers at the time of the toddler's to get immunizations and the rest is obtained at the posyandu based on oral information from health cadres and is already in a state of deviation. This also happens in PAUD, the teacher will report a developmental delay if the child has experienced developmental deviations. This situation shows that health cadres and PAUD teachers need additional information on how to carry out early detection of under-five development using KPSP. Objectives To provide training on how to fill out the KPSP booklet for health cadres and PAUD teachers and to practice how to assess child development according to age using the KPSP booklet for health cadres and Kindergarten teachers. The method used is counseling and the practice of using booklets. The results of community service were found that most of them had less knowledge before health education, and most of them had good knowledge after being given health education. The evaluation of early detection of development using the KPSP Booklet is mostly in the advanced category as many as 73.3%.