Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

Penerapan Perawatan Payudara (Breast Care) Terhadap Pembengkakan Payudara Pada Ibu Menyusui Post Partum Di Bangsal Cempaka RSUD dr. Soehadi Prijonegoro Sragen Khisan Fajri Nur Khasanah; Maryatun Maryatun; Neny Utami
Jurnal Ventilator Vol. 1 No. 3 (2023): September : Jurnal Ventilator
Publisher : Stikes Kesdam IV/Diponegoro Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59680/ventilator.v1i3.456

Abstract

Breastfeeding-related problems such as breast milk dams, mastitis, nipple blisters and others are widely experienced by breastfeeding mothers. Factors that can cause breast swelling and inhibition of ASi, one of which is the feeling of anxiety or stress felt by postpartum mothers. Breast care has tremendous benefits, especially for postpartum mothers in the process of breastfeeding their babies. The benefits of breast care are that mothers understand how to keep breasts clean, make nipples stronger and flexible, care for flat or inverted nipples, and facilitate the release of breast milk. To find out the results of breast care implementation in the cempaka ward of RSUD dr. Soehadi Prijonegoro Sragen. This study used quasi-experiment, one group with pretest-posttes Without Control Group Design with 2 respondents postpartum mothers. The instrument used is a Checklist containing six-point engorgement scale (SPES) and Breast Care Procedure.: the results of the application of breast care carried out 3 days in a row obtained the value of the Six Point Engorgement Scale questionnaire there was a decrease in scores, namely 2 and 1 from the original values of 5 and 4 which means there was a decrease in breast swelling. there was a significant difference in the Six Point Engorgement Scale (SPES) score in postpartum maternal patients between before and after breast care every 30 minutes for 3 days.
Penerapan Pijat Oksitosin Terhadap Produksi ASI di Ruang Cempaka RSUD Dr.Soehadi Pridjonegoro Sragen Fildzah Shella Afriany; Anjar Nurrohmah; Neny Utami
The Journal General Health and Pharmaceutical Sciences Research Vol. 2 No. 3 (2024): September : The Journal General Health and Pharmaceutical Sciences Research
Publisher : LPPM STIKES KESETIAKAWANAN SOSIAL INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57213/tjghpsr.v2i3.395

Abstract

Background: Breast Milk (ASI) is a fatty emulsion in lactose protein and inorganic salts secreted by the mother's mammary gland, useful as food for infants. Breast milk is difficult to achieve because one of them is breast milk that does not come out or does not run smoothly. One of the non-pharmacological arrangements to help smooth the release of breast milk can be done by oxytocin massage. Objective: Knowing the results of the implementation of oxytocin massage to breast milk production at the Cempaka Ward of dr. Soehadi Pridjonegoro Sragen Hospital. Method: This study is a descriptive study in the form of a case study conducted on 2 postpartum mother respondents by massage oxytocin for 2 consecutive days with a frequency of 2x a day for 10-15 minutes. Result: The study of oxytocin massage in both postpartum mothers on the first day has not changed breast milk production. Then on the second day of breast milk production, the two respondents showed an increase, evidenced by the increase in breast milk, empty breasts after catching up, and the breasts looked full before breastfeeding. Conclusion: There is an increase in breast milk production before and after giving oxytocin massage to postpartum mothers in the Cempaka Room of dr. Soehadi Prjonegoro Sragen Hospital.
Penerapan Terapi Story Telling Terhadap Penurunan Tingkat Kecemasan Hospitalisasi Anak Prasekolah Di Bangsal Anggrek RSUD Dr. Soehadi Prijonegoro Sragen Puspita Jupyantari; Erika Dewi Norratri; Neny Utami
Jurnal Ilmiah Kesehatan Mandira Cendikia Vol. 2 No. 7 (2023)
Publisher : YAYASAN PENDIDIKAN MANDIRA CENDIKIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kecemasan merupakan sebuah dampak dari hospitalisasi yang dapat dialami oleh anak prasekolah karena menghadapi stressor yang ada disekitar lingkungan rumah sakit.  Hospitalisasi merupakan proses bagi anak yang berada di rumah sakit yang menjalani pengobatan dan perawatan sampai keadaan anak dapat pulih kembali. Kecemasan pada anak yang menjalani hospitalisasi bila penanganannya lambat dapat mempengaruhi lamanya hari rawat dan memperberat kecemasan dan berdampak buruk pada kesehatan anak. Salah satu upaya yang dapat dilakukan perawat dalam mengurangi kecemasan pada anak prasekolah yang dirawat adalah dengan terapi bermain. Story telling adalah salah satu  teknik terapi bermain yang sederhana yang dapat digunakan untuk mengatasi kecemasan anak usia prasekolah yang menjalani hospitalisasi. Penelitian ini bertujuan untuk menurunkan tingkat kecemasan hospitalisasi pada anak prasekolah dengan memberikan terapi story telling. Metode : Penerapan dengan menggunakan rancangan studi kasus. Desain penerapan studi kasus ini menggunakan metode deskriptif tidak terbatas sampai pada pengumpulan dan penyusunan data. Terdapat penurunan tingkat kecemasan setelah dilakukan terapi story telling. Terdapat perbedaan yang signifikan terhadap skala Preschool Anxiety Scale pada pasien dengan kecemasan hospitalisasi antara sebelum dan sesudah diberikan terapi story telling setiap 20 menit selama 3 hari menggunakan dongeng perlombaan lari.
Penerapan Bermain Terapeutik Clay Terhadap Penurunan Tingkat Kecemasan Anak Usia Prasekolah Saat Tindakan Injeksi Di RSUD dr. Soehadi Prijonegoro Sragen Putri Dewi Handayani; Erika Dewi; Neny Utami
Jurnal Ilmiah Kesehatan Mandira Cendikia Vol. 2 No. 8 (2023)
Publisher : YAYASAN PENDIDIKAN MANDIRA CENDIKIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kecemasan sebagai salah satu akibat yang dirasakan anak yang diakibatkan karena adanya tindakan injeksi dalam masa perawatan pasien di rumah sakit. Dampak buruk kecemasan yaitu menyebabkan munculnya penurunan efektifitas dari terapi yang akan diberikan. Salah satu penanganan yang diberikan yaitu dengan terapi terapeutik clay. Terapeutik clay adalah jenis bahan permainan yang menyerupai lilin lembut serta mudah dibentuk, permainan ini cocok diberikan pada anak prasekolah yang sedang menjalani perawatan karena dengan bermain clay tidak membutuhkan banyak energi. Tujuan penelitian ini adalah hasil penerapan terapeutik clay terhadap tingkat kecemasan pada anak usia prasekolah saat tindakan injeksi. Jenis penelitian ini studi kasus yang menggunakan metode penelitian deskriptif dan menggunakan pengukuran tingkat kecemasan anak dengan kuesioner Spence Children Anxiety Scale. Tingkat kecemasan pada anak usia prasekolah saat tindakan injeksi sebelum dilakukan terapeutik clay adalah berat dan sangat berat. Tingkat kecemasan pada anak usia prasekolah saat tindakan injeksi setelah dilakukan terapeutik clay adalah ringan dan sedang. Terdapat perbedaan penurunan tingkat kecemasan pada pasien anak usia prasekolah sebelum dan sesudah dilakukan intervensi terapeutik clay. Terdapat perbedaan hasil sebelum dan sesudah dilakukan intervensi terapeutik clay tehadap tingkat kecemasan pada anak usia prasekolah saat tindakan injeksi
Penerapan Terapi Guided Imagery Terhadap Perubahan Skala Nyeri Post Sectio Caesarea Di Ruang Cempaka RSUD dr. Soehadi Prijonegoro Sragen Rizqi Hijah Zahra Latifah; Ika Silvitasari; Neny Utami
Jurnal Ilmiah Kesehatan Mandira Cendikia Vol. 2 No. 8 (2023)
Publisher : YAYASAN PENDIDIKAN MANDIRA CENDIKIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Persalinan SC memunculkan beberapa keluhan salah satunya adalah nyeri pada daerah insisi atau robekan dinding perut. Nyeri pasca operasi apabila tidak segera ditangani akan menimbulkan reaksi fisik dan psikologi pada ibu post partum. Tujuan; Mendeskripsikan pengaruh terapi guided imagery terhadap perubahan skala nyeri post sectio caesarea. Metode; Menggunakan metode deskriptif dalam bentuk studi kasus dengan memfokuskan implementasi terapi guided imagery yang di lakukan sehari sekali selama 3 hari dengan waktu 10-15 menit. Hasil; Terapi guided imagery berpengaruh terhadap perubahan skala nyeri post sectio caesarea sehingga nyeri akut yang dialami ibu dapat berkurang. Pasien 1 dari skala nyeri 6 menjadi skala nyeri 3 dan Pasien 2 dari skala nyeri 6 menjadi skala nyeri 2. Kesimpulan; Terapi guided imagery pada pasien post sectio caesarea dengan nyeri akut secara efektif mampu mengurangi nyeri SC dan dapat dikembangkan penelitian selanjutnya.
Penerapan Terapi Musik Terhadap Respirasi Bayi Berat Badan Lahir Rendah Selama Kangaroo Mother Care Di Ruang Perinatalogi RSUD Dr. Soehadi Prijonegoro Sragen Puput Ari Yanti; Erika Dewi Noorratri; Neny Utami
Jurnal Ilmiah Kesehatan Mandira Cendikia Vol. 2 No. 8 (2023)
Publisher : YAYASAN PENDIDIKAN MANDIRA CENDIKIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

BBLR mempunyai kesulitan untuk beradaptasi dengan kehidupan esktra urine akibat ketidakmatangan sistem organ tubuhnya seperti paru – paru, jantung, ginjal dan sistem pencernaan. Prevelansi BBLR di Indonesia sebanyak 6,2 %. Kabupaten Sragen tahun 2021 sebanyak 6,1 %. Salah satu cara untuk mengatasi permasalahan BBLR yaitu dengan terapi musik selama Kangaroo Mother Care (KMC).Tujuan; untuk mengetahui hasil frekuensi pernapasan saat penerapan terapi music selama KMC di Ruang Perinatalogi RSUD dr. Soehadi Prijonegoro Sragen Metode;Jenis penelitian ini studi kasus yang menggunakan metode penelitian deskriptif pretest posttest design dan menggunakan pengukuran frekuensi pernapasan bayi. Hasil; hasil penerapan terhadap 2 responden yang dilakukan selama 3 hari dengan frekuensi 60 menit sehari menunjukkan ada pengaruh terapi musik selama KMC. Kesimpulan; Terdapat perbedaan hasil sebelum dan sesudah dilakukan intervensi terapi musik selama KMC yaitu dari pernapasan takypnea menjadi pernapasan normal.
Penerapan Footbath Therapy Terhadap Penurunan Skala Nyeri Pada Ibu Post Sectio Caesarea Di Ruang Cempaka RSUD Dr. Soehadi Prijonegoro Sragen Indriyani Ayu Mandira; Ika Silvitasari; Neny Utami
Jurnal Ilmiah Kesehatan Mandira Cendikia Vol. 2 No. 8 (2023)
Publisher : YAYASAN PENDIDIKAN MANDIRA CENDIKIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Persalinan sectio caesarea adalah suatu proses persalinan dengan melakukan insisi pada dinding abdomen dan uterus untuk melahirkan janin dari dalam rahim. Dampak persalinan sectio caesarea akan menyebabkan ketidaknyamanan. Salah satunya yaitu nyeri insisi abdominal sehingga diperlukan penatalaksanaan untuk menghilangkan nyeri salah satunya dengan footbath therapy. Tujuan penelitian adalah mengetahui penerapan footbath therapy terhadap penurunan skala nyeri pada ibu post sectio caesarea di ruang cempaka RSUD dr. Soehadi Prijonegoro Sragen. Jenis penelitian studi kasus dengan metode diskriptif, Penerapan footbath therapy dilakukan dengan menggunakan NRS (Numeric rating scale) selama 3 hari berturut-turut dalam 1 hari durasi 20 menit. Berdasarkan hasil penerapan yang sudah dilakukan, terdapat penurunan Skala nyeri sebelum dan sesudah di lakukan footbath therapy dari kategori nyeri sedang menjadi kategori nyeri ringan. Kesimpulan yaitu Footbath therapy dapat dijadikan sebagai salah satu teknik non-farmakologis untuk menurunkan nyeri pada post sectio caesarea secara mandiri
Penerapan Teknik Perawatan Payudara (Breast Care) terhadap Produksi ASI di Ruang Cempaka RSUD Dr. Soehadi Prijonegoro Sragen Riska Utami; Anjar Nurrohmah; Neny Utami
Jurnal Praba : Jurnal Rumpun Kesehatan Umum Vol. 2 No. 3 (2024): September : Jurnal Praba : Jurnal Rumpun Kesehatan Umum
Publisher : STIKES Columbia Asia Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62027/praba.v2i3.148

Abstract

Background : Breast milk is a substance produced by the body naturally by the breast glands. Breast milk is an emulsion of fat in a solution of protein, lactose, and organic salts, white blood cells secreted by the breast glands so that breast milk is the perfect food for growth and development and immunity of the baby. Breast milk production that is small or not smooth can interfere with exclusive breastfeeding, so efforts are needed to increase breast milk production by treating non-pharmacological techniques, one of which is breast care. Breast care is an action in maintaining the health and cleanliness of the mother's breasts, flexing and strengthening the nipples to stimulate the body to secrete lactogen and prolactin hormones, improve blood circulation, prevent obstruction of milk release so that breast milk production increases. Objective: to determine the results of the implementation of breast care techniques on breast milk production of postpartum women in the Cempaka Room of RSUD dr. Soehadi Prijonegoro Sragen. Method: This research is a case study research conducted on 2 postpartum mother respondents by doing breast care for 2 days with a frequency of 2 times a day for 30 minutes. Results: From the results of observations on both respondents there was a development of breast milk production from before and after breast care from the first and second days experienced a significant increase. Conclusion: There is an increase in breast milk production and before and after breast care from not smooth to smooth.
Penerapan Kompres Tepid Water Sponge (Tws) Terhadap Penurunan Suhu Tubuh Anak Yang Mengalami Hipertermi Di Ruang Anggrek RSUD Dr. Soehadi Prijonegoro Sragen Ida Astuti; Maryatun; Neny Utami
Jurnal Ilmiah Multidisiplin Keilmuan Mandira Cendikia Vol. 1 No. 2 (2023)
Publisher : Yayasan Pendidikan Mandira Cendikia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Hipertermi/Demam adalah proses alami tubuh untuk melawan infeksi yang masuk ke dalam tubuh saat suhu tubuh melebihi normal (>37,5°C). Tujuan : Mengetahui pengaruh penerapan kompres tepid water sponge terhadap penurunan suhu tubuh pada anak yang mengalami hipertermi. Metode : Penerapan dilakukan 2 hari berturut-turut dengan frekuensi 2 kali dalam sehari. Hasil penerapan : Berdasarkan penerapan yang telah dilakukan menunjukkan penurunan suhu pada anak setelah pemberian kompres tepid water sponge. Terdapat pengaruh suhu tubuh anak sebelum dan sesudah dilakukan pemberian kompres tepid water sponge terhadap penurunan suhu tubuh anak yang mengalami hipertermi/demam. Kesimpulan : Dapat disimpulkan bahwa dalam penerapan terdapat pengaruh suhu tubuh setelah dilakukan kompres tepid water sponge selama 15-20 menit dalam 2 kali perlakuan pada anak yang mengalami hipertermi.