aiyub aiyub
Bagian Keilmuan Keperawatan Jiwa Fakultas Keperawatan Universitas Syiah Kuala Banda Aceh

Published : 12 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

TINGKAT PENGETAHUAN PERAWAT RUMAH SAKIT TENTANGCORONAVIRUS DISEASE (COVID-19) Teuku Agus Iryandi; Aiyub Aiyub; Sri Novitayani
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Keperawatan Vol 5, No 4 (2021)
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Keperawatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pengetahuan perawat tentang COVID-19 merupakan hal yang sangat penting dan menjadi prioritas utama dalam penanganan COVID-19 untuk mencegah terjadinya penularan kepada perawat, karena perawat menjadi garda terdepan dalam menangani pasien COVID-19. Pengetahuan tentang COVID-19 sangat berpengaruh terhadap kinerja perawat, pengetahuan yang baik akan membuat perawat merasa aman dalam menangani pasien yang terinfeksi. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui pengetahuan perawat terhadap COVID-19 di RSUD Cut Nyak Dhien Meulaboh. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perawat yang berada di RSUD Cut Nyak Dhien Meulaboh yang berjumlah 246 perawat, teknik pengambilan sampel yaitu accidental samping dengan jumlah sampel sebanyak 153 responden. penelitian ini menggunakan descriptive design. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Perawat yang bertugas di RSUD Cut Nyak Dhien Meulaboh memiliki pengetahuan yang baik tentang COVID-19 (71%). Oleh karena itu diharapkan kepada rumah sakit untuk mempertahankan kebijakan yang berkaitan dengan COVID-19 dan selalu menyediakan fasilitas seperti Alat Pelindung Diri (APD),pemberian informasi terkini mengenai COVID-19,serta pengurangan beban kerja yang berlebih.
TINGKAT KECEMASAN MAHASISWA SARJANA KEPERAWATAN YANG MENGIKUTI UJIAN COMPUTER BASED TEST (CBT) suhardi suhardi; Aiyub aiyub
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Keperawatan Vol 3, No 4
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Keperawatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Computer Based Test (CBT) termasuk salah satu tahap evaluasi yang harus dilalui oleh setiap mahasiswa, namun hal ini dapat menimbulkan kecemasan. Kecemasan dapat menganggu kegiatan akademik bahkan dapat menyebabkan mahasiswa tidak dapat melakukan tindakan dengan tepat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran tingkat kecemasan pada Mahasiswa Sarjana Keperawatan yang mengikuti Computer Based test (CBT) di Fakultas Keperawatan Universitas Syiah Kuala. Penelitian ini deskriptif explorative dengan pendekatan penelitian cross sectional. Populasi pada penelitian ini adalah mahasiswa Sarjana Keperawatan Universitas Syiah Kuala. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan total sampling yaitu berjumlah 86 mahasiswa yang akan mengikuti Computer Based Test (CBT). Instrumen dalam penelitian ini dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner Nist and Diehl Anxiety Questionare dan dianalisa dengan uji statistik univariat. Berdasarkan penelitan, cemas ringan (22,1%)   cemas sedag (75,6%) dan cemas berat (2,3%). Diharapkan kepada mahasiwa untuk dapat mempersiapkan diri yang lebih baik saat mengikuti ujian Computer Based Test (CBT), dan bagi fakultas keperawatan dapat menyediakan fasilitas yang dapat mengurangi kecemasan, seperti fasiitas olahraga yang cukup dan fasilitas yang lain.
HUBUNGAN SELF-AWARENESS DENGAN TINGKAT DEPRESI PADA MAHASISWA KEPERAWATAN YANG SEDANG MELAKSANAKAN TUGAS AKHIR Syawaline Gabrielle; Aiyub Aiyub; Sri Novitayani
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Keperawatan Vol 6, No 1 (2022)
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Keperawatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Depresi merupakan perasaan sedih atau hilangnya minat serta motivasi seseorang. Ketidakstabilan emosional yang dapat menyebabkan depresi sering dialami oleh mahasiswa yang sedang menyusun tugas akhir. Depresi dapat diminimalisir melalui upaya peningkatan self-awareness mahasiswa, oleh karena itu penelitian ini dilakukan untuk melihat hubungan antara self-awareness dan tingkat depresi pada mahasiswa yang sedang melaksanakan tugas akhir. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif dengan desain cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Fakultas Keperawatan, Universitas Syiah Kuala yang sedang melaksanakan tugas akhir. Sampel dipilih dengan menggunakan teknik total sampling. Pengumpulan data kuesioner Self-awareness dan kuesioner Patient Health Questionnaire 9 (PHQ-9) dilakukan melalui Google Form. Data dianalisa menggunakan uji statistik Chi-square. Hasil penelitian menunjukkan p-value = 0,003 (0,05), atau dapat diartikan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara self-awareness dan tingkat depresi. Sehingga meningkatkan self-awareness dapat direkomendasikan sebagai salah satu cara untuk menurunkan tingkat depresi
HUBUNGAN PEER STIGMA DENGAN PERILAKU BULLYING PADA REMAJA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA Nawal Ghina; Aiyub Aiyub; Anda Kamal
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Keperawatan Vol 5, No 3 (2021)
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Keperawatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Stigma masih terus berkembang di masyarakat termasuk pada dewasa awal dan kelompok sebaya (peer group) di sekolah. Remaja yang memiliki stigma yang tinggi cenderung akan melakukan tindakan bullying diantaranya mengejek fisik, mendiskriminasi, mengucilkan, dan melakukan kekerasan fisik. Tujuan penelitian ini untuk menganalisa hubungan peer stigma dengan perilaku bullying. Desain penelitian yang digunakan adalah descriptive correlative dengan pendekatan cross sectional study. Teknik pengambilan sampel yaitu teknik non probability sampling dengan quota sampling sebagai teknik pengambilan  sampel 93 siswa. Untuk melihat tingkat peer stigma menggunakan kuesioner Peer Mental Health Stigmatization Scale  (PMHSS) dan untuk melihat tinggkat korban bullying menggunakan kuesioner Form Bullying Scale (FBS). Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan peer stigma remaja berada pada tingkat tinggi dengan persentase terbanyak yaitu 59,1%, sedangkan korban bullying pada kategori rendah yaitu 63,4%. Hasil uji chi square didapatkan P-Value = 0,000 (P Value 0,05) sehingga dapat disimpulkan terdapat hubungan peer stigma dengan perilaku bullying pada remaja Sekolah Menengah Pertama Kecamatan Dewantara Kabupaten Aceh Utara yang berarti terdapat hubungan antara peer stigma dengan perilaku bullying. Berdasarkan hasil tersebut di rekomendasikan kepada pihak Sekolah untuk memberikan sosialisasi mengenai pengaruh stigma  dan perilaku bullying secara merata terhadap semua jenjang kelas untuk mengurangi stigma pada remaja dan menambah pengetahuan tentang bullying.
STRES CAREGIVER YANG MEMILIKI PASANGAN DENGAN GANGGUAN PERSEPSI SENSORI: HALUSINASI Maulita Agustina; aiyub aiyub
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Keperawatan Vol 3, No 3
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Keperawatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Stres erat kaitannya dengan tekanan hidup yang semakin hari semakin tinggi. Ketika pasangan mengalami halusinasi, berbagai keadaan emosi akan muncul seperti rasa takut, cemas, sedih, penolakan, dan stres. Meningkatnya stres caregiver (istri/suami) dalam merawat pasangan dengan halusinasi akan mempengaruhi kesehatan fisik dan kualitas rawatan yang diberikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran stres caregiver yang memiliki pasangan dengan gangguan persepsi sensori: halusinasi di Kabupaten Aceh Besar. Penelitian ini berbentuk deskriptif eksploratif dengan desain penelitian cross sectional study.  Sampel dalam penelitian ini adalah caregiver (suami/istri) yang memiliki pasangan dengan gangguan persepsi sensori: halusinasi sebanyak 91 orang yang dipilih dengan metode cluster sampling dengan menggunakan 3 kecamatan (Ingin Jaya, Darul Imarah, dan Lhoknga) sebagai sampel, kemudian keseluruhan responden yang ada di kecamatan tersebut diambil menjadi sampel. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan kuesioner baku dari PSS (Perceived Stress Scale) berupa angket. Hasil penelitian didapatkan dari 91 responden, sebanyak 88 (96,7%) responden mengalami stres ringan. Hasil penelitian, juga menunjukkan bahwa status ekonomi dan lamanya rawatan tidak mempengaruhi tingkat stres responden, karena caregiver  memiliki tingkat pendidikan dan adaptasi yang baik. Diharapkan perawat CMHN dapat memberikan dukungan emosional, mental, dan pendidikan kesehatan pada keluarga yang memiliki anggota keluarga dengan gangguan jiwa agar dapat mengurangi stres selama merawat anggota keluarganya.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT KECEMASAN KELUARGA PASIEN YANG DIRAWAT DI UNIT PERAWATAN KRITIS harlina harlina; Aiyub Aiyub
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Keperawatan Vol 3, No 3
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Keperawatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kecemasan adalah suatu sinyal yang memperingatkan adanya bahaya yang mengancam.  Faktor yang mempengaruhi kecemasan dibagi menjadi dua meliputi faktor internal (jenis kelamin, umur, tingkat pendidikan, dan pengalaman di rawat) dan eksternal (kondisi medis/diagnosis penyakit, akses informasi, komunikasi terapeutik, lingkungan, fasilitas kesehatan). Keluarga yang anggotanya masuk rumah sakit akan mengalami ketakutan dan kecemasan, hal ini merupakan reaksi yang khas ketika anggota keluarganya masuk rumah sakit, tetapi emosi ini di ekspresikan dengan cara yang berbeda-beda. Beberapa anggota keluarga akan bekerja sama dengan tenaga medis untuk memberikan yang terbaik bagi anggota keluarga yang sedang di rawat.Tujuan dari penelitian ini mengetahui adanya pengaruh antara faktor Umur, Jenis Kelamin, Pendidikan, Pengalaman dengan tingkat kecemasan. Waktu penelitian dilaksanakan pada tanggal 15-28 Mei 2018. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif korelatif dengan pendekatan cross sectional study. Populasi yang digunakan adalah keluarga pasien yang dirawat di Unit Perawatan Kritis Rumah Sakit Daerah Meuraxa Banda Aceh dengan sampel 40 keluarga pasien yang dirawat di Unit Perawatan Kritis. Penentuan sampel menggunakan Purposive Sampling. Instrumen yang digunakan  untuk mengukur kecemasan adalah Hamilton Ranting Scale for Axiety (HAR-S), terdiri dari 14 kelompok gejala serta  data demografi. Hasil penelitian tingkat kecemasan didapatkan 2 orang (5,0%) mengalami kecemasan ringan,  10  orang (25,0%), mengalami kecemasan  sedang , 23 orang (57,5%), mengalami kecemasan berat,dan 5 orang (12,5%), mengalami kecemasan sangat berat. Uji person produk moment  dan uji Spearmen Rank Correlation Test  menunjukkan ada pengaruh  antara tingkat kecemasan dengan umur nilai p=0,003, (Pα0,05),  sedangkan pada Jenis kelamin nilai p=0,011(Pα0,05), pendidikan nilai p=0,009 (Pα0,05), pengalaman nilai p=0,002 (Pα0,05),  kesimpulan ada pengaruh antara faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat kecemasan keluarga. Saran diharapkan bagi  dapat memberikan informasi sehingga pelayanan untuk keluarga berupa komunikasi, bimbingan dan konseling kepada keluarga, agar keluarga dapat mengatasi kecemasan kearah yang adaptif sehingga dapat mengurangi tingkat kecemasan keluarga dan meningkatkan pelayanan fasilitas yang diberikan kepada keluarga di ruang
Hubungan Perlakuan Body Shaming dengan Harga Diri Remaja Akhir di Universitas Syiah Kuala Qudrathun Nada Mailiza; Aiyub Aiyub; Rudi Alfiandi
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Keperawatan Vol 6, No 4 (2022)
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Keperawatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Body shaming sudah menjadi fenomena yang umum terjadi. Kasus body shaming meningkat secara signifikan di Indonesia. Perlakuan body shaming mengakibatkan ketidakpuasan fisik yang dapat menyebabkan penurunan harga diri. Remaja akhir rentan mengalami perlakuan body shaming namun investigasi ini jarang dilakukan di Indonesia. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan perlakuan body shaming dengan harga diri remaja akhir. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif asosiatif dengan desain cross-sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Fakultas Keperawatan Universitas Syiah Kuala. Teknik pengambilan sampel menggunakan convenience sampling dengan kriteria inklusi yaitu remaja akhir (17-19 tahun) berjumlah 248 orang. Pengumpulan data menggunakan kuesioner body shaming dan The Rosenberg Self-Esteem Scale (RSES). Hasil penelitian menunjukkan mayoritas responden mengalami body shaming pada kategori sedang dan memiliki harga diri rendah yaitu 43,4%. Hasil uji chi square secara statistik signifikan (x²= 62,659, p= 0,000). Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan perlakuan body shaming dengan harga diri remaja akhir di Fakultas Keperawatan. Direkomendasikan kepada setiap individu agar lebih mensyukuri penampilan fisik yang dimiliki, memandang diri secara positif, bergabung dengan komunitas yang suportif, dan mengikuti pemberdayaan.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRES KERJA PERAWAT PELAKSANA Mulyati Mulyati; aiyub aiyub
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Keperawatan Vol 3, No 4
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Keperawatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Stres kerja merupakan suatu kondisi ketegangan yang mempengaruhi emosi, proses berpikir dan kondisi seseorang dalam bekerja. Perawat memberikan pelayanan di rumah sakit memiliki kontak yang konstan dengan pasien dan lingkungan kerja perawat. Pelayanan kesehatan yang kontinu dan sistematik serta peran dan tuntutan yang banyak sering memunculkan kondisi yang dapat memicu terjadinya stres kerja pada perawat, sehingga dapat menurunkan kinerja perawat dalam memberikan asuhan keperawatan. Tujuan penelitian untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi stres kerja perawat pelaksana di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel Abidin Banda Aceh. Desain penelitian ini deskriptif korelatif dengan pendekatan cross sectional study. Jumlah sampel dalam penelitian sebanyak 92 Responden dengan teknik pengambilan sampel menggunakan proporsional sampling. Data dikumpulkan secara angket pada tanggal5 s/d 12 Juni 2018, dengan instrumen pengumpulan data menggunakan kuesioner. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa ada pengaruh faktor Lingkungan terhadap stres kerja perawat pelaksana dengan nilai  p-value = 0,007 (0,05), ada pengaruh faktor Organisasional terhadap stres kerja perawat pelaksana dengan nilai p-value = 0,012 (0,05), dan ada pengaruh faktor individu terhadap stres kerja perawat pelaksana di ruang rawat inap Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel Abidin Banda Aceh dengan nilai p-value = 0,006 (0,05). Diharapkan kepada rumah sakit agar menciptakan lingkungan kerja yang meyenangkan dan manajemen yang baik dalam memberikan pelayanan kepada pasien.
GAMBARAN PENGGUNAAN MEDIA SOSIAL PADA MAHASISWA UNIVERSITAS SYIAH KUALA Zafira Nabilah; Syarifah Rauzatul Jannah; Aiyub Aiyub
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Keperawatan Vol 7, No 2 (2023)
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Keperawatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dalam beberapa dekade terakhir, penggunaan media sosial semakin meningkat. Mahasiswa adalah populasi yang rentan terhadap ketergantungan penggunaan internet daripada kelompok masyarakat yang lain. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran penggunaan media sosial pada mahasiswa Universitas Syiah Kuala. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain penelitian cross sectional study. Teknik simple random sampling digunakan untuk menentukan 254 responden sebagai objek penelitian. Pengumpulan data menggunakan kuesioner data demografi dan Social Media Addiction Student Form (SMAS-SF). Analisa data statistika deskriptif digunakan pada penelitian ini. Penelitian didapatkan hasil yaitu, penggunaan media sosial pada mahasiswa Universitas Syiah Kuala didapatkan skor median 89, minimum 45 dan maksimum 124, dan mayoritas pengguna media sosial pada kategori sedang. Media sosial yang paling banyak digunakan oleh mahasiswa dalam penelitian ini adalah WhatsApp (100%), Instagram (97,2%) dan Youtube (78%). Seseorang yang mengalami kecanduan media sosial disebabkan oleh terlalu lama mengakses media sosial dalam seharihari sehingga berkurangnya kegiatan produktifitas dalam kehidupan nyata. Diharapkan bagi pengguna media sosial bisa mengurangi durasi dalam menggunakan media sosial supaya tidak adanya efek negatif yang ditimbulkan.
HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL DENGAN HARGA DIRI PADA PENDERITA KANKER Mahdalena Lena; Aiyub Aiyub
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Keperawatan Vol 2, No 3
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Keperawatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pemberian dukungan sosial memberi kontribusi yang besar dalam meningkatkan harga diri individu. Kurangnya dukungan sosial yang diberikan kepada penderita kanker dapat memperendah harga diri dan memperlambat proses kesembuhannya, sehingga penderita kanker memerlukan dukungan sosial yang suportif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan dukungan sosial dengan harga diri pada penderita kanker di Lembaga Komunitas Atjeh Care Pink Banda Aceh. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif korelatif dengan metode purposive sampling terhadap 33 responden. Alat Pengumpulan data berupa kuesioner yang mencakup data demografi dan pernyataan mengenai dukungan sosial dan harga diri. Analisa data menggunakan analisa univariat dan bivariat. Pengumpulan data berlangsung pada tanggal 10 sampai 16 Juli 2017. Uji statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah Chi Square test dengan derajat kemaknaan α=0,05, dan hasil yang diperoleh dukungan emosional (p-value= (0,005), penghargaan (p-value= (0,000), instrumental (p-value= (0,003), informasi (p-value= (0,009). Dari hasil penelitian keseluruhan didapat hasil dengan (p-value= (0,000) yang berarti Ho ditolak dan dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara dukungan sosial dengan harga diri pada penderita kanker di Lembaga Komunitas Atjeh Care Pink Banda Aceh. Berdasarkan hasil tersebut diharapkan kepada ketua Lembaga Komunitas Atjeh Care Pink agar dapat mempertahankan dukungan emosional agar dapat meningkatkan harga diri penderita kanker di Lembaga Komunitas Atjeh Care Pink.Kata kunci : Dukungan Sosial, Harga Diri, Kanker