Kecemasan adalah suatu sinyal yang memperingatkan adanya bahaya yang mengancam. Faktor yang mempengaruhi kecemasan dibagi menjadi dua meliputi faktor internal (jenis kelamin, umur, tingkat pendidikan, dan pengalaman di rawat) dan eksternal (kondisi medis/diagnosis penyakit, akses informasi, komunikasi terapeutik, lingkungan, fasilitas kesehatan). Keluarga yang anggotanya masuk rumah sakit akan mengalami ketakutan dan kecemasan, hal ini merupakan reaksi yang khas ketika anggota keluarganya masuk rumah sakit, tetapi emosi ini di ekspresikan dengan cara yang berbeda-beda. Beberapa anggota keluarga akan bekerja sama dengan tenaga medis untuk memberikan yang terbaik bagi anggota keluarga yang sedang di rawat.Tujuan dari penelitian ini mengetahui adanya pengaruh antara faktor Umur, Jenis Kelamin, Pendidikan, Pengalaman dengan tingkat kecemasan. Waktu penelitian dilaksanakan pada tanggal 15-28 Mei 2018. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif korelatif dengan pendekatan cross sectional study. Populasi yang digunakan adalah keluarga pasien yang dirawat di Unit Perawatan Kritis Rumah Sakit Daerah Meuraxa Banda Aceh dengan sampel 40 keluarga pasien yang dirawat di Unit Perawatan Kritis. Penentuan sampel menggunakan Purposive Sampling. Instrumen yang digunakan untuk mengukur kecemasan adalah Hamilton Ranting Scale for Axiety (HAR-S), terdiri dari 14 kelompok gejala serta data demografi. Hasil penelitian tingkat kecemasan didapatkan 2 orang (5,0%) mengalami kecemasan ringan, 10 orang (25,0%), mengalami kecemasan sedang , 23 orang (57,5%), mengalami kecemasan berat,dan 5 orang (12,5%), mengalami kecemasan sangat berat. Uji person produk moment dan uji Spearmen Rank Correlation Test menunjukkan ada pengaruh antara tingkat kecemasan dengan umur nilai p=0,003, (Pα0,05), sedangkan pada Jenis kelamin nilai p=0,011(Pα0,05), pendidikan nilai p=0,009 (Pα0,05), pengalaman nilai p=0,002 (Pα0,05), kesimpulan ada pengaruh antara faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat kecemasan keluarga. Saran diharapkan bagi dapat memberikan informasi sehingga pelayanan untuk keluarga berupa komunikasi, bimbingan dan konseling kepada keluarga, agar keluarga dapat mengatasi kecemasan kearah yang adaptif sehingga dapat mengurangi tingkat kecemasan keluarga dan meningkatkan pelayanan fasilitas yang diberikan kepada keluarga di ruang