Articles
Kemampuan mahasiswa membuat koneksi matematis dalam menyelesaikan masalah matematika ditinjau dari perbedaan gender
Karim Karim;
Sumartono Sumartono
Math Didactic: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 1 No 2 (2015)
Publisher : STKIP PGRI Banjarmasin
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.33654/math.v1i2.3
Kegiatan menyelesaikan masalah merupakan aktivitas yang membantu mahasiswa untuk dapat mengetahui dan menyadari hubungan berbagai konsep dan prinsip matematika serta penerapan matematika dalam kehidupan sehari-hari. Setiap konsep, prinsip, dan keterampilan dalammatematika dikoneksikan dengan konsep, prinsip, dan keterampilan lainnya. Untuk mengetahui kreativitas mahasiswa dalam membuat koneksi matematis, maka diperlukan masalah matematika yang akan digunakan sebagai stimulus, sehingga kemampuannya dalam membuat koneksimatematis dapat diketahui. Setiap individu mahasiswa tentunya memiliki karakteristik yang berbeda-beda dalam bertingkah laku, menilai, dan berpikir. Salah satu karakteristik mahasiswa yang difokuskan pada perbedaan dan penilaian individual adalah masalah gender. Menurut teori nurture (konstruksi budaya), adanya perbedaan laki-laki dan perempuan pada hakikatnya adalah hasil konstruksi sosial budaya sehingga menghasilkan peran dan tugas yang berbeda. Untuk melihat kemampuan membuat koneksi matematis ditinjau dari perbedaan gender, maka telah dilakukan penelitian terhadap mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Unlam yang mengambil mata kuliah kalkulus lanjut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan kemampuan koneksi matematis, antara mahasiswa laki-laki dengan mahasiswa perempuan, baik itu kemampuan koneksi internal maupun kemampuan koneksi eksternal. Implikasi hasil penelitian dalam perkuliahan, khususnya perkuliahan kalkulus lanjut adalah pada pelaksanaan perkuliahan tidak perlu adanya perbedaan perlakuan antara mahasiswa laki-laki dengan mahasiswa perempuan.
KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL AUDITORY, INTELLECTUALLY, REPETITION DI KELAS VIII SMP
Wiyati Widya Sari;
Karim Karim;
Rizki Amalia
JURMADIKTA Vol 1 No 1 (2021): JURMADIKTA
Publisher : Pendidikan Matematika FKIP ULM
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (272.627 KB)
|
DOI: 10.20527/jurmadikta.v1i1.731
Berdasarkan pengalaman peneliti selama Praktik Pengajaran di Sekolah yang dilasanakan di SMP Negeri 1 Banjarmasin, siswa sudah terbiasa mengerjakan soal-soal rutin, namun ketika soal tersebut dikonstruksi kedalam soal tidak rutin, siswa mengalami kesulitan dalam mengerjakan. Diperlukan upaya-upaya perbaikan untuk menangani masalah tersebut. Diantaranya dengan menciptakan suasana belajar yang kondusif agar siswa mengalami pembelajaran yang bermakna, diantaranya yaitu dengan mencoba berbagai model pembelajaran yang dianggap sesuai dengan keadaan dalam proses pembelajaraan. Salah satu model pembelajaran yang mendukung siswa dalam pemecahan masalah adalah model Auditory, Intellectually, Repetition (AIR). Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa setelah dibelajarkan dengan model pembelajaran AIR di kelas VIII SMP Negeri 1 Banjarmasin. Penelitian ini dirancang dan dilaksanakan dengan metode deskriptif sebanyak enam kali pertemuan. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII di SMP Negeri 1 Banjarmasin yang terdiri dari sembilan kelas, sedangkan sampelnya adalah siswa kelas VIII G. Teknik pengumpulan data menggunakan tes. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Rata-rata kemampuan pemecahan masalh matematis siswa secara keseluruhan di kclas VIII SMP Negeri 1 Banjarmasin adalah sebesar 75,42 berada dalam kategori baik.
ANALISIS SELF EFFICACY MATEMATIS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA SMPN SE-KOTA BANJARMASIN
Suci Anggraini Lestari;
Karim Karim;
Asdini Sari
JURMADIKTA Vol 1 No 1 (2021): JURMADIKTA
Publisher : Pendidikan Matematika FKIP ULM
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (447.125 KB)
|
DOI: 10.20527/jurmadikta.v1i1.732
Pembelajaran matematika selalu dianggap sebagai pelajaran yang tidak menyenangkan. Anggapan-anggapan tersebut ada dikarenakan keyakinan siswa yang kurang terhadap pembelajaran matematika. Keyakinan seseorang bahwa dia memiliki kemampuan dalam dirinya ini biasa disebut dengan self efficacy. Penelitian dengan tujuan mendeskripsikan self efficacy matematis dan mengetahui hasil belajar matematika siswa, serta menganalisis hubungan antara self efficacy matematis dengan hasil belajar siswa SMPN Se-kota Banjarmasin. Metode dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif, yang mana populasinya merupakan seluruh siswa kelas VIII SMPN Se-Kota Banjarmasin sebanyak 6705 siswa, dan sampelnya berjumlah 555 siswa. Penarikan sampel menggunakan teknik cluster random sampling. Data penelitian berupa self efficacy matematis siswa dikumpulkan menggunakan angket, dan untuk hasil belajar digunakan dokumentasi berupa hasil murni ulangan akhir semester. Teknik Analisis dalam penelitian ini yaitu uji korelasi Pearson dan uji regresi linear sederhana. Hasil penelitian menunjukkan tingkat self efficacy matematis siswa pada kategori sedang, adapun rata-rata hasil belajar siswa dalam klasifikasi kurang. Hasil penelitian mengindikasikan adanya hubungan yang positif dan signifikan antara self efficacy matematis dengan hasil belajar matematika siswa SMPN Se- Kota Banjarmasin.
KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL AIR (AUDITORY, INTELLECTUALLY, REPETITION)
Wiyati Widya Sari;
Karim Karim;
Rizki Amalia
JURMADIKTA Vol 1 No 2 (2021): JURMADIKTA
Publisher : Pendidikan Matematika FKIP ULM
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (390.358 KB)
|
DOI: 10.20527/jurmadikta.v1i2.798
Berdasarkan pengalaman peneliti selama Praktik Pengajaran di Sekolah, siswa sudah terbiasa mengerjakan soal-soal rutin, namun ketika soal tersebut dikonstruksi ke dalam soal tidak rutin, siswa mengalami kesulitan dalam mengerjakan. Diperlukan upaya-upaya perbaikan untuk menangani masalah tersebut. Diantaranya dengan menciptakan suasana belajar yang kondusif agar siswa mengalami pembelajaran yang bermakna, diantaranya yaitu dengan mencoba berbagai model pembelajaran yang dianggap sesuai dengan keadaan dalam proses pembelajaraan. Salah satu model pembelajaran yang mendukung siswa dalam pemecahan masalah adalah model AIR (Auditory, Intellectually, Repetition). Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa setelah dibelajarkan dengan model pembelajaran AIR. Penelitian ini dirancang dan dilaksanakan dengan metode deskriptif sebanyak enam kali pertemuan. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII di SMP Negeri 1 Banjarmasin yang terdiri dari sembilan kelas, sedangkan sampelnya adalah siswa kelas VIII G. Teknik pengumpulan data menggunakan tes. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Rata-rata kemampuan pemecahan masalh matematis siswa secara keseluruhan di kclas VIII SMP Negeri 1 Banjarmasin adalah sebesar 75,42 berada dalam kategori baik.
PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK MATERI ARITMATIKA SOSIAL BERBASIS MASALAH MATEMATIKA KONTEKSTUAL DENGAN KONTEKS LINGKUNGAN LAHAN BASAH PADA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA KELAS VII
Alya Desma Garini;
Karim Karim;
Yuni Suryaningsih
JURMADIKTA Vol 1 No 3 (2021): JURMADIKTA
Publisher : Pendidikan Matematika FKIP ULM
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (848.83 KB)
|
DOI: 10.20527/jurmadikta.v1i3.966
Masih kurangnya pengetahuan peserta didik tentang hubungan lingkungan lahan basah dengan matematika, maka diperlukan adanya suatu perubahan untuk menjadikan kegiatan belajar mengajar yang bermakna dan bermanfaat untuk kehidupan sehari-hari. Berdasarkan pengamatan peneliti, LKPD yang digunakan di sekolah materinya belum ada yang berkaitan dengan lingkungan lahan basah. Peserta didik hanya mengerjakan soal-soal latihan tanpa pemahaman konsep tentang penggunaan matematika secara kontekstual khususnya dalam konteks lingkungan lahan basah. Menyediakan LKPD yang dapat digunakan guru maupun peserta didik merupakan solusi dari permasalahan ini. Tujuan penelitian ini adalah menghasilkan LKPD materi aritmatika sosial berbasis masalah matematika kontekstual dengan konteks lingkungan lahan basah pada sekolah menengah pertama kelas VII yang valid. Penelitian ini menggunakan model pengembangan Plomp yaitu fase investigasi awal, fase perancangan, fase realisasi/kontruksi, dan fase tes, evaluasi dan revisi. Pada fase tes, evaluasi dan revisi dilakukan uji validitas oleh tiga validator. Hasil uji validitas pada LKPD yang dikembangkan mendapatkan kategori valid. Sehingga, dihasilkan LKPD materi aritmatika sosial berbasis masalah matematika kontekstual dengan konteks lingkungan lahan basah pada sekolah menengah pertama kelas VII yang valid.
KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA SMP DALAM MENYELESAIKAN MASALAH OPEN ENDED MENGGUNAKAN MODEL JUCAMA
Wahyuni Ramadhaningsih;
Karim Karim;
Asdini Sari
JURMADIKTA Vol 1 No 3 (2021): JURMADIKTA
Publisher : Pendidikan Matematika FKIP ULM
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (316.479 KB)
|
DOI: 10.20527/jurmadikta.v1i3.975
Perkembangan teknologi dan informasi pada saat ini tidak dapat dipungkiri merupakan buah dari kemampuan berpikir kreatif individu. Kemampuan berpikir kreatif individu didorong keinginan untuk hidup lebih baik dan sejahtera di tengah kondisi lingkungan yang sangat terbatas. Untuk itu diperlukan kemampuan berpikir kreatif dalam menghadapi dan mengatasinya. Berlandaskan diskusi yang dilakukan di SMPN 32 Banjarmasin bersama Guru Matematika kelas VIII didapat bahwa kecakapan berpikir kreatif siswa dalam menyelesaikan masalah open-ended masih kurang, siswa kebingungan dalam menganalisis soal yang tidak sama cara penyelesaian dengan yang dikerjakan guru. Dibutuhkan model pembelajaran yang dapat memberi peningkatan terhadap kecakapan berpikir kreatif melalui model JUCAMA (Pengajuan Masalah dan Pemecahan Masalah). Penelitian ini bertujuan menganalisis kemampuan berpikir kreatif dalam menyelesaikan masalah open-ended menggunakan model JUCAMA di kelas VIII SMPN 32 Banjarmasin. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Subjeknya siswa kelas VIII-A SMPN 32 Banjarmasin. Objek penelitian ini adalah kemampuan berpikir kreatif siswa dalam menyelesaikan masalah open-ended menggunakan model JUCAMA. Teknik pengumpulan data menggunakan tes kemampuan berpikir kreatif. Data dianalisis dengan berpedoman pada pengkategorian kemampuan bernalar kreatif. Temuan penelitian menunjukkan bahwa kemampuan berpikir kreatif dalam menyelesaikan masalah open ended secara keseluruhan berada pada kategori Cukup Kreatif. Untuk indikator kelancaran berada pada kategori kreatif, indikator keluwesan berada pada kategori cukup kreatif, indikator keaslian berada pada kategori cukup kreatif dan indikator elaborasi berada pada kategori cukup kreatif.
THE EFFECT OF USING THINK PAIR SHARE TECHNIQUE TO DEVELOP STUDENTS’ READING SKILLS AT VIII GRADE OF SMP NEGERI 2 KOTA JAMBI
Karim Karim;
Yanti Ismiyati
JELT: Journal of English Language Teaching Vol 3, No 2 (2019): September
Publisher : Universitas Batanghari Jambi
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (442.337 KB)
|
DOI: 10.33087/jelt.v3i2.47
The objectives of the research are to how the effectiveness of Think Pair Share to teach reading comprehension. The method used in this research was Think Pair Share technique. The subject of the research is the eighth grade students of SMP Negeri 2 Kota Jambi. There are 36 students of the eighth class E, and 36 students of the eighth class F. The conclusion in this research is a significant difference of the effects on the students’ reading comprehension between those who were taught using Think Pair Share and those who were taught without using think Pair Share. It can be proved from the score result of Null hypothesis (Ho) is accepted if the value of t-test is the same or less than the value of t-table ( t-test = t-table or t-test < t-table). In the fact, in this research, the null hypothesis is rejected because the value of t-test is higher than the value of t-table (5.437 > 2.032). Alternative hypothesis (Ha) is accepted if the value of t-test is higher than the value of t-table (t-test > t-table). Thus, the alternative hypothesis is accepted, the value of t-test is higher than the value of t-table (5.437 > 2.028. Based on the calculation analysis, it was found that there is improvement score on the students who were taught by think pair share technique. This can be seen from pre test result treatment and post test result after treatment.
Hubungan Literasi Sekolah Terhadap Minat Membaca Pada Siswa Sekolah Dasar
Muhammad Yusnan;
Kamasiah Kamasiah;
Karim Karim
JURNAL PENDIDIKAN ROKANIA Vol 8 No 2 (2023): Jurnal Pendidikan Rokania
Publisher : STKIP ROKANIA
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.37728/jpr.v8i2.711
The purpose of this study was to determine the relationship between school literacy and interest in reading in elementary school students. This type of research uses quantitative research. This survey uses a closed survey by distributing questionnaires directly to informants. The purpose of distributing this survey is to ensure that informants obtain complete data about the problem without worrying about the answer. The data analysis technique in this research is the Normality Test and the Linearity Test. The results of this study show that the frequency distribution of the school literacy movement variable is at an interval score of 57.73 ≤ X ≤ 67.36 in the medium category with a frequency of 16 students, while the reading interest variable is at an interval score of 50.00 ≤ X ≤ 59.00 in the medium category with a frequency of 16 students. In a simple correlation analysis between school literacy movement and reading interest there is a strong relationship because the Pearson Correlation value is 0.642 where this value is in the range between 0.61 – 0.80. In addition, the value of the ginifiance is also 0.001 < sig 0.05. There is a significant relationship between school literacy and interest in reading in elementary school students.
Makna Simbolik Proses Ritual Suku Bajo dalam Aktivitas Melaut di Desa Parumaan Kecamatan Alok Timur Kabupaten Sikka
Karim Karim;
Gisela Nuwa;
Abbdullah Muis Kasim
Protasis: Jurnal Bahasa, Sastra, Budaya, dan Pengajarannya Vol. 3 No. 2 (2024): Desember : Jurnal Bahasa, Sastra, Budaya, dan Pengajarannya
Publisher : Pusat Riset dan Inovasi Nasional
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.55606/protasis.v3i2.160
This research uses a qualitative research approach, the main goal of this research is to explain the symbolic meaning of the fishing ritual (equ) carried out by Bajo tribe in Parumaan Village, East Alok District, Sikka Regency. In-depth interviews, documentation, and observation methods are some of the data collection strategies used. Research findings showed that the Bajo tribes carried out a number of ceremonial processes related to fish arrest activities, including rituals before fish arrest, during fish arrest, and after fish arrest. Each ritual procedure has a symbolic meaning that is closely related to customs, beliefs, local people. This symbolic meaning includes showing respect to the Creator, requesting refuge, asking for the results of an abundant catch, and preserving.
Analisis Kebijakan Moneter dan Pengaruhnya Terhadap Perekonomian Indonesia Periode 2021-2022
Karim Karim;
Novita Rahmasari;
Kasem Kasem;
Rasidah Novita Sari
Moneter : Jurnal Ekonomi dan Keuangan Vol. 2 No. 1 (2024): Januari : Moneter : Jurnal Ekonomi dan Keuangan
Publisher : Asosiasi Riset Ekonomi dan Akuntansi Indonesia
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.61132/moneter.v2i1.160
Indonesia's economic growth continues to increase and reaches inflation levels. As has happened in the last 2 years, there has been a quite drastic increase in inflation from 2021 of 1.56% and 2022 of 4.21%. This resulted in a decrease in rising inflation. Inflation is the impact of increasing or decreasing economic growth in a country. With increasing economic growth from trade activities or increased buying and selling along with increasing supply of businesses or producers, it can result in an increase in more buyers or consumers to shop, resulting in an increase in the prices of some good products or services market goods. One way to anticipate increasing inflation policies is that the government must control interest rates. Policies in this case must be made by the monetary authority in Indonesia, Bank Indonesia.