Claim Missing Document
Check
Articles

Pengaruh Pemberian PGF2α terhadap Peningkatan Kualitas Spermatozoa Kambing Boerka Amalia Sutriana; Fuza Khoiriah; Husnurrizal .; Tongku Nizwan Siregar; Rasmaidar .; Herrialfian .
Acta VETERINARIA Indonesiana Vol. 8 No. 3 (2020): November 2020
Publisher : IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/avi.8.3.15-21

Abstract

Usaha untuk meningkatkan produktivitas ternak kambing Boerka di antaranya dengan melakukan inseminasi buatan (IB). Untuk meningkatkan kualitas spermatozoa yang akan digunakan untuk IB maka diberikan hormon prostaglandin F2 alfa (PGF2α). Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh pemberian PGF2α terhadap peningkatan motilitas spermatozoa kambing Boerka. Dalam penelitian digunakan 3 ekor kambing Boerka yang berumur ±2-3 tahun. Pelaksanaan perlakuan dirancang menggunakan pola latin square 3 x 3 sehingga hewan akan menerima suntikan P1 (1,5 ml NaCl fisiologis), P2 (37,5 μg PGF2α), dan P3 (75 μg PGF2α) dengan interval waktu perlakuan adalah 30 menit sebelum koleksi semen. Sampel semen dikoleksi dengan menggunakan vagina buatan dan diamati warna, konsistensi, volume, konsentrasi, motilitas, viabilitas, dan motilitas spermatozoa. Motilitas spermatozoa diamati setelah 4 jam di dalam refrigerator. Data warna dan konsistensi semen dilaporkan secara deskriptif, sedangkan volume, motilitas semen segar, dan motilitas spermatozoa setelah 4 jam di dalam refrigerator dianalisis dengan analisis varian pola bujur sangkar latin (RSBL) yang dilanjutkan dengan uji Duncan. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa warna dan konsistensi semen yang dikoleksi pada semua kelompok perlakuan adalah krem dengan konsistensi kental. Rataan (±SD) volume semen; konsentrasi spermatozoa (106/ml); motilitas semen segar (%); dan motilitas semen setelah penyimpanan pada P1 vs P2 vs P3 masing-masing adalah 0,90±0,4 vs 0,70±0,3 vs 0,90±0,3 ml (P>0,05); 2303,33±327,15 vs 2336,67±332,91 vs 2576,67±261,02 (P>0,05); 84,00±5,1 vs 73,33±11,54 vs 80,00±0,0% (P>0,05); 63,67±4,5 vs 53,33±4,7 vs 66,67±2,2% (P<0,05). Disimpulkan bahwa pemberian 75 μg PGF2α dapat meningkatkan motilitas spermatozoa kambing Boerka setelah penyimpanan dalam regrigerator selama 4 jam.
Uji Tuberculin pada Kulit Monyet Ekor Panjang (Macaca fascicularis): dalam Upaya Pencegahan Penyakit Zoonosis Tuberkulosis (TBC) di Kawasan Wisata Pulau Weh Sabang Erdiansyah Rahmi; Amalia Sutriana; Dwina Aliza
Jurnal Primatologi Indonesia Vol. 7 No. 1 (2010)
Publisher : Pusat Studi Satwa Primata LPPM-IPB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (7643.294 KB)

Abstract

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi tentang penularan penyakit tuberkulosis (TBC)  pada monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) di kawasan wisata Pulau Weh, Sabang dan untuk mendukung program pemerintah dalam menghasilkan Indonesia bebas TBC. Penelitian ini dilakukan dalam beberapa tahap setelah memperoleh persetujuan dan izin dari Balai Besar Konservasi dan Sumberdaya Alam Aceh dan instansi terkait di Sabang. Tahapan berikutnya menentukan lokasi, populasi, dan identifikasi monyet ekor panjang serta menentukan jumlah monyet ekor panjang per kelompok. Pemeriksaan hewan dengan melakukan sedasi menggunakan ketamin (10mg/kg) dan xylazine (2 mg/kg) secara intramuskuler. Skrining menggunakan tes tuberkulin metode (mammalian old tuberculin) dilakukan terhadap semua hewan 0,1 mL (135000 Tuberkulin Unit) secara intradermal pada palpebra. Hasil uji tuberculin dibaca pada 24, 48, dan 72 jam pasca suntik. Pengujian diulang pada minggu kedua. Data ditabulasi dan dianalisis secara deskriptif. Dari identifikasi populasi monyet di dua wilayah itu ditemukan satu kelompok monyet pada kilometer nol (N 05 ° 54 '19,1 "E 95 ° 12' 57,4") dengan populasi 14 ekor, sedangkan di wilayah Cot Murong ( N 05 ° 54 '19,1 "E 95 ° 12' 57,4") ditemukan dua kelompok dengan populasi 12 dan 14 ekor. Skrining tuberkulosis menggunakan metode ini menunjukkan bahwa tidak ada insiden TBC pada monyet ekor panjang di kawasan wisata Sabang.Abstract: This research was purposed to obtain the information about the evidence of Tuberculosis (TB) infectious disease on long tail macaque (Macaca fascicularis) in tourism area Weh Island, Sabang and to support the government’s program in generating Indonesia free TB, as well. This research was conducted on many stages, those were permits arrangement with BKSDA Aceh and Forestry Officer Sabang, location identification of long tail macaque populations, and identification of the amount of long tail macaque population in each groups. The monkeys chosen were restrained and anaesthetized using Ketamin (10mg/kg) and xylazine (2mg/kg) intramuscularly. Screening test using tuberculin skin test (TST) method (old mammalian tuberculin kit) was carried out to all samples, 0.1 mL (135000 Tuberculin Unit) on palpebrae intradermally. The effect of TST was examined at 24, 48, and 72 hours post treatment. The test was repeated on the second week. The data were tabulated and analyzed descriptively. From the identification of macaca populations in two areas was found one group of  macaca  in Kilometer Nol (N 05° 54’ 19,1" E 95° 12’ 57,4")  with the population of 14 macacas whereas in Cot Murong area (N 05° 54’ 19,1" E 95° 12’ 57,4") found two groups with the population of 12 and 14 macacas. TB screening test using TST method showed that there were no incidents of TB in long tail macaque in Sabang tourism area.Keywords : Tuberculin Skin Test, Sabang, Macaca fascicularis  
Efek Antiinflamasi Ekstrak Etanol Daun Malaka (Phyllanthus emblica) Terhadap Differensial Leukosit Pada Mencit Jantan Nuzul Asmilia; Amalia Sutriana; Mentari Azhari L
Jurnal Bioleuser Vol 3, No 3 (2019): Desember 2019
Publisher : Department of Biology, Faculty of Mathematics and Natural Sciences, University of Syiah Ku

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/j. bioleuser.v3i3.20951

Abstract

Tanaman malaka adalah salah satu tanaman obat yang mempunyai khasiat sebagai antiinflamasi. Aktivitas antiinflamasi dalam tubuh hewan dapat dinilai berdasarkan beberapa parameter salah satunya adalah menghitung jumlah differensial sel leukosit. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui efek ekstrak etanol daun malaka (Phyllanthus emblica) terhadap differensial leukosit pada mencit jantan yang diinduksi karagenan. Penelitian ini menggunakan 20 ekor mencit yang dibagi dalam 5 kelompok perlakuan dengan 4 ekor mencit perkelompok perlakuan. Semua mencit diinduksi inflamasi dengan menggunakan karagenan dengan dosis 1%. Mencit pada kelompok 1 (kontrol negatif) tidak diberi ekstrak etanol daun malaka dan suspensi piroxicam. Kelompok 2 (kontrol positif) diberikan piroxicam 20 mg. Kelompok 3, 4, dan 5 diberikan ekstrak etanol daun malaka masing-masing dengan dosis 100 mg/kgbb, 200 mg/kgbb dan 300 mg/kgbb. Pengambilan darah dilakukan pada hari ke-5 setelah perlakuan. Data dianalisis dengan menggunakan analisis varians (ANAVA) pola satu arah menggunakan program SPSS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rataan (±SD) jumlah granulosit pada K1, K2, K3, K4, dan K5 adalah 40,00±13,29%; 44,74±7,32%; 35,5±11,9%; 50,00±10,09% dan 38,75±20,53%. Rata-rata sel monosit pada K1, K2, K3, K4 dan K5 adalah 14,25±6,44%; 14,50±9,71%; 5,25±3,30%;5,25±2,5% dan 12,75±4,34%. Sementara rata-rata sel limfosit pada K1, K2, K3, K4 dan K5 adalah 45,75±17,68%; 40,75±12,03%; 59,25±10,11%; 44,75±9,94% dan 48,5±16,8%. Analisis statistik menunjukkan bahwa differensial sel leukosit diantara semua kelompok tidak berbeda nyata (P0,05). Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pemberian ekstrak etanol daun malaka pada mencit yang diinduksikan inflamasi dengan karagenan tidak mempengaruhi jumlah differensial leukosit.
In vitro antimalarial activity of Jaloh leaves extract on Plasmodium falciparum Nuzul Asmilia; Amalia Sutriana; Erdiansyah Rahmi; . Sugito
Proceedings of The Annual International Conference, Syiah Kuala University - Life Sciences & Engineering Chapter Vol 1, No 1 (2011): Life Sciences
Publisher : Syiah Kuala University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (69.174 KB)

Abstract

Malaria still cause health problem in tropics including Indonesia, since its generate high mortality rate. Medication of Malaria has been performed long time ago without optimum result. One reason is the high rate of P.falciparum resistance on conventional antimalaria drug. This research aim to evaluate the activity of jaloh leaves extract (Willow leaves) on the inhibition of P.falciparum in vitro.This was a laboratory experimental research that using Indonesian isolates of cloroquin resistance P.falciparum obtained from NAMRU-2, Jakarta. P.falciparum isolate that has been synchronized were divided in to 3 groups of treatment : Jaloh leaves ethanolic extract, jaloh leaves ethyl acetate extract, and jaloh leaves n-hexane extract. Each group were then alloted into 5 dosage levels: 6,25ug/ml; 12,50ug/ml; 25,00ug/ml; 50,00ug/ml; and 100ug/ml. The observation of parasitemia degree were done 48 hours post-incubation in which the thick blood smear were colored with Giemsa and then examined using bioculer microscope. Data were analyzed using one way ANOVA and Newman-Keuls test. The result showed that the percentage of P.falciparum growth inhibition were sinificantly different (P0.05) among treatments wherein ethanol extract and ethyl acetate extract more inhibit P.falciparum growth than the hexane extract. The administration of different dosage also resulted in significance different (P0.05) of P.falciparum growth inhibition. This research concludes that jaloh leaves extract could inhibit P.falciparum growth.
Uji Preklinis fraksi etil asetat daun jaloh (Salix tetrasperma Roxb) sebagai antiplasmadium secara in vitro Nuzul Asmilia; Sugito Sugito; Amalia Sutriana
Jurnal Sain Veteriner Vol 29, No 2 (2011): DESEMBER
Publisher : Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada bekerjasama dengan PB PDHI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1094.727 KB) | DOI: 10.22146/jsv.39532

Abstract

The aim of the present study was to find out the in vitro activity of ethyl acetate fraction of willow leaves (Salix tetrasperma Roxb) on Plasmodium folcifarum (P. falciparum) growth.
Pemberian Ekstrak Akar Pasak Bumi Meningkatkan Kualitas Spermatozoa Domba Waringin Amalia Sutriana; Mira Ayu Lestari Hasibuan; Nurhazimah Nurhazimah; Teuku Armansyah; Tongku Nizwan Siregar; Budianto Panjaitan; Hafizuddin Hafizuddin; Arman Sayuti; Dwinna Aliza; Rosmaidar Rosmaidar
Jurnal Veteriner Vol 22 No 3 (2021)
Publisher : Faculty of Veterinary Medicine, Udayana University and Published in collaboration with the Indonesia Veterinarian Association

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (100.503 KB) | DOI: 10.19087/jveteriner.2021.3.317

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh pemberian ekstrak akar pasak bumi (Eurycoma longifolia Jack) terhadap peningkatan konsentrasi testosteron domba Waringin. Dalam penelitian ini digunakan dua ekor domba waringin jantan berumur ±4 tahun. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan menggunakan rancangan pola bujur sangkar latn 2 x 2 sehingga hewan percobaan diberi perlakuan 20 mL akuades per oral sebagai kontrol (P1) dan 20 mL larutan yang mengandung 45 mg/kg bobot badan ekstrak pasak bumi yang diberikan per oral (P2). Perlakuan diberikan selama enam hari pada pukul 09.00 WIB. Pada bulan ke-1 domba pertama mendapat perlakuan P1 sedangkan domba kedua mendapat perlakuan P2. Sebaliknya, pada bulan ke-2 domba pertama mendapat perlakuan P2 sedangkan domba kedua mendapat perlakuan P1. Koleksi darah untuk pemeriksaan konsentrasi hormon testosteron dilakukan lima jam setelah pemberian ekstrak akar pasak bumi (Eurycoma longifolia Jack). Analisis konsentrasi testosteron dilakukan menggunakan metode enzyme linked immunosorbent assay (ELISA) yang diukur pada hari 1, 3 dan 6. Data yang diperoleh dianalisis dengan uji sidik ragam pola bujur sangkar latin. Hasil analisis statistika menunjukkan bahwa volume semen, motilitas spermatozoa, viabilitas spermatozoa dan abnormalitas spermatozoa pada domba yang diberikan ekstrak akar pasak bumi (E. longifolia Jack) menunjukkan perbedaan yang signifikan (P<0,05) dibandingkan dengan kontrol namun konsentrasi testosteron tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan (P>0,05). Disimpulkan bahwa pemberian ekstrak akar pasak bumi meningkatkan kualitas spermatozoa namun tidak menyebabkan peningkatan konsentrasi hormon testosteron pada domba waringin.
UJI ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN KELOR (Moringa oleifera L.) TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI Staphylococcus aureus (Antibacterial Activity Test of Moringa oleifera L. Extracts on Staphylococcus aureus) Elza Savitri; Fakhrurrazi Fakhrurrazi; Abdul Harris; Erina Erina; Amalia Sutriana; Triva Murtina Lubis
JURNAL ILMIAH MAHASISWA VETERINER Vol 2, No 3 (2018): MEI - JULI
Publisher : JURNAL ILMIAH MAHASISWA VETERINER

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (267.22 KB) | DOI: 10.21157/jim vet..v2i3.8227

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antibakteri ekstrak daun kelor (Moringa oleifera L.) terhadap pertumbuhan bakteri Staphylococcus  aureus. Ekstrak daun kelor diekstraksi dengan cara maserasi yaitu menggunakan pelarut etanol  96%. Pengujian aktivitas antibakteri dilakukan dengan metode difusi agar  menggunakan kertas cakram yang  telah direndam dalam ekstrak etanol daun kelor dengan konsentrasi 20%, 40%, 60% dan 80% pada media Mueller Hinton Agar (MHA). Parameter yang diukur adalah besarnya diameter zona hambat yang  terbentuk disekitar kertas cakram. Hasil uji aktivitas antibakteri dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak etanol  daun kelor memiliki daya hambat terhadap bakteri Staphylococcus  aureus yaitu pada konsentrasi 80% sebesar 14,02 mm (kategori kuat), 60% sebesar 12,03 mm (kategori kuat), 40% sebesar 9,00 mm  (kategori sedang), 20% sebesar 7,98 mm (kategori sedang), kontrol positif 28,63 mm  (kategori sangat kuat) dan kontrol negatif tidak menunjukkan efek antibakteri. Dapat disimpulkan bahwa ekstrak daun kelor memiliki antibakteri terhadap pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus.                The aim of this research is to observe the antibacterial activity of Moringa oleifera L. extract on Staphylococcus aureus. Moringa oleifera extract was extracted by maceration using ethanol 96%. The antibacterial activity test was carried out using diffusion method used paper disc which has been soaked in etanol extract of Moringa oleifera with concentration of 20%, 40% and 60% on Mueller Hinton Agar (MHA). Parameters measured were the diameter of inhibition zone formed around the paper disc. The results of antibacterial activity test were analyzed descriptively. The result showed that etanol extract of Moringa oleifera had inhibitory on Staphylococcus aureus. Moringa oleifera extract had inhibitory on Staphylococcus aureus at concentration 80% was 14,02 mm (strong category), 60% was 12,03 mm (strong category), 40% was 9,00 mm (middle category), 20% was 7,98 mm (middle category), positive control was 28,63 mm (very strong category) and negative control did not show antibacterial effect. It can be concluded that Moringa oleifera L. extract has an antibacterial effect on Staphylococcus aureus.
ISOLASI Salmonella sp PADA AIR TEMPAT PEMELIHARAAN KURA-KURA AMBON (Cuora amboinensis) (Isolation of Salmonella sp in the Rearing Water of Ambon Turtle (Cuora amboinensis)) Erina Erina; Amalia Sutriana; Darmawi Darmawi; Winaruddin Winaruddin; Sugito Sugito; Feby Fema Amzani Nasution
JURNAL ILMIAH MAHASISWA VETERINER Vol 3, No 2 (2019): FEBRUARI-APRIL
Publisher : JURNAL ILMIAH MAHASISWA VETERINER

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (109.692 KB) | DOI: 10.21157/jim vet..v3i2.10787

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengisolasi bakteri Salmonella sp pada air tempat pemeliharaan kura-kura ambon (Cuora amboinensis). Sampel penelitian ini menggunakan  air yang berasal dari sumber air yang akan dimasukan ke tempat pemeliharan dan air dari tempat pemeliharaan kura-kura ambon (Cuora amboinensis) yang diambil dari enam tempat pemeliharan. Penelitian ini menggunakan metode Carter. Sebanyak 1 ml air dari masing-masing sumber diambil dengan pipet steril dan diinokulasikan pada media SCB. Apabila warna SCB menjadi orange setelah diinkubasi pada suhu 37°C selama 24 jam maka akan dilanjutkan dengan penanaman pada media SSA. Koloni yang tumbuh pada media SSA diamati morfologi koloninya secara makroskopis. Untuk pengamatan secara mikroskopis maka dilakukan pewarnaan Gram. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa dari keenam sampel air tempat pemeliharaan kura-kura ambon (Cuora amboinensis) yang diteliti positif terdapat bakteri Salmonella sp. Berdasarkan penelitian ini dapat disimpulkan bahwa Salmonella sp dapat diisolasi pada air yang diambil dari enam tempat pemeliharaan kura-kura ambon (Cuora amboinensis). 
DETEKSI Salmonella sp PADA SALURAN PENCERNAAN KURA-KURA AMBON (Cuora amboinensis) (Detection of Salmonella sp in Gastrointestinal Tract of Ambon Turtle (Cuora amboinensis)) Erina Erina; Karunita Dewi; Amalia Sutriana; Fakhrurrazi Fakhrurrazi; Ismail Ismail; Hennivanda Hennivanda
JURNAL ILMIAH MAHASISWA VETERINER Vol 3, No 2 (2019): FEBRUARI-APRIL
Publisher : JURNAL ILMIAH MAHASISWA VETERINER

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (628.956 KB) | DOI: 10.21157/jim vet..v3i2.10767

Abstract

ABSTRAK            Penelitian ini bertujuan untuk mendeteksi keberadaan bakteri Salmonella sp pada saluran pencernaan kura-kura ambon (Cuora amboinensis). Sampel penelitian menggunakan 6 ekor kura-kura ambon (Cuora amboinensis) yang dipelihara oleh masyarakat. Penelitian ini menggunakan metode Carter dengan cara mengambil swab kloaka kura-kura ambon (Cuora amboinensis) lalu diinokulasi pada media selenite cystine broth (SCB) kemudian ditanam pada media selektif Salmonella Shigella agar (SSA) dan diamati secara makroskopis morfologi koloninya lalu dilakukan pewarnaan Gram untuk pengamatan secara mikroskopis. Selanjutnya dilakukan uji biokimia IMVIC (indol, methyl red, Voges Proskauer, sulfid indol motility, Simmon’s citrate), triple sugar iron agar dan uji gula-gula (glukosa, sukrosa, laktosa dan manitol). Hasil penelitian dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 6 sampel kura-kura ambon (Cuora amboinensis) yang diteliti positif terdapat bakteri Salmonella sp di dalam saluran pencernaannya. Hal ini mengindikasikan bahwa kura-kura ambon (Cuora amboinensis) berpotensi untuk menjadi sumber penularan salmonellosis pada manusia.ABSTRACT            The purpose of this study was to detect the existence of Salmonella sp in ambon turtle (Cuora amboinensis) gastrointestinal tract. The sample used was cloacal swab sample taken from 6 ambon turtles reared by society. This research using Carter method by inoculating cloacal swab on selenite cystine broth, planting on a selective medium Salmonella Shigella agar, observing colonies morphology macroscopically, and conducting Gram staining. After that, the biochemistry IMVIC test (indole, methyl red, Voges Proskauer, sulfide indole motility, Simmon’s citrate), triple sugar iron agar, and sugars test (glucose, sucrose, lactose and mannitol) were performed. The data were analyzed descriptively. The research showed that 6 cloacal swab samples of ambon turtle were positive containing Salmonella bacteria in their gastrointestinal tract. Its indicated that the ambon turtle potential to become the source of salmonellosis in human.
UJI DAYA HAMBAT EKSTRAK BIJI BUAH PALA (Myristica fragrans Houtt) TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI Escherichia coli (TEST OF INHUBITORY POWER OF NUTMEG SEEDS (Myristica fragrans Houtt) EXTRCT ON GROWTH OF BACTERIA Escherichia coli) Raysa Syarifah; Fakhrurrazi Fakhrurrazi; Abdul Harris; Amalia Sutriana; Erina Erina; Winaruddin Winaruddin
JURNAL ILMIAH MAHASISWA VETERINER Vol 2, No 3 (2018): MEI - JULI
Publisher : JURNAL ILMIAH MAHASISWA VETERINER

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (408.16 KB) | DOI: 10.21157/jim vet..v2i3.8203

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui daya hambat ekstrak biji buah pala (Myristicafragrans Houtt) terhadap pertumbuhan bakteri Escherichia coli. Biji pala yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari pasar tradisional Darussalam, Banda Aceh. Proses ekstrasi biji buah pala menggunakan pelarut Etanol 96% dengan tingkat konsentrasi yang berbeda yaitu 1%, 10%,20%.  Menggunakan kertas cakram kosong (Blank disk) yang telah dicelupkan ke dalam ekstrak biji buah pala masing-masing pengulangan dan antibiotik ampisilin yang diletakkan pada media MHA. Pengujian daya hambat dilakukan dengan metode difusi Kirby-Bauer menggunakan kertas cakram pada media Mueller hinton agar (MHA) dengan 5 perlakuan dan 3 pengulangan. Media agar diinkubasi pada suhu 36-37ºC selama 24 jam. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa bahwa ektsrak  biji  buah  pala  memiliki  daya  hambat  yang  lemah  terhadap  pertumbuhan  bakteri Escherichia coli.  Ekstrak biji buah pala pada konsentrasi 1% memiliki daya hambat sebesar 9,73 mm, konsentrasi 10% sebesar 8,5 mm, konsentrasi 20% sebesar 8 mm dan kontrol positif sebesar20,83 mm.Kata kunci : antibakteri, ekstrak biji buah pala, Escherichia coli.. ABSTRACTThis study aims to determine the inhibitory power of nutmeg extract (Myristica fragransHoutt) on the growth of Escherichia coli bacteria. The nutmeg seed used in this study was obtained from the traditional market of Darussalam, Banda Aceh. Extraction process of nutmeg seed using96% ethanol solvent with different concentration level that is 1%, 10%, 20%. Using blank disc paper (Blank disk) which has been dipped into nutmeg extract of each repeating and ampicillin antibiotic placed on MHA media. Inhibitory testing was performed by the Kirby-Bauer diffusion method using paper discs on Mueller hinton agar medium (MHA) with 5 treatments and 3 repetitions. Media to be incubated at 36-37ºC for 24 hours. The results of this study indicate that the nutmeg nut extraction has a weak inhibitory effect on the growth of Escherichia coli bacteria. The extract  of nutmeg  seed  at concentration  of 1%  has inhibitory power  of 9.73  mm,  10%concentration of 8.5 mm, 20% concentration of 8 mm and positive control of 20.83 mm.Keywords : antibacterial, nutmeg ekstact, Escherichia coli.
Co-Authors Abdul Harris Abdullah A. Muhammadar Ahmad Baihaqi Ahsan, Muhammad Maulana Aini, Hanipah Aisyah Fadillah Tunnisa Ajirni Ajirni Amiruddin Amiruddin Annisa Anwar Sitorus Anwar Anwar Arman Sayuti Arman Sayuti Arman Sayuti Asmawati Asmawati Azzahra, Putri Batubara, Agung Setia Budianto Panjaitan Budianto Panjaitan Budianto Panjaitan Budianto Panjaitan Budianto Panjaitan Cut Nila Thasmi Cut Sriyanti D Dasrul Darmawi Darmawi Dasrul Dasrul Dasrul Dasrul Dedi Fazriansyah Putra Dian Masyitha Dwina Aliza Dwinna Aliza Dwinna Aliza Dwinna Aliza Elza Savitri Erdiansyah Rahmi Erdiansyah Rahmi Erdiansyah Rahmi Erina Erina Erina Erina Fakhrurrazi Fakhrurrazi Fakhrurrazi Fakhrurrazi Farid Wajidi Feby Fema Amzani Nasution Firdus Firdus Fuza Khoiriah Gani, Azhari Gholib Gholib, Gholib Ginta Riady Hafizuddin Hafizuddin Hafizuddin Hafizuddin Hamdan Hamdan Hasan, Denny I. Henni Vanda HENNIVANDA HENNIVANDA Herrialfian . Herrialfian Herrialfian Husnurrizal . Husnurrizal Husnurrizal Husnurrizal, Husnurrizal Ismail Ismail Iwan Hasri Juli Melia Juli Melia KARTINI ERIANI Karunita Dewi Khairan Khairan Mada Admi Mahdi Abrar Marcelus Ferdinandez Titit Masda Admi Mentari Azhari L Mira Ayu Lestari Hasibuan Mst Nahid Akter Muchlisin Zainal Abidin Mudatsir Mudatsir Muhammad Ammar Muhammad Hambal Muhammad Hambal Muhammad Hanafiah Muhammad Hanif Muhammad Isa Muhammad Reza Mulyadi Adam Nada Sarah Syahputri Nazaruddin Nazaruddin Nazaruddin Nazaruddin Novianti, Arindita Niatazya Nurhazimah Nurhazimah Nurliana NURLIANA NURLIANA Nuzul Asmilia Nuzul Asmilia Nuzul Asmilia R Roslizawaty Rasmaidar . Raysa Syarifah Razali Daud Rinidar Rinidar Roshada Hashim Roslizawaty Roslizawaty Roslizawaty Roslizawaty Roslizawaty Roslizawaty, Roslizawaty Rosmaidar Rosmaidar Rossy Septia Putri S Syafruddin Sembiring, Rinawati Siregar, Tongku N. Siti Aisyah Siti Azizah Mohd Nor Sri Wahyuni Sri Wahyuni Sudi Indriany Sugito Sugito Syafruddin Syafruddin Syafruddin Syafruddin Syafruddin Syafruddin T Armansyah TR T. Armansyah T. Armansyah T. Armansyah Teuku Armansyah Teuku Armansyah Tongku N. Siregar Tongku Nizwan Siregar Tongku Nizwan Siregar Tongku Nizwan Siregar Tongku Nizwan Siregar, MP Triva Murtina Lubis Winaruddin Winaruddin Yayang Nuri Al Aliya Zakwan, Muhammad