Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Studi Kasus: Asuhan Keperawatan Pada Keluarga Dengan Hipertensi Di Desa Lueng Ie Maulidiya, Della; Fithria; Mulyati, Dini
Jurnal Keperawatan Medika Vol 2 No 2 (2024): Jurnal Keperawatan Medika
Publisher : Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/jkem.v2i2.62

Abstract

Hipertensi dan hiperkolesterolemia merupakan faktor risiko terjadinya stroke. Ketidakmampuan keluarga dalam melakukan perawatan kesehatan khususnya merawat anggota keluarga dengan hipertensi dan hipekolesterolemia akan berdampak pada risiko terjadinya komplikasi akibat Hipertensi dan hiperkolesterolemia seperti penyakit jantung, gagal ginjal, masalah mata dan diabetes mellitus. Studi kasus ini bertujuan untuk menjelaskan asuhan keperawatan kepada keluarga dengan hipertensi dan hiperkolesterolemia. Diagnosa keperawatan yang muncul pada keluarga yaitu ketidakefektifan manajemen mandiri kesehatan (hipertensi), ketidakefektifan manajemen mandiri kesehatan (hiperkolesterolemia) dan perilaku kesehatan cenderung berisiko. Perencanaan keperawatan disusun berdasarkan lima tugas kesehatan keluarga yaitu mampu mengenal masalah kesehatan anggota keluarga, mampu memutuskan tindakan yang tepat untuk meningkatkan status kesehatan, mampu merawat anggota keluarga yang sakit, mampu memodifikasi lingkungan untuk meningkatkan status kesehatan dan mampu memanfaatkan fasilitas kesehatan. Implementasi yang diberikan adalah pendidikan kesehatan, pemberian motivasi, dan peningkatan latihan keterampilan seperti senam hipetensi, terapi rendam kaki dengan air hangat dan terapi komplementer untuk hiperkolesterolemia. Hasil evaluasi yang didapatkan adalah terjadinya peningkatan pengetahuan, motivasi dan keterampilan keluarga dalam menjalankan 5 tugas kesehatan keluarga. Disarankan bagi perawat puskesmas agar dapat memberikan intervensi pendidikan kesehatan serta edukasi diet hipertensi dan hiperkolesterolemia kepada keluarga dengan masalah hipertensi dan hiperkolesterolemia.
SOSIALISASI BAHAYA MENGONSUMSI AIR YANG TIDAK BERKUALITAS DAN PEMBUATAN SARINGAN PASIR LAMBAT Irma, Irma; Wa Ode Salma; Healthy Hidayanty; Fithria; Febriana Muchtar; Fifi Nirmala; Syawal Kamiluddin Saptaputra; La Ode Ahmad Saktiansyah
Jurnal Pengabdian Kolaborasi dan Inovasi IPTEKS Vol. 2 No. 3 (2024): Juni
Publisher : CV. Alina

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59407/jpki2.v2i3.992

Abstract

Pengabdian ini bertujuan memberikan pemahaman kepada masyarakat pesisir Desa Tapulaga Kecamatan Soropia Kabuapaten Konawe tentang cara penjerniahan air dengan metode Saringan  Pasir Lambat untuk mendapatkan air yang layak pakai yaitu air yang jenih/tidak keruh. Pengabdian ini menggunakan metode sosialisasi dan pelatihan, dengan tujuan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang bahaya penggunaan air yang tidak berkualitas serta untuk melatih mereka dalam pembuatan saringan pasir lambat (SPL) sebagai solusi untuk menjernihkan air. Metode yang digunakan meliputi ceramah dengan penggunaan laptop, power point, dan proyektor, yang dilanjutkan dengan demonstrasi praktis dalam pembuatan SPL. Evaluasi dilakukan sebelum dan sesudah pelatihan menggunakan pre-test dan post-test, serta observasi terhadap hasil pembelajaran peserta. Hasil evaluasi menunjukkan peningkatan signifikan dalam pengetahuan responden mengenai bahaya penggunaan air yang tidak berkualitas, dengan nilai rata-rata meningkat dari 43,478 sebelum pelatihan menjadi 73,043 setelah pelatihan. Hasil observasi juga menunjukkan bahwa peserta, terutama laki-laki, mampu memahami dan mengimplementasikan pembuatan SPL untuk menjernihkan air. Simpulan, kegiatan ini diharapkan dapat memberikan solusi yang bermanfaat bagi masyarakat pesisir di Desa Tapulaga dalam mengatasi permasalahan krisis air bersih yang telah lama dihadapi. Kata Kunci : Sosialisasi, Air, Saringan Pasir Amba
Studi Kasus: Asuhan Keperawatan pada Keluarga dengan Hipertensi dan Hiperkolesterolemia di Kabupaten Aceh Besar Syazuana, Durratul; Fithria; Neti Hartaty
Jurnal Keperawatan Medika Vol 2 No 2 (2024): Jurnal Keperawatan Medika
Publisher : Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/jkem.v2i2.69

Abstract

Penyakit tidak menular merupakan salah satu penyebab terjadinya peningkatan kasus kematiantertinggi didunia. Hipertensi dan Hiperkolesterolemia ialah bagian dari penyakit tidak menular yangsering menjadi tantangan besar bagi keluarga dalam menghadapi kasus tersebut. Karya tulis ilmiah inibertujuan untuk memberikan asuhan keperawatn kepada keluarga dengan masalah hipertensi danHiperkolesterolemia. Diagnosa keperawatan prioritas yang muncul pada keluarga adalahketidakefektifan manajemen mandiri kesehatan keluarga Hipertensi dan ketidakefektifan perilakupemeliharaan kesehatan Hiperkolsterolemia. Perencanaan keperawatan disusun berdasarkan limatugas kesehatan keluarga yaitu mengenal masalah kesehatan, mengambil keputusan untuk tindakankesehatan yang tepat, merawat anggota keluarga yang sakit, memodifikasi lingkungan danmemanfaatkan fasilitas kesehatan. Intervensi yang diberikan berupa pendidikan kesehatan tentangpenyakit Hipertensi dan Hiperkolesterolemia, diet sehat hipertensi (DASH) dan dietHiperkolesterolemia, relaksasi otot progresif dan hand stretching, modifikasi perilaku denganmengubah takaran garam dan membuat pojok merokok di luar rumah serta pemanfaatan pelayanankesehatan. Hasil evaluasi dari asuhan keperawatan yang telah diberikan menunjukkan adanyapeningkatan pengetahuan tentang Hipertensi dan Hiperkolesterolemia, meningkatkannyaketerampilan dan motivasi keluarga untuk meningkatkan status kesehatan dengan memenuhi limatugas kesehatan keluarga. Kesimpulan dari kedua masalah keperawatan yang ditegakkan adalahkeluarga mampu mencapai tujuan namun belum mencapai hasil yang maksimal. Disarankan padaanggota keluarga untuk meningkatkan dukungan dan pengetahuan keluarga dalam merawat keluargadengan penyakit Hipertensi dan Hiperkolesterolemia.Kata kunci : Keluarga, Hipertensi, Hiperkolsterolemia, Asuhan Keperawatan
Efektivitas Edukasi Manajemen Nyeri pada Pasien yang Menjalani Sectio Caesarea terhadap Kepuasan Pelayanan di Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel Abidin: The Effectiveness of Pain Management Education among Patients Undergoing Cesarean Delivery on Service Satisfaction at dr. Zainoel Abidin Regional General Hospital Darmawati; Diana Febrita; Aida Fitri; Fithria; Masyithah Audina
Journal of Medical Science Vol 2 No 2 (2021): Journal of Medical Science
Publisher : LITBANG RSUDZA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (372.562 KB) | DOI: 10.55572/jms.v2i2.58

Abstract

Sectio Caesarea merupakan salah satu metode persalinan yang saat ini kerap dilakukan dan menjadi prosedur pembedahan yang menyelamatkan jiwa ibu dan bayi ketika terjadi komplikasi kehamilan dan persalinan. Tidak dapat dipungkiri, tindakan ini memberikan efek nyeri berat pada ibu sehingga tindakan pereda nyeri pasca operasi sangat penting dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk menguji efektivitas dari edukasi manajemen nyeri pada pasien yang menjalani operasi sectio caesarea terhadap tingkat kepuasan pelayanan pasien di Rumah Sakit Umum dr. Zainoel Abidin Banda Aceh. Tujuan jangka panjang dari penelitian ini adalah mendapatkan suatu metode intervensi pendukung manajemen nyeri yang dapat dilakukan oleh perawat dan bidan di ruang rawat kebidanan sehingga dapat meningkatkan kepuasan pasien terhadap pelayanan yang diberikan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan pre-experimental design dan menggunakan rancangan intact group comparison yang dilakukan di ruang bersalin dan ruang rawat Arafah 2. Jumlah partisipan yang direkrut dalam penelitian ini adalah 50 partisipan menggunakan teknik purposive sampling dengan kriteria inklusi: 1) Ibu yang sebelum dan setelah melakukan operasi sectio caesarea; 2) bersedia mengikuti kegiatan dari awal hingga akhir; 3) mampu berbicara Bahasa Indonesia dan mampu baca tulis; dan 4) bukan berasal dari perawatan di Intensive Care Unit. Intervensi yang dilakukan adalah pemberian informasi mengenai manajemen nyeri yang dilaksanakan satu kali setelah operasi dengan durasi 7-10 menit. Alat pengumpulan data tingkat kepuasan pasien terhadap pelayanan adalah kuesioner dengan skala likert berisi 25 item pertanyaan. Hasil penelitian menggunakan Wilcoxon Sign Rank Test menunjukkan terdapat peningkatan mean rank tingkat kepuasan ibu (aspek reliability dan responsiveness) yang signifikan pada pengukuran pre test dan post test pada kelompok intervensi (p < 0.05) serta tidak terdapat peningkatan mean rank tingkat kepuasan ibu yang signifikan pada pengukuran pre test dan post test pada kelompok kontrol (p > 0.05). Hasil analisis lanjutan menggunakan Mann Whitney U Test menunjukkan bahwa terdapat perbedaan mean rank kepuasan ibu (variabel tangibles, empathy, reliabity, responsiveness dan assurance) pada pengukuran pre test dan post test pada kelompok intervensi dibandingkan dengan kelompok kontrol (p < 0.05). Perlu adanya kebijakan berupa standar operasional prosedut terkait edukasi manajemen nyeri agar petugas kesehatan khususnya perawat/bidan agar dapat melakukan edukasi yang adekuat kepada ibu postpartum sehingga dapat meningkatkan kenyamanan dan mengurangi nyeri yang dirasakan setelah operasi berlangsung.
Evaluation of Hand Hygiene Practices and Educational Interventions Among Indonesian Nursing Students: An Analysis Using ATP Wipe Tests and Hand Hygiene Checkers Sato, Mayumi; Syahrul; Susanto, Tantut; Fithria; Hokama, Naoki; Saito, Ruka; Djaya, Andi Muhammad Fiqri Muslih; Sugimoto, Hiroshi
Journal of Rural Community Nursing Practice Vol. 3 No. 1 (2025): March
Publisher : Al-Hijrah Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58545/jrcnp.v3i1.476

Abstract

Background: Infectious diseases, including dengue fever and waterborne infections, remain major public health concerns in Indonesia. Hand hygiene is essential for reducing healthcare-associated infections; however, nursing students often fail to practice it effectively despite having sufficient knowledge. Purpose: The present study evaluated the implementation of hand hygiene among Indonesian nursing students, assessed their adherence to the “Five Moments for Hand Hygiene” during clinical training, and examined the necessity for educational improvements using a hand hygiene checker and ATP swab testing. Methods: A cross-sectional study was conducted among nursing students from three national universities in Indonesia. Data were collected through a questionnaire survey on hand hygiene knowledge and practices, self-reported adherence to the 'Five Moments for Hand Hygiene' during clinical training, and an objective evaluation using a hand hygiene checker and ATP swab testing. Results: The majority of students understood hand hygiene techniques; however, 70% failed to meet the WHO recommended handwashing duration. Over 30% of students found it challenging to perform hand hygiene before patient contact and after touching objects in the patient’s surroundings. The hand hygiene checker revealed residual contamination on the nails and fingertips, while ATP swab testing showed that 60% of students did not meet the standard threshold. Conclusions: Despite their knowledge, nursing students face challenges in implementing the proper hand hygiene practices. Knowledge alone is insufficient; practical education with visual and numerical feedback is essential. Training with hand hygiene checkers and ATP swab testing can improve self-assessment skills and enhance adherence to hand hygiene protocols.
HUBUNGAN SHIFT KERJA, BEBAN KERJA, DAN STATUS GIZI DENGAN KELELAHAN KERJA PADA PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP RSUD dr. H.L.M BAHARUDDIN, M.Kes RAHA TAHUN 2024 A'alya Maharani Harlin; Fithria; Fifi Nirmala G
Medika Alkhairaat: Jurnal Penelitian Kedokteran dan Kesehatan Vol 7 No 01 (2025): April
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Alkhairaat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31970/ma.v7i01.268

Abstract

ABSTRAK Kelelahan kerja merupakan kondisi seseorang yang terkuras habis dan kehilangan energi psikis maupun fisik. Biasanya kelelahan kerja dialami dalam bentuk kelelahan fisik, mental, dan emosional yang terus menerus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan shift kerja, beban kerja dan status gizi dengan kelelahan kerja pada perawat di ruang rawat inap RSUD dr. H.L.M Baharuddin M.Kes raha tahun 2024. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dan desain survey analitik dengan pendekatan cross sectional. Penelitian ini menggunakan teknik random sampling dengan jumlah sampel 72 responden. Analisis data menggunakan analisis univariat dan bivariat menggunakan uji chi square. Hasil uji statistik menggunakan uji chi square menunjukkan bahwa ada hubungan shift kerja (p= 0,008 < 0,05) dengan kelelahan kerja pada perawat, ada hubungan beban kerja (p= 0,000 < 0,05) dengan kelelahan kerja pada perawat dan tidak ada hubungan status gizi (p= 0,098 > 0,05) dengan kelelahan kerja pada perawat. Disarankan perawat harus terus memperhatikan kondisi tubuh agar tetap sehat dan istirahat yang cukup sebelum melakukan pekerjaan di ruang rawat inap rumah sakit serta diharapkan melakukan relaksasi tubuh agar lelah berkurang setelah melakukan asuhan keperawatan. ABSTRACT Work fatigue is a condition where a person is completely drained and loses both psychic and physical energy. Usually work fatigue is experienced in the form of continuous physical, mental, and emotional fatigue. This study aims to determine the relationship between work shifts, workload and nutritional status with work fatigue in nurses in the inpatient ward of Dr. H.L.M Baharuddin M.Kes raha Hospital in 2024. This type of research is quantitative research and analytical survey design with a cross-sectional approach. This study used a random sampling technique with a sample size of 72 respondents. Data analysis used univariate and bivariate analysis using the chi square test. The results of statistical tests using the chi square test showed that there was a relationship between work shifts (p = 0.008 <0.05) and work fatigue in nurses, there was a relationship between workload (p = 0.000 <0.05) and work fatigue in nurses and there was no relationship between nutritional status (p = 0.098 > 0.05) and work fatigue in nurses. It is recommended that nurses continue to pay attention to their physical condition to stay healthy and get enough rest before working in the hospital inpatient room and are expected to relax their bodies so that fatigue is reduced after providing nursing care.
Evaluation of Hand Hygiene Practices and Educational Interventions Among Indonesian Nursing Students: An Analysis Using ATP Wipe Tests and Hand Hygiene Checkers Sato, Mayumi; Syahrul; Susanto, Tantut; Fithria; Hokama, Naoki; Saito, Ruka; Djaya, Andi Muhammad Fiqri Muslih; Sugimoto, Hiroshi
Journal of Rural Community Nursing Practice Vol. 3 No. 1 (2025): March
Publisher : Al-Hijrah Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58545/jrcnp.v3i1.476

Abstract

Background: Infectious diseases, including dengue fever and waterborne infections, remain major public health concerns in Indonesia. Hand hygiene is essential for reducing healthcare-associated infections; however, nursing students often fail to practice it effectively despite having sufficient knowledge. Purpose: The present study evaluated the implementation of hand hygiene among Indonesian nursing students, assessed their adherence to the “Five Moments for Hand Hygiene” during clinical training, and examined the necessity for educational improvements using a hand hygiene checker and ATP swab testing. Methods: A cross-sectional study was conducted among nursing students from three national universities in Indonesia. Data were collected through a questionnaire survey on hand hygiene knowledge and practices, self-reported adherence to the 'Five Moments for Hand Hygiene' during clinical training, and an objective evaluation using a hand hygiene checker and ATP swab testing. Results: The majority of students understood hand hygiene techniques; however, 70% failed to meet the WHO recommended handwashing duration. Over 30% of students found it challenging to perform hand hygiene before patient contact and after touching objects in the patient’s surroundings. The hand hygiene checker revealed residual contamination on the nails and fingertips, while ATP swab testing showed that 60% of students did not meet the standard threshold. Conclusions: Despite their knowledge, nursing students face challenges in implementing the proper hand hygiene practices. Knowledge alone is insufficient; practical education with visual and numerical feedback is essential. Training with hand hygiene checkers and ATP swab testing can improve self-assessment skills and enhance adherence to hand hygiene protocols.