Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

Perubahan Nilai Kekuatan Tarik Pada Hasil Pengelasan Friction Stir Welding Aluminium 2024 - T3 Yang Menggunakan Perlakuan Transient Thermal Pujono Pujono
Bangun Rekaprima Vol 3, No 1 (2017): April 2017
Publisher : Politeknik Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1193.963 KB) | DOI: 10.32497/bangunrekaprima.v3i1.757

Abstract

Paduan aluminium seri 2xxx merupakan paduan Al-Cu dengan sifat mekanis yang cukup tinggi, yaitu tegangan tarik maksimum 470 MPa dan tegangan luluh 280 MPa. Paduan aluminium ini merupakan paduan aluminium yang memiliki mampu las rendah sehingga salah satu metode untuk meningkatkan kekuatan las adalah dengan menerapkan proses pengelasan friction stir welding (FSW). Salah satu perlakuan yang tepat dalam pengelasan FSW pada aluminium adalah memberikan pemanasan lokal di daerah sekitar las, dengan posisi pemanas berada didepantool las atau perlakukan transient thermal. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perubahan nilai kekuatan tarik pada paduan aluminium dengan pengelasan FSW tanpa pemanas dan pengelasan FSW dengan tambahan pemanas (transient thermal). Metode Penelitian dilakukan dengan pengelasan paduan aluminium plat 2024-T3 menggunakan teknik FSW tanpa pemanas dan teknik FSW dengan perlakuan transient thermal. Perlakukan panas (transient thermal) dilakukan dengan meletakkan pemanas di depan tool las. Kecepatan pengelasan FSW ditentukan adalah 12 mm / menit dan 1200 rpm. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kekuatan tarik tertinggi ultimate tensile strength (σmax) diperoleh dari spesimen dengan las FSW tanpa perlakuan panas yaitu adalah 297,28 MPa. Perlakuan transient thermal dengan posisi heater di depan alur las menyebabkan penurunan nilai kekuatan tarik. Penurunan nilai tegangan tarik maksimum terjadi sekitar 32,2%, sedangkan nilai tegangan luluh terjadi penurunan dari spesimen tanpa pemanasan dengan spesimen yang menggunakan pemanasan (transient thermal) yaitu sebesar 32,5%. Hasil pengujian tarik juga menunjukkan bahwa terjadi patah getas dan lokasi patah berada pada daerah las.Kata Kunci : Aluminium, FSW, Transient Thermal, Uji Tarik
Rancang Bangun Mesin Sortir Ikan Berdasarkan Berat Dengan Mekanisme Pergerakan Konveyor Pujono Pujono; Indra Mega Prasetia; Aldi Fadhlurohman Santoso
Bangun Rekaprima Vol 5, No 2 (2019): Oktober 2019
Publisher : Politeknik Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (554.634 KB) | DOI: 10.32497/bangunrekaprima.v5i2.1570

Abstract

Sumber daya alam di darat maupun di laut merupakan sumber daya alam yang sangat berharga dan merupakan salah satu penunjang perekonomian di Indonesia. Salah satu sumber daya laut adalah bidang perikanan khususnya yang ada diwilayah Kabupaten Cilacap. Salah satu yang menentukan dalam pemasaran ikan yaitu keseragaman berat ikan, padahal para nelayan di wilayah kabupaten cilacap masih melakukan sortir berat ikan menggunakan cara manual. Kondisi seperti ini memberikan ide untuk merancang dan membuat sebuah alat atau mesin untuk membantu dalam hal penyortiran berat ikan supaya lebih cepat dibandingkan menggunakan metode manual, dan juga mudah dioperasikan oleh para nelayan. Proses perancangan yang dilakukan adalah dengan menggunakan pendekatan metode VDI 2222 yaitu melakukan tahap perencanaan, perancangan, pembuatan konsep dan penyelesaian/pembuatan produk. Proses produksi mesin sortir ikan berdasarkan berat ini dilakukan dengan beberapa proses yaitu pemotongan, CNC milling, bubut, las, perakitan dan finishing. Proses produksi tersebut bertujuan untuk mengetahui waktu proses produksi serta untuk dilakukan uji fungsi dan hasil pada mesin tesebut. Proses produksi mesin ini membutuhkan waktu proses CNC milling selama 11,06 jam; proses bubut selama 0,87 jam dan proses finishing selama 1,92 jam. Uji hasil menunjukkan bahwa kecepatan sortir ikan adalah 15 ikan/menit, dengan tingkat error penimbangan loadcell pada mesin sortir ikan dibandingkan dengan sortir timbangan manual adalah 0,68% dan tingkat kepresisian hasil timbang adalah 99,32%, maka secara umum dapat dikatakan bahwa mesin sortir ikan berdasarkan berat ikan berfungsi dengan baik
RANCANG BANGUN MESIN FLUSHING OIL Pujono Pujono; Rachmat Widya Nur Fauzi
Bangun Rekaprima Vol 6, No 1 (2020): April 2020
Publisher : Politeknik Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (729.053 KB) | DOI: 10.32497/bangunrekaprima.v6i1.1926

Abstract

Mesin flushing oil adalah mesin yang dirancang untuk impurity pada sistem pelumasan oli tanpa harus menyaring oli dengan tangan. Mesin ini juga dapat menjaga kualitas kinerja mesin tetap dalam kondisi prima. Adanya partikel-partikel padat dalam minyak pelumas menyebabkan kehilangan efisiensi, pengurangan umur komponen dan akhirnya berkurang performa dari sebuah mesin. Beberapa studi telah menunjukkan bahwa 70% dari kegagalan komponen mesin yaitu dari pelumasan, disebabkan polusi 20%, korosi dan 10% disebabkan oleh keausan yang bersifat mekanik. Bila kontaminsasi tidak diperhatikan, maka akan menyebabkan kegagalan dari sitem pelumasan. Proses rancang bangun mesin flushing oil ini menggunakan metode perancangan VDI 2222 untuk mempermudah dalam proses perancangan, yaitu dengan melakukan tahapan merencana, mengkonsep, merancang, penyelesaian. Hasil perancangan menghasilkan mesin flushing oil dengan daya efektif gear pump 0,33 KW / 330 W, motor yang digunakan adalah motor AC 0,5 HP, coupling yang digunakan adalah jenis coupling cakar, menggunakan gear pump untuk mengalirkan oli dan menggunakan catridge filter. Pengujian viskositas/kekentalan oli hasil flushing dilakukan dengan menggunakan material oli bekas mesin mobil dan pada suhu 400 celcius dengan masing-masing diuji sebanyak 2 kali. Hasil uji menunjukan bahwa oli bekas mesin mobil mengalami kenaikan nilai viskositas rata-rata sebesar 21%. Kapasitas debit oli adalah 3 liter/menit.
RANCANG BANGUN MESIN FRICTION WELDINGUNTUK PENGELASAN BAJA ST 37 DENGAN DIAMETER MAKSIMAL ½ INCH Ipung Kurniawan; Pujono Pujono; Mohammad Nurhilal; Dian Prabowo
Bangun Rekaprima Vol 8, No 1 (2022): April 2022
Publisher : Politeknik Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (772.246 KB) | DOI: 10.32497/bangunrekaprima.v8i1.3555

Abstract

Pengelasan gesek merupakan proses pengelasan tanpa menggunakan bahan tambah. Gesekan diakibatkan oleh pertemuan kedua benda kerja yang menghasilkan panas kemudian melumerkan kedua ujung benda kerja dan akhirnya terjadi proses penyambungan benda kerja. Tujuan dalam rancang bangun mesin friction welding yaitu membuat perancangan pada mesin friction welding, menghitung komponen elemen mesin, menghitung mekanika teknik pada rangka, menghitung gaya dorong aktuator, menghitung estimasi total waktu proses produksi, melakukan uji fungsi pada bagian sistem transmisi dan kontrol tekan dan uji hasil variasi diameter besi pejal silinder. Metode perancangan dengan pendekatan metode VDI 2222. Hasil dari rancangan berupa desain mesin friction welding. Dihasilkan motor listrik yang digunakan memiliki daya 1,5 HP, puli yang digunakan Ø6 inch dan Ø2 inch, sehingga didapati putaran sebesar 4200 rpm, panjang v-belt 1.324,18 mm, poros memiliki ukuran Ø25 mm.Hasil dari rancang bangun didapatkan hasil yaitu material yang digunakan yaitu besi siku dan kanal U dengan ukuran frame 1200x400x855 mm, slider 400x206x200 mm. Gaya dorong yang dihasilkan aktuator sebesar 480 N. Estimasi total waktu produksi selama 20,24 jam. Sistem transmisi mampu meneruskan daya dari motor penggerak menuju rotary chuck dan kontrol tekan mampu bergerak maju dan mundur. Mesin friction welding berhasil menyambung besi pejal silinder dengan Ø6 mm, Ø8 mm, Ø10 mm dalam waktu 1 menit,berhasil menyambung 2 besi pejal silinder dengan ukuran Ø1/2 inchi dengan variasi tekanan 6[bar], 7[bar], 8[bar], namun besi tersambung tidak sempurna. Hasil uji tarik menunjukkan kekuatan tarik tertinggi sebesar 153 MPa
Perancangan Mesin Potong Las Lingkar Semi Otomatis Dengan Ketebalan Material Potong 3 - 8 mm Pujono Pujono; Handika Prabu Menang
Bangun Rekaprima Vol 3, No 2 (2017): Oktober 2017
Publisher : Politeknik Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (605.407 KB) | DOI: 10.32497/bangunrekaprima.v3i2.862

Abstract

Mesin las potong semi otomatis dengan hasil bentuk lingkaran adalah mesin yang dirancang untuk membantu proses produksi dalam bidang pemotongan logam khususnya pelat dengan hasil bentuk lingkaran.Tujuan dalam perancangan mesin las potong semi otomatis dengan hasil bentuk lingkaran ini yaitu menentukan rancangan konsep mesin las potong semi otomatis dengan hasil bentuk lingkaran, membuat detail drawing mesin, menentukan bill of material pembuatan mesin dan pengujian mesin. Dalam pembuatan mesin ini penulis menggunakan pendekatan metode perancangan dari James H. Earle dan pemilihan konsep menggunakan metode Stuart Pugh, software gambar menggunakan Solidworks 2013 dan gambar kerja menggunakan standar ISO. Dari metode-metode yang penulis lakukan, didapatkan hasil keputusan evaluasi rancangan konsep yaitu penghubung antar poros menggunakan besi pejal dan cutting holder menggunakan roda pemutar. Dalam pengujiannya, untuk hasil pemotongan pelat yang paling baik pada ketebalan pelat 3 mm membutuhkan kecepatan potong sebesar 750 mm/menit, untuk ketebalan 5 mm membutuhkan kecepatan potong sebesar 700 mm/menit, sedangkan untuk ketebalan 8 mm membutuhkan kecepatan potong sebesar 600 mm/menit. Dimensi mesin yang dirancang yaitu 1100 x 1100 x 750 mm dengan massa mesin sebesar 35 kg dan jangkauan diameter pelat yang dapat dipotong yaitu 200 – 700 mm dengan tebal pelat yaitu 3 – 8 mm.Kata Kunci: Mesin Las Potong Semi Otomatis Dengan Hasil Bentuk Lingkaran, Tebal Plat
PERPATAHAN FATIK MATERIAL ALUMINIUM 2024-T3 DENGAN PENGELASAN FSW Pujono Pujono
Infotekmesin Vol 9 No 01 (2018): Infotekmesin, Januari 2018
Publisher : P3M Politeknik Negeri Cilacap

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35970/infotekmesin.v9i01.5

Abstract

Resilient, machine processed, shapped aluminium using pulling power for pure aluminium with 4-5kgf/mm2. Aluminium fusion with series 2024-T3 is a metal fusion whose low weldability so it is very difficult to be conducted the welding process because it tends to occur hot cracking or being porous, and precipitation hardening when conducting welding process due to segregation of copper (Cu) fusion subtance. One of welding method to obtain the good aluminium welding result is by using FSW (friction stir welding). The purpose of this research is to find out the shape and type of fracture on aluminium fusion with FSW welding by dealing TTT. The fracture is created from fatik substance test. The reserach method was conducted by welding of plate aluminium fusion 2024-T3 using FSW technique by dealing transient thermal tensioning (TTT). Transient thermal was conducted by resigning heater line with weld tool/pin. The speed of determined FSW welding was 11 mm/minutes and 1200 rpm. The conducted test was fatigue test and factografi test with SEM. The result of the reserach shows that the number of fatik test cycle is 765.250 with sigmoidal curve visually. Then, the result of fractography using SEM shows that the occured fracture is brittle.
RANCANG BANGUN MESIN SENAI UNTUK ULIR M11 Pujono Pujono; Istofa Rifqy Widya Fauzi
Infotekmesin Vol 9 No 02 (2018): Infotekmesin, Juli 2018
Publisher : P3M Politeknik Negeri Cilacap

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35970/infotekmesin.v9i02.11

Abstract

Bolting machine is a machine which is designed to conduct the making process of outside thread without rotating the handlebar of workpiece using hand manually, Therefore, the machine can help the processing in some industries which do not have qualified operators. The purpose of the designing and calculating of machine elements on senai machineis to create a design and make it in real product that can create outside thread with the maximum size of M11, to calculate parts of machine elements, i.e. axis diameter and sprocket chain and to create the real machine product. The designing method used follows these steps, i.e. problem identification, initial idea, improvement of the idea, analysis of design, decision making, and implementation. The result of the evaluation on concept design was the cutter holder on the chuck variable and themover shaft handle. The result of machine elements calculation showed that the electric motor power was 40 watt, shaft diameter was 25 mm with inside diameter of 16 mm, the bearing used was 6205 Ball Bearing, and the thread capacity was M11 metric thread.
Rancang Bangun Simulator Kincir Pembangkit Listrik Floating Hydro Dian Prabowo; Pujono Pujono
Accurate: Journal of Mechanical Engineering and Science Vol. 2 No. 1 (2021): April 2021
Publisher : Politeknik Negeri Cilacap

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35970/accurate.v2i1.594

Abstract

Energy consumption in Indonesia is increasing every year, the fulfillment of the energy needed must be overcome. Energy is something that is really needed by anyone, from humans or animals to be able to do something or work. This energy is also abstract, its existence can be felt, but it is difficult to prove. Electricity needs of the community today are a basic need. Electricity usage is almost 24 hours nonstop. To cope with the increasing demand for electricity, it is necessary to utilize natural resources that can be used as new energy resources. The floating hydro power plant simulator is a hydroelectric power plant that utilizes the flow of water from a pump to drive a waterwheel, a device designed to make it easier for students to learn basic electrical engineering and fluid mechanics. The purpose of this design is to design and build a floating hydro power plant and test the tool. The design method used the VDI 2222 method approach, which includes planning, conceptualizing, designing, finishing. The results of the design were according to the method used, namely in the form of a waterwheel simulator design for power plants. The estimated production process time for the manufacture of a floating hydro simulator for cutting 3.9 hours; process of gurdi 3.08 hours; lathe process 1.3 hours; 1.58 hours assembly process; finishing process 2.75 hours = 1.2 days (1 day = 8 hours). The total cost of making the machine was Rp. 2.605,740.00. The driven pulley test results in 65.4 rpm and the driven pulley produced 304 rpm and the output was 12.3 volts.
PELATIHAN LAS LISTRIK DASAR UNTUK MASYARAKAT USIA PRODUKTIF LINGKUNGAN RW 10 DESA SIDANEGARA KECAMATAN CILACAP TENGAH KABUPATEN CILACAP Ipung Kurniawan; pujono pujono pujono
Journal of Appropriate Technology for Community Services Vol. 1 No. 2 (2020)
Publisher : Universitas Islam Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20885/jattec.vol1.iss2.art5

Abstract

Community service is an obligation which must be formed for lecturers in higher education. Training of electrical welding that had been conducted as a form of dedication to society aims to provide the understanding of the importance of skill in conducting the training of basic electrical welding. The objective of the community service was productive men surrounding RW 10 Sidanegara, Cilacap subdistrict. To choose the objective was based on some reason, i.e.,there were many productive men that could cause the effect of the number of unemployed increased. This actvity used two methods. The first method was giving te understanding of basic electrical welding theory. In this case, preaching and discussing method were conducted. The second method was practice in laboratory in order that they obtained skill of welding. The result of this activity was the increase of knowledge and skill about techniques of basic electrical welding. With the skill they obtained, it can give positive impacts for people in economy and social sector. 
Laju perambatan retak fatik dan sifat mekanik pada pengelasan friction stir welding (FSW) aluminium AA2024-T3 dengan perlakuan transient thermal tensioning (TTT) Pujono Pujono; Dian Prabowo; Ipung Kurniawan; Joko Setia Pribadi; Muhamad Yusuf
TURBO [Tulisan Riset Berbasis Online] Vol 11, No 2 (2022): TURBO : Jurnal Program Studi Teknik Mesin
Publisher : Universitas Muhammadiyah Metro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24127/trb.v11i2.2270

Abstract

One type of engineering material that is often used in transportation construction, especially for aircraft, automotive, ships, and other industries is aluminum alloy. Aluminum alloys have excellent mechanical properties, including corrosion resistance, lightweight, and good formability. However, in addition to these good properties, aluminum also has a weakness, namely the appearance of porosity and cracks when connected using arc welding (TIG, MIG). Friction stir welding (FSW) is an appropriate welding method for aluminum alloys to overcome these weaknesses, but the next problem will arise, namely related to distortion, decreased mechanical properties, and residual stress. For this reason, additional treatment is needed in order to improve the mechanical properties of the FSW welding results. The research method to be carried out is to carry out the FSW welding process on 2024 T3 aluminum alloys by adding moving local heat or transient thermal tensioning (TTT) using a heater placed in front of the tool and a heating temperature of 200°C. Some of the characterizations that will be carried out are microstructure tests, tensile tests, and fatigue tests. The results showed that the highest tensile strength value was obtained in the 1500 specimen, which was 312.2 MPa. The microstructure in the nugget zone (NZ) is fine-grain equiaxed. The lowest fatigue crack propagation rate at ΔK values of less than 7 MPa.m0.5 occurred in the 1100 specimen, while in other specimens the fatigue crack propagation rate was higher.