Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PLAZA BACAAN DI MANADO (ATMOSPHERES: PARAMETER DESAIN PETER ZUMTHOR DALAM ARSITEKTUR) Langi, Jean S. P.; Tinangon, Alvin J.; Malik, Andy A.
Jurnal Arsitektur DASENG Vol 4, No 1 (2015): Volume 4 No.1 Mei 2015
Publisher : PS S1 Arsitektur. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Membaca merupakan kegiatan yang sangat penting karena mempengaruhi kualitas hidup setiap manusia. Semakin banyak seseorang membaca, semakin banyak pula pengetahuan dan informasi yang dapat diserap. Hal ini berkaitan juga dengan pola pikir dan kecerdasan masing-masing manusia. Di tengah lajunya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta semakin maraknya fasilitas-fasilitas hiburan dan rekreasi membawa dampak pada mulai berkurangnya waktu dan minat untuk membaca bagi sebagian orang. Fasilitas hiburan (mall, pusat belanja, wahana bermain) lebih banyak ditemukan dibandingkan fasilitas yang mewadahi kegiatan membaca atau edukasi (perpustakaan, graha baca, dan sebagainya). Seiring dengan perkembangan dan fenomena tersebut, diperlukan suatu wadah yang dapat menampung dan memfasilitasi kegiatan membaca (edukasi) tanpa melupakan unsur rekreasi bagi masyarakat. Untuk itu perlu direncanakan pembangunan Plaza Bacaan di Manado. Plaza Bacaan di Manado mempunyai tujuan untuk memfasilitasi pelayanan umum dalam hal ini menggabungkan dua fungsi yaitu fungsi edukasi dan rekreasi di kota Manado. Objek rancangan ini merupakan bentuk implemetasi dari beberapa faktor-faktor dalam studi kasus yang coba di angkat oleh perancang, yang dihadirkan dengan tema Atmospheres: Parameter Desain Peter Zumthor dalam Arsitektur. Perancangan proyek tugas akhir ini meliputi perancangan pola dan kondisi tapak serta bentukan massa bangunan. Proses desain akan mengikuti pendekatan tema perancangan dimana sifat serta bentukan yang edukatif, rekreatif dan dinamis akan diaplikasikan pada perancangan ini baik dari pola ruang luar maupun bentuk massa bangunan. Kata Kunci : Plaza, Bacaan, Atmospheres
SPORT MALL DI MANADO ‘HYBRID ARSITEKTUR’ Lapuna, Wahyudi S.; Van Rate, Johannes; Malik, Andy A.
Jurnal Arsitektur DASENG Vol 3, No 2 (2014): Volume 3 No.2 November 2014
Publisher : PS S1 Arsitektur. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sulawesi Utara merupakan salah satu daerah di Indonesia dengan berbagai latar belakang sosial, budaya, ekonomi, serta memiliki masyarakat yang majemuk. Semakin beragamnya masyarakat Sulawesi Utara, semakin beragam juga kebutuhan yang akan dipenuhi. Salah satunya kebutuhan akan perbelanjaan dan hiburan. Kota Manado merupakan Ibukota Provinsi Sulawesi Utara, dimana Kota Manado memiliki masyarakat yang sebagian adalah peminat dan penikmat olahraga akan tetapi tidak memiliki pusat perbelanjaan alat-alat olahraga yang lengkap sehingga sebagaian orang memilih untuk memesan alat-alat olahraga diluar daerah Kota Manado. Melalui perancangan Sport Mall ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan masyarakan akan tempat perbelanjaan dengan fasilitas-fasilitas yang menyediakan alat-alat pendukung kegiatan olahraga. Sport Mall di Kota Manado ini mengangkat tema Hybrid Arsitektur, konsep Hybrid penggabungan menjadi langka dalam pengolahan bentuk yang diharapkan dapat mempunyai nilai lebih dan bisa memberikan warna untuk bangunan-bangunan yang ada di Kota Manado. Kata kunci : Sport, Mall, Hybrid
MANIFESTASI COMPACT CITY DI KOTA KOTAMOBAGU Kumolontang, Melita; Tilaar, Sonny; Malik, Andy A.
MEDIA MATRASAIN Vol. 20 No. 2 (2023): MEDIA MATRASAIN
Publisher : Department of Architecture, Engineering Faculty - Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35793/matrasain.v20i2.53911

Abstract

Seiring berkembangnya zaman pada saat ini menimbulkan banyak permasalahan diantaranya urban sprawl. Peningkatan penduduk yang bermukim di kota Kotamobagu setiap tahunnya tentu akan semakin menambah kebutuhan ruang untuk pemenuhan kebutuhan penduduk yang semakin meningkat dan beragam, salah satu solusi mencegah meluasnya urban sprawl adalah dengan konsep compact city karena konsep ini merupakan salah satu model konsep pembangunan berkelanjutan. Penelitian ini melakukan kajian di 4 Kecamatan yang berada di Kota Kotamobagu menggunakan metode penelitian kualitatif-kuantitatif dengan cara observasi langsung, pengambilan data melalui instansi dan dokumentasi. Pengelolahan data terbagi atas 3 bentuk yaitu editing, tabulating dan mapping. Analisis data menggunakan analisis statistik kuantitatif dan kemudian di uji variabel menggunakan analisis regresi linear berganda menggunakan metode stepwise sehingga didapat 2 variabel bebas yang mempengaruhi implemetasi compact city di Kota Kotamobagu yaitu faktor lahan terbangun dan indeks aksesibilitas perkotaan. faktor yang didapat kemudian dianalisis menggunakan analisis kategori metode sturges untuk mengukur tinggi rendahnya kekompakkan yang ada di masing-masing kecamatan, sehingga berdasarkan hasil analisis di dapat 2 wilayah Kecamatan yang sudah termasuk kategori compact yaitu Kecamamatan Kotamobagu Barat dan Kotamobagu Utara, sedangkan untuk kategori middle terdapat di Kecamatan Kotamobagu Timur dan kategori sprawl terdapat di Kecamatan Kotamobagu Selatan. Kata Kunci : kota kompak, perluasan kota, pembangunan berkelanjutan. As time goes by, it has created many problems, including Urban Sprawl. The increase in population living in the city of Kotamobagu every year will certainly increase the need for space to meet the needs of an increasingly diverse and increasing population. One solution to prevent the spread of urban sprawl is the compact city concept because this concept is one of the models of sustainable development. This research conducted a study in 4 sub-districts in Kotamobagu City using qualitative-quantitative research methods by direct observation, data collection through agencies and documentation. Data processing is divided into 3 forms editing, tabulating and mapping. Data analysis used quantitative statistical analysis and then variables were tested using multiple linear regression analysis using the stepwise method to obtain 2 independent variables that influence compact city implementation in Kotamobagu City, namely the builtup land factor and the urban accessibility index. The factors obtained were then analyzed using the Sturges method category analysis to measure the level of compactness in each sub-district, so that based on the results of the analysis it was found that 2 sub-districts were included in the compact category, namely West Kotamobagu and North Kotamobagu sub-districts, while for the middle category there were in East Kotamobagu District and the sprawl category is in South Kotamobagu District. Keywords : compact city, urban sprawl, sustainable development
MANIFESTASI COMPACT CITY DI KOTA KOTAMOBAGU Kumolontang, Melita; Tilaar, Sonny; Malik, Andy A.
MEDIA MATRASAIN Vol. 20 No. 2 (2023): MEDIA MATRASAIN
Publisher : Department of Architecture, Engineering Faculty - Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35793/matrasain.v20i2.53911

Abstract

Seiring berkembangnya zaman pada saat ini menimbulkan banyak permasalahan diantaranya urban sprawl. Peningkatan penduduk yang bermukim di kota Kotamobagu setiap tahunnya tentu akan semakin menambah kebutuhan ruang untuk pemenuhan kebutuhan penduduk yang semakin meningkat dan beragam, salah satu solusi mencegah meluasnya urban sprawl adalah dengan konsep compact city karena konsep ini merupakan salah satu model konsep pembangunan berkelanjutan. Penelitian ini melakukan kajian di 4 Kecamatan yang berada di Kota Kotamobagu menggunakan metode penelitian kualitatif-kuantitatif dengan cara observasi langsung, pengambilan data melalui instansi dan dokumentasi. Pengelolahan data terbagi atas 3 bentuk yaitu editing, tabulating dan mapping. Analisis data menggunakan analisis statistik kuantitatif dan kemudian di uji variabel menggunakan analisis regresi linear berganda menggunakan metode stepwise sehingga didapat 2 variabel bebas yang mempengaruhi implemetasi compact city di Kota Kotamobagu yaitu faktor lahan terbangun dan indeks aksesibilitas perkotaan. faktor yang didapat kemudian dianalisis menggunakan analisis kategori metode sturges untuk mengukur tinggi rendahnya kekompakkan yang ada di masing-masing kecamatan, sehingga berdasarkan hasil analisis di dapat 2 wilayah Kecamatan yang sudah termasuk kategori compact yaitu Kecamamatan Kotamobagu Barat dan Kotamobagu Utara, sedangkan untuk kategori middle terdapat di Kecamatan Kotamobagu Timur dan kategori sprawl terdapat di Kecamatan Kotamobagu Selatan. Kata Kunci : kota kompak, perluasan kota, pembangunan berkelanjutan. As time goes by, it has created many problems, including Urban Sprawl. The increase in population living in the city of Kotamobagu every year will certainly increase the need for space to meet the needs of an increasingly diverse and increasing population. One solution to prevent the spread of urban sprawl is the compact city concept because this concept is one of the models of sustainable development. This research conducted a study in 4 sub-districts in Kotamobagu City using qualitative-quantitative research methods by direct observation, data collection through agencies and documentation. Data processing is divided into 3 forms editing, tabulating and mapping. Data analysis used quantitative statistical analysis and then variables were tested using multiple linear regression analysis using the stepwise method to obtain 2 independent variables that influence compact city implementation in Kotamobagu City, namely the builtup land factor and the urban accessibility index. The factors obtained were then analyzed using the Sturges method category analysis to measure the level of compactness in each sub-district, so that based on the results of the analysis it was found that 2 sub-districts were included in the compact category, namely West Kotamobagu and North Kotamobagu sub-districts, while for the middle category there were in East Kotamobagu District and the sprawl category is in South Kotamobagu District. Keywords : compact city, urban sprawl, sustainable development