Claim Missing Document
Check
Articles

PERENCANAAN SISTEM ALIRAN FLUIDA PADA RANCANG BANGUN TRAINER PERPINDAHAN PANAS PADA KULKAS CHOIRUR ROZIKIN, ACHMAD; MADE ARSANA, I
Jurnal Rekayasa Mesin Vol 5, No 2 (2019)
Publisher : Jurnal Rekayasa Mesin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

a
PERENCANAAN SISTEM INSTRUMENTASI PADA RANCANG BANGUN TRAINER PERPINDAHAN PANAS PADA KULKAS PRIMA SAPUTRA, DIMAS; MADE ARSANA, I
Jurnal Rekayasa Mesin Vol 5, No 2 (2019)
Publisher : Jurnal Rekayasa Mesin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perkembangan teknologi yang diterapkan pada alat kulkas bertujuan mengetahui desain sistem instrumentasi pada rancang bangun trainer kulkas , mengetahui peforma sistem instrumentasi perpindahan panas. sistem instrumentasi memerlukan berapa alat ukur yang digunakan untuk mengetahui laju aliran dan suhu yang terdapat pada aliran sistim pendingin yaitu 2 buah thermocouple digital untuk mengukur suhu panas dan dingin, 1 buah flowmeter untuk mengetahui aliran material dari freon dan 3 buah pressure guage untuk mengetahui berapa tekanan dari fluida. Hasil yang diharapkan dari proses rancang bangun ini adalah sebuah trainer pembelajaran perpindahan panas pada kulkas yang dilengkapi instrumentasi sehingga dapat mendukung pembelajaran secara lebih lengkap, Percobaan thermostat 1 menghasilkan temperatur Tin = 22.99 ?C dari evaporator, sedangkan Tout dari kondensor 50.4 ?C variabel dari tekanan freon kompresor 140 Psi, kondensor 140 Psi, evaporator 100 Psi. Percobaan thermostat 2 menghasilkan temperatur Tin = 23.7 ?C dari evaporator, sedangkan Tout dari kondensor 49.7 ?C variabel dari tekanan freon kompresor 140 Psi, kondensor 140 Psi, evaporator 100 Psi. Percobaan thermostat 3 menghasilkan temperatur Tin = 24.0 ?C dari evaporator, sedangkan dari kondensor Tout 50.2 ?C variabel dari tekanan freon kempresor 140 Psi, kondensor 140 Psi, evaporator 100 Psi.
RANCANG BANGUN ALAT BLEEDING REM SISTEM TERTUTUP PADA MOBIL YUDHA PRATAMA, RAHMAD; MADE ARSANA, I
Jurnal Rekayasa Mesin Vol 5, No 2 (2019)
Publisher : Jurnal Rekayasa Mesin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Mayoritas manusia menggunakan kendaraan mobil sebagai alat transportasi yang dimana kendaraan tersebut mudah digunakan dan nyaman untuk berpergian jauh. Tetapi mobil tidak hanya digunakan saja, mobil perlunya perawatan khusus atau servis berkala sehingga kendaraan mobil tetap awet, nyaman, dan performa setiap komponen tetap stabil. Sekarang masyarakat tidak perlu kawatir untuk melakukan servis sendiri, disetiap daerah memiliki tempat servis atau bengkel yang dimana tempat tersebut menjual jasa dan sparepart kendaran mobil. Pada proses pekerjaan servis atau pemeliharaan khususnya proses bleeding rem custamer sempat mengeluh yang dimana proses pembleedingan terdapat point ? point yang merugikan seperti tumpahnya minyak rem yang mengenai cat body kendaraan, bila terkena kulit bisa mengakibatkan iritasai, dan proses pengerjaan yang cukup lama. Metode pembleedingan minyak rem menggunakan sistem kevacuman yang dimana komponen utama menggunakan pompa DC 12 volt dengan laju aliran 4L/m sehingga diharapkan dapat menghisap minyak rem dan gelembung ? gelembung udara yang ada di sistem rem tersebut Hasil dari alat ini dapat dipresentasikan lebih efisien dari segi waktu yang memerlukan 5 menit, konsumsi minyak rem baru hanya 7% dari awalnya yang menggunakan 800ml dan hanya memerlukan 2 pekerja saja. Kata kunci: bleeding, rem, mobil
APLIKASI PENDINGIN ELEKTRIK TEC1-12706 DAN TEC1-12715 DENGAN HEATSINK PADA COOLER BOX SEMI KONDUKTOR UZIA BRAMANTYO, KUKUH; MADE ARSANA, I
Jurnal Rekayasa Mesin Vol 5, No 2 (2019)
Publisher : Jurnal Rekayasa Mesin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Cooler box ini dirancang bertujuan untuk membantu manusia dalam mendapatkan minuman dingin karena minuman dingin dapat mempercepat menghilangkan dahaga dan dehidrasi manusia. Cooler box semi konduktor ini lebih efisien dibandingkan kulkas dan cooler box konvensional karena pengguna alat dapat memperoleh minuman dingin pada saat berpergian jauh menggunakan mobil. Rancang bangun Cooler Box Semi Konduktor ini diharapkan dapat membuat minuman menjadi dingin sehingga menjadi alternatif masyarakat untuk mendinginkan minuman pada saat bepergian jauh. Selain itu, dapat menambah wawasan dan ilmu pengetahuan umum serta pengetahuan dalam bidang teknik pendinginan. Dalam perancangan ini menggunakan jenis penelitian yang berbentuk rancang bangun berbasis eksperimen. Perencangan ini bertujuan untuk mengetahui perancangan sistem analisis perfoma pendingin elektrik pada rancang bangun cooler box semi konduktor dan untuk meningkatkan performa analisis perfoma pendingin elektrik pada cooler box semi konduktor. Tahap perancangan rangka pada cooler box semi konduktor yang berarti setelah penentuan ide kemudian dilanjutkan pembuatan proses perancangan sesuai dengan bagian-bagiannya. Dalam pembuatan cooler box semikonduktor ini dapat menghasilkan pembuatan dokumen produk berupa desain gambar kerja, dan langkah terakhir adalah pengujian kinerja alat kemudian menyimpulkan hasil dari alat tersebut. Spesifikasi cooler box semikonduktor dapat mencapai suhu terendah 24 oC dalam waktu 60 menit. Ukuran box yaitu 53x31x43 cm, menggunakan TEC jenis TEC1-12706 dan TEC1-12715 dengan pendingin cairan, memiliki tegangan DC 12V.
PERENCANAAN SISTEM PENGGERAK PADA RANCANG BANGUN TRAINER TRANSMISI OTOMATIS HONDA JAZZ ADI SUSILO, DIKI; MADE ARSANA, I
Jurnal Rekayasa Mesin Vol 5, No 2 (2019)
Publisher : Jurnal Rekayasa Mesin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Transmisi yang umum digunakan pada mobil masa kini adalah transmisi manual dan transmisi otomatis. Dengan berkembangnya dunia otomitif dibuatlah transmisi otomatis tipe CVT atau yang di kenal dengan sebutan (Continous Variable Transmision) untuk membuat kenyamanan berkemudi tanpa menganti berulang-ulang transmisi. Menanggapi hal tersebut laboratorium chassis UNESA memerlukan suatu media pembelajaran transmisi otomatis tipe CVT jenis mobil yang bisa memperlihatkan secara nyata tentang mekanisme dan prinsip kerja transmisi otomatis tipe CVT, salah satunnya yaitu pembuatan media pembelajaran desain cutting transmisi otomatis honda jazz. Perancangan ini dilaksanakan di laboratorium chasis Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Negeri Surabaya, waktu pengerjaan 2 bulan, dengan menggunakan metode eksperimen dan proses pengerjaan meliputi:1) menentukan transmisi yang dipakai, 2) mendesain rangka, 3) perhitungan pulley dan sabuk / V-Belt, 4) menentukan motor listrik yang akan dipakai, 5) uji coba trial & error, 6) penggunaan alat. Dari trainer transmisi otomatis cvt honda jazz membutuhkan daya rencana minimal 0,427 HP, maka daya mesin penggerak (motor listrik) yang dipilih adalah 0,5 HP dengan daya 0,319 Kw. Rasio transmisi yang digunakan adalah 1:2 untuk transmisi sabuk V dengan rpm penggerak 1400 rpm dan yang digerakkan sebesar 700 rpm. Transmisi sabuk yang terpasang tipe sabuk C-33, diameter puli penggerak 75 mm dan puli yang digerakkan 150 mm. untuk jarak kedua puli yang digunakan adalah 240 mm dan panjang keliling sabuk sebesar 838 mm. Dari performa sistem penggerak pada rancang bangun trainer transmisi otomatis honda jazz, pada saat trainer di uji coba tidak mengalami kendala apapun. Dari puley penggerak dan yang digerakkan proses berjalannya berputar baik sehingga pada saat poros porsneleng di pindahkan dari gigi P,R,N,D,D1, dan D2 gigi tidak mengalami kendala apapun, sehingga trainer bisa diamati berputarnnya trainer secara langsung Kata kunci: transmisi, engine cutting,motor listrik
DESAIN CUTTING PADA RANCANG BANGUN TRAINER TRANSMISI HONDA JAZZ PRIYAMBOGO, DAYAN; MADE ARSANA, I
Jurnal Rekayasa Mesin Vol 5, No 2 (2019)
Publisher : Jurnal Rekayasa Mesin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Rancang bangun ini di buat dengan alasan sebagai median pembelajaran dengan media trainer transmisi otomatis Honda jazz untuk menunjukan mekanisme kerja dari transmisi otomatis. Menanggapi hal tersebut laboratorium chasisi UNESA memerlukan satu media pembelajaran transmisi otomatis tipe CVT. Tujuan rancang bangun ini untuk merancang dan merakit trainer otomatis Honda jazz pada media pembelajaran yang sesuai perencanaan. Perenangan ini di lakukan di laboratorium chasisi dengan waktu 2 bulan, pengerjaan meluputi 1) menentukan transmisi yang dipakai, 2) mendesain cutting 3) mendesain rangka, 4) uji coba 5) pengguanaan alat, Pada proses pemotongan pada caver transmisi otomatis tipe cvt dengan ukuran pemotongan 170mm x 100mm x 220mm terlihat bagian bagian yang ingin di tunjukan seperti pulley penggerak, forward gear, planetary gearSetelah dilakukan proses pemotongan komponen-komponen akan terlihat cara kerja pada bagian pully penggerak dan planetary gear pada saat tuas pemindah gigi transmisi di pindahkan. Namun jazz tidak berjalan dengan baik dikarenakan drive pulley dan driven pulley tidak mau mengebang karna rumah CVT di potong dan tidak adanya tekanan dari fluida. Kata kunci : transmisi otomatis tipe CVT
SIMULASI PERFORMANSI HEAT EXCHANGER TIPE SHELL AND TUBE DENGAN HELICAL BAFFLE DAN DISK AND DOUGHNUT BAFFLE AFANDI, NURLAN; MADE ARSANA, I
Jurnal Teknik Mesin Vol 6, No 1 (2018)
Publisher : Jurnal Teknik Mesin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penggunaan baffle pada heat exchanger tipe shell and tube bertujuan untuk meningkatkan laju perpindahan panas yang terjadi antara fluida kerja dengan cara menimbulkan olakan aliran pada sisi shell. Helical baffle memiliki heat transfer rate dan pressure drop yang moderate. Disc doughnut baffle memiliki transfer panas keseluruhan yang lebih baik dibandingkan dengan segmental baffle. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas dan pressure drop heat exchanger tipe shell and tube dengan menggunakan jenis baffle disc doughnut baffle dan helical baffle. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode pendekatan numerik dengan program ANSYS 16.0 untuk penggambaran geometri dan untuk mensimulasikan aliran yang terjadi di dalam shell and tube heat exchanger. Pada fluent digunakan permodelan 3D double precision steady flow dengan memilih model turbulensi realizable, k-epsilon, scalable wall functions serta mengaktifkan persamaan energi. Variasi yang digunakan adalah tipe shell and tube dengan helical baffle dan disk and doughnut baffle. Hasil analisis simulasi menunjukkan bahwa penggunaan helical baffle dapat meningkatkan efektifitas penukar kalor dikarenakan ketika fluida mengalir dalam lintasan yang berbentuk spiral, gaya sentrifugal menyebabkan terjadinya aliran sekunder yang dapat meningkatkan perpindahan kalor, hal ini yang menyebabkan nilai efektivitas dari helical baffle menjadi tinggi yaitu sebesar 34,89%, sedangkan disk and doughnut baffle sebesar 20,16%. Untuk penggunaan disk and doughnut baffle terdapat aliran sekunder yang terjadi di dekat dinding baffle pada disk and doughnut baffle. Aliran sekunder tersebut akan membentuk pusaran turbulensi yang mengakibatkan terjadinya pressure drop pada alat penukar kalor tipe shell and tube tersebut, hal ini yang menyebabkan pressure drop pada disk and doughnut baffle menjadi tinggi yaitu sebesar 12960,20 Pa sedangkan helical baffle sebesar 7356,70 Pa.
UJI EKSPERIMENTAL PENGARUH TEMPERATUR DAN FRAKSI VOLUME TERHADAP PERPINDAHAN KALOR KONVEKSI NANOFLUIDA AIR – AL2O3 PADA SHELL AND TUBE HEAT EXCHANGER RIZKY AGISTA, DIAZ; MADE ARSANA, I
Jurnal Teknik Mesin Vol 6, No 2 (2018)
Publisher : Jurnal Teknik Mesin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pemanfaatan shell and tube heat exchanger semakin meningkat terutama di bidang industri dan teknologi. Fluida kerja yang digunakan saat ini masih merupakan fluida konvensional yang masih memiliki sifat konduktivitas termal yang rendah. Nanofluida adalah salah satu cara yang dapat digunakan untuk meningkatkan konduktivitas termal tersebut. Tujuan dilakukan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh temperatur dan fraksi volume terhadap laju perpindahan panas dan efektivitas pada shell and tube heat exchanger. Bahan yang digunakan adalah Al2O3 dengan perbedaan fraksi volume 1%, 3%, dan 5% pada fluida dingin serta perbedaan temperatur 70?C, 80?C, dan 90?C pada fluida panas. Hasil penelitian pengaruh temperature dan fraksi volume terhadap perpindahan kalor konveksi pada shell and tube heat exchanger diperoleh efektivitas tertinggi pada keadaan temperatur 90°C serta campuran fraksi volume nanofluida sebesar 5%, yaitu sebesar 46% dengan laju perpindahan panas yang terjadi sebesar 9658,489126 watt. Sedangkan untuk efektivitas terendah didapatkan pada keadaan temperatur 70°C tanpa campuran fraksi volume nanofluida, yaitu sebesar 11,75% dengan laju perpindahan panas sebesar 5511,669826 watt. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi temperatur dan fraksi volume nanofluida, maka akan meningkatkan laju perpindahan panas konveksi serta efektivitas dari shell and tube heat exchanger.Kata kunci: shell and tube heat exchanger, nanofluida, fraksi volume, alumunium oksida
UJI EKSPERIMENTAL PENGARUH TEMPERATUR DAN FRAKSI VOLUME TERHADAP PERPINDAHAN KALOR KONVEKSI NANOFLUIDA AIR – AL2O3 PADA SHELL AND TUBE HEAT EXCHANGER RIZKY AGISTA, DIAZ; MADE ARSANA, I
Jurnal Teknik Mesin Vol 6, No 2 (2018)
Publisher : Jurnal Teknik Mesin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pemanfaatan shell and tube heat exchanger semakin meningkat terutama di bidang industri dan teknologi. Fluida kerja yang digunakan saat ini masih merupakan fluida konvensional yang masih memiliki sifat konduktivitas termal yang rendah. Nanofluida adalah salah satu cara yang dapat digunakan untuk meningkatkan konduktivitas termal tersebut. Tujuan dilakukan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh temperatur dan fraksi volume terhadap laju perpindahan panas dan efektivitas pada shell and tube heat exchanger. Bahan yang digunakan adalah Al2O3 dengan perbedaan fraksi volume 1%, 3%, dan 5% pada fluida dingin serta perbedaan temperatur 70?C, 80?C, dan 90?C pada fluida panas. Hasil penelitian pengaruh temperature dan fraksi volume terhadap perpindahan kalor konveksi pada shell and tube heat exchanger diperoleh efektivitas tertinggi pada keadaan temperatur 90°C serta campuran fraksi volume nanofluida sebesar 5%, yaitu sebesar 46% dengan laju perpindahan panas yang terjadi sebesar 9658,489126 watt. Sedangkan untuk efektivitas terendah didapatkan pada keadaan temperatur 70°C tanpa campuran fraksi volume nanofluida, yaitu sebesar 11,75% dengan laju perpindahan panas sebesar 5511,669826 watt. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi temperatur dan fraksi volume nanofluida, maka akan meningkatkan laju perpindahan panas konveksi serta efektivitas dari shell and tube heat exchanger.Kata kunci: shell and tube heat exchanger, nanofluida, fraksi volume, alumunium oksida
PENGARUH PENAMBAHAN BIOADITIF MINYAK KAYU PUTIH PADA BAHAN BAKAR PERTALITE TERHADAP PERFORMA, KONSUMSI BAHAN BAKAR DAN EMISI GAS BUANG SEPEDA MOTOR HONDA CS1 150 PGM-FI AGUS UTOMO, RUDHI; MADE ARSANA, I
Jurnal Pendidikan Teknik Mesin Vol 9, No 2 (2020)
Publisher : Jurusan Pendidikan Teknik Mesin FT UNESA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Semakin menipisnya cadangan minyak bumi saat ini dan diperkirakan habis 15-20 tahun lagi, membuat kelangkaan bahan bakar minyak akan sulit dihindari. Ide-ide mengenai bahan bakar alternatif pun mulai dipikirkan, baik pengembangan bahan bakar baru pengganti bahan bakar maupun penambahan bahan?bahan tertentu pada bahan bakar minyak. Dari penelitian sebelumnya belum didapat hasil yang optimal terhadap kinerja mesin diperlukan penelitian lebih lanjut tentang pengaruh variasi 0%, 7% dan 8% bioaditif. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh variasi penambahan jumlah bioaditif terhadap performa mesin konsumsi bahan bakar dan emisi gas buang sepeda motor. Objek penelitian ini adalah Honda CS1 150 PGM-FI dengan variasi penambahan bioaditif 0%, 7%, dan 8%. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan pengambilan data menggunakan alat adalah tachometer, chassis dynamometer, exhaust gas analyzer, dan fuel meter. Data Hasil penelitian dianalisis secara deskriptif dan dihitung secara teoritis dimasukkan dalam tabel dan grafik. Hasil pengujian menunjukkan bahwa penambahan bioaditif minyak kayu putih pada sepeda motor Honda CS1 150 PGM-FI dapat meningkatkan torsi rata-rata sebesar 2,22%, meningkatkan daya rata-rata sebesar 2,53% dengan variasi bioaditif 8%. Kemampuan mereduksi emisi gas buang CO rata-rata sebesar 34,15%, emisi gas buang HC rata-rata sebesar 14,59% dengan variasi bioaditif 8%. Selanjutnya dapat menurunkan konsumsi bahan bakar rata-rata sebesar 35,78% pada variasi bioaditif 8%. Dari hasil tersebut menunjukan bahwa semakin banyak penambahan bioaditif kedalam bahan bakar pertalite akan menghasilkan kinerja mesin yang baik dan efisien. Kata kunci: Bioaditif, emisi gas buang, konsumsi bahan bakar, performa mesin