Claim Missing Document
Check
Articles

Analisis Neraca Keseimbangan Air Baku Layanan PDAM Amuntai Al-Qadar - Al-Qadar; Fakhrurrazi Fakhrurrazi
Jurnal Teknik Sipil Vol 4 No 2 (2020): Jurnal Gradasi Teknik Sipil - Desember 2020
Publisher : P3M Politeknik Negeri Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31961/gradasi.v4i2.771

Abstract

Abstrak PDAM BNA Amuntai adalah unit penyedian air bersih di Kabupaten Hulu Sungai Utara yang melayani penyediaan air bersih untuk keperluan masyarakat tiga kecamatan yaitu Amuntai Utara, Selatan dan Tengah. Laju angka pertumbuhan di tiga kecamatan ini membuat kebutuhan air bersih semakin bertambah setiap tahunnya. Pengadaan air bersih untuk masyarakat bertujuan agar lapisan masyarakat menjalani pola hidup sehat.Untuk mengetahui jumlah kebutuhan air bersih pada tahun tertentu, menggunakan analisis proyeksi penduduk dengan standar kebutuhan air bersih berdasarkan panduan Kementrian PU. Menghitung ketersedian air disungai Balangan (debit andalan) menggunakan analisis data klimatologi dan data bangkitan hujan menggunakan metode mock. Hasil analisis jumlah penduduk di tiga kecamatan layanan PDAM BNA Amuntai pada tahun 2049 berdasarkan hasil proyeksi penduduk sebanyak 154.972,2 jiwa. Dengan layanan 90% kebutuhan masyarakat terhadap air bersih layanan PDAM BNA Amuntai pada tahun 2049 sebanyak 771.843,38 m³/bulan. Hasil analisis debit andalan ketersedian air baku sebanyak 12.933.464,72 m³/bulan. Sehingga persentase kebutuhan air bersih sebesar 5,97%. terhadap ketersedian air baku di sungai. Abstract PDAM BNA Amuntai is a clean water supply unit in the North Hulu Sungai Regency that serves clean water for the needs of the community of three sub-districts, namely North, South and Central Amuntai. The rate of growth in these three sub-districts makes the need for clean water growing every year. The provision of clean water aims to ensure that the layers of society live a healthy lifestyle. Analysis of population projections with clean water requirements based on the Ministry of Public Works guidelines to calculate clean water needs. Calculating the availability of water in the Balangan river (mainstay discharge) using climatological data analysis and rainfall generation data using the mock method. The results of the analysis of the population in the three sub-districts of PDAM BNA Amuntai service in 2049 based on the projection of the population of 154,972.2 people. With 90% service, the community's need for clean water services at PDAM BNA Amuntai in 2049 is 771,843.38 m³/month. The results of the main discharge analysis of the availability of raw water were 12,933,464.72 m³/month. So the percentage of clean water needs is 5.97%. towards the availability of raw water in the river
UJI ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN KELOR (Moringa oleifera L.) TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI Staphylococcus aureus (Antibacterial Activity Test of Moringa oleifera L. Extracts on Staphylococcus aureus) Elza Savitri; Fakhrurrazi Fakhrurrazi; Abdul Harris; Erina Erina; Amalia Sutriana; Triva Murtina Lubis
JURNAL ILMIAH MAHASISWA VETERINER Vol 2, No 3 (2018): MEI - JULI
Publisher : JURNAL ILMIAH MAHASISWA VETERINER

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (267.22 KB) | DOI: 10.21157/jim vet..v2i3.8227

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antibakteri ekstrak daun kelor (Moringa oleifera L.) terhadap pertumbuhan bakteri Staphylococcus  aureus. Ekstrak daun kelor diekstraksi dengan cara maserasi yaitu menggunakan pelarut etanol  96%. Pengujian aktivitas antibakteri dilakukan dengan metode difusi agar  menggunakan kertas cakram yang  telah direndam dalam ekstrak etanol daun kelor dengan konsentrasi 20%, 40%, 60% dan 80% pada media Mueller Hinton Agar (MHA). Parameter yang diukur adalah besarnya diameter zona hambat yang  terbentuk disekitar kertas cakram. Hasil uji aktivitas antibakteri dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak etanol  daun kelor memiliki daya hambat terhadap bakteri Staphylococcus  aureus yaitu pada konsentrasi 80% sebesar 14,02 mm (kategori kuat), 60% sebesar 12,03 mm (kategori kuat), 40% sebesar 9,00 mm  (kategori sedang), 20% sebesar 7,98 mm (kategori sedang), kontrol positif 28,63 mm  (kategori sangat kuat) dan kontrol negatif tidak menunjukkan efek antibakteri. Dapat disimpulkan bahwa ekstrak daun kelor memiliki antibakteri terhadap pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus.                The aim of this research is to observe the antibacterial activity of Moringa oleifera L. extract on Staphylococcus aureus. Moringa oleifera extract was extracted by maceration using ethanol 96%. The antibacterial activity test was carried out using diffusion method used paper disc which has been soaked in etanol extract of Moringa oleifera with concentration of 20%, 40% and 60% on Mueller Hinton Agar (MHA). Parameters measured were the diameter of inhibition zone formed around the paper disc. The results of antibacterial activity test were analyzed descriptively. The result showed that etanol extract of Moringa oleifera had inhibitory on Staphylococcus aureus. Moringa oleifera extract had inhibitory on Staphylococcus aureus at concentration 80% was 14,02 mm (strong category), 60% was 12,03 mm (strong category), 40% was 9,00 mm (middle category), 20% was 7,98 mm (middle category), positive control was 28,63 mm (very strong category) and negative control did not show antibacterial effect. It can be concluded that Moringa oleifera L. extract has an antibacterial effect on Staphylococcus aureus.
UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL DAUN PUTRI MALU (Mimosa pudica) TERHADAP BAKTERI Pseudomonas aeruginosa Aulia Anggita; Fakhrurrazi Fakhrurrazi; Abdul Harris
JURNAL ILMIAH MAHASISWA VETERINER Vol 2, No 3 (2018): MEI - JULI
Publisher : JURNAL ILMIAH MAHASISWA VETERINER

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (446.814 KB) | DOI: 10.21157/jim vet..v2i3.8572

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui daya hambat ekstrak daun Mimosa pudica terhadap pertumbuhan bakteri Pseudomonas aeruginosa. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan uji aktivitas antibakteri menggunakan metode Kirby-Bauer. Ada 6 perlakuan dan 4 ulangan yaitu  kontrol negatif (P1) , kontrol positif (P2), ekstrak 1% (P3), ekstrak 2,5 (P4), ekstrak 5% (P5), ekstrak 10% (P6). Data yang diperoleh diolah secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada kosentrasi 1% terbentuk zona hambat 1,2 mm, kosentrasi ekstrak 2,5% terbentuk zona hambat sebesar 1,08 mm, kosentrasi pada ekstrak 5% terbentuk zona hambat sebesar 0,87 mm dan konsentrasi ekstrak 10% yakni sebesar 1,01 mm terhadap bakteri Pseudomonas aeruginosa. Dapat disimpulkan bahwa uji aktivitas antibakteri ekstrak daun putri malu (Mimoosa pudica) terhadap bakteri Pseudomonas aeruginosa dapat menghambat bakteri dalam katagori lemah.ABSTRACT        The aims of thid study is to determine inhibitor extract of Mimosa pudica leaves toward the growth of Pseudomonas aeruginosa. This study was conducted by using antibacterial activity test using Kirby- Bauer method. This study were using 6 treatments that were negative control (P1), positive control (P2), extract 1% (P3), extract 2,5%  (P4), extract 5%  (P5), and extract 10% (P6). Data that were analyse, processed in descriptive. Mimosa pudica leave extract in concentration of 1% had inhibition zone amount 1,2 mm, concentration of 2,5% had 1,08 mm, concentration of 5% had 0,87 mm, and concentration of 10% had 1,01 mm toward bacteria Pseudomonas aeruginosa. It can be concluded that antibacterial activity of leaf extract Mimoosa pudica Pseudomonas aeruginosa growth in weak category
PENILAIAN KESEJAHTERAAN HEWAN PADA PENYEMBELIHAN HEWAN KURBAN DI BEBERAPA GAMPONG DI KOTA BANDA ACEH (THE EVALUATION OF ANIMAL WALFARE IN QURBAN ANIMAL SLAUGHTERING AT SOME VILLAGES IN BANDA ACEH CITY) Roy Tigana Putra; Razali Razali; T. Reza Ferasyi; Fakhrurrazi Fakhrurrazi; Ismail Ismail; Ginta Riady; M Daud AK
JURNAL ILMIAH MAHASISWA VETERINER Vol 5, No 4 (2021): AGUSTUS-OKTOBER
Publisher : JURNAL ILMIAH MAHASISWA VETERINER

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21157/jim vet..v5i4.12941

Abstract

ABSTRAKPenelitianinibertujuanmenilaipenerapan kesejahteraan hewan padapenyembelihanhewankurbantahun 2018 di 17 Gampong di Kota Banda Aceh.Metodeyang digunakandalampenelitianiniadalahmetodesurveymenggunakan data check list dankuesioner. Data hasilsurveydikelompokkankedalamtigakategoriyaitu. kesehatan hewan, penanganan hewan hidup  dan proses penyembelihan. Data yang diperolehdianalisissecaradeskriptif.  Hasilanalisischeck listmenunjukkanbahwaketigaaspek yang dinilaimendapatkanhasilpenilaian yang buruk. Berdasarkankuisionerdidapatbahwa 70,6%tempatpenyembelihanhewankurbanbelummemilikikandangkhususuntukpenampunganhewansebelumdisembelih. Bahwasebesar82,4% tempatpenyembelihanterpisahtidakjauhataudapatdilihatolehsapi lain. Kemudiansebesar82,4% saat hewan tiba tidak disediakan tempat penurunan hewan dari truk.Dapatdisimpulkanbahwapenyembelihanhewankurbantahun 2018 di Banda Aceh belum menerapkanaspekkesejahteraan hewan.Kata Kunci: Kesejahteraan, penampungan,penyembelihan, kurban, Banda AcehABSTRACTThis study aims to assess the application of animal welfare to the slaughter of sacrificial animals in 2018 in 17 villages in the city of Banda Aceh. The method used in this study is the survey method using data check lists and questionnaires. The survey data are grouped into three categories, namely. animal health, handling live animals and the slaughter process. The data obtained were analyzed descriptively. The results of the check list analysis show that the three aspects assessed get poor results. Based on the questionnaire it was found that 70.6% of slaughterhouses for sacrificial animals did not have speciallairagefor animal shelter before being slaughtered. Whereas 82.4% of the slaughterhouses are not far apart or can be seen by other cows. Then 82.4% when animals arrive, there is no place for dropping animals from trucks. It can be concluded that the slaughter of sacrificial animals in 2018 in Banda Aceh has not yet applied aspects of animal welfare. Keywords: Welfare, shelter, slaughter, sacrifice, Banda AcehABSTRAKPenelitianinibertujuanmenilaipenerapan kesejahteraan hewan padapenyembelihanhewankurbantahun 2018 di 17 Gampong di Kota Banda Aceh.Metodeyang digunakandalampenelitianiniadalahmetodesurveymenggunakan data check list dankuesioner. Data hasilsurveydikelompokkankedalamtigakategoriyaitu. kesehatan hewan, penanganan hewan hidup  dan proses penyembelihan. Data yang diperolehdianalisissecaradeskriptif.  Hasilanalisischeck listmenunjukkanbahwaketigaaspek yang dinilaimendapatkanhasilpenilaian yang buruk. Berdasarkankuisionerdidapatbahwa 70,6%tempatpenyembelihanhewankurbanbelummemilikikandangkhususuntukpenampunganhewansebelumdisembelih. Bahwasebesar82,4% tempatpenyembelihanterpisahtidakjauhataudapatdilihatolehsapi lain. Kemudiansebesar82,4% saat hewan tiba tidak disediakan tempat penurunan hewan dari truk.Dapatdisimpulkanbahwapenyembelihanhewankurbantahun 2018 di Banda Aceh belum menerapkanaspekkesejahteraan hewan.Kata Kunci: Kesejahteraan, penampungan,penyembelihan, kurban, Banda Aceh ABSTRACTThis study aims to assess the application of animal welfare to the slaughter of sacrificial animals in 2018 in 17 villages in the city of Banda Aceh. The method used in this study is the survey method using data check lists and questionnaires. The survey data are grouped into three categories, namely. animal health, handling live animals and the slaughter process. The data obtained were analyzed descriptively. The results of the check list analysis show that the three aspects assessed get poor results. Based on the questionnaire it was found that 70.6% of slaughterhouses for sacrificial animals did not have speciallairagefor animal shelter before being slaughtered. Whereas 82.4% of the slaughterhouses are not far apart or can be seen by other cows. Then 82.4% when animals arrive, there is no place for dropping animals from trucks. It can be concluded that the slaughter of sacrificial animals in 2018 in Banda Aceh has not yet applied aspects of animal welfare.Keywords: Welfare, shelter, slaughter, sacrifice, Banda Aceh
DAYA HAMBAT EKSTRAK DAUN SIRSAK (Annona muricata L.) TERHADAP PERTUMBUHAN JAMUR Candida albicans putri handayani; Fakhrurrazi Fakhrurrazi; Abdul Harris
JURNAL ILMIAH MAHASISWA VETERINER Vol 3, No 2 (2019): FEBRUARI-APRIL
Publisher : JURNAL ILMIAH MAHASISWA VETERINER

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (500.35 KB) | DOI: 10.21157/jim vet..v3i2.10770

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengetahui daya hambat antijamur ekstrak daun sirsak (Annona muricata L.) terhadap pertumbuhan Candida albicans. Penelitian ini menggunakan   metode difusi lempeng agar (Kirby Bauer). Ekstrak daun sirsak  dibagi dalam 5 perlakuan dan 3 pengulangan. Perlakuan yang digunakan ialah dengan konsenterasi 5% (P1), 15% (P2), 25% (P3), 35% (P4), dan 45% (P5). Data yang diperoleh dalam penelitian ini dianalisis secara deskriptif berdasarkan diameter zona hambat yang terlihat pada masing-masing perlakuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak daun sirsak memiliki daya hambat terhadap perrtumbuhan jamur Candida albicans yaitu pada konsentrasi 5% sebesar 0,85 mm, 15% sebesar 1,45 mm, konsentrasi 25% sebesar 1,48 mm dan kontrol positif sebesar 9,83 mm. Sedangkan pada konsentrasi 35%, 45%  dan kontrol negatif tidak terbentuk zona hambat pada media SDA. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa ekstrak daun sirsak mampu menghambat pertumbuhan jamur Candida albicans.
ISOLASI BAKTERI Pseudomonas sp PADA IKAN ASIN TALANG- TALANG (Scomberoides tala) DIDESAPULOET KECAMATAN LEUPUNGKABUPATEN ACEH BESAR Arvina Arvina; Fakhrurrazi Fakhrurrazi; Mahdi Abrar
JURNAL ILMIAH MAHASISWA VETERINER Vol 1, No 3 (2017): MEI - JULI
Publisher : JURNAL ILMIAH MAHASISWA VETERINER

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (320.49 KB) | DOI: 10.21157/jim vet..v1i3.3939

Abstract

Penelitianini bertujuan mengisolasi bakteri Pseudomonas sp pada 7 ekor ikan asin Talang-Talang di Desa Puloet Kecamatan Leupung Kabupaten Aceh Besar. Isolasi bakteri dilakukan dengan cara menghaluskan daging ikan menggunakan blander steril, selanjutnyadipupuk pada media Nutrient Brooth (NB), dihomogenkan dan diinkubasi pada temperatur 370C selama 24 jam, setelah itu digoreskan pada media Tryticase Soya Agar (TSA). Hasilpenelitian tidak ditemukan pertumbuhan koloni bakteri Pseudomonas sp pada media TSA, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak ada bakteri Pseudomonas sppada sampel ikan asin Talang-Talang di Desa Puloet Kecamatan Leupung Kabupaten Aceh Besar.Penelitianini bertujuan mengisolasi bakteri Pseudomonas sp pada 7 ekor ikan asin Talang-Talang di Desa Puloet Kecamatan Leupung Kabupaten Aceh Besar. Isolasi bakteri dilakukan dengan cara menghaluskan daging ikan menggunakan blander steril, selanjutnyadipupuk pada media Nutrient Brooth (NB), dihomogenkan dan diinkubasi pada temperatur 370C selama 24 jam, setelah itu digoreskan pada media Tryticase Soya Agar (TSA). Hasilpenelitian tidak ditemukan pertumbuhan koloni bakteri Pseudomonas sp pada media TSA, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak ada bakteri Pseudomonas sppada sampel ikan asin Talang-Talang di Desa Puloet Kecamatan Leupung Kabupaten Aceh Besar. Kata kunci : Ikan asin Talang-Talang, Pseudomonas sp, di Desa Puloet Kecamatan Leupung Kabupaten Aceh Besar. ABSTRACT                     The aim of this study is to isolate Pseudomonas sp bactery on 7 Talang-Talang salted fish at Puloet village Leupung District Aceh Besar Regency. The bacterial isolation was done by blending the sample using the sample that had blender  then cultivated  in  Nutrient Brooth (NB), homogenated then incubated at temperature 370C for 24 hours, Then each sampel was fertilized on Tryticase Soya Agar (TSA) media and incubated at temperatur 370C for 24 hours. The result of this research shows that no Pseudomonas sp bacteria on Talang-Talang salted  fist at Puloet Village LeupungDistrict Aceh Besar Regency. Keywords: Talang-Talang salt fish, Pseudomonas sp, at Puloet village District Leupung Regency Great Aceh.
AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK TEMPE TERHADAP BAKTERI Staphylococcus aureus ( Antibacterial Activity of Tempe Extracts on Staphylococcus aureus) Nurul Mawaddah; fakhrurrazi fakhrurrazi; rosmaidar rosmaidar
JURNAL ILMIAH MAHASISWA VETERINER Vol 2, No 3 (2018): MEI - JULI
Publisher : JURNAL ILMIAH MAHASISWA VETERINER

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (683.68 KB) | DOI: 10.21157/jim vet..v2i3.7765

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antibakteri ekstrak tempe terhadap bakteri Staphylococcus aureus. Hasil penelitian ini bermanfaat untuk pengembanga tempe sebagai makanan fungsional. Tempe yang digunakan dalam penelitian ini adalah tempe komersial yang diperoleh dari pasar tradisional Darussalam, Banda Aceh. Proses ekstraksi tempe dilakukan menggunakan pelarut etil asetat dengan tingkat konsentrasi yang berbeda yaitu 25%, 50% dan 75%. Pengujian aktivitas antibakteri dilakukan dengan metode difusi menggunakan kertas cakram pada media Mueller Hinton Agar (MHA), dan inkubasi dilakukan pada suhu 36-37˚C selama 24 jam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ektrak etil asetat tempe dengan konsentrasi 25%, 50% dan 75% memiliki daya hambat sebesar 6,6 mm, 6,7 mm dan 7,5 mm, sedangkan daya hambat kontrol positif menggunakan amoksisilin 31,6 mm. Aktivitas antibakteri yang dihasilkan ekstrak tempe termasuk dalam kategori sedang.(The aim of this research is to observe the antibacterial activity of tempe extract againts Staphlococcus aureus. The result of this research broadens the current knoledge of tempe as functional food. Samples of commercial tempe were obtained from a traditional market of Darussalam, Banda Aceh.Tempe samples were then extracted using ethyl acetate, each at three levels of concentration 25%, 50% and 75%. The antibacterial activity test of  tempe extracts was carried out using disc diffusion method on Mueller Hinton Agar (MHA), and incubation was conducted at 36-37˚C for 24 hours. The result showed that etil asetate extract of tempe withc concentration of 25%, 50% and 75% had inhibition zone of 6,6 mm 6,7 mm and 7,5 mm, meanwhile the used of amoxicilin (as a positive control) could inhibit Staphylococcus aureus growth with inhibition diameter was 31,6 mm. Antibacterial activities that produced asetat etil extract of tempe in middle category).
UJI ANTIBAKTERIAL EKSTRAK KULIT BUAH NAGA PUTIH (Hylocereus undatus) TERHADAP BAKTERI Staphylococcus epidermidis (ANTIBACTERIAL TEST OF WHILE DRAGON FRUIT PEELS (Hylocereus undatus) EKSTRACT ON GROWTH OF Staphylococcus epidermidis ) Harni Anggraini Perangin Angin; Fakhrurrazi Fakhrurrazi; Abdul Harris
JURNAL ILMIAH MAHASISWA VETERINER Vol 1, No 3 (2017): MEI - JULI
Publisher : JURNAL ILMIAH MAHASISWA VETERINER

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (584.529 KB) | DOI: 10.21157/jim vet..v1i3.3380

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas ekstrak dari kulit buah naga putih (Hylocereus undatus) terhadap pertumbuhan Staphylococcus epidermidis. Biakan Staphylococcus epidermidis diswab merata pada permukaan MHA (Mueller Hinton Agar), yang sebelumnya jumlah bakteri telah distandar berdasarkan  Mc’ Farland 0,5. Disk cakram direndam pada ekstrak kulit buah naga putih pada berbagai konsentrasi antara lain 25%, 50%,75% dan 100%.Ampicillindigunakan sebagai kontrol positif sedangkan cakram kosong ditempatkan pada permukaan MHA (Mueller Hinton Agar). Parameter yang diamatiadalah luasnya diameter zona hambat. Data yang diperoleh dianalisis secaradeskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak kulit buah naga putih mampu menghambat dengan diameter rata-rata zona hambat pada kosentrasi 25% yaitu 13,7 mm, 50% yaitu 15,2 mm, 75%  yaitu 16,3 mm dan 100% yaitu 17,7 mm. Dari rata-rata zona hambat yang terbentuk ekstrak kulit buah naga putih memiliki kekuatan daya hambat terhadap bakteri Staphylococcus epidermidis dalam kategori kuat. ABSTRACT The study aims to determine the effectiveness of white dragon fruit peels (Hylocereus undatus) extract on the growth of Staphylococcus epidermidis. Staphylococus epidermidis culture was swab evenly on MHA (Mueller Hinton Agar) surface,The total bactery has been standardize before based on Mc’ Farland 0,5. Disc was soaked in white dragon fruit peels extract in variety of concentration which is 25%, 50%, 75% and 100%. Amphycilin used as positive control while empty disc placed on the MHA (Mueller Hinton Agar) surface. Parameter being observed is inhibition zone diameter. The data obtained were analiyzed descriptively.  The results showed that white dragon fruit peels extracts able to inhibit with the average diameter of 25% is 13,7mm, 50% is 15,2 mm, 75% is 16,3mm and 100% is 17,7mm. From the average inhibition zone that formed white dragon fruit speels extract has a strong inhibition streght on Staphylococcus epidermidis.  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas ekstrak dari kulit buah naga putih (Hylocereus undatus) terhadap pertumbuhan Staphylococcus epidermidis. Biakan Staphylococcus epidermidis diswab merata pada permukaan MHA (Mueller Hinton Agar), yang sebelumnya jumlah bakteri telah distandar berdasarkan  Mc’ Farland 0,5. Disk cakram direndam pada ekstrak kulit buah naga putih pada berbagai konsentrasi antara lain 25%, 50%,75% dan 100%.Ampicillindigunakan sebagai kontrol positif sedangkan cakram kosong ditempatkan pada permukaan MHA (Mueller Hinton Agar). Parameter yang diamatiadalah luasnya diameter zona hambat. Data yang diperoleh dianalisis secaradeskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak kulit buah naga putih mampu menghambat dengan diameter rata-rata zona hambat pada kosentrasi 25% yaitu 13,7 mm, 50% yaitu 15,2 mm, 75%  yaitu 16,3 mm dan 100% yaitu 17,7 mm. Dari rata-rata zona hambat yang terbentuk ekstrak kulit buah naga putih memiliki kekuatan daya hambat terhadap bakteri Staphylococcus epidermidis dalam kategori kuat. 
Isolasi dan Identifikasi Bakteri Micrococcus luteus dan Staphylococcus epidermidis pada Ambing Sapi Aceh (Isolation and Identification Micrococcus luteus and Staphylococcus epidermidis Bacteria on the Udder of Aceh Cattle) Usma Aulia; Teuku Zahrial Helmi; Darmawi Darmawi; Fakhrurrazi Fakhrurrazi
JURNAL ILMIAH MAHASISWA VETERINER Vol 6, No 2 (2022): FEBRUARI-APRIL
Publisher : JURNAL ILMIAH MAHASISWA VETERINER

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21157/jim vet..v6i2.8630

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengisolasi dan mengidentifikasi bakteri Micrococcus luteus dan Staphylococcus epidermidis pada ambing sapi aceh. Penelitian ini menggunakan metode Carter yang dianalisis secara deskriptif. Sampel yang digunakan adalah 10 ambing sapi aceh yang terdapat di UPT Hewan Coba Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Syiah Kuala. Kode sampel dibuat berdasarkan nomor yang terdapat pada telinga sapi. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan swab steril, kemudian dikultur dalam media nutrient broth (NB) dan diinkubasi selama 24 jam pada suhu 37 °C. Selanjutnya dilakukan penanaman pada media selektif mannitol salt agar (MSA) dan media blood agar (BA) lalu diinkubasi kembali selama 24 jam dengan suhu 37 °C. Koloni bakteri yang tumbuh terpisah pada media MSA dan BA diamati morfologi koloni bakteri, pewarnaan Gram, uji katalase dan uji biokimia (manitol dan glukosa). Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 10 sampel swab ambing diidentifikasi 3 isolat Micrococcus luteus dan 7 isolat Staphylococcus epidermidis. Kesimpulan penelitian ini adalah bakteri Staphylococcus epidermidis lebih sering berada pada ambing sapi aceh dibandingkan dengan keberadaan Micrococcus luteus (The aims of this study was to isolate and identify Micrococcus luteus and Staphylococcus epidermidis bacteria on the udder of aceh cattle. This study used Carter method which analyzed descriptively. The samples used were 10 udder of aceh cattle at UPT Hewan Coba faculty of Veterinary of Syiah Kuala University. The samples code created based on the number tag on the cattle’s ear. The sample was taken from cattle’s udder by using sterile swab cultured in nutrient broth (NB) media and incubated for 24 hours at 37 °C. Furthermore, cultured in mannitol salt agar (MSA) media and blood agar (BA) media then re-incubated for 24 hours at 37 °C. Bacterial colonies that grew apart on MSA and BA media were observed the morphology of bacterial colonies, Gram stained, catalase test and biochemical test (mannitol and glucose). The result of this study indicated that from 10 samples, identified 3 samples are Micrococcus luteus and 7 samples are Staphylococcus epidermidis. The conclusions of this study was Staphylococcus epidermidis bacteria was more common on the udder of aceh cattle than Micrococcus luteus bacteria).
SURVEI PENGETAHUAN DAN SIKAP PEMILIK RUMAH MAKAN DI KOTA BANDA ACEH TERHADAP KEHALALAN OLAHAN PANGAN ASAL HEWAN (Survey of Knowledge and the Attitude of Restaurant Owners in Banda Aceh Againts Halal Food Animal Origin) Yusmadita Wulandari; Razali Razali; Ismail Ismail; Rosmaidar Rosmaidar; Fakhrurrazi Fakhrurrazi; T Fadrial Karmil
JURNAL ILMIAH MAHASISWA VETERINER Vol 1, No 3 (2017): MEI - JULI
Publisher : JURNAL ILMIAH MAHASISWA VETERINER

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (569.245 KB) | DOI: 10.21157/jim vet..v1i3.2909

Abstract

Penelitian ini bertujuan menilai pengetahuan dan sikap pemilik rumah makan terhadap kehalalan olahan pangan asal hewan di Kota Banda Aceh. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari 2017 di beberapa rumah makan di Banda Aceh. Penelitian dilakukan dalam bentuk survei lapangan dengan mewawancarai responden menggunakan kuesioner terstruktur. Responden dipilih secara proporsional terhadap pemilik rumah makan di Banda Aceh.  Kriteria responden adalah beragama Islam, berumur ≥20 tahun, pemilik rumah makan di lokasi penelitian, rumah makan menjual olahan daging ayam, dan rumah makan dengan kebutuhan daging ayam 20 ekor/hari. Data hasil penelitian dianalisis secara deskriptif dan dilanjutkan dengan uji korelasi. Hasil penelitian terhadap 45 responden menunjukkan bahwa persentase terbesar pengetahuan pemilik rumah makan terhadap kehalalan olahan pangan asal hewan di Kota Banda Aceh adalah sebesar 82,2%, yang memiliki kategori baik, sedangkan persentase terbesar dari sikap pemilik rumah makan terhadap kehalalan olahan pangan asal hewan di Kota Banda Aceh adalah sebesar 44,4%, yang memiliki kategori kurang. Hasil uji korelasi menunjukkan nilai koefisien korelasi sebesar 0,43 yang dapat dikategorikan memiliki hubungan sedang. The aim of this study was to assess the knowledge and the attitude of restaurant owners to halal food processed of animal’s origin in Banda Aceh. This study was conducted on January 2017 in several restaurants in Banda Aceh by interviewing respondents using a structured questionnaire. The Respondents were selected proportionally. The Criteria of respondents were Moeslim, aged ≥ 20 years, restaurant owners which were in the study site, and a restaurant processed chicken meat and meal demand 20 carcass /day. The data were analyzed descriptively by using correlation test. As much as 45 respondents had been interviewed. The results showed that the largest percentage of  knowledge of restaurant owners on the halal processed was 82,2%. The percentage of restaurant owner attitudes towards halal processed was less of 44.4%. So that, correlation value categorized as medium (0,43).Keyword : knowledge, attitude, restaurants owners, halal, animal food's origin
Co-Authors . Darniati Abdul Harris Abdul Khaliq Ahmad Azhari Nopiosi Al-Qadar - Al-Qadar Amalia Sutriana Amelia Andika Putri Aminuyati Amsal Amri Andi Novita Ario Ridho Gelagar Arman Sayuthi Arvina Arvina Aulia Anggita Azhari Azhari Azmansyah Azmansyah Bahagia Melawati Baradillah Abdyad Cut Iusma Muzadin Cut Nyak Keumala Cut Zakia Rizki Darmawi Darmawi Dessi Susanti Devi Ramadhani Devy Kartika Hadi Dian Afrina Ega Wilia Fitri Eliawardani Eliawardani Elza Savitri Erina Erina Erina Erina Erina Erina Faisal Jamin Faryanto Effendi Fathiah Fathiah Fauzi Fauzi Ginta Riady hafitatul aini Hamdani Budiman Hamny Sofyan Harni Anggraini Perangin Angin HENNIVANDA HENNIVANDA Ichsan Maulana Indri Wahyuni Ismail Ismail Ismail Ismail Jhon Leo Danubrata Juliani Juliani Karunita Dewi Laksono Trisnantoro M Daud AK M Nur Salim M. Isa Mahdi Abrar Mahdi Abrar Mahdi Abrar Maryulia Dewi Marzuki Marzuki Masnaini Masnaini Muhammad Hambal Muhammad Jalaluddin Muhammad Zakwan Mulyadi Adam Muttaqien Muttaqien Nirzalin NURLIANA NURLIANA Nurul Mawaddah Nuzul Asmilia putri handayani Rachmi Fanani Hakim Raidha Putri Ananda Rasmaidar Rasmaidar Rastina Rastina Rastina Rastina Raysa Syarifah Razali Razali Resti Reimena Rinidar Rinidar Riski Ayu Maulida Rivaldi Luthfi Rosmaidar Rosmaidar Roy Tigana Putra Safika S, Safika Sagasias Ahmad Sinta Nova Sari Siti Rani Ayuti Sugito Sugito Sulasmi Sulasmi Syahrial Adi Fajar T Armansyah TR t fadrial karmil T. Armansyah TR T. Reza Ferasyi tati maulidya Taufiqi Hidatullah Teuku Reza Ferasyi Teuku Reza Ferasyi Teuku Zahrial Helmi Tongku N Siregar Triva Murtina Lubis Usma Aulia Wahyuda Ferisa Winaruddin Winaruddin Wita Dwi Azizi Wiwin Nuzula Yusmadita Wulandari