Erina Erina
Syiah Kuala University

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

DETEKSI Salmonella sp PADA SALURAN PENCERNAAN KURA-KURA AMBON (Cuora amboinensis) (Detection of Salmonella sp in Gastrointestinal Tract of Ambon Turtle (Cuora amboinensis)) Erina Erina; Karunita Dewi; Amalia Sutriana; Fakhrurrazi Fakhrurrazi; Ismail Ismail; Hennivanda Hennivanda
JURNAL ILMIAH MAHASISWA VETERINER Vol 3, No 2 (2019): FEBRUARI-APRIL
Publisher : JURNAL ILMIAH MAHASISWA VETERINER

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (628.956 KB) | DOI: 10.21157/jim vet..v3i2.10767

Abstract

ABSTRAK            Penelitian ini bertujuan untuk mendeteksi keberadaan bakteri Salmonella sp pada saluran pencernaan kura-kura ambon (Cuora amboinensis). Sampel penelitian menggunakan 6 ekor kura-kura ambon (Cuora amboinensis) yang dipelihara oleh masyarakat. Penelitian ini menggunakan metode Carter dengan cara mengambil swab kloaka kura-kura ambon (Cuora amboinensis) lalu diinokulasi pada media selenite cystine broth (SCB) kemudian ditanam pada media selektif Salmonella Shigella agar (SSA) dan diamati secara makroskopis morfologi koloninya lalu dilakukan pewarnaan Gram untuk pengamatan secara mikroskopis. Selanjutnya dilakukan uji biokimia IMVIC (indol, methyl red, Voges Proskauer, sulfid indol motility, Simmon’s citrate), triple sugar iron agar dan uji gula-gula (glukosa, sukrosa, laktosa dan manitol). Hasil penelitian dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 6 sampel kura-kura ambon (Cuora amboinensis) yang diteliti positif terdapat bakteri Salmonella sp di dalam saluran pencernaannya. Hal ini mengindikasikan bahwa kura-kura ambon (Cuora amboinensis) berpotensi untuk menjadi sumber penularan salmonellosis pada manusia.ABSTRACT            The purpose of this study was to detect the existence of Salmonella sp in ambon turtle (Cuora amboinensis) gastrointestinal tract. The sample used was cloacal swab sample taken from 6 ambon turtles reared by society. This research using Carter method by inoculating cloacal swab on selenite cystine broth, planting on a selective medium Salmonella Shigella agar, observing colonies morphology macroscopically, and conducting Gram staining. After that, the biochemistry IMVIC test (indole, methyl red, Voges Proskauer, sulfide indole motility, Simmon’s citrate), triple sugar iron agar, and sugars test (glucose, sucrose, lactose and mannitol) were performed. The data were analyzed descriptively. The research showed that 6 cloacal swab samples of ambon turtle were positive containing Salmonella bacteria in their gastrointestinal tract. Its indicated that the ambon turtle potential to become the source of salmonellosis in human.
Profil Darah Kucing Domestik (Felis domesticus) yang Menderita Ear Mites Yola Kartika; Erina Erina; Nuzul Asmilia
JURNAL ILMIAH MAHASISWA VETERINER Vol 5, No 1 (2020): NOVEMBER-JANUARI
Publisher : JURNAL ILMIAH MAHASISWA VETERINER

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21157/jim vet..v5i1.15315

Abstract

Ear mites merupakan salah satu penyebab paling umum pada kasus otitis eksterna yang merupakan salah satu penyakit yang penting secara klinis pada kucing. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perubahan profil darah pada kucing domestik yang menderita ear mites. Penelitian ini menggunakan 12 ekor kucing domestik yang dikelompokkan ke dalam dua kelompok yaitu kelompok kontrol dan kelompok ear mites. Sampel darah diambil pada bagian vena cephalica antebrachii dengan menggunakan spuid steril, selanjutnya dilakukan penghitungan eritrosit, hemoglobin, hematokrit, leukosit dan trombosit menggunakan hematology analyzer, sedangkan untuk diferensial leukosit menggunakan preparat darah apus. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan independent t-test. Hasil analisis statistik menunjukkan rata-rata (±SD) jumlah eritrosit pada kelompok P1= 8,83 ±0,60 x10⁶/µL, P2= 7,52±1,22 x10⁶/µL. Kadar hemoglobin P1= 11,91±1,12 g/dl, P2= 11,64±1,92 g/dl. Nilai hematokrit P1= 42,60±3,25%, P2= 36,21±5,83%. Jumlah leukosit P1= 16,45±0,64 x10³/µL, P2= 16,64±4,16 x10³/µL. Jumlah trombosit P1= 4,11±1,53 x105/µL, P2= 5,77±1,78 x105/µL. Jumlah neutrofil P1= 5,89±1,55 x10³/µL, P2= 8,57±3,75 x10³/µL. Jumlah eosinofil P1= 0,33±0,01 x10³/µL, P2=4,28±2,10 x10³/µL. Jumlah basofil P1=0,00±0,00 x10³/µL, P2=0,14±0,14 x10³/µL. Jumlah limfosit P1= 4,15±0,35 x10³/µL, P2=4,72±1,80 x10³/µL. Jumlah monosit P1= 0,58±0,14 x10³/µL, P2=1,28±0,80 x10³/µL. Hasil uji analisis statistik menunjukkan jumlah eritrosit, hemoglobin, hematokrit, leukosit total, trombosit dan diferensial leukosit yaitu neutrofil, basofil, limfosit dan monosit tidak berbeda secara nyata (P0,05), sedangkan jumlah eosinofil terdapat perbedaan yang nyata (P0,05). Kesimpulan kucing yang menderita ear mites mengalami perubahan profil darah yaitu jumlah eosinofil yang tinggi (eosinofilia).