Claim Missing Document
Check
Articles

MODEL SPASIAL ALIRAN PERMUKAAN DAN MONITORING TUTUPAN LAHAN DI KOTA SEMARANG Sasmito, Bandi; Suprayogi, Andri
JURNAL ILMIAH GEOMATIKA Vol 21, No 1 (2015)
Publisher : Badan Informasi Geospasial

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (610.023 KB) | DOI: 10.24895/JIG.2015.21-1.469

Abstract

Seperti kota-kota lain di dunia, perkembangan pembangunan di Kota Semarang sangat pesat. Pemantauan dan analisis kondisi fisik suatu wilayah sangat penting untuk dilakukan terhadap wilayah dengan tingkat dinamika yang cukup tinggi. Terjadinya pembangunan berpengaruh pada perubahan morfologi aliran permukaan dan kondisi tutupan lahan di sekitarnya, sehingga perlu adanya monitoring secara berkala. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menghasilkan model spasial aliran permukaan yang nantinya digunakan untuk monitoring tutupan lahan yang ada di Kota Semarang. Hal ini perlu didukung dengan analisis klasifikasi tutupan lahan sehingga menjadi rujukan dalam konservasi daerah pengaliran sungai baik di daerah hulu (recharge area), daerah tengah sebagai penyangga dan daerah hilir sebagai tempat berkumpulnya aliran permukaan yang merasakan dampak paling besar dalam kerusakan. Monitoring aliran permukaan dan kondisi tutupan lahan dapat dilakukan secara cepat dan tepat menggunakan analisis spasial dengan memanfaatkan data DEM (Digital Elevation Model) dan citra satelit. Pemodelan hidrologi aliran permukaan dan kondisi tutupan lahan di atasnya dapat dianalisis secara bersamaan berbasis spasial dengan teknologi Remote Sensing dan Sistem Informasi Geografis. Didapat hasil luas vegetasi yang lebih dari 30% tidak sampai di separuh jumlah DAS (Daerah Aliran Sungai) yang ada, tepatnya hanya 5 (lima) DAS dari keseluruhan 12 (dua belas). Luas terbesar ada di DAS Blorong 62,41%. Dari analisis NDVI lahan bervegetasi dan vegetasi jarang mendominasi sampai 60%. Konservasi dan perlindungan kawasan bervegetasi pada DAS harus dilakukan untuk menghindari efek yang ditimbulkannya seperti bencana banjir.Kata kunci:  aliran permukaan, daerah aliran sungai, tutupan lahan, kerapatan vegetasi, Remote Sensing, Sistem Informasi GeografisABSTRACTLike other cities in this world, the development in Semarang is very rapidly. Monitoring and analysis of the physical condition is very important to a region with a high level dynamic. The development give effect to the morphological changes in surface runoff and land cover conditions in the vicinity, so periodic monitoring is needed. The purpose of this study is to generate a spatial model of runoff that will be used for monitoring land cover in the city of Semarang. This should be supported by the analysis of land cover classification so that makes reference to the conservation of the drainage area of the river both upstream (recharge area), central area as a buffer, and downstream areas as a gathering place for runoff that is the part that felt the most impact in damages. Monitoring the flow of surface and condition of land cover can be done quickly and accurately using spatial analysis of data utilizing DEM (Digital Elevation Model) and satellite imagery. Hydrological modelling runoff and land cover conditions on it can be analyzed simultaneously with technology spatial using Remote Sensing and Geographic Information Systems. Technology obtained results of extensive vegetation of more than 30% less than in half the number of existing watershed, rather only 5 (five) watershed on the whole 12 (twelve). The largest area is in the Blorong watershed 62.41%. From the analysis of NDVI vegetated land and sparse vegetation rarely indomination up to 60%. Conservation and protection of vegetation in the watershed region must be taken to avoid its effects such as floods.Keywords: runoff, watershed, land cover, vegetation density, Remote Sensing, Geographic Information Systems
MODEL KEKRITISAN INDEKS LINGKUNGAN DENGAN ALGORITMA URBAN HEAT ISLAND DI KOTA SEMARANG Sasmito, Bandi; Suprayogi, Andri
MAJALAH ILMIAH GLOBE Vol 19, No 1 (2017)
Publisher : Badan Informasi Geospasial

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1100.803 KB) | DOI: 10.24895/MIG.2017.19-1.509

Abstract

 ABSTRAK Pembangunan infrastruktur di Kota Semarang berkembang sangat pesat sebagai pusat bisnis, ekonomi, industri, hiburan, dan pendidikan. Pembangunan memberikan dampak positif bagi masyarakat kota, namun terdapat juga dampak negatif yang terjadi yaitu penurunan kualitas lingkungan. Meningkatnya suhu udara adalah salah satu dampak dari penurunan kualitas lingkungan. Puncak atap dan dinding dari gedung bertingkat, tempat parkir, jalan, dan trotoar cenderung memiliki albedo yang rendah. Permukaan rendah albedo menyerap energi panas radiasi matahari lebih tinggi dari objek sekitarnya. Akibatnya, jumlah kelebihan energi panas menumpuk di sekitarnya menjadi pulau-pulau panas atau Urban Heat Island (UHI). Penelitian ini bertujuan untuk mendeteksi terjadinya fenomena kekritisan lingkungan akibat UHI dengan menganalisis suhu permukaan dan sebaran vegetasi di wilayah studi. Ada dua langkah metode dalam penelitian ini, pertama adalah membuat peta sebaran suhu permukaan tanah dan peta sebaran kerapatan vegetasi di tahun 2013 sampai 2016. Peta suhu permukaan dibuat dengan model algoritma Land Surface Temperature (LST) dan sebaran vegetasi adalah dengan algoritma Normalized Difference Vegetation Index (NDVI). LST didapatkan dengan mengolah Citra Landsat-8 band TIRS (Thermal Infrared Red Sensor), sedangkan NDVI  didapatkan dengan mengolah Citra Landsat-8 band OLI (Operation Land Imager). Langkah kedua adalah membuat peta kekritisan lingkungan dengan algoritma ECI (Environmental Criticality Index). ECI didapatkan dari nilai LST dibagi NDVI yang direntangkan histogram spektralnya menjadi 8 bit. Melalui hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa suhu permukaan di Kota Semarang meningkat dan sebaran kelas suhu tinggi meluas setiap tahun. Kekritisan lingkungan akibat UHI terdeteksi di pusat kota, yaitu wilayah Utara Kota Semarang.Kata kunci: Urban Heat Island (UHI), Land Surface Temperature (LST), Normalized Difference Vegetation Index (NDVI), Environmental Criticality Index (ECI)ABSTRACTInfrastructure in Semarang City developes rapidly as a center of business, economics, industry, entertainment, and education. Development gives positive impact to citizen, however environmental degradation as the negative impact also occured. Temperatures rising is one of environmental degradation impact. Roof top and wall of a building, parking lot, road, and sidewalk tend to have a low albedo. The low surface albedo absorbs thermal energy from solar radiation higher than the surrounding objects. As a result, the amount of excess heat accumulate in the vicinity into heat islands or Urban Heat Island (UHI). This study aims to detect the occurrence of environmental criticality due to UHI phenomenon by analyzing the surface temperature and the distribution of vegetation in the study area. There are two steps in this research, first step is to create land surface temperature distribution map and vegetation density distribution map in the year of 2013 to 2016. The surface temperature map created by Land Surface Temperature (LST) algorithm model and vegetation distribution created by Normalized Difference Vegetation Index (NDVI) algorithm. LST is obtained by processing Landsat-8 band TIRS (Thermal Infrared Sensor Red), while the NDVI obtained by processing Landsat-8 band OLI (Operation Land Imager). The second step is to create environmental criticality map with  ECI (Environmental Criticality Index) algorithm. ECI is obtained from LST value divided by NDVI spectral histogram stretched to 8 bits. From this research, can be concluded that the heat coverage in Semarang City increase and distribution of vegetation density index spread every year. Environmental criticality due to UHI occurred in downtown area, specifically in the northern side of Semarang City.Keywords:   Urban Heat Island (UHI), Land Surface Temperature (LST), Normalized Difference Vegetation Index (NDVI), Environmental Criticality Index (ECI) 
Kajian Kerentanan Ekosistem Pesisir Kabupaten Demak Berdasar Perubahan Garis Pantai dengan Teknologi Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi Geografis Sasmito, Bandi; Suprayogi, Andri
TEKNIK Vol 38, No 1 (2017): (Juli 2017)
Publisher : Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (696.293 KB) | DOI: 10.14710/teknik.v38i1.12181

Abstract

Pesisir dan pantai Kabupaten Demak terdapat beragam ekosistem seperti mangrove, ikan, terumbu karang, burung pemakan ikan, udang, dan sebagainya. Sedangkan garis pantai di Kabupaten Demak mengalami perubahan yang disebabkan oleh proses abrasi dan akresi yang terpicu karena aktivitas manusia yang intensif di wilayah pesisir. Abrasi dan akresi yang terjadi dirasa mengancam keberagaman ekosistem, sehingga perlu dilakukannya perlindungan dan pelestarian kawasan pesisir dan pantai. Penelitian ini menggunakan metode berupa penggabungan teknologi Penginderaan Jauh dan Sistem Iinformasi Geografis (SIG) untuk mengukur kerentanan wilayah pesisir dengan memanfaatkan klasifikasi kerentanan pesisir dari Environmental Sensitivity Index (ESI) Maps serta perhitungan laju perubahan garis pantai menggunakan perangkat lunak Digital Shoreline Analysis System (DSAS). Hasil yang diharapkan dari penelitian ini adalah 1. Deteksi perubahan garis pantai di Kabupaten Demak dalam kurun waktu 5 (lima) tahun terakhir (2011-2015), 2. Pemodelan trend perubahan garis pantai 5 (lima) tahun kedepan (2016-2020), dan 3. Deteksi ekosistem pesisir Kabuaten Demak mana saja yang terdampak akibat perubahan garis pantai 5 tahun terakhir (2011-2015), dan trend 5 tahun kedepan (2016-2020).
PEMBERDAYAAN PENGRAJIN KAPAL KAYU DI KABUPATEN BATANG DENGAN KKN-PPM TEMATIK Amiruddin, Wilma; Trimulyono, Andi; Sasmito, Bandi
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan Vol 13, No 1 (2016): Februari
Publisher : Department of Naval Architecture - Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (327.441 KB) | DOI: 10.14710/kpl.v13i1.10241

Abstract

Kabupaten Batang terletak di pantai utara Jawa Tengah dimana wilayah pesisir kabupaten ini terdapat potensi yang dapat dikembangkan menjadi aset yang berharga bagi bangsa yaitu para pembuat kapal tradisional namun pembuatan desain kapal yang ada memiliki keunggulan dari segi stabilitas dan kamar mesin yang didalam/engine in board. Perlunya pendampingan pada proses produksi agar desain tetap terjaga namun tidak kalah dalam teknologi. Untuk menyelesaikan permalahan tersebut maka tim pengabdian dari Jurusan Teknik Perkapalan akan melakukan kegiatan KKN-PPM tematik. Berdasarkan permasalahan yang ada pada mitra maka pelaksanaan KKN-PPM tematik ini akan dilakukan sosialisasi serta pelatihan penggunaan program Fishipro untuk desain kapal dan konstruksi kapal kayu serta menggunakan program desain kapal Delftship, Maxsurf dan ProCAD untuk desain Propeller. KKN-PPM tematik telah berhasil dilaksanakan di galangan kapal kayu di Karangasem Utara dengan beberapa luaran telah tercapai, baik dalam program kerja mahasiswa KKN-PPM monodisiplin maupun multidisiplin
KAJIAN PENGGUNAAN PROGRAM APLIKASI DESAIN KAPAL TRADISIONAL PADA GALANGAN KAPAL KAYU DI KABUPATEN BATANG Trimulyono, Andi; Amiruddin, Wilma; Purwanto, Eko Didik; sasmito, Bandi
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan Vol 12, No 3 (2015): Oktober
Publisher : Department of Naval Architecture - Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (395.108 KB) | DOI: 10.14710/kpl.v12i3.9620

Abstract

Kabupaten Batang terletak di pantai utara Jawa Tengah dimana wilayah pesisir kabupaten ini terdapat potensi yang dapat dikembangkan menjadi aset yang berharga bagi bangsa yaitu para pembuat kapal tradisional. Sebagian besar para pengrajin kapal kayu tradisional dalam pembangunan konstruksi kapal tanpa melalui proses rancang bangun secara modern. Dalam pelaksanaannya, baik tipe ataupun bentuk kapal yang dibangun, berdasarkan pengalaman kapal-kapal yang pernah dibuat sebelumnya dan tanpa melalui perhitungan dan penggambaran terlebih dahulu, sehingga dalam beberapa kasus terhadap pesanan kapal yang berbeda bentuknya, maka pengrajin ini akan mengalami kesulitan. Hal ini menyebabkan perlunya sosialisasi mengenai teknologi perkapalan kepada pengrajin kapal di kabupaten Batang terutama dibidang rancang bangun(design) dan konstruksi kapal  agar terdapat standar baku mengenai konstruksi kapal kayu yang sesuai dengan standar yang ada seperti Biro Klasifikasi Indonesia (BKI) sehingga kapal akan memenuhi tingkat standar yang baku dan tidak terjadi konstruksi yang berlebihan(over construction). Dengan melakukan sosialisasi dan workshop yang dilaksanakan di galangan kapal kayu menggunakan program aplikasi fishipro membuat pekerjaan lebih efisien serta penggunaan program aplikasi lainnya untuk memudahkan proses desain kapal kayu yang diproduksi oleh CV. Abadi Group yang terletak di Kabupaten Batang.
APLIKASI MULTIBEAM ECHOSOUNDER NORBIT WBMS UNTUK PENENTUAN JALUR PELAYARAN (Studi Kasus : Teluk Awur, Jepara) Mulawarman, Reza Al Arif; Sasmito, Bandi; Sabri, L M
Jurnal Geodesi Undip Vol 8, No 1 (2019)
Publisher : Jurusan Teknik Geodesi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (452.708 KB)

Abstract

Indonesia sebagai Negara maritim yang memiliki kawasan laut yang luas menjadikan transportasi kapal menjadi transportasi yang sangat penting untuk keberlangsungan baik aktivitas perekonomian maupun moda transportasi masyarakat Indonesia. Kabupaten Jepara sebagai salah satu kawasan di Jawa Tengah yang dekat dengan laut menjadikan kapal sebagai suatu moda transportasi yang penting. Perencanaan jalur pelayaran menjadi hal yang utama dalam navigasi kapal. Hal ini dilakukan karena adanya objek objek yang ada di bawah laut menjadi perhatian penting dalam pelayaran guna menghindari terjadinya pergesekan lunas kapal dengan objek bawah laut yang dapat menyebabkan kapal karam atau rusak. Dengan memanfaatkan teknologi echosounder guna pemeruman bawah laut untuk pengambilan data berupa koordinat xyz bawah laut yang bertujuan untuk mengetahui kondisi topografi yang ada di Teluk Awur, Jepara. Pemeruman dilakukan pada daerah yang dekat dengan dermaga dan diharapkan dapat menjadi suatu acuan bagi pelayaran warga Jepara khususnya daerah Teluk Awur agar tercipta keamanan dalam pelayaran kapal. Berdasarkan peraturan dari direktorat Jendral Perhubungan Laut, batas minimal kedalaman untuk kapal yang dengan ukuran kurang dari 86 meter adalah 1.725 meter dibawah permukaan laut, sehingga, melihat dari hasil pemeruman menggunakan echosounder, terdapat daerah yang memiliki kedalaman kurang dari 2 meter yang dapat menyebabkan peningkatan risiko terjadinya kapal karam akibat kedalaman laut terlalu dangkal sehingga perlu adanya peringatan kepada seluruh kapal mengenai daerah bahaya pelayaran pada daerah Teluk Awur.
APLIKASI PENGINDERAAN JAUH UNTUK MEMETAKAN KEKERINGAN LAHAN PERTANIAN DENGAN METODE THERMAL VEGETATION INDEX (STUDI KASUS : KABUPATEN KUDUS, JAWA TENGAH) Nilasari, Monica; Sasmito, Bandi; Sukmono, Abdi
Jurnal Geodesi UNDIP Volume 6, Nomor 3, Tahun 2017
Publisher : Departement Teknik Geodesi Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1691.842 KB)

Abstract

ABSTRAK Indonesia sebagai negara yang terletak di kawasan tropis. Posisi Indonesia yang berada pada belahan bumi dengan iklim monsoon tropis sangat sensitif terhadap anomali iklim El-Nino Southern Oscillation (ENSO). ENSO menyebabkan terjadinya kekeringan. iklim ENSO ini juga menjadi salah satu penyebab Kabupaten Kudus terkena dampak kekeringan karena kemarau panjang. Ancaman kekeringan akibat pengaruh iklim tidak dapat dihindari, tetapi dapat diminimalkan dampaknya jika mengetahui pola kekeringan di suatu daerah tersebut.Salah satu cara yang dapat digunakan adalah dengan menggunakan aplikasi penginderaan jauh yaitu melalui pengolahan dan analisis menggunakan algoritma Thermal Vegetation Index (TVI) yang merupakan rasio antara Land Surface Temperature (LST) dan Index Vegetation untuk mengkaji sebaran dan pola kekeringan pertanian Kabupaten Kudus tahun 2015 dan 2016 yang kemudian akan dihubungkan dengan karakteristik wilayahnya untuk diketahui keterkaitannya dengan kekeringan Kabupaten Kudus.Hasil penelitian ini menunjukan bahwa kejadian kekeringan sangat luas terjadi pada bulan September 2015 dengan luas 20165,579 ha , sedangkan yang terendah terjadi pada bulan September 2016 dengan luas 4874,504 ha. Hasil uji statistik menunjukan bahwa parameter suhu permukaan, indeks vegetasi, kelerengan dan jenis tanah berpengaruh terhadap kejadian kekeringan lahan pertanian di Kabupaten Kudus.Kata Kunci : EVI, Kekeringan lahan pertanian, TVI, LST, EVI, Landsat ABSTRACT Indonesia is a country locate in tropical region. Position of Indonesia which is in the hemisphere with tropical monsoon climate is very sensitive to El-Nino Southern Oscillation (ENSO) climate anomaly.ENSO causes drought. ENSO climate also one of the causes Kudus regency affected with drought due to long dry season.                 Drought threats due to climate influence can’t be avoided,  but the impact can be minimized if known the pattern of drought in a particular area. One method can be used using remote sensing application trough processing and analysis using Thermal Vegetation Index (TVI) algoritm which is ratio between Land Surface Temperature (LST) and Vegetation Index to study distribution and pattern of agricultural drought at Kudus Regency in year 2015 and 2016 which will be linked with teritory characteristics to be associated with the drought of Kudus Regency.                The very wide drought occurred in September 2015 with an area of 20165.579 hectare, while the lowest drought occured in September 2016 with an area of 4874,504 hectare. The result of statistical test showed parameters of surface temperature, vegetation index, slope and soil type have an effect on the occurence of agricultural drought in Kudus RegencyKeywords: Agricultural drought, TVI, LST, EVI, Landsat
ANALISIS KESESUAIAN PERUBAHAN PENGGUNAAN LAHAN TERHADAP RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) DI SEKITAR DANAU RAWA PENING KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2013 DAN 2018 Indriyanto, Ignatius Wahyu; Sudarsono, Bambang; Sasmito, Bandi
Jurnal Geodesi Undip Volume 8, Nomor 4, Tahun 2019
Publisher : Jurusan Teknik Geodesi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (677.792 KB)

Abstract

ABSTRAKDanau Rawa Pening merupakan salah satu danau di Provinsi Jawa Tengah yang terletak di Kabupaten Semarang. Danau Rawa Pening yang dikelilingi oleh Kecamatan Ambarawa, Kecamatan Bawen, Kecamatan Tuntang dan Kecamatan Banyubiru teridentifikasi terjadi konversi lahan yang cukup besar. Pertumbuhan penduduk yang semakin pesat mengakibatkan peningkatan kebutuhan sarana dan prasarana, sehingga akan menimbulkan masalah penggunaan lahan yang fungsinya tidak sesuai dengan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW). Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana kesesuaian antara rencana dengan keadaan yang ada di lapangan sehingga mempermudah dalam melakukan pengawasan dan membuat kebijakan terkait penataan ruang. Proses yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu membuat peta penggunaan lahan tahun 2013 dan 2018 dengan digitasi on screen. Hasil peta penggunaan lahan tahun 2013 dengan interpretasi citra Worldview-2 sedangkan peta penggunaan lahan tahun 2018 dengan citra SPOT 6. Peta penggunaan lahan tersebut akan dianalisis perubahan dan kesesuaiannya dengan RTRW. Berdasarkan analisis perubahan penggunaan lahan tahun 2013 dan 2018 didapatkan hasil berupa peningkatan dan penurunan luas penggunaan lahan. Luas lahan yang bertambah yaitu Kawasan Danau sebesar 18,61 Ha (1,15%), Kawasan Industri sebesar 45,51 Ha (56,63), Kawasan Perkebunan sebesar 43,63 Ha (0,51%), Kawasan Permukiman Perdesaan sebesar 77,02 Ha (5,69%), Kawasan Permukiman Perkotaan sebesar 68,17 Ha (4,69%) sedangkan luas lahan yang berkurang yaitu Kawasan Pertanian Lahan Basah sebesar 225,14 Ha (4,52%)  dan Kawasan Pertanian Lahan Kering sebesar 27,79 Ha (3,54%). Kesesuaian penggunaan lahan terhadap Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Semarang Tahun 2011-2031 pada tahun 2013 sebesar 14.627,34 Ha atau 76,10 % sedangkan pada tahun 2018 sebesar 14.433,01 Ha atau 75,09% dari total luas wilayah penelitian, sehingga kesesuaian penggunaan lahan wilayah penelitian mengalami penurunan dalam rentang waktu 5 tahun sebesar 194,33 Ha atau 1,01%.Kata Kunci :Danau Rawa Pening, Kesesuaian, Penggunaan Lahan, Perubahan Penggunaan Lahan, Rencana Tata                      Ruang Wilayah. ABSTRACTRawa Pening Lake is one of the lakes in Central Java Province located in Semarang Regency. Rawa Pening Lake is surrounded by Ambarawa Subdistrict, Bawen Subdistrict, Tuntang Subdistrict and Banyubiru Subdistrict, identified a fairly large land conversion. The rapid population in that place is increase causing the development of need for facilities and infrastructure, so that it will cause land use problems whose functions are not in accordance with the Spatial Regional Planning (RTRW). This study aims to look at how the plan matches the circumstances in the field making it easier to conduct surveillance and make policies related to spatial planning. The process carried out in this study is to make land use maps in 2013 and 2018 with digitization on screen. The results of the 2013 land use map with the interpretation of  Worldview-2 image while the land use map in 2018 with the SPOT 6 image. The land use map will be analyzed for changes and compliance with the RTRW. Based on the analysis of land use changes in 2013 and 2018 the results obtained in the form of an increase and decrease in land use. The area of land that has been increased is the Lake Area by 18,61 Ha (1,15%), Industrial Area by 45,51 Ha (56,63%), Plantation Area by 43,63 Ha (0,51%), Rural Settlement Area by 77,02 Ha (5,69%), Urban Settlement Area at 68,17 Ha (4,69%) while the reduced land area is Wetland Agriculture Area at 225,14 Ha (4,52%) and Land Agricultural Area Dry matter of 27,79 Ha (3,54%). The suitability of land use to the Semarang Regency’s Spatial Regional Planning (RTRW) in 2011-2031 in 2013 was 14.627,34 Ha or 76,10% while in 2018 it was 14.433,01 Ha or 75,09% of the total area of the study, so that the suitability of the land use of the study area has decreased in the span of 5 years by 194,33 Ha or 1,01%.Keyword : Change of Land Use, Land Use, Rawa Pening Lake, Spatial Planning, Suitability
ANALISIS PERSEBARAN BIDANG TANAH TERDAFTAR DAN BELUM TERDAFTAR TERHADAP PEMANFAATAN TANAH MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG) ( Studi Kasus : Kecamatan Kota Kendal Tahun 2015) Triwibowo, Wenang; Subiyanto, Sawitri; Sasmito, Bandi
Jurnal Geodesi UNDIP Volume 5, Nomor 3, Tahun 2016
Publisher : Departement Teknik Geodesi Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (806.424 KB)

Abstract

ABSTRAK Tanah merupakan sumber utama kesejahteraan dan kehidupan masyarakat, oleh karena itu penggunaan tanah dan pemanfaatan tanah harus optimal. Perwujudan penggunaan dan pemanfaatan tanah yang optimal tersebut dapat dilakukan melalui penyusunan rencana tata ruang yang mengintegrasikan prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan. Kecamatan Kota Kendal merupakan wilayah yang memiliki perkembangan yang sangat dinamis, karena selain fungsinya sebagai kawasan pertanian dan pemukiman, Kecamatan Kota Kendal juga merupakan kawasan pendidikan. Mengingat pentingnya hal tersebut diatas, maka akan dilakukan penelitian mengenai analisis persebaran bidang tanah terdaftar dan belum terdaftar terhadap pemanfaatan tanah menggunakan Sistem Informasi Geografis (SIG).Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa peta administrasi Kecamatan Kota Kendal, citra GeoEye-1 tahun 2013 dan sebaran persil BPN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah identifikasi pada obyek bidang tanah berupa poin penggunaan tanah dan pemanfaatan tanah. Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan hasil peta yang akurat dan teliti mengenai sebaran bidang tanah lengkap dengan penggunaan tanah dan pemanfaatan tanah secara lengkap khususnya di Kecamatan Kota Kendal. Pemanfaatan tanah di Kecamatan Kota Kendal sebagian besar dimanfaatkan untuk produksi pertanian, baik pemanfaatan tanah untuk bidang yang terdaftar atau belum terdaftar kurang lebih memiliki persentase total sebesar 79,48 %. Sedangkan untuk tanah yang belum dimanfaatkan memiliki persentase terkecil dibandingkan luasan pemanfaatan lain yaitu sebesar 0,039 %. Kata Kunci: Bidang Tanah, GeoEye-1, Pemanfaatan Tanah, Penggunaan Tanah, SIG.  ABSTRACT Soil is the main source of welfare and community life, therefore the use of land and utilization must be optimal. Embodiment of use and optimal utilization of land which can be done through the preparation of spatial plans that integrate the principles of sustainable development. Kendal City District is an area that has developed very dynamic, because its function as an agricultural and residential area, Kendal City District is also an education area. Given the importance of the above, it will do research on the analysis of the distribution of land parcels registered and not registered on the utilization of the land using geographic information system (GIS).The data which were used in this study are a map of Kendal City District, GeoEye-1 images 2013 and BPN Land Parcels. A method used in this study is an identification of land area objects that are in the form of land use and utilization. This study was conducted to obtain accurate results and a thorough map of the distribution of land parcels complete with the land use and utilization especially in sub Kendal City District. Land use in the Kendal City District, mostly used for agricultural production, better utilization of land for fields registered or not registered or less have the total percentage of 79,48%. As for the land that has not been used has the smallest percentage than others, namely the extent of utilization of 0.039 %. Keywords : Geographic Information Systems, GeoEye-1, Land use,  Parcel, Utilization  *) Penulis, Penanggung Jawab
ANALISIS DEBIT MAKSIMUM UNTUK PEMBUATAN PETA ALOKASI PENGGUNAAN AIR PERMUKAAN (STUDI KASUS : DAS KUPANG, JAWA TENGAH) Huda, Nurul; Sudarsono, Bambang; Sasmito, Bandi
Jurnal Geodesi UNDIP Volume 3, Nomor 2, Tahun 2014
Publisher : Departement Teknik Geodesi Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (469.279 KB)

Abstract

AbstrakPerkembangan wilayah pada suatu daerah akan menyebabkan kebutuhan air terus meningkat seiring dengan laju pertumbuhan penduduk. Pemenuhan kebutuhan pangan dan aktivitas penduduk selalu erat kaitannya dengan kebutuhan akan air. Tuntutan tersebut tidak dapat dihindari, tetapi haruslah  direncanakan pemanfaatannya sebaik mungkin. Kecenderungan yang sering terjadi adalah adanya ketidakseimbangan antara ketersediaan dan kebutuhan air. Untuk mencapai keseimbangan antara kebutuhan air dan ketersediaan air di masa mendatang, diperlukan upaya pengkajian komponen-komponen kebutuhan air, serta efisiensi penggunaan air.DAS Kupang mempunyai debit tertinggi pada bulan Januari yaitu sebesar 78,947 m3/detik dan debit terendah terjadi pada bulan Agustus yaitu sebesar 4,112 m3/detik dengan nilai ketersediaan air tertinggi pada bulan Januari yaitu sebesar 204.629.856,800 m3 dan nilai ketersediaan air terendah terjadi pada bulan Agustus yaitu sebesar 10.657.759,680 m3 dengan ketersediaan air total selama satu tahun sebesar 1.271.005.476 m3.Kebutuhan air rata-rata bulanan wilayah DAS Kupang sebesar 7.746.367,172 m3 meliputi kebutuhan air domestik dan non domestik sebesar 3.086.152,800 m3 per bulan,  kebutuhan air peternakan sebesar 54.213,648 m3 per bulan, dan kebutuhan air untuk irigasi sebesar 4.294.918,080 m3per bulan dengan luas daerah irigasi seluas 1.744,20 Ha. Sedangkan kebutuhan air total wilayah DAS Kupang selama satu tahun sebesar 89.223.414,340 m3.Kata kunci : DAS Kupang, Debit, Ketersediaan dan kebutuhan air.AbstractThe development of the area would lead to high demand for water continues to increase in line with population growth rate. The fulfillment of food needs and activity inhabitant of always closely related to the need for water.These claims cannot be avoided, but should be used as best as possible planned. The common trend is the existence of an imbalance between the availability and high demand for water.To achieve the balance between the need for water and availability of water in the future, efforts are required for the assessment of the components of high demand for water, and the efficiency of water use.Kupang river has the highest discharge in January that amounted to 78,947 m3/s and the lowest discharge occurs in August, namely 4,112 m3/s is equal to the value of the highest water availability in January that amounted to 204.629.856,800 m3 and the lowest water availability value occurred in August which amounted to 10.657.759,680 m3 of water availability with total for a year of 1.271.005.476 m3.High demand for water average monthly the region of  Kupang river of 7.746.367,172 m3 covering domestic needs of water and non domestic 3.086.152,800 m3 per month, amounting to high demand for water livestock of 54.213,648 m per month, and the needs of water for irrigation as much as 4.294.918,080 m3 per month with broad the area of irrigated by 1.744,20 ha.While high demand for water total the region of the watershed Kupang river for one year as much as 89.223.414,340 m3. Keywords: Kupang river, discharge, availability and water needs*) Penulis Penanggung 
Co-Authors ., Hani'ah Abdi Sukmono, Abdi Adiasti Rizqi Hardini Adib Fahrul Arifin Ahmad Faishal Matazah Putra Ahmad Hidayat Ahmad Iqbal Maulana Lubis Akbar Kurniawan Alan Aji Bintang Alfian Putra Setiadarma Almira Delarizka Alvatara Partogi Hutagalung Amirul Hajri An Nisa Tri Rahmawati Andi Trimulyono Andri Suprayogi Andri Yanto Parulian Tamba Anggi Karismawati Anggoro Wahyu Utomo Angkoso Dewantoro Arfina Kusuma Putra Arief Laila Nugraha Arief Laila Nugraha Arief Laila Nugraha Ariella Arima Aniendra Armenda Bagas Ramadhony Arnita Ikke Sari Arwan Putra Wijaya Arwan Putra Wijaya Asih, Nevi Tri Lestiyo Aulia Budi Andari Aulia Hafizh Aulia, Fatah Avini Sekha Rasina Ayu Hapsari Aditiyanti Bambang Darmo Yuwono Bambang Darmo Yuwono Bambang Sudarsono Bambang Sudarsono Bashit, Nurhadi Bekti Noviana Bella Riskyta Arinda Bram Ferdinand Saragih Chusni Ansori David Jefferson Baris Denni Apriliyanto Desvandri Gunawan Devi Irsanti Devi Nilam Sari Deviana Putri Sunarernanda Dian Ika Aryani DIKA NUZUL RACHMAWATI Dimas Bagus Dita Ariani DITHO TANJUNG PRAKOSO Dwi Nugroho Eko Andik Saputro Eko Didik Purwanto, Eko Didik Elsa Regina Rizkitasari Esa Agustin Alawiyah Ety Parwati Fadhlan Hamdi Fajar Dwi Hastono Farrah - Istiqomah, Farrah - Fauzi Janu Amarrohman, Fauzi Janu Fauzi Janu Ammarohman Firman Hadi Firman Hadi Firman Hadi Fitra S Pandia Frandi Barata Simamora Fuad Hari Aditya Gabriel Yedaya Immanuel Ryadi Galih Pratiwi Galuh Fitriarestu Santoso Ghazian Hazazi Gilang Yudistira Hilman Gunita Mustika Hati Hadi, Firman Hana Sugiastu Firdaus Hana Sugiastu Firdaus Hani'ah . Hani'ah Hani'ah Hani'ah, Hani'ah Haniah Haniah Hani’ah Hani’ah Harianto Harianto Harmeydi Akbar Hartomo Haryo Kuncoro Haryo Daruwedho Hasan Mustofa Amirudin, Hasan Mustofa Hayu Rianasari Hestiningsih Hestiningsih Indah Prasasti Indriyanto, Ignatius Wahyu Innong Pratikina Akbaruddin Jaka Gumelar Jerson Otniel Purba Jhonson Paruntungan Matondang Johan Irawan Kalinda, Icha Oktaviana Putri Khofifatul Azizah Kurniantoro, Ridhwan L. M. Sabri Laode M Sabri Latifah Rahmadany LM. Sabri M. Alfarisi Handifa M. Andu Agjy Putra Mamei Saumidin Meiska Firstiara Maudi Miftakhul ‘Ulya Rimadhani Moehammad Awaluddin Moehammad Awwaluddin Mohamad Jorgie Prasetyo Monica Apriliana Pertiwi Monika Maharani, Shang Bhetari Muchammad Misbachul Munir, Muchammad Misbachul Muhamad Dicky H. Muhammad Agam Cakra Donya Muhammad Al Kautsar Muhammad Dimas Aji N. Muhammad Fadhli Auliarahman Muhammad Helmi Muhammad Hudayawan Nur L Muhammad Ilman Fanani Muhammad Luthfi Ramadhan Muhammad Nur Khafidlin Mulawarman, Reza Al Arif Muna, Nailatul Mutiah Nurul Handayani Nainggolan, Yohana Christie Nanang Noviantoro Prasetyo Nandia Meitayusni Nabila Nasrul Arfianto Nevy Dyah Rustikasari Nila Hapsari Nawangwulan Nilasari, Monica NIRTANTO, ILHAAM CAHYA Niswatul Adibah NOFIANA DIAN RAHAYU Noviar Afrizal Wahyuananto Nur Itsnaini Nurfajrin Dhuha Andani Nurhadi Bashit Nurhadi Bashit Nurhadi Bashit Nurul Huda Patriot Ginanjar Satriya Pinastika Nurandani Pitto Yuniar Maharsayanto Pratama Irfan Hidayat Prathanazal, Naufal Maziakiko Prya Adhi Surya Nugraha Putra, Muhammad Adisyah Putri Auliya Putri Mariasari Sukendar, Putri Mariasari Putri, Alifa Salsabilla Raditya Wahyu Utomo Ratih Kumala Dewi Restu Maheswara Ayyar Lamarolla Rina Emelyana Risa Bruri Utami Ryandana Adhiwuryan Bayuaji Sabri, L M Sabri, L.M. Sabri, LM Samuel Samuel Sari, Devi Nilam Sawitri Subiyanto Sawitri Suprayogi Selli Angelita Sitepu Seprila Putri Darlina Setiaji Nanang Handriyanto Sheehan Maladzi, Havi Shofiyatul Qoyimah, Shofiyatul Sinabutar, Julio Jeremia Sindi Rahma Erwanti Sitepu, Selli Angelita Siti Rahayuningsih Sri Purwatik Sutomo Kahar Sutomo Kahar Sutomo Kahar Sutomo Kahar Syafiri Krisna Murti Syarif Budhiman Theresia Niken Kurnianingsih Tika Murni Asih Tistariawan, Adji Chandra Titis Ismayanti Vauzul Rahmat Victor Andreas Tarigan Vira Febianti Wahyu Eko Saputro Wahyu Setianingsih Wenang Triwibowo, Wenang Wili Setiadi Wilma Amiruddin Wiryawan, Ainun Pujo Wisnu Wahyu Wijonarko Yenny Paras Dasuka Yoga Triardhana Yosevel Lyhardo Sidabutar Yudo Prasetyo Yugi Limantara