p-Index From 2020 - 2025
1.547
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Jurnal Geodesi Undip
Moehammad Awwaluddin
Departemen Teknik Geodesi Fakultas Teknik Universitas Diponegoro

Published : 10 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

ANALISIS ANCAMAN TERHADAP BENCANA BANJIR DAN TANAH LONGSOR PADA WILAYAH PERMUKIMAN DI KABUPATEN JEPARA Nella Wakhidatus Sholekhah; Arief Laila Nugraha; Moehammad Awwaluddin
Jurnal Geodesi UNDIP Volume 10, Nomor 2, Tahun 2021
Publisher : Departement Teknik Geodesi Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKJepara merupakan salah satu daerah yang rawan terjadi bencana pada rentang waktu bulan Januari 2019, yaitu telah terjadi sebesar 69 kejadian bencana. Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Jepara. Salah satu tindakan yang perlu dilakukan yaitu mitigasi bencana untuk mengurangi terjadinya risiko bencana baik dari segi penyadaran, pembangunan fisik, maupun dilakukan peningkatan dalam menghadapi suatu ancaman bencana dengan melakukan analisis mengenai ancaman suatu wilayah terhadap bencana-bencana yang akan terjadi (BNPB, 2012). Metode yang dapat digunakan dalam pengkajian adalah metode Sistem Informasi Geografis (SIG) yaitu dengan dilakukannya scoring, pemboboton, tumpang tindih, dan analisis lain pada SIG. Pada ancaman bencana banjir penilaian dan pembobotn menggunakan acuan metode Atlas BMKG. Sedangkan bencana Tanah Longsor menggunakan acuan metode Permen PU No.22/PRT/M/2007. Proses pembuatan peta dilakukan secara tumpang tindih, penilaian dan pembobotan serta analisis SIG diproses menggunakan perangkat lunak ArcMap. Berdasarkan penelitian ini diperoleh hasil pemetaan ancaman bencana dan ancaman bencana terhadap permukiman. Hasil analisis pemetaan ancaman banjir dengan tingkat ancaman aman sebebsar 3,23%, rendah sebesar 52,04%, menengah sebesar 44,37%, dan tinggi sebesar 0,36%. Sedangkan ancaman tanah longsor memiliki tingkat ancaman sangat rendah sebesar 3,2644%, rendah 64,2234%, sedang 31,8579%, dan tinggi sebesar 0,6543%. Berdasarkan hasil analisis pemetaan ancaman bencana banjir pada wilayah permukiman dengan tingkat ancaman rendah sebesar 0,31%, menengah sebesar 98,01%, dan tinggi sebesar 1,68%. Pemetaan ancaman bencana tanah longsor pada wilayah permukiman dengan tingkat ancaman sangat rendah sebesar 0,6%, rendah sebesar 47,5%, sedang sebesar 51,5%, dan tinggi sebesar 0,4%.
SURVEI DEFORMASI SESAR KALIGARANG DENGAN METODE SURVEI GNSS TAHUN 2019 Bagas Yanna Aulia Fattaah; L.M Sabri; Moehammad Awwaluddin
Jurnal Geodesi UNDIP Volume 9, Nomor 2, Tahun 2020
Publisher : Departement Teknik Geodesi Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (418.9 KB)

Abstract

ABSTRAKKota Semarang dilalui oleh Sesar Kaligarang yang membelah antara Semarang Timur dan Semarang Barat. Sesar Kaligarang terdapat pada lembah Sungai Kaligarang yang membelah wilayah Semarang pada arah utara sampai selatan. Lembah dari sungai ini diduga merupakan sesar yang aktif sejak zaman tersier hingga kuarter. Sesar aktif dapat bergerak relatif kecil maupun besar. Pergeseran dari sesar ini dapat berdampak pada infrastruktur di sekeliling sesar seperti jalan, jembatan, dan lain lain. Permasalahan tersebut yang mendasari penelitian ini untuk melakukan pemantauan terhadap Sesar Kaligarang. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui kondisi deformasi di daerah sekitar Sesar Kaligarang pada 2 periode yaitu tahun 2018 dan 2019. Titik pengamatan pada penelitian ini tersebar di 12 titik di Kota Semarang. Penentuan deformasi Sesar Kaligarang dapat ditentukan dengan pengamatan GNSS secara berkala. Pengukuran yang dilakukan pada penelitian ini menggunakan GNSS dual frekuensi. Data sekunder yang digunakan adalah data GNSS yang diukur pada tahun 2018 bulan Juni. Pengolahan data GNSS dilakukan dengan software GAMIT 10.7. Hasil dari penelitian ini yaitu kondisi deformasi di daerah sekitar Sesar Kaligarang dari tahun 2018 hingga 2019 mengalami pergeseran pada bagian barat sesar sebesar 0,017 m/tahun sampai 0,103 m/tahun dan pada bagian timur sebesar 0,009 m/tahun sampai 0,0115 m/tahun. Bagian barat sesar utama mengalami pergerakan yang lebih dinamis dibandingkan dengan pergerakan pada bagian timur sesar utama. Pengolahan menggunakan 1 titik ikat yang berbeda beda menunjukan hasil dengan selisih yang cukup sedikit setiap titiknya.  Kata Kunci : GNSS, Deformasi, Sesar, Sesar Kaligarang.  ABSTRACTThe city of Semarang is crossed by the Kaligarang Fault which divides East Semarang with West Semarang. The Kaligarang Fault is found in the Kaligarang River valley which divides the Semarang area from north to south. River valleys are considered as active faults from the tertiary to the quarter. Active fault can move relative slowly or faster. This movement can be effected into the infrastructur in arround of its fault. This problem that underlines this research to monitor Kaligarang Fault movement. The purpose of this research is to knowing the deformation condition at the area arround the Kaligarang Fault in 2 periods of time. Observation points of this research is spread at 12 points in Semarang City.  The determination of Kaligarang fault deformation can be calculated by periodic GNSS observations. GNSS data processing is using GAMIT 10.7 software. The results of this study are the deformation conditions in the area around the Kaligarang fault from 2018 to 2019 there was a shift in the western fault of 0.017 m / year to 0.103 m / year and in the east by 0.009 m / year for 0.0115 m / year. The western part of the main fault is more dynamic than the eastern part of the main fault. Processing data using 1 different control point shows the results with slight difference in value.
PEMETAAN SEDIMEN PERAIRAN DANGKAL MENGGUNAKAN DATA MULTIBEAM ECHOSOUNDER (STUDI KASUS: PANTAI KARTINI, JEPARA) Aulia Hafizh; Bandi Sasmito; Moehammad Awwaluddin
Jurnal Geodesi UNDIP Volume 10, Nomor 1, Tahun 2021
Publisher : Departement Teknik Geodesi Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKSedimen merupakan hal penting untuk mengetahui dinamika yang terjadi di kawasan pesisir dimana morfologi pesisir dapat berubah akibat adanya persebaran sedimen. Aktifitas yang terjadi di pesisir pantai dapat mempengaruhi sebaran ukuran butir sedimen seperti pelayaran, pengerukan dan pembangunan terutama pada Kawasan Pantai Kartini, Jepara. Adanya pelabuhan penyebrangan serta objek destinasi wisata menjadi salah satu dasar tujuan penelitian untuk mengetahui bentuk topografi dan sebaran sedimen wilayah tersebut. Penggunaan alat multibeam echosounder untuk mengetahui kedalaman dan bentuk dasar perairan dan pengambilan sampel sedimen dengan menggunakan grab sampler dan pengujian dilaboratorium agar menghasilkan klasifikasi sedimen berdasarkan Skala Wentworth. Survei batimetri pada wilayah penelitian yang memiliki luas 2500 meter x 600 meter memiliki nilai kedalaman 6.8 meter – 11.5 meter dengan interval kontur 0.5 meter sehingga dapat diketahui bentuk topografi wilayah tersebut cenderung landai dengan tidak adanya perbedaan kedalaman yang signifikan. Wilayah penelitian juga memiliki jenis sedimen yang berbeda-beda, terdapat tiga jenis sedimen pada wilayah tersebut yaitu pasir (sand), pasir lanauan (silty sand) dan lanau (silt). Jenis sedimen yang paling mendominasi yaitu jenis sedimen lanau dengan persentase 52.14 % yang tersebar pada perairan yang lebih dalam dibandingkan dengan dua jenis sedimen lainnya. Hasil peta sebaran sedimen menunjukkan bahwa semakin menjauhi pesisir Pantai Kartini maka ukuran butir sedimen akan semakin halus, hal ini juga dipengaruhi oleh faktor pasang surut yang bertipe condong harian ganda dengan nilai Formzhal 1.3202 dan nilai MSL 0.92 meter serta faktor pergerakan angin yang ada di Kawasan Pantai Kartini, pengolahan Windrose selama lima tahun (2016-2020) menunjukkan pergerakan angin berhembus didominasi oleh angin darat. Kata Kunci: Batimetri, Multibeam Echosounder, Sedimen Dasar Laut, Windrose. ABSTRACTSediment is important to know the dynamics that occur in coastal areas where coastal morphology can change due to the distribution of sediment. Activities that occur on the coast can affect the distribution of sediment grain sizes such as shipping, dredging and development, especially in the Kartini Beach Area, Jepara. The existence of a crossing port and tourist destination objects is one of the basic objectives of the research to determine the topography and sediment distribution of the area. The use of a multibeam echosounder tool to determine the depth and shape of the bottom of the waters and taking sediment samples using a grab sampler and laboratory testing in order to produce sediment classification based on the Wentworth scale. The bathymetric survey in the study area which has an area of 2500 meters x 600 meters has a depth value of 6.8 meters - 11.5 meters with a contour interval of 0.5 meters so that it can be seen that the topography of the area tends to be sloping with no significant difference in depth. The research area also has different types of sediments, there are three types of sediment in the area, namely sand, silty sand and silt. The type of sediment that dominates the most is the type of silt sediment with percentage value is 52.14 % which is scattered in deeper waters compared to the other two types of sediment. The results of the sediment distribution map show that the further away from the coast of Kartini Beach, the size of the sediment grains will be smoother, this is also influenced by tidal factors that are of the double daily tilt type with a Formzhal value of 1.3202 and an MSL value of 0.92 meters as well as wind movement factors in the area Kartini Beach, Windrose processing for five years (2016-2020) shows that the movement of the wind blows is dominated by land winds.
ANALISIS PERUBAHAN LAHAN UNTUK MELIHAT ARAH PERKEMBANGAN WILAYAH MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (STUDI KASUS : KOTA MEDAN) Michel Christiansen Sipayung; Bambang Sudarsono; Moehammad Awwaluddin
Jurnal Geodesi UNDIP Volume 9, Nomor 1, Tahun 2020
Publisher : Departement Teknik Geodesi Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (867.832 KB)

Abstract

ABSTRAKKota Medan adalah sebuah ibukota dari Provinsi Sumatera Utara. Sebagai kota terbesar ke tiga di Indonesia, Kota Medan merupakan kota dengan pertumbuhan dan perkembangan wilayah yang cukup pesat. Hal ini disebabkan karena cepat nya pertumbuhan penduduk di Kota Medan. Dampak dari pesatnya pertumbuhan jumlah penduduk di Kota Medan adalah terjadinya perubahan fisik khususnya penggunaan lahan sebagai daerah pemukiman. Selain itu, pemerintah setempat juga mengembangkan infrastruktur pendukung yang menyebabkan peningkatan penggunaan lahan kosong. Pada penelitian ini menggunakan data antara lain batas administrasi Kota Medan tahun 2017, citra landsat 7 tahun 2007, 2012 dan citra landsat 8 tahun 2018, citra SPOT 6 tahun 2018 dan data kependudukan Kota Medan tahun 2018. Analisis pola perkembangan wilayah Kota Medan dilakukan menggunakan metode Global Moran’s I. Metode yang dilakukan untuk mengetahui arah perkembangan fisik wilayah adalah overlay intersect menggunakan data penggunaan lahan tahun 2007-2012 dan 2012-2018. Perubahan penggunaan lahan di Kota Medan pada tahun 2007 dan 2012 sebesar 1.665,07 hektar dan perubahan penggunaan lahan di Kota Medan pada tahun 2012 dan 2018 sebesar 1.115,62  hektar. Wilayah kecamatan di Kota Medan yang mengalami perkembangan adalah Kecamatan Medan Belawan, Kecamatan Medan Labuhan dan Kecamatan Medan Marelan. Arah perkembangan fisik wilayah Kota Medan tahun 2007 hingga 2012 dan 2012 hingga 2018 adalah mengarah ke sebelah selatan Kota Medan. Hasil validasi menunjukkan bahwa terdapat delapan titik sampel yang tidak sesuai antara hasil digitasi dengan keadaan di lapangan. Delapan titik tersebut adalah klasifikasi Perdagangan Jasa sebanyak dua penggunaan lahan, Kawasan Industri sebanyak satu penggunaan lahan, Permukiman sebanyak empat penggunaan lahan dan Penggunaan Lain sebanyak satu penggunaan lahan.Kunci : Arah perkembangan, Citra Landsat, Global Moran’s I, Kota Medan, Penggunaan Lahan  ABSTRACT Medan is the capital city of the Indonesian province of North Sumatra. As the third largest city in Indonesia, Medan City has a rapid regional growth and development. This is due to rapid population growth in the city of Medan. It causes physical changes in the region, especially on its land use as a residential area. In addition, the local government is also developing supporting infrastructure that causes an increase of land use.The data used in this study are based on The Administrative Boundaries of Medan City in 2017, Landsat 7 in 2007, 2012, and Landsat 8 in 2018, SPOT 6 in 2018, and Medan City Population Data in 2018. Analysis of the development pattern of the Medan City area was carried out using The Global Moran's I method. The method used to determine the direction of the region's physical development was an intersect overlay using land use data for 2007-2012 and 2012-2018. Changes in land use in Medan City in 2007 and 2012 amounted to 1,665.07 hectares and Medan City land use change in 2012 and 2018 amounted to 1,115.62 hectares. The developing districts in Medan City are Medan Belawan District, Medan Labuhan District, and Medan Marelan District. The direction of the physical development of Medan City in 2007 to 2012 and 2012 to 2018 is lead to the south of Medan City. The validation results shows that there are eight sample points that do not match the digitization results with the conditions in the field. The eight points are commercial  for two land uses, Industrial Estate for one land use, Settlement for four land uses and Other Use for one land use.Keyword: Development Direction, Global Moran's I, Landsat, Land Use, Medan City
PEMANTAUAN DEFORMASI BENDUNGAN JATIBARANG MENGGUNAKAN SURVEI GNSS TAHUN 2017-2020 Dery Rizki Purwanto; lm Sabri; Moehammad Awwaluddin
Jurnal Geodesi UNDIP Volume 10, Nomor 1, Tahun 2021
Publisher : Departement Teknik Geodesi Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKBendungan Jatibarang menghalau air pada Waduk Jatibarang yang memiliki daerah tangkapan seluas 54 km2 dan luas genangan yang mencapai 189 Ha. Latar belakang didirikannya Bendungan Jatibarang adalah adanya banjir di Semarang yang sempat memakan korban jiwa (BBWS Pemali Juana, 2015). Bendungan rentan mengalami perubahan dimensi karena adanya tekanan oleh air yang terus menerus. Hal tersebut membuat bendungan perlu dilakukan pemantauan yang berkala sehingga dapat dilakukan penanganan yang tepat apabila terdapat kerusakan pada bendungan. Pemantauan deformasi menggunakan GNSS menjadi salah satu cara untuk melakukan pemantauan perubahan dimensi yang terjadi pada tubuh bendungan. Pemantauan deformasi bendungan dapat dilakukan dengan menggunakan metode survei GNSS. Data yang digunakan dalam penelitian ini memiliki rentang waktu tahun 2017-2020 dan pengolahan data dilakukan dengan perangkat lunak ilmiah GAMIT/GLOBK. Nilai deformasi pada Bendungan Jatibarang didapatkan dari pergerakan koordinat 12 titik pantau yang tersebar di badan bendungan. Hasil uji statistik menunjukkan bahwa terjadi pergeseran di tiga titik pantau yaitu CP01, BM10, dan BM11. Pergeseran horizontal terbesar terjadi pada titik CP01 dengan nilai 0,0301 m ke arah barat laut, sedangkan pergeseran vertikal terbesar terjadi penurunan pada titik BM11 dengan nilai 0,103 m. Nilai pergeseran horizontal terkecil terjadi pada titik BM09 dengan nilai 0,0009 m ke arah barat laut, sedangkan nilai pergeseran vertikal terkecil terjadi kenaikan pada titik BM12 sebesar 0,006 m. Kata Kunci: Bendungan Jatibarang, Deformasi, GAMIT, GNSS ABSTRACTThe Jatibarang Dam dispels water on the Jatibarang Reservoir which has a catchment area of 54 km2 and inundation area 189 Ha. The Jatibarang Dam was established to be a solution to the flood that had claimed lives(BBWS Pemali Juana, 2015). Dams are prone to dimensional changes due to continuous water pressure. The dam need to carry out periodic monitoring so that can be handled properly if there is damage to the dam. Deformation monitoring using GNSS is one of several ways to monitor dimensional changes that occur in the dam body. Dam deformation monitoring can be carried out using GNSS survey method. The data used in this study have time span of 2017-2020 and data processing by GAMIT / GLOBK scientific software. The deformation value at the Jatibarang Dam is obtained from the movement of the 12 monitoring points coordinates spread over the dam body. The results show that there is a shift in the points CP01, BM10, and BM11. The largest horizontal shift occurred at point CP01 with a value of 0,0301 m to the northwest, while the largest vertical shift occurred at point BM11 with a value of 0,103 m. The smallest horizontal shift value occurs at point BM09 with a value of 0,0009 m to the northwest, while the smallest vertical shift value occurs at point BM12 of 0,006 m.
ANALISIS GEOSPASIAL KORELASI PENURUNAN MUKA TANAH TERHADAP HARGA TANAH DI WILAYAH KECAMATAN SEMARANG UTARA Muhammad Amar Makruf; Sawitri Subiyanto; Moehammad Awwaluddin
Jurnal Geodesi UNDIP Volume 9, Nomor 2, Tahun 2020
Publisher : Departement Teknik Geodesi Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (359.999 KB)

Abstract

ABSTRAKNilai tanah merupakan suatu kondisi ketersediaan dan kebutuhan tanah (supply and demand) di dalam kekuatan pasar tanah. Nilai biasanya diwujudkan dengan nilai jual pasar dalam situasi yang kompetitif antara penjual dan pembeli. Sedangkan Zona Nilai Tanah (ZNT) merupakan area yang menggambarkan nilai tanah yang relatif sama. Zona Nilai Tanah di Kecamatan Semarang Utara sendiri berbeda dengan daerah lain yang dipengaruhi oleh faktor penentu nilai dan harga tanah, tapi berkaitan dengan daerah banjir dan turunnya permukaan tanah. Penurunan muka tanah (PMT) merupakan permasalahan yang umum terjadi di kota – kota besar. Penurunan tanah merupakan hal yang serius terutama apabila penurunan tanah terjadi di daerah pesisir pantai. Kondisi tersebut karena daerah pesisir sangat rentan terhadap tekanan lingkungan, baik yang berasal dari daratan maupun dari lautan (Yuwono dkk., 2013). Dalam penelitian dibentuk peta Zona Nilai Tanah (ZNT) berdasarkan nilai tanah dengan penilaian massal menggunakan pendekatan perbandingan harga pasar yang dioverlay dengan Peta Jaringan Jalan, Peta Administrasi Kecamatan Semarang Utara dan dibandingkan Peta Penurunan Muka Tanah. Dalam penentuan uji korelasi menggunakan koreasi Pearson untuk menntukan tingkat nilai korelasi.Hasil penelitian menunjukkan terdapat 98 Zona Nilai Tanah terdampak penurunan muka tanah di Kecamatan Semarang Utara. Sedangkan dari analisis perubahan nilai tanah kaitannya dengan penurunan muka tanah, pada tahun 2013 dengan nilai terendah Rp 100.000 pada Kelurahan Tanjung Mas dan nilai tertinggi sebesar Rp 11.183.000 yang berada pada Kelurahan Dadapsari, kemudian pada tahun 2019 mengalami perubahan harga tanah dengan nilai terendah sebesar Rp 378.000 yang berada Kelurahan Bandarharjo dan nilai tertinggi sebesar Rp 19.056.000 yang berada di Kelurahan Dadapsari.. Sedangkan hasil uji korelasi menunjukkan bahwa pengaruh penurunan tanah cukup berpengaruh dalam penentuan harga tanah. Kata Kunci : Kecamatan Semarang Utara, Korelasi, Nilai Tanah, PMT, ZNT ABSTRACTLand value is a condition of the availability and demand of land (supply and demand) in the strength of the land market. Value is usually realized by market selling value in a competitive situation between seller and buyer. Whereas the Land Value Zone (ZNT) is an area that represents relatively similar land values. The Land Value Zone in the North Semarang District itself is different from other regions which are influenced by determinants of land values and prices, but are related to areas of flooding and land subsidence. Land subsidence (PMT) is a common problem in big cities. Land subsidence is serious, especially if land subsidence occurs in coastal areas. This condition is because the coastal areas are very vulnerable to environmental pressures, both originating from land and from the ocean (Yuwono et al., 2013). In this study, a Land Value Zone (ZNT) map was formed based on land values with mass valuation using a market price comparison approach that was overlapped with a Road Network Map, Administrative Map of North Semarang Subdistrict and compared to a Land Acceleration Map. In determining the correlation test using Pearson's chore to determine the level of correlation value. The results showed that there were 98 Land Value Zones affected by subsidence in North Semarang District. Whereas from the analysis of changes in land value in relation to land subsidence, in 2013 with the lowest value of Rp 100,000 in Tanjung Mas and the highest value of Rp 11.183.000 in Dadapsari, then in 2019 there was a change in land prices with the lowest value of Rp. 378,000 in Bandarharjo Village and the highest value of Rp. 19,056,000 in Dadapsari Village. While the correlation test results show that the effect of land subsidence is quite influential in determining land value.
ANALISIS PERAMALAN DATA KOSONG BULANAN PASANG SURUT MENGGUNAKAN METODE ADAPTIVE NEURO FUZZY INFERENCE SYSTEM (ANFIS) (STUDI KASUS: STASIUN PASUT SURABAYA) Eka Yuliandany; L.M Sabri; Moehammad Awwaluddin
Jurnal Geodesi UNDIP Volume 9, Nomor 1, Tahun 2020
Publisher : Departement Teknik Geodesi Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (702.993 KB)

Abstract

ABSTRAKSebagai suatu fenomena yang terjadi secara periodik maka pasang surut (pasut) dapat diprediksi. Metode untuk mengkaji dan memprediksi tinggi pasut konvensional umumnya membutuhkan data dengan rentang data yang panjang. Data pasut yang lengkap dengan rentang waktu yang panjang masih sulit untuk ditemukan. Hal tersebut mendorong peneliti untuk mengaplikasikan berbagai metode untuk simulasi peramalan data kosong (fill gap) pada data pasut, salah satunya dengan metode ANFIS. Penelitian pasang surut ini menggunakan metode ANFIS (Adaptive Neuro Fuzzy Inference System) untuk melakukan peramalan data kosong (fill gap) pasut. Data yang digunakan adalah data pasut per jam kota Surabaya dari tahun 2000-2018. Model ANFIS untuk simulasi peramalan data kosong (fill gap) pada data pasut dibuat dengan panjang data pelatihan yang berbeda. Hasil dari penelitian ini diperoleh bahwa panjang data masukan tidak berpengaruh langsung terhadap kinerja ANFIS dalam melakukan peramalan data kosong (fill gap) pasut. Nilai RMSE testing terkecil terdapat pada tahun 2001 yaitu sebesar 0,000029 m dengan panjang data pelatihan per input sebesar 48 jam, dan nilai RMSE terting terbesar trdapat pada tahun 2016 yaitu sebesar 0,122940 m dengan panjang data pelatihan per input sebesar 360 jam. Prediksi dengan data input tahunan diporoleh nilai standar deviasi terkecil pada tahun 2015 sebesar 0,099 m dan nilai standar deviasi terbesar pada tahun 2007 sebesar 0,183 m dengan rata-rata nilai korelasi sebesar 0,9650. Sedangkan untuk prediksi mengunakan panjang data input yang berbeda diperoleh hasil prediksi dengan nilai standar deviasi terkecil terdapat pada kelompok data taun 2007-2017 sesudah dilakukan proses fill gap yaitu sebesar 0,106 m dan nilai standar deviasi terbesar terdapat pada kelompok data tahun 2000-2017 sebelum dilakukan proses fill gap sebesar 0,332 m.                        Kata Kunci: ANFIS, Fill Gap, Pasang Surut, RMSE, Standar Deviasi ABSTRACTAs a phenomenon that occurs periodically, the tidal can be predicted. Methods for assessing and predicting conventional tidal height generally require data with a long range data. In practice, complete tidal data with a long time span is still difficult to find. This encourages researchers to apply various methods for simulating empty data forecasting (fill gap) on tidal data, one of them is the ANFIS method. This tidal research uses the ANFIS (Adaptive Neuro Fuzzy Inference System) method to forecast the tidal fill data. The data used is the hourly tidal data of the city of Surabaya from 2000-2018. ANFIS models for the simulation of empty data forecasting (fill gap) on tidal data are made with different training data lengths. From this study, the results obtained that the length of the input data does not directly affect the performance of ANFIS in forecasting empty data (tide gap). The smallest RMSE testing value was found in 2001 which was 0.000029 m with the length of training data per input of 48 hours, and the highest RMSE value was obtained in 2016 which was 0,122940 m with the length of training data per input of 360 hours. For predictions with annual input data, the smallest standard deviation value in 2015 was 0.099 m and the largest standard deviation in 2007 was 0.183 m, with an average correlation value of 0.9650. Predictions using different input data lengths obtained prediction results with the smallest standard deviation values are found in the 2007-2017 data group after the fill gap process is equal to 0.106 m and the largest standard deviation values are found in the 2000-2017 data group before the process fill gap of 0.332 m.
PEMBUATAN APLIKASI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG) KERETA BANDARA INTERNASIONAL SOEKARNO-HATTA BERBASIS ANDROID Gigih Pradana; Andri Suprayogi; Moehammad Awwaluddin
Jurnal Geodesi UNDIP Volume 9, Nomor 1, Tahun 2020
Publisher : Departement Teknik Geodesi Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (887.97 KB)

Abstract

ABSTRAKKereta Bandara Soekarno-Hatta resmi beroperasi setelah diresmikan oleh Presiden Republik Indonesia, kereta ini dioperasikan oleh PT. Railink yang menghubungkan Bandara Soekarno-Hatta dengan pusat Kota Jakarta. Namun informasi mengenai Kereta Bandara hanya dapat diakses melalui website resmi PT. Railink dan tidak mempunyai aplikasi yang menghadirkan informasi geografis pada smartphone Android. Tujuan dari penilitian ini adalah Masyarakat Jabodetabek yang ingin menggunakan kereta bandara dapat mengetahui lokasi stasiun terdekat, jadwal keberangkatan dan kedatangan, rekomendasi rute menuju stasiun terbaik berdasarkan posisi pengguna agar jarak tempuh terpendek dan sesuai dengan jadwal keberangkatan pesawat sehingga calon penumpang tidak akan tertinggal pesawat dengan menggunakan aplikasi berbasis Android. Pembuatan aplikasi ini berada dalam sistem operasi Linux Ubuntu 18.04 LTS untuk mempermudah pemrograman aplikasi karena sistem Android yang masih berasal dari turunan Linux. Metode yang dipakai untuk pembuatan aplikasi ini adalah mobile GIS dan Location Based Service (LBS) menggunakan software Android Studio dan basis data MySQL. Pengujian aplikasi dilakukan setelah aplikasi final selesai dibuat untuk mengukur keberhasilan aplikasi tersebut dengan melakukan uji sistem dan uji usablity. Hasil penelitian ini adalah aplikasi yang memuat informasi geografis dan informasi lainnya tentang Kereta Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Data-data yang dibutuhkan aplikasi tersimpan disebuah basis data yang berada di server online agar dapat diakses melalui aplikasi kapan saja dan dimana saja. Aplikasi ini memiliki empat menu utama yaitu Bawa Saya Ke Soetta, Peta KA Bandara, Rute KA Bandara, dan Stasiun KA Bandara. Pengujian aplikasi dengan uji sistem berhasil dilakukan dan uji usability mendapatkan tanggapan sangat memuaskan dari user saat menggunakan aplikasi ini. Kata Kunci:        Android Studio, Google Maps API, Kereta Bandara, LBS, MySQL. ABSTRACTThe Soekarno-Hatta Airport train officially operates after it was inaugurated by the President of the Republic of Indonesia, this train is operated by PT. Railink that connects Soekarno-Hatta Airport with the center of Jakarta. However information about the Airport Train can only be accessed through the official website of PT. Railink and does not have applications that present geographic information on Android smartphones. The purpose of this research is Jabodetabek community who want to use the airport train can find out the location of the closest station, departure and arrival schedules, recommended routes to the best station based on user position so that the shortest mileage and in accordance with the flight departure schedule so passengers will not missed the flight by using an Android based application. Making this application is in the Linux Ubuntu 18.04 LTS operating system to facilitate application programming because the Android system is still derived from Linux. The method used for making this application is a mobile GIS and Location Based Service (LBS) using Android Studio software and MySQL database. Application testing is done after the final application is completed to measure the success of the application by conducting a system test and usablity test. The results of this study are applications that contain geographical information and other information about the Soekarno-Hatta International Airport Train. The data needed by the application is stored in a database located on an online server so that it can be accessed through the application anytime and anywhere. This application has four main menus namely Bawa Saya Ke Soetta, Peta KA Bandara, Rute KA Bandara and Stasiun KA Bandara. Testing the application with a system test was successfully carried out and the usability test received a very satisfying response from the user when using this application. Key Word:           Android Studio, Airport Train, Google Maps API, LBS, MySQL.
ANALISIS AKURASI MODEL 3 DIMENSI BANGUNAN DARI FOTO SECARA TEGAK DAN MIRING (Studi Kasus : Gedung Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro) Christovel Natar Pardo; L.M Sabri; Moehammad Awwaluddin
Jurnal Geodesi UNDIP Volume 9, Nomor 1, Tahun 2020
Publisher : Departement Teknik Geodesi Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (737.639 KB)

Abstract

Pemodelan tiga dimensi merupakan salah satu metode yang sangat dikembangkan beberapa tahun belakangan ini dalam menggambarkan secara kesuluruhan suatu objek. Salah satu manfaat dari metode merupakan merekonstruksi bangunan yang mengalami kerusakan akibat suatu kecelakaan atau bencana alam. Untuk membentuk pemodelan tiga dimensi diperlukan beberapa data foto udara yang overlap minimal 60% dan sidelap minimal 30%. penelitian ini menggunakan DJI Phantom 4 dan menggunakan dua metode pengambilan foto udara, yaitu secara vertikal (orto) dan miring (oblique). Kemiringan foto udara akan sebesar 45º dalam akuisisi foto oblique. Kedua metode tersebut akan diolah menggunakan software Pix4Dmapper dan menggunakan data GCP yang disebar secara merata. Kemudian akan diuji dengan uji akurasi ketinggian dan uji planimetrik guna mencari metode yang lebih baik. Akuisisi orthofoto menghasilkan kualitas data pemodelan yang lebih baik dibandingkan dengan hasil akuisisi oblique foto. Hasil perhitungan uji planimetrik, orthofoto memiliki nilai RMSE (root mean square error) sebesar 1,127 m dengan nilai rata-rata sebesar 1,271 m. Hasil perhitungan RMSE foto oblique sebesar 1,363 m dengan nilai rata-rata sebesar 3,175 m. Hasil uji akurasi tinggi, orthofoto memiliki RMSE sebesar 1,997 m dan oblique foto memiliki RMSE sebesar 4,247 m.Kata Kunci: Fotogrametri,  Pemodelan tiga dimensi, Pix4Dmapper, UAV   ABSTRACTThree-dimensional modeling is method that has been grown in recent years in describing the entire object. The benefits of this method is to reconstruct buildings that have been damaged due to an accident or natural disaster. To form a three-dimensional modeling requires some aerial photo data that overlaps at least 60% and sidelap at least 30%. In this study, researchers used DJI Phantom 4 and used two methods of capturing aerial photographs, vertical (ortho) and oblique. The slope of the aerial photograph will use 45º. Both methods will be processed using Pix4Dmapper software using GCP and ICP data. Then it will be tested with altitude accuracy test and planimetric test to find a better method. In results, orthophoto acquisition results in better data modeling quality compared to the results of the oblique photo acquisition. In the planimetric test calculation, orthophoto has a RMSE of 1.127 m with an average value of 1.277 m. For oblique photos, the RMSE calculation result is 1.363 with an average value of 3.175 m. In the high accuracy test, orthophoto has a RMSE of 1.997 m and oblique photos have a RMSE of 4.247 m.Keywords: Photogrammetry, Pix4Dmapper, Three-dimensional modeling, UAV
ANALISIS AKURASI MODEL 3 DIMENSI BANGUNAN DARI FOTO SECARA TEGAK DAN MIRING (Studi Kasus : Gedung Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro) Christovel Natar Pardo; L.M Sabri; Moehammad Awwaluddin
Jurnal Geodesi UNDIP Volume 9, Nomor 1, Tahun 2020
Publisher : Departement Teknik Geodesi Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (737.639 KB)

Abstract

Pemodelan tiga dimensi merupakan salah satu metode yang sangat dikembangkan beberapa tahun belakangan ini dalam menggambarkan secara kesuluruhan suatu objek. Salah satu manfaat dari metode merupakan merekonstruksi bangunan yang mengalami kerusakan akibat suatu kecelakaan atau bencana alam. Untuk membentuk pemodelan tiga dimensi diperlukan beberapa data foto udara yang overlap minimal 60% dan sidelap minimal 30%. penelitian ini menggunakan DJI Phantom 4 dan menggunakan dua metode pengambilan foto udara, yaitu secara vertikal (orto) dan miring (oblique). Kemiringan foto udara akan sebesar 45º dalam akuisisi foto oblique. Kedua metode tersebut akan diolah menggunakan software Pix4Dmapper dan menggunakan data GCP yang disebar secara merata. Kemudian akan diuji dengan uji akurasi ketinggian dan uji planimetrik guna mencari metode yang lebih baik. Akuisisi orthofoto menghasilkan kualitas data pemodelan yang lebih baik dibandingkan dengan hasil akuisisi oblique foto. Hasil perhitungan uji planimetrik, orthofoto memiliki nilai RMSE (root mean square error) sebesar 1,127 m dengan nilai rata-rata sebesar 1,271 m. Hasil perhitungan RMSE foto oblique sebesar 1,363 m dengan nilai rata-rata sebesar 3,175 m. Hasil uji akurasi tinggi, orthofoto memiliki RMSE sebesar 1,997 m dan oblique foto memiliki RMSE sebesar 4,247 m.Kata Kunci: Fotogrametri,  Pemodelan tiga dimensi, Pix4Dmapper, UAV   ABSTRACTThree-dimensional modeling is method that has been grown in recent years in describing the entire object. The benefits of this method is to reconstruct buildings that have been damaged due to an accident or natural disaster. To form a three-dimensional modeling requires some aerial photo data that overlaps at least 60% and sidelap at least 30%. In this study, researchers used DJI Phantom 4 and used two methods of capturing aerial photographs, vertical (ortho) and oblique. The slope of the aerial photograph will use 45º. Both methods will be processed using Pix4Dmapper software using GCP and ICP data. Then it will be tested with altitude accuracy test and planimetric test to find a better method. In results, orthophoto acquisition results in better data modeling quality compared to the results of the oblique photo acquisition. In the planimetric test calculation, orthophoto has a RMSE of 1.127 m with an average value of 1.277 m. For oblique photos, the RMSE calculation result is 1.363 with an average value of 3.175 m. In the high accuracy test, orthophoto has a RMSE of 1.997 m and oblique photos have a RMSE of 4.247 m.Keywords: Photogrammetry, Pix4Dmapper, Three-dimensional modeling, UAV